New Post!

  • Credit photo fivb
    Opole - Timnas putri Thailand mendapatkan start yang baik dalam petualangan mereka di kancah Volleyball Nation League 2019. Pada pertandingan pertama di Pool 1 yang berlangsung di Opole, Polandia (21/5) mereka berhasil mengalahkan Jerman dengan skor 3-0 (26-24, 25-19, 25-22).

    Bomber andalan Thailand, Pleumjit Thinkaow berhasil menjadi top skor dalam pertandingan itu dengan mencetak 13 poin disusul Chatchu-On Moksri mencetak 12 poin. Sementara di tim Jerman Louise Lippmann dan Hanna Orthmann sama-sama mencetak 11 poin.

    Saat berangkat ke Polandia, Tim Thailand mentargetkan merebut satu kemenangan diantara empat tim yang bertanding di Polandia. Dan target itu tercapai di pertandingan pertama. "Sebelum turnamen, kami berharap bisa mengalahkan satu tim dari ketiganya dan kami mencapai tujuan pada hari pertama." kata kapten tim Thailand, Nootsara Tomkom setelah pertandingan.

    Kunci kemenangan tim Thailand ini adalah permainan cepat dan menekan yang diperagakan oleh timnya. "Kami sangat fokus selama pertandingan dan saling membantu. Selain itu, kami menyadari taktik kami dan bermain lebih cepat. Saya senang dengan hasilnya dan siap untuk tantangan berikutnya." tambah Nootsara Tomkom.

    Pada pertandingan berikutnya, 22/5 tim Thailand akan menghadapi Italia. Meskipun berat, tapi mereka berusaha untuk kembali merebut kemenangan. "Kita harus fokus pada permainan, memainkan permainan bola voli berkualitas yang terbaik dan melakukan yang terbaik. Itu tidak akan mudah dan yang terpenting adalah layanan kami. kami harus menekan mereka di elemen ini sejak awal." Kata pelatih Thailand, Danai Sriwacharamaytakul.

    Hasil pertandingan Selasa 21 Mei
    Belgia - AS 0-3 (23-25, 8-25, 22-25)
    Korea - Turki 0-3 (15-25, 26-28, 19-25)

    Thailand - Jerman 3-0 (26-24, 25-19, 25-22)

    Bulgaria - Jepang 1-3 (23-25, 25-21, 19-25, 23-25)
    Serbia - Belanda 3-0 (25-15, 25-22, 25-19)
    Polandia - Italia 2-3 (15-25, 22-25, 25-18, 25-21, 15-17)
    Rep. Dominika - Rusia 3-1 (25-21, 22-25, 25-18, 28-26)
    Brasil - China 3-0 (25-15, 25-21, 25-21)


    Jadwal pertandingan Rabu 22 Mei
    Jepang - AS
    Serbia - Korea

    Thailand - Italia

    Bulgaria - Belgia
    Belanda - Turki
    Polandia - Jerman
    China - Rusia
    Brasil - Rep. Dominika


    Start Bagus Tim Thailand

    25
  • Credit photo fivb

    Laussane-Kompetisi liga Bola Voli antar negara anggota FIVB atau Volleyball Nation League (VNL) telah dimulai. 16 timnas putra dan 16 timnas putri dunia akan berkompetisi memperebutkan gelar juara VNL mulai 21 Mei hingga Juli mendatang.

    Tahun 2019 ini merupakan penyelenggaraan kedua FIVB Volleyball Nation League. Kompetisi ini menggantikan Kompetisi Work League dan World Grand Prix. Jika format lama 16 tim dibagi menjadi empat grup, di VNL ke-16 tim bertanding dalam satu grup yang akan saling berhadapan semuanya.

    tujuan dari turnamen ini adalah untuk merevolusi kompetisi bola voli, menjadikannya salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah olahraga, menghadirkan bola voli dengan cara yang belum pernah dialami sebelumnya, membangun olahraga inovatif, dan membawa aksi lebih dekat kepada penggemar di seluruh dunia. Dengan mendorong batas-batas teknologi, inovasi dan penyiaran digital, penonton di rumah akan menyaksikan sudut pandang baru dan beragam, menampilkan permainan kelas dunia dari pemain terbaik masing-masing negara.

    Seperti di Liga Dunia sebelumnya, kompetisi akan dibagi dalam dua fase, meskipun dengan perubahan dalam formula kompetisi: babak penyisihan, dengan sistem rotasi kota tuan rumah, dan babak final dimainkan di kota tuan rumah yang telah dipilih sebelumnya.

    Ke 16 tim bersaing di turnamen round-robin, dengan setiap tim inti menjadi tuan rumah setidaknya sekali. Tim dibagi menjadi 4 kelompok dari 4 tim di setiap minggu dan bersaing selama lima minggu, dengan total 120 pertandingan. Lima tim teratas setelah turnamen round-robin bergabung dengan tuan rumah di babak final. Degradasi akan diberlakukankan dengan mempertandingkan empat tim terbawah. Dan akhirnya peringkat terakhir dikeluarkan dari edisi berikutnya. Pemenang Piala Challenger akan memenuhi syarat untuk edisi berikutnya sebagai tim promosi.

    Kelima tim teratas dan tuan rumah partai final akan bermain dalam 2 pool yang diisi masing-masing 3 tim dalam format round-robin. 2 tim teratas dari setiap grup lolos ke semifinal. Tim peringkat pertama bermain melawan tim peringkat kedua di babak ini. Pemenang semifinal maju untuk bersaing memperebutkan gelar Volleyball Nation League 2019.

    Tim Putri
    1. Belgia
    2. Brasil
    3. Bulgaria
    4. China
    5. Rep. Dominika
    6. Jerman
    7. Italia
    8. Jepang
    9. Korea
    10. Belanda
    11. Polandia
    12. Rusia
    13. Serbia
    14. Thailand
    15. Turki
    16. Amerika Serikat


    Tim Putra
    1. Argentina
    2. Australia
    3. Brasil
    4. Bulgaria
    5. Kanada
    6. China
    7. Prancis
    8. Jerman
    9. Iran
    10. Italia
    11. Jepang
    12. Polandia
    13. Portugal
    14. Rusia
    15. Serbia
    16. Amerika Serikat


    Liga Bola Voli Dunia Dimulai

    0
  • Credit photo cev

    Berlin - Cucine Lube Civitanova Berhasil merebut mahkota Raja Bola Voli Eropa dari tangan Zenit Kazan. Setelah di pertandingan Super Final Liga Champions mengalahkan juara enam kali berturut-turut tersebut 3-1 (16-25, 25-15, 25-12, 25-19). Ini sekaligus membalas kekalahan mereka tahun lalu di final liga Champions tahun lalu saat itu Cucine Lube Civitanova menyerah 3-2.

    Kesuksesan Cucine Lube Civitanova ini semakin menegaskan Italia sebagai penguasa kompetisi bola voli antar klub Eropa. Setelah di CEV Cup satu tingkat di bawah liga Champions, Italia berhasil mengawinkan gelar juara melalui Trentino Itas di sektor putra dan Yamamay E-Work di sektor putri, di Liga Champions kembali dua gelar juara direbut tim Italia. Di pertandingan sebelumnya Igor Gorgonzola Novara sukses merebut gelar juara  putrisetelah mengalahkan sesama wakil Italia, Imoco Volley Conegliano.

    Bermain di hadapan 9.000 penonton yang memadati arena Max-Schmeling-Halle, Berlin juara bertahan Zenit Kazan tampil percaya diri di set pembuka. Duet Earvin Ngapeth dan Matthew Anderson tampil gemilang membombardir wakil Italia. 25-16 set pertama berakhir skor 1-0 untuk sang juara bertahan.

    Di set kedua, Cucine Lube berhasil bangkit. Trio Kuba Osmany Juantorena, Yoandy Leal dan Roberlandy Simon tampil gemilang menghalau serangan-serangan yang dilancarkan wakil Rusia. Akhirnya, set kedua wakil Italia berhasil memberi tekanan kepada juara bertahan dengan menutup set kedua 25-15.

    Set ketiga kembali trio blok dari Kuba berhasil mementahkan strategi serangan Zenit Kazan. Hingga membuat Earvin Ngapeth dkk frustrasi. Tsvetan Sokolov sangat mudah mendulang poin demi poin meninggalkan Zenit Kazan dengan selisih poin sangat jauh, 25 berbanding 12.

    Set keempat Zenit Kazan kembali bangkit, namun kepercayaan diri Cucine Lube Civitanova telah mencapai puncaknya. Serangan tajam Matt Anderson direspon langsung oleh Osmany Juantorena. Kecerdikan Setter asal Brasil, Bruno Rezende berperan penting dalam perburuan poin set keempat ini. Akhirnya Cucine Lube Civitanova mengakhiri pertandingan di set keempat dengan skor 25-19.

    "Malam ini sangat luar biasa. Liga Champions adalah kompetisi yang sangat sulit. Kami memulai kompetisi di musim ini dengan kurang baik. Kami gagal mencapai final kejuaraan dunia dan piala Italia. Namun kami terus memperbaiki diri dan meningkatkan latihan kami. Saya sangat bangga dengan tim ini, akhirnya kami berhasil memenangkan gelar yang luar biasa ini." Kata Bruno Rezende, Setter Cucine Lube Civitanova asal Brasil setelah pertandingan.

    Ini adalah gelar kedua bagi Cucine Lube Civitanova di liga Champions Eropa sebelumnya mereka berhasil memboyong trophy liga Champions tahun 2002. Di tahun ini sebagai juara Cucine Lube Civitanova berhak mengantongi hadiah senilai 400 ribu Euro. Sedangkan Zenit Kazan Runner-up memperoleh hadiah sebesar 200 ribu Euro.
    Credit photo cev

    Cucine Lube Civitanova Rebut Mahkota Raja Eropa Dari Tangan Zenit Kazan

    0
  • Credit photo cev

    Berlin - Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, Igor Gorgonzola Novara mengangkat trophy Liga Champions Bola Voli Eropa Putri setelah pada partai Super Final mengalahkan wakil Italia lainnya Imoco Volley Conegliano 3-1 (25-18, 25-17, 14-25, 25-22).

    Penampilan luar biasa Francesca Piccinini dan kawan-kawan di liga Champions musim ini mengantarkan mereka menjadi ratu bola voli Eropa 2019. Sepanjang kompetisi liga Champions musim ini, tim Novara mencatatkan rekor fantastis dengan meraih semua kemenangan di setiap pertandingan kecuali saat semifinal kedua menghadapi Vakifbank Istanbul mereka menyerah 1-3 namun berhasil merebut golden set secara dramatis.

    Bermain di hadapan 9.000 penonton yang memadati arena Max-Schmeling-Halle Berlin, Paola Egonu cs kurang begitu diunggulkan. Mengingat dua pekan sebelumnya mereka dikalahkan tim yang sama di kompetisi lokal. Namun pengalaman kapten tim Francesca Piccinini mampu mengembangkan kepercayaan diri mereka.

    Igor Gorgonzola Novara memulai pertandingan langsung menekan sejak awal. Dan nampaknya Imoco Volley Conegliano tidak siap dengan strategi serangan lawannya. Akibatnya tim Novara dengan mudah memimpin 8-1 di TTO pertama. Setelah jeda, Imoco mencoba bangkit. Namun Michelle Bartsch-Hacley, tampil beringas di set pembuka ini dan tak terbendung. Hingga akhirnya set pertama ditutup 25-18 untuk kemenangan anak-anak Novara.

    Set kedua tim Imoco lebih berkonsentrasi membendung Michelle Bartsch-Hacley. Meski berhasil meredamnya, namun Paola Egonu mampu menggantikan perannya sebagai mesin poin bagi Novara. Imoco Volley pun akhirnya kembali menyerah 25-17 di set kedua.

    Unggul dua set awal membuat tim Novara sedikit lengah di set ketiga. Sebaliknya di kubu Imoco masih belum menyerah. Kemenangan di kompetisi lokal beberapa hari lalu ingin mereka ulangi di pertandingan kali ini. The Panthers memegang kendali permainan di set ketiga ini dan berhasil merebut set ketiga 25-14 memperkecil kedudukan menjadi 2-1.

    Di awal set keempat, Imoco Volley lebih banyak memegang irama permainan. Akibatnya Novara tertinggal 5-8 di TTO pertama. Kapten tim Novara yang sebelumnya meraih enam kali juara liga Champions memegang peranan penting bagi tim. Dia terus berteriak menyemangati rekan-rekannya agar tetap fokus. Akhirnya merekapun bangkit dan mengakhiri pertandingan di set keempat 25-22.

    "Saya sangat emosional di pertandingan ini, Terutama set keempat. Mereka tim yang tangguh, sangat menyakitkan saat kami kalah di kejuaraan lokal Italia. Kini kami berhasil membalas dendam disini. Saya mengucapkan selamat kepada seluruh tim saya yang telah bekerja keras selama musim ini. Terutama buat Egonu meski begitu muda setengah usia saya, ia benar-benar sebuah fenomena." Kata Francesca Piccinini, Kapten tim Igor Gorgonzola Novara.

    Dengan kemenangan ini sebagai juara Igor Gorgonzola Novara berhak mengantongi hadiah senilai 400 ribu Euro. Sedangkan runner-up Imoco Volley Conegliano mendapatkan 200 ribu Euro.
    Credit photo cev


    Igor Gorgozola Novara Juara Baru Liga Champions Bola Voli Eropa

    0
  • Credit photo Asianvolleyball

    Tianjin - Juara bertahan Asian Women's Club Volleyball Championship, Generali Supreme Chonburi - E. Tech gagal mempertahankan gelar juara tahun ini setelah di partai final (5/5) ditundukkan tim tuan rumah Tianjin Bohaibank dengan skor 3-1 (25-18, 35-33, 16-25, 25-19). Dengan hasil ini maka Supreme Chonburi gagal memenuhi ambisinya merebut gelar juara ketiga kali beruntun.

    Bertanding di partai final, kedua tim sama-sama punya keyakinan yang kuat. Dan ini merupakan partai final ideal karena di babak penyisihan lalu kedua tim merupakan pemuncak klasemen masing-masing pool. Sebagai juara bertahan, tentunya Chonburi berpeluang besar mempertahankan kembali gelar juara. Sedangkan Tianjin Bohaibank adalah satu-satunya tim yang belum terkalahkan selama turnamen ini dan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh publik Tianjin.

    Set pembuka para pemain Chonburi terlihat sangat berhati-hati di awal sambil mencari celah di pertahanan tuan rumah. Sementara tuan rumah sendiri langsung tancap gas menekan sang juara bertahan. Sehingga dengan cepat mereka memimpin 8-4 di TTO pertama. Selanjutnya, Chonburi mencoba menahan laju poin Tianjin. Namun tuan rumah masih tetap memimpin 16-13 di TTO kedua. Sampai akhir set pertama Tianjin tetap menjaga keunggulan 25-28.

    Set kedua Supreme Chonburi berinisiatif memegang irama permainan dengan menekan tim tuan rumah di awal set. Hasilnya di TTO pertama Aprilia Manganang dkk memimpin 8-5 dan 16-14 di masing-masing TTO. Sorakan-sorakan dari 4.000 penonton sangat berpengaruh bagi mental tim tuan rumah hingga mereka berbalik memimpin di posisi 22-21 dan kemudian sempat memperoleh set poin 24-23. Namun Chonburi tidak menyerah begitu saja dan memaksa Deuce yang luar biasa panjang. Meski akhirnya set kedua kembali dimenangkan oleh tuan rumah 35-33.

    Ketinggalan dua set membuat wakil Thailand mengerahkan seluruh kemampuannya demi menjaga peluang gelar juara. Hasilnya mereka dengan menggunakan mudah memimpin 8-4 di TTO pertama. Dan kemudian terus menjaga irama permainan dan merebut set ketiga dengan 25-16.

    Set keempat semakin sengit. Chonburi ingin merebut kembali set keempat, di sisi lain Tianjin Bohaibank ingin lebih cepat mengangkat trofi juara. Pertandingan berlangsung sangat menarik. Kedua kubu saling serang bergantian dan memimpin perolehan poin. Namun setelah TTO kedua, Tuan rumah semakin memperkuat dan merapatkan blok-bloknya hingga membuat serangan Chonburi kuwalahan dan akhirnya menyerah 25-19.

    Dengan hasil ini maka Tianjin Bohaibank berhasil merebut gelar juara di kandang sendiri. Ini merupakan gelar kelima mereka sepanjang sejarah Asian Women's Club Volleyball Championship. Sedangkan peringkat ketiga ditempati Hisamitsu Springs dari Jepang yang mengalahkan Altay dari Kazakhstan dengan skor 3-1.
    Credit photo Asianvolleyball

    Hasil pertandingan Final
    Tianjin Bohaibank vs Supreme Chonburi 3-1 (25-18, 35-33, 16-25, 25-19)
    Hisamitsu Springs vs Altay 3-1 (28-30, 25-21, 25-19, 25-13)


    Klasemen Akhir
    1. Tianjin Bohaibank (China)
    2. Generali Supreme Chonburi - E. Tech (Thailand)
    3. Hisamitsu Springs (Jepang)
    4. Altay (Kazakhstan)
    5. April 25 Sports Club (Korea Utara)
    6. TPE (Taipei)
    7. VTV Bình Điền Long An (Vietnam)
    8. Hongkong (Hongkong)
    9. Sri Lanka Air Force (Sri Lanka)
    10. Binagar (Turkmenistan)


    Taklukkan Chonburi, Tianjin Bohaibank Rebut Trophy Kelima

    0
  • Credit photo Asianvolleyball

    Tianjin - Tekad Generali Supreme Chonburi mempertahankan gelar juara sekaligus merebut gelar juara ketiga kali berturut-turut ajang Asian Women's Club Volleyball Championship semakin mendekati kenyataan setelah pada pertandingan semifinal (4/5) mengalahkan Altay, wakil Kazakhstan dengan skor 3-0 (25-23, 25-18, 25-15).

    Tim Altay yang di pertandingan perempat final mengalahkan Korea Utara sangat yakin bisa memenangkan pertandingan dan merebut tiket ke final. Mengingat, Korea Utara adalah satu-satunya tim yang mengalahkan Chonburi pada kejuaraan kali ini. Sementara sang juara bertahan sendiri yang di pertandingan sebelumnya mengistirahatkan bomber andalan asal Indonesia, Aprilia Manganang kali ini menurunkan kekuatan terbaiknya.

    Set pembuka berlangsung sangat ketat. Altay mencoba langsung menekan pertahanan Chonburi dengan sangat keras. Namun mental juara wakil Thailand berhasil membalasnya dengan tak kalah kerasnya. Perolehan poin pun berjalan sangat ketat. Altay sempat memimpin 5-3 namun Chonburi berbalik unggul 8-7 di TTO pertama. Di TTO kedua pun Chonburi kembali memimpin 16-15. Namun pada kedudukan 22-21 Spike keras Aprilia Manganang dua kali membuat Chonburi meninggalkan Altay dan meraih set poin 24-21. meski wakil Kazakhstan kembali meraih dua poin, tapi akhirnya set pertama dimenangkan Chonburi 25-23.

    credit photo Asianvolleyball
    Supreme Chonburi mengawali set kedua dengan kurang baik. Para pemain banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan tim Altay dengan mudah meraih poin demi poin. Namun, bomber andalan Chonburi asal Indonesia kembali menunjukkan kelasnya dengan spike-spike keras berturut-turut sejak ketinggalan 9-11 menjadi berbalik unggul 15-11. Pemain Altay sempat menahan satu kali laju poin Chonburi. Namun setelah itu Aprilia Santini Manganang kembali tak terbendung menjadikan skor 20-12 dan memaksa pelatih Altay kembali meminta time out. Meski sempat memperpendek jarak poin, namun akhirnya Supreme Chonburi kembali merebut set kedua dengan 25-18.

    Set ketiga Supreme Chonburi semakin menunjukkan kelasnya sebagai juara bertahan. Sebaliknya Altay semakin menjadi bulan-bulanan. Selisih poin pun terpaut cukup jauh hingga kedudukan 21-11 Chonburi memimpin. Di akhir pertandingan tampak para pemain Chonburi memberi kesempatan kepada tim lawan mencari poin. Tapi tetap saja akhirnya Chonburi mengakhiri set ketiga dengan kemenangan cukup jauh, 25-15.

    Di partai final nanti Supreme Chonburi akan berhadapan dengan tuan rumah Tianjin Bohai Bank yang di partai semifinal lainnya mengalahkan wakil Jepang dengan Straight Set 3-0 (25-19, 25-22, 25-16). Dan untuk perebutan medali perunggu akan bertanding antara Altay versus Hisamitsu Springs.

    Hasil Pertandingan Semifinal
    Supreme Chonburi vs Altay 3-0 (25-22, 25-18, 25-15)
    Tianjin Bohai Bank vs Hisamitsu Springs 3-0 (25-19, 25-22, 25-16)

    Jadwal Final
    Altay vs Hisamitsu Springs (3-4)
    Supreme Chonburi vs  Tianjin Bohai Bank (1-2)

    Tundukkan Kazakhstan Supreme Chonburi Lolos Ke Final

    3
  • Credit photo Asianvolleyball

    Tianjin - Juara bertahan, Generali Supreme Chonburi asal Thailand kembali meraih kemenangan atas lawannya-lawannya di turnamen Asian Women's Club Volleyball Championship 2019 Tianjin. Setelah di pertandingan pertama mereka takluk dari Korea Utara 2-3, di pertandingan kedua mereka mengalahkan Vietnam 3-0 (25-10, 25-11, 25-19) dan di pertandingan ketiga (29/4) giliran Sri Lanka Air Force Sports Club mereka bantai 3-0 (25-20, 25-15, 25-17).

    Tim Angkatan Udara Sri Lanka tampil baik saat set pembuka. Serangan tajam mereka langsung membombardir pertahanan tim asal Thailand. Dengan cepat mereka unggul 8-3 di TTO pertama. Kemudian perlahan Chonburi bangkit dan memperkecil jarak di TTO kedua menjadi 16-14. 
    Setelah TTO, Pemain asal Indonesia Aprilia Santini Manganang dengan Spike-spike kerasnya berhasil menggetarkan mental tim Angkatan Udara Sri Lanka. Empat poin disumbangkan Aprilia Manganang menjadikan Chonburi memimpin 18-17. Setelah itu tim Thailand semakin berjaya dan mengakhiri set pertama 25-20.

    Set kedua Sri Lanka gagal mengulang start bagus seperti set pertama. Serangan-serangan mereka dengan mudah dimentahkan blok-blok Chonburi. Sri Lanka pun semakin ketinggalan jauh 14-9 dan kemudian set kedua berakhir 25-15 untuk kemenangan Chonburi.

    Set ketiga Angkatan Udara Sri Lanka semakin keras menyerang. Namun Aprilia Manganang dkk tak tinggal diam. Serangan-serangan Sri Lanka langsung direspon sehingga perolehan poin berjalan ketat hingga kedudukan sama kuat 9-9. Namun setelah itu Sri Lanka Air Force Sports Club tampak seperti kehabisan amunisi untuk menyerang. Wipawee Srithong pun semakin nyaman dalam melancarkan serangan-serangannya dan kembali set ketiga dimenangkan Chonburi 25-17.

    "Di set pertama kami tidak memiliki motivasi, namun saya senang mereka segera bangkit dan kembali ke jalurnya menyelesaikan pertandingan tanpa terlalu banyak kesulitan. Kini kami fokus di pertandingan selanjutnya melawan Jepang. Ini sangat penting bagi kami. Jika kami menang, kami akan berada di puncak Pool B." kata pelatih Generali Supreme Chonburi Nataphon Srisamutnak setelah Pertandingan.

    Amukan Aprilia Manganang Getarkan Tim AU Sri Lanka

    1

  • Credit photo Asianvolleyball
    Tianjin - Juara Bertahan asal Thailand, Generali Supreme Chonburi tak berdaya menghadapi comeback dari tim Korea Utara. Juara Asia 2017 dan 2018 ini harus menyerah 2-3 (26-24, 25-18, 22-25, 21-25 dan 12-15) pada pertandingan pertama mereka di Asian Women's Club Volleyball Championship 2019, 27 April 2019.

    Set pertama Korea Utara langsung mengejutkan Chonburi. Strategi permainan yang diterapkan mampu menembus pertahanan wakil Thailand. Bahkan di TTO kedua sempat unggul lumayan jauh 16-12. Namun Ajcharaporn Kongyot dkk kemudian mampu mengontrol permainan dan mengejar ketertinggalannya dan merebut set pertama 26-24.
    Di set kedua Chonburi sangat dominan memegang kendali permainan. Dari awal serangan-serangan yang dilancarkan tak mampu dibendung tim Korea Utara. Tim Thailand kembali merebut set kedua dengan skor 25-18.

    Set ketiga Korea Utara mengandalkan tiga blok demi membendung serangan Aprilia Manganang. Sempat memimpin 5-3, namun di TTO pertama kembali Chonburi memimpin 8-6. Setelah TTO Korea Utara masih tetap mengandalkan blok-blok rapatnya. Strategi ini ternyata mampu membuat barisan penyerang Thailand frustasi. Akhirnya Korea Utara pun memenangkan set ketiga dengan skor 25-22.

    Set keempat Korea Utara semakin agresif. Namun dengan blok-blok rapat tetap dipertahankan seperti set sebelumnya. Chonburi pun terbawa permainan dari lawannya ketinggalan poin 8-6 dan 16-12 di masing-masing TTO. Akhirnya set keempat Chonburi kembali menyerah 25-21.

    Di set penentuan Chonburi mencoba mengambil alih irama permainan. Aprilia Manganang dkk langsung melejit 5-1. Namun momentum ini tidak bisa bertahan. Korea Utara menghentikan rentetan empat poin berturut-turut lawannya. Korea Utara pun kemudian berbalik memegang kendali permainan dan Chonburi semakin tak berdaya dan akhirnya wakil Thailand menyerah 12-15.

    Supreme Chonburi Menyerah Dari Wakil Korea Utara

    0

  • Credit photo Asianvolleyball
    Tianjin - Setelah berakhirnya kompetisi bola Voli antar klub tingkat Asia putra di Taipei, kini perhatian para pecinta bola voli Asia akan beralih ke Tianjin, China. Kompetisi Antar Klub tingkat Asia Putri, Asian Women's Club Volleyball Championship 2019 digelar di Tianjin mulai 27 April hingga 5 Mei mendatang.

    Kompetisi tahun ini diikuti oleh 10 tim yang mewakili masing-masing negara dibagi dalam dua Pool. Pool A diisi oleh tuan rumah China, Kazakhstan, Hongkong dan China Taipei. Sedangkan Pool B ditempati Thailand, Jepang, Vietnam, Turkmenistan, Korea Utara dan Sri Lanka.

    Di bagian Putra Indonesia mengirimkan juara Proliga 2019, Polri Samator ke kejuaraan Asia. Namun di bagian Putri Indonesia tidak mengirimkan wakilnya. Meski tidak ada tim asal Indonesia, akan tetapi pemain timnas putri kebanggaan Indonesia Aprilia Santini Manganang akan turun di kejuaraan ini membela tim asal negeri tetangga Thailand, Supreme Chonburi.
    Supreme Chonburi bukanlah iitim sembarangan dalam turnamen ini. Tim asal Thailand merupakan juara bertahan dan tahun lalu tampil di kejuaraan dunia antar klub FIVB 2018 mewakili konfederasi Asia AVC. Aprilia Manganang merupakan pemain terbaik kompetisi Proliga 2019 dan bulan Maret kemarin dikontrak Supreme Chonburi untuk tampil di turnamen Thailand. Ketika itu Aprilia Manganang berhasil merebut MVP sehingga Supreme Chonburi tetap menggunakan jasanya di Kejuaraan Asia ini. Jika Supreme Chonburi sukses mempertahankan gelar juara tahun ini dan Aprilia Manganang tampil memuaskan, bukan hal mustahil Aprilia Manganang akan diikutsertakan dalam kejuaraan dunia mendatang.

    Pembagian Pool Asia Women's Club Volleyball Championship 2019

    Pool A

    1. China
    2. Kazakhstan
    3. Hongkong
    4. Taipei


    Pool B
    1. Thailand
    2. Jepang
    3. Vietnam
    4. Turkmenistan
    5. Korea Utara
    6. Sri Lanka


    Kejuaraan Bola Voli Antar Klub Putri Asia Dimulai

    0
  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -