Showing posts with label Asian games 2018. Show all posts

  • Jakarta - Voli menggunakan dua venue untuk Asian Games 2018. Dipilihnya GOR Bulungan mendampingi Tennis Indoor membuat pemain Indonesia turut khawatir. 

    GOR Bulungan memang tak memenuhi syarat minimal venue Asian Games. Dari sisi kapasitas penonton misalnya, GOR Bulungan terlalu mungil. Jika sebuah ajang di level Asia minimal harus memiliki kapasitas 2.000 penonton, GOR Bulungan menampung 900 penonton.

    "Katanya memang ada dua venue untuk voli di Asian Games nanti, tapi yang Indonesia kayaknya tampil di Tennis Indoor," kata Amalia, kapten Timnas voli putri. "Tapi, kasihan tim-tim dunia itu mainnya di sana. Ini ajang bergengsi, tapi kesiapan dari venue voli malah mengejutkan. Kok di Bulungan? Semoga tim-tim peserta yang level dunia itu oke saja. Malu sih. Cuma ya gimana?" dia menambahkan. 


    Awalnya, GOR itu memang masuk dalam perencanaan renovasi menjelang Asian Games. Tapi, bukan untuk venue pertandingan melainkan sebagai tempat latihan. GOR Bulungan menjadi opsi terakhir sebagai venue voli setelah GOR Pertamina, Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan batal direnovasi. (detik.com)

    https://youtu.be/nt0PJr4Sgzc

    Voli Pakai GOR Bulungan untuk Asian Games, Atlet: Malu, sih!

    1
  • BOLASPORT.COM -  Tim bola voli putri China diperkirakan menjadi salah satu favorit peraih medali emas Asian Games 2018.

    Hal ini tak lepas dari peran salah satu pemain muda tim nasional voli putri China yaitu Zhu Ting.
    Meski baru berusia 23 tahun prestasi Zhu terbilang mendunia mulai dari kejuaraan voli internasional hingga Olimpiade. Zhu sukses membawa voli putri China menjuarai Piala Dunia 2015 di Jepang serta mengantarkan tim voli putri cina meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.


    Tak sampai di situ saja, selain membawa China meraih medali emas Olimpiade, Zhu juga meraih gelar Most Valuable Player atau Pemain Terbaik dan Best Outside Spiker. Selain itu, pevoli dengan tinggi 198 sentimeter ini juga tercatat sebagai salah satu anggota tim voli putri Turki, Vakifbank Istanbul. Pada Kejuaraan Dunia Klub Voli Putri 2017, Vakifbank sukses keluar sebagai juara seusai mengalahkan Rexona-Sesc Rio di final. Zhu didapuk sebagai Most Valuable Player atau Pemain Terbaik dan Best Outside Spiker di kejuaraan tersebut. Dengan prestasi tersebut tak heran jika Zhu dan tim voli putri China menjadi salah satu tim favorit juara Asian Games 2018.


    Pada fase kualifikasi Asian Games 2018 Zhu dkk berada di grup B bersama Korea Selatan, Taiwan, Kazakhstan, Vietnam, dan India. Cabang olahraga voli di Asian Games 2018 akan berlangsung pada Minggu (19/8/2018) hingga Sabtu (1/9/2018) di Tennis Indoor Senayan dan GOR Bulungan, Jakarta.

    China Difavoritkan Meraih Medali Emas Asian Games 2018

    1
  • Ilustrasi pertandingan bola voli. Getty Images/iStockphoto
    Di tengah semakin menyusutnya ketersediaan lapangan sepakbola, dan badminton mesti dimainkan di dalam gedung, voli menjadi olahraga dan hiburan favorit di perdesaan
    tirto.id - “Bola-bola bundar melayang di udara / tangan-tangan tengadah / berdebar detak jantung menunggu datangnya / tak sabar aku tuk menyentuh kulitnya.”

    Tahun 1995, di album pertamanya yang bertajuk “Bumi”, Nugie menyanyikan lagu berjudul “Bola Volley”. Barangkali tak ada yang menyangka jika adik Katon Bagaskara itu kepikiran menyanyikan lagu tersebut. Tapi tunggu dulu, sebab jika diteruskan, lirik lagu itu ternyata menceritakan permainan bola voli pantai.

    “Pantai putih harum semerbak aroma,” lanjutnya. Pantai, laut, surya, eksotika, kiranya dianggap masih mewakili tema “Bumi” yang diusung. Di luar hal itu, lagu “Bola Volley” dari Nugie nyaris tak didengar dan dilupakan penguping musik Indonesia. Nasibnya jauh berbeda dengan, misalnya, lagu “Badminton” yang ciptaan Mang Koko dan dinyanyikan oleh Benyamin Sueb.


    Dalam berbagai narasi nostalgia, permainan bola voli jarang ditulis oleh banyak orang untuk misalnya mengenang keindahan masa bocah. Voli tak pernah digadang-gadang sebagai permainan indah. Namun kiwari, terutama di perdesaan, saat lapangan sepakbola berebut dengan sawah dan pabrik yang perlahan mendesak, juga badminton yang masuk ke gedung-gedung olahraga, voli masih kerap dimainkan di lapang-lapang pinggir jalan: hampir tiap sore, ditingkahi sorak sorai penonton yang terhibur.

    “Di Nyalindung [voli] masih ramai,” ujar Putri, mahasiswi UIN Sunan Gunung Jati yang berasal dari Kabupaten Sukabumi.

    “Di sana mah suka kayak ada dari kampung lain datang, atau kampung urang (saya) datang ke kampung batur (orang lain),” sambung Putri.

    Putri yang hanya menempuh pendidikan di kampung sampai usia SMP, merasa heran ketika ia melanjutkan sekolah di kota dan tak menemukan permainan voli. 

    Hal senada disampaikan oleh Elmi Rahmatika. Alumni Universitas Pendidikan Indonesia yang berasal dari Kalipucang, Kabupaten Pangandaran ini mengatakan bahwa di kampungnya, voli lebih diminati warga daripada sepakbola. Ia menambahkan bahwa voli dimainkan tiap sore dan kerap digelar turnamen.

    “Sepakbola lapangnya jarang, jadi turnamennya hanya digelar musiman kalau ada momen tertentu saja. Sementara lapangan voli tiap RW ada,” tambah Elmi.

    Di Situraja, Kabupaten Sumedang, menurut Sari—karyawan swasta yang bekerja di Bandung, di kampung halamannya voli masih menjadi primadona. Setiap hari voli rutin digelar. Pemuda-pemudi, bapak-bapak, ibu-ibu, semuanya aktif baik sebagai pemain maupun sebagai penonton

    “Malahan tiap menjelang Agustus suka ada pertandingan antar RW se-kecamatan. Kampung yang jadi tuan rumah dihias sepanjang jalan pakai bendera,” ujarnya.

    Ridwan Hutagalung, pegiat Komunitas Aleut yang sering bepergian dengan motor ke kampung-kampung di seantero Priangan, menambahkan bahwa voli memang masih menjadi olahraga favorit di berbagai perkampungan yang didatanginya.

    Kuliah Kerja Nyata yang masih ada dalam kurikulum di beberapa kampus di Indonesia, yang mengirim mahasiswanya ke desa-desa, di sejumlah tempat menjadikan voli sebagai sarana bersosialisasi dengan warga. Hal ini menunjukkan bahwa voli adalah olahraga favorit selain sepakbola yang masih hidup di perdesaan.

    Juli 2013, sejumlah mahasiswa Unpad yang KKN di Desa Cigalontang, Tasikmalaya, mengadakan turnamen voli yang diikuti warga desa setempat. Di lapangan agak becek yang dikelilingi jala, warga desa dari berbagai dusun berlomba menjadi yang terbaik.

    Sementara di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, turnamen voli digelar dalam rangka hari jadi desa tersebut.

    Di Bali lebih semarak lagi. Di Desa Perean, Tabanan, warga menggelar turnamen voli antarkampung yang penontonnya bisa mencapai ribuan orang. Pertandingan digelar malam hari selepas pukul 19.00 WITA. Warga berduyun-duyun dari berbagai wilayah, seperti Tabanan, Mengwi Badung, Kuta, Gianyar, dan bahkan dari Klungkung.

    “Liga voli tarkam adalah ajang adu gengsi, ajang pencarian bakat, ajang pencarian penghasilan tambahan bagi pemain pro, ajang penggalian dana bagi desa penyelenggara, dan tentu bisa menjadi ajang politik pejabat daerah. Liga voli ini sudah ngetrend sejak sekitar sepuluh tahun lalu, dan hingga kini sudah bisa dianggap sebagai ‘gaya hidup’ warga kampung, atau warga pinggiran kota,” tulis Eddy Wedadinata.

    Turnamen ini digelar secara bergantian di sejumlah wilayah perdesaan di Tabanan dan Badung yang lokasinya berdekatan, seperti Perean, Marga, Mengwi, Banjar Sayan, Luwus, dan Kukuh. Hal yang sama juga diadakan di desa-desa di kawasan Gianyar dan Klungkung, juga Buleleng.

    Sistem yang digunakan dalam turnamen voli di Bali biasanya lokal, semi open turnamen, dan open turnamen. Pada sistem lokal, semua pemain dari tim yang bertanding diharuskan warga lokal dengan cakupan tergantung kesepakatan: bisa kampung atau desa.

    Sementara semi open turnamen adalah tiga pemain lokal dan tiga pemain sewaan, baik pemain Porda, Porprov, Prapon, atau pemain Proliga Nasional sekalipun. Dan pada open turnamen lebin bebas lagi, tim yang bertanding tidak diwajibkan menggunakan pemain lokal. Semuanya boleh memanfaatkan pemain sewaan, tergantung kekuatan dana masing-masing tim.

    Semarak voli antarkampung di perdesaan di Bali dijalankan, dibiayai, dan dinikmati oleh warga yang membeli tiket pertandingan, sehingga keberlangsungannya dapat terus dijaga.   

    “Dalam hal ini, bolehlah negara dianggap berhutang pada turnamen voli antarkampung. Selain ikut membantu negara mengembangkan olahraga dengan caranya sendiri, turnamen antarkampung ini juga mendidik warga untuk mandiri: menggelar ajang olahraga sendiri, menonton sendiri, bayar tiket sendiri,” tambah Eddy Wedadinata. 

    Semarak Voli di Perdesaan

    1
  • JawaPos.com Walau harga tiket sederet cabang olahraga Asian Games 2018 sudah berseliweran, Panita Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) kembali mengumumkan bahwa mereka baru melakukan penjualan tiket pertandingan setelah prosesi drawing alias penentuan jadwal pertandingan selesai dilakukan. Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, ribuan tiket di enam cabang olahraga ini diprediksi bakal laris manis.
    "Pertandingan-pertandingan seperti sepak bola, bulu tangkis, voli, basket, atletik, serta renang pasti sangat diminati dan laku keras," ujar Ketua INASGOC, Erick Thohir, Jumat (3/8).
    Erick kembali menegaskan bahwa INASGOC akan memberi tahu lebih lanjut kapan tiket seluruh cabang olahraga akan mulai dijual. Pasalnya, setiap cabang olahraga memiliki waktu drawing yang berbeda-beda.
    "Bulu tangkis belum dijual karena belum drawing (meskipun kisaran harga tiket sudah keluar, Red). Kalau lima cabor lain yang tadi disebutkan sudah selesai dan tiketnya sudah dijual,"ungkapnya.
    Berikut untuk rincian harga tiket enam cabang olahraga tersebut :
    1. Sepak Bola
    - VIP : Rp 500.000
    - Katagori B : Rp 150.000
    - Katagori C : Rp 75.000
    2. Atletik
    - Morning session Rp 75.000 
    - Afternoon session Rp 100.000
    3. Bulu Tangkis
    - Individual preliminary Rp 100.000-Rp 400.000 
    - Individual semifinal Rp 150.000-Rp 600.000
    - Individual final Rp 200.000 
    - Team preliminary Rp 100.000-Rp 400.000 
    - Team semifinal Rp 150.000-Rp 600.000 
    - Team final Rp 200.000-Rp 800.000
    4. Basket
    - Qualification Rp 75.000 
    - Preliminary Rp 100.000 
    - Quarterfinal Rp 150.000 
    - Consolation round Rp 150.000-Rp 180.000 
    - Semifinal Rp 150.000-Rp 600.000 
    - Consolation play-off Rp 150.000-Rp 600.000 
    - Final Rp 200.000-Rp 800.000 
    - Third place play-off Rp 150.000-Rp 600.000
    5. Voli
    - Preliminary Rp 75.000
    - Consolation play-off Rp 75.000 
    - Play-off Rp 100.000 
    - Quarterfinal Rp 100.000 
    - Semifinal Rp 150.000 
    - Final Rp 200.000
    6. Renang
    - Preliminary Rp 150.000 
    - Final Rp 300.000

    Jangan Sampai Kehabisan! Tiket Enam Cabor Ini Diperkirakan Bakal Ludes

    1
  • Voli

    BOLASPORT.COM - Cabang olahraga voli pada Asian Games 2018 tidak hanya akan dipertandingkan dalam ruangan (indoor), tetapi juga di luar ruangan (outdoor).
    Disiplin voli di luar ruangan ini lebih dikenal dengan nama voli pantai karena digelar di lapangan di atas pasir pantai.
    Jika voli lapangan berlangsung di Jakarta, maka voli pantai Asian Games 2018 akan dilaksanakan di Palembang, Sumatra Selatan.
    Disiplin voli pantai akan berlangsung selama 10 hari, mulai Minggu (19/8/2018) hingga Selasa (28/8/2018) di Jakabaring Sport City, Palembang.

    Pertandingan voli pantai akan dimulai dengan penyisihan (20-24), kemudian berlanjut ke semifinal (25-26), dan final (27-28).
    Dilansir dari Kiostix, tiket untuk menonton langsung voli pantai Asian Games 2018 dihargai Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

    Jadi, untuk para pecinta voli pantai dan ingin mendukung atlet Indonesia seperti Ade Candra, Muhammad Ashfiya, dan Putu Dini segera persiapkan anggaran.
    Pada Asian Games 2018, voli pantai membidik satu medali emas dan satu medali perunggu.
    Tim putra optimistis akan menjadi penyumbang medali emas, sedangkan tim putri berharap bisa meraih medali perak Asian Games 2018.
    Sejauh ini, prestasi terbaik voli pantai Indonesia pada Asian Games adalah medali perunggu atas nama Agus Salim/Supriadi.
    Mereka meraih keping tersebut pada tahun 2006.

    Berikut harga tiket voli pantai di Asian Games 2018.
    Penyisihan: Rp 50.000,-
    Semifinal: Rp 75.000,-
    Final: Rp 100.000,-

    Palembang, Ini Harga Tiket Nonton Voli Pantai Asian Games 2018

    1
  • Liputan6.com, Palembang -Tim voli pantai putri Indonesia membidik medali perunggu di Asian Games 2018, bulan depan di Palembang. Persiapan mereka pun sudah matang untuk bertempur pada multi event terbesar di Asia itu.
    Pada cabang olahraga ini, Indonesia menurunkan Dhita Juliana/Putu Dini Jasita Utami, dan Devi Melinda Novitasari/Youkebed Purari Eka Setyaningrum. Untuk meraih perunggu Asian Games 2018, mereka sudah berada di Palembang sejak 1 Juli lalu.
    Tim voli pantai putri sendiri baru saja mencatatkan hasil cemerlang di Kejuaraan Bola Voli Pantai Asia Pasifik yang berlangsung di Satun, Thailand, pada 8 hingga 11 April 2017. Pasangan Dhita Juliana/Putu Dini Jasita Utami berhasil menembus babak semifinal.
    Melihat keberhasilan itu, target medali perunggu di Asian Games bukanlah tuntutan besar. Putu Dini merasa dirinya masih solid dengan Dhita Juliana.
    "Saya rasa teknik dan semuanya perlu ditingkatkan biar lebih solid. Namun, kita siap berjuang untuk Indonesia di Asian Games," katanya dalam wawancara yang dilakukan indosiar.

    <b>Komentar Pelatih</b>
    Tim voli pantai putri Nusa Tenggara Barat (NTB),  Dhita Juliana dan Putu Dini Jasita Utami

    Sementara itu, pelatih tim voli pantai putri, Agus Salim optimistis anak asuhnya bakal meraih target. Terlebih lagi, mereka sudah punya rekam jejak yang bagus saat tampil di Kejuaraan Bola Voli Pantai Asia Pasifik.
    "Untuk Asian Games, mereka sudah pernah mengalahkan tim-tim kuat yang akan menjadi lawan di Asian Games nanti, seperti Jepang, Tiongkok, Kazaktan, Thailand, Taiwan," katanya.
    "Itu semua calon-calon kandidat yang bakal banyak bicara hingga babak semifinal. Tapi kami pernah membuktikannya di kejuaraan Asia Pasific," ujar Agus Salim menambahkan.

    voli pantai putri, Indonesia tergabung di Grup A. Mereka akan bersaing dengan Thailand, Jepang, Hong Kong, dan Filipina.

    Tim Voli Pantai Putri Siap Berjuang demi Medali di Asian Games 2018

    1
  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -