Showing posts with label CEV. Show all posts

  • Credit photo cev

    Berlin - Cucine Lube Civitanova Berhasil merebut mahkota Raja Bola Voli Eropa dari tangan Zenit Kazan. Setelah di pertandingan Super Final Liga Champions mengalahkan juara enam kali berturut-turut tersebut 3-1 (16-25, 25-15, 25-12, 25-19). Ini sekaligus membalas kekalahan mereka tahun lalu di final liga Champions tahun lalu saat itu Cucine Lube Civitanova menyerah 3-2.

    Kesuksesan Cucine Lube Civitanova ini semakin menegaskan Italia sebagai penguasa kompetisi bola voli antar klub Eropa. Setelah di CEV Cup satu tingkat di bawah liga Champions, Italia berhasil mengawinkan gelar juara melalui Trentino Itas di sektor putra dan Yamamay E-Work di sektor putri, di Liga Champions kembali dua gelar juara direbut tim Italia. Di pertandingan sebelumnya Igor Gorgonzola Novara sukses merebut gelar juara  putrisetelah mengalahkan sesama wakil Italia, Imoco Volley Conegliano.

    Bermain di hadapan 9.000 penonton yang memadati arena Max-Schmeling-Halle, Berlin juara bertahan Zenit Kazan tampil percaya diri di set pembuka. Duet Earvin Ngapeth dan Matthew Anderson tampil gemilang membombardir wakil Italia. 25-16 set pertama berakhir skor 1-0 untuk sang juara bertahan.

    Di set kedua, Cucine Lube berhasil bangkit. Trio Kuba Osmany Juantorena, Yoandy Leal dan Roberlandy Simon tampil gemilang menghalau serangan-serangan yang dilancarkan wakil Rusia. Akhirnya, set kedua wakil Italia berhasil memberi tekanan kepada juara bertahan dengan menutup set kedua 25-15.

    Set ketiga kembali trio blok dari Kuba berhasil mementahkan strategi serangan Zenit Kazan. Hingga membuat Earvin Ngapeth dkk frustrasi. Tsvetan Sokolov sangat mudah mendulang poin demi poin meninggalkan Zenit Kazan dengan selisih poin sangat jauh, 25 berbanding 12.

    Set keempat Zenit Kazan kembali bangkit, namun kepercayaan diri Cucine Lube Civitanova telah mencapai puncaknya. Serangan tajam Matt Anderson direspon langsung oleh Osmany Juantorena. Kecerdikan Setter asal Brasil, Bruno Rezende berperan penting dalam perburuan poin set keempat ini. Akhirnya Cucine Lube Civitanova mengakhiri pertandingan di set keempat dengan skor 25-19.

    "Malam ini sangat luar biasa. Liga Champions adalah kompetisi yang sangat sulit. Kami memulai kompetisi di musim ini dengan kurang baik. Kami gagal mencapai final kejuaraan dunia dan piala Italia. Namun kami terus memperbaiki diri dan meningkatkan latihan kami. Saya sangat bangga dengan tim ini, akhirnya kami berhasil memenangkan gelar yang luar biasa ini." Kata Bruno Rezende, Setter Cucine Lube Civitanova asal Brasil setelah pertandingan.

    Ini adalah gelar kedua bagi Cucine Lube Civitanova di liga Champions Eropa sebelumnya mereka berhasil memboyong trophy liga Champions tahun 2002. Di tahun ini sebagai juara Cucine Lube Civitanova berhak mengantongi hadiah senilai 400 ribu Euro. Sedangkan Zenit Kazan Runner-up memperoleh hadiah sebesar 200 ribu Euro.
    Credit photo cev

    Cucine Lube Civitanova Rebut Mahkota Raja Eropa Dari Tangan Zenit Kazan

    0
  • Credit photo cev

    Berlin - Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, Igor Gorgonzola Novara mengangkat trophy Liga Champions Bola Voli Eropa Putri setelah pada partai Super Final mengalahkan wakil Italia lainnya Imoco Volley Conegliano 3-1 (25-18, 25-17, 14-25, 25-22).

    Penampilan luar biasa Francesca Piccinini dan kawan-kawan di liga Champions musim ini mengantarkan mereka menjadi ratu bola voli Eropa 2019. Sepanjang kompetisi liga Champions musim ini, tim Novara mencatatkan rekor fantastis dengan meraih semua kemenangan di setiap pertandingan kecuali saat semifinal kedua menghadapi Vakifbank Istanbul mereka menyerah 1-3 namun berhasil merebut golden set secara dramatis.

    Bermain di hadapan 9.000 penonton yang memadati arena Max-Schmeling-Halle Berlin, Paola Egonu cs kurang begitu diunggulkan. Mengingat dua pekan sebelumnya mereka dikalahkan tim yang sama di kompetisi lokal. Namun pengalaman kapten tim Francesca Piccinini mampu mengembangkan kepercayaan diri mereka.

    Igor Gorgonzola Novara memulai pertandingan langsung menekan sejak awal. Dan nampaknya Imoco Volley Conegliano tidak siap dengan strategi serangan lawannya. Akibatnya tim Novara dengan mudah memimpin 8-1 di TTO pertama. Setelah jeda, Imoco mencoba bangkit. Namun Michelle Bartsch-Hacley, tampil beringas di set pembuka ini dan tak terbendung. Hingga akhirnya set pertama ditutup 25-18 untuk kemenangan anak-anak Novara.

    Set kedua tim Imoco lebih berkonsentrasi membendung Michelle Bartsch-Hacley. Meski berhasil meredamnya, namun Paola Egonu mampu menggantikan perannya sebagai mesin poin bagi Novara. Imoco Volley pun akhirnya kembali menyerah 25-17 di set kedua.

    Unggul dua set awal membuat tim Novara sedikit lengah di set ketiga. Sebaliknya di kubu Imoco masih belum menyerah. Kemenangan di kompetisi lokal beberapa hari lalu ingin mereka ulangi di pertandingan kali ini. The Panthers memegang kendali permainan di set ketiga ini dan berhasil merebut set ketiga 25-14 memperkecil kedudukan menjadi 2-1.

    Di awal set keempat, Imoco Volley lebih banyak memegang irama permainan. Akibatnya Novara tertinggal 5-8 di TTO pertama. Kapten tim Novara yang sebelumnya meraih enam kali juara liga Champions memegang peranan penting bagi tim. Dia terus berteriak menyemangati rekan-rekannya agar tetap fokus. Akhirnya merekapun bangkit dan mengakhiri pertandingan di set keempat 25-22.

    "Saya sangat emosional di pertandingan ini, Terutama set keempat. Mereka tim yang tangguh, sangat menyakitkan saat kami kalah di kejuaraan lokal Italia. Kini kami berhasil membalas dendam disini. Saya mengucapkan selamat kepada seluruh tim saya yang telah bekerja keras selama musim ini. Terutama buat Egonu meski begitu muda setengah usia saya, ia benar-benar sebuah fenomena." Kata Francesca Piccinini, Kapten tim Igor Gorgonzola Novara.

    Dengan kemenangan ini sebagai juara Igor Gorgonzola Novara berhak mengantongi hadiah senilai 400 ribu Euro. Sedangkan runner-up Imoco Volley Conegliano mendapatkan 200 ribu Euro.
    Credit photo cev


    Igor Gorgozola Novara Juara Baru Liga Champions Bola Voli Eropa

    0
  • Credit photo cev

    Novara - Pertama kalinya dalam sejarah klub Igor Gorgonzola Novara lolos ke babak final CEV Volleyball Champions League Women 2019 setelah di partai kedua secara dramatis menyingkirkan juara bertahan Vakifbank Istanbul melalui golden set 16-14.

    Pada pertandingan itu sebenarnya Igor Gorgonzola Novara cukup dua set untuk mengamankan tiket ke babak super final di Berlin 18 Mei mendatang karena di pertandingan semifinal pertama mereka menang 3-0 di Istanbul. Namun di pertandingan kedua di Novara, Vakifbank berhasil mengalahkan mereka dengan skor 3-1 (25-23, 25-20, 15-25 dan 25-21) sehingga pertandingan harus dilanjutkan dengan golden set untuk menentukan tim yang lolos ke babak super final. Akhirnya, secara dramatis Igor Gorgonzola Novara berhasil merebut golden set dengan kemenangan 16-14.

    Vakifbank datang ke Novara dengan kekuatan penuh. Sebagai juara bertahan mereka siap bertarung habis-habisan demi mempertahankan ambisinya mempertahankan gelar juara liga Champions ketiga kalinya berturut-turut. Sebelum pertandingan dimulai Pelatih Vakifbank menjanjikan permainan yang berbeda dari pertandingan pertama pekan lalu.

    Sejak servis pertama dilakukan, Vakifbank langsung menggertak dengan spike keras nan tajam dari Zhu Thing dan tak mampu dibendung oleh barisan pertahanan Igor Gorgonzola. Tuan rumah langsung merespon dengan spike balasan dari Paola Egonu. Pertandingan berjalan ketat, serangan-serangan mematikan diperagakan kedua kubu. Kedua tim sangat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Namun demikian set pertama akhirnya berhasil direbut oleh Vakifbank 25-23.

    Set kedua Vakifbank semakin menggila. Tekanan bertubi-tubi membuat Igor Gorgonzola sulit mengembangkan permainannya. Vakifbank selalu memimpin perolehan poin dan akhirnya menutup set kedua dengan 25-20.

    Igor Gorgozola bangkit kembali di set ketiga. Kali ini Paola Egonu, bintang tim Novara kembali menunjukkan kehebatannya dan menyumbang 10 poin. Sehingga membuat 5.000 pendukung tuan rumah kembali bergairah. Vakifbank menyerah 25-15 di set ketiga ini.

    Vakifbank menjaga menjaga peluang tampil di final dengan berusaha kembali merebut set keempat. Namun Igor Gorgonzola tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Pertarungan ulet dan jual beli serangan membuat energi kedua tim terkuras. Vakifbank akhirnya merebut set keempat 25-21. Sehingga kedudukan 3-1.

    Dengan demikian maka pertandingan ini berakhir draw. Akhirnya dilanjutkan dengan golden set untuk menentukan pemenang yang akan lolos ke babak super final di Berlin nanti. Di golden set ini Vakifbank makin bersemangat, karena target mereka tampil di final tinggal berjarak satu set. Namun di sisi lain Igor gonzonzola pun tak kalah bersemangat. Dukungan 5.000 penonton seolah menjadi pemain tambahan bagi mereka. Vakifbank sempat mendapat super final poin pada kedudukan 14-12. Namun akhirnya tim Novara secara dramatis mendapatkan empat poin berturut-turut menutup mimpi juara bertahan tampil di final 16-14.

    Dengan kegagalan Vakifbank, maka dipastikan trophy Liga Champions musim ini terbang ke negeri Pizza. Diperebutkan antara Igor Gorgonzola Novara melawan Imoco Volley Conegliano yang di semifinal juga menyingkirkan wakil Turki Fenerbahce Opet Istanbul. Dan sebagai catatan pula di liga Champions musim ini Italia berpeluang mengawinkan gelar jika di tim putra wakil Italia, Cucine Lube Civitanova berhasil mengalahkan Zenit Kazan dari Rusia. Jika skenario ini tercapai, maka musim ini menjadi musim yang luar biasa bagi bola voli Italia. Karena di kasta kedua, CEV Cup putra dan putri sama-sama direbut wakil Italia.(fan)

    Igor Gorgonzola Novara Lolos ke Final Mengakhiri Dominasi Vakifbank Istanbul

    0
  • Credit photo cev

    Civitanova - Cucine Lube Civitanova tampil sangat perkasa di hadapan wakil Polandia, PGE Skra Belchatow. Setelah di pertandingan pertama pekan lalu menang 3-0, di pertandingan kedua di kandang sendiri tanpa ampun menghajar kembali dengan skor sama 3-0 (25-15, 25-20, dan 27-25).

    Osmany Juantorena cs tampil luar biasa dalam pertandingan ini. Strategi yang pertahanan yang dibangun PGE Skra Belchatow berantakan gara-gara setter tuan rumah asal Brasil, Bruno Rezende sangat cerdik dalam mengatur serangan timnya. “Cucine Lube CIVITANOVA menampilkan bola voli yang bagus terutama dengan servis dan penerimaan mereka, membuat tim saya terus-menerus di bawah tekanan. Mereka pantas mengklaim kualifikasi untuk final di Berlin." Roberto Piazza, pelatih kepala PGE Skra Belchatow memberi selamat buat lawan.

    Sejak set pertama dimulai, Cucine Lube Civitanova tidak memberi kesempatan kepada para pemain PGE Skra Belchatow mengembangkan permainannya. Mereka terus menerus menekan tim tamu hingga dengan cepat unggul jauh 11-5. Pertandingan berlanjut dengan wakil Italia semakin menunjukkan dominasinya. Tiga kali service Ace Yoandy Leal mengantarkan timnya semakin jauh memimpin 21-12. Hingga akhirnya set ini berakhir 25-15.

    Set kedua perlahan-lahan PGE Skra Belchatow melepaskan diri dari tekanan tuan rumah. Beberapa kali spike tajam Juantorena dan Roberlandy Simon bisa diatasi hingga sempat menyamakan kedudukan 14-14. Namun Setter Bruno Rezende kembali menunjukkan kelasnya dan kembali meninggalkan tim tamu menyudahi set kedua dengan skor 25-20. Tiket super final Berlin sudah resmi dipegang Cucine Lube Civitanova.

    Setelah tiket super final digenggam, di set ketiga pelatih Cucine Lube Civitanova lebih memilih memberi kesempatan kepada pemain lapis kedua menambah jam terbang. Begitu juga di sisi sebelah, PGE Skra Belchatow juga lebih banyak memainkan pemain pelapis. Meski kedua tim tampil dengan tim kedua, malah membuat pertandingan berjalan lebih menarik. Kedua tim tampil lebih terbuka, dan skor pertandingan pun berjalan sangat ketat. Namun akhirnya tim tuan rumah lah yang kembali unggul dan mengakhiri pertandingan dengan skor 27-25.

    Pada super final di Berlin 18 Mei nanti, Cucine Lube Civitanova akan kembali menghadapi juara bertahan wakil Rusia, Zenit Kazan. Kedua tim sebelumnya bertemu di bulan Desember 2018 lalu pada kejuaraan dunia antar klub. Ketika itu Cucine Lube Civitanova mengalahkan Zenit Kazan 3-2 dengan comeback fantastis.(fan)

    Cucine Lube Civitanova Tanpa Ampun Menghajar PGE Skra Belchatow

    0
  • Credit photo cev

    Kazan - Zenit Kazan melanjutkan dominasi mereka di CEV Volleyball Champions League saat kembali meraih kemenangan 3-1 melawan wakil Italia, Sir Colussi Sicoma Perugia (22-25, 25-23, 25-23 dan 26-24) pada 10 April 2019. Dengan kemenangan ini, untuk kelima kali berturut-turut Zenit Kazan berhasil lolos ke babak final liga Champions Eropa. Sebelumnya di empat edisi terakhir Zenit Kazan selalu lolos ke final dan berhasil mengangkat trophy liga Champions bola voli Eropa. Total enam kali tim ini berhasil menjadi juara dan berpotensi menambah jumlah koleksi gelar menjadi tujuh.

    Perjuangan Zenit Kazan lolos ke babak super final Berlin tidaklah mudah. Sir Colussi Sicoma Perugia yang di pertandingan pertama pekan lalu takluk 3-2 tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Wilfredo Leon, mantan andalan Zenit Kazan menjadi ganjalan utama. Namun bola voli adalah permainan tim, bukan Leon seorang yang akhirnya membuat Zenit Kazan kembali meraih kemenangan. “Pertandingan itu sangat tegang dan sulit, seperti yang diharapkan. Setiap titik dihitung - satu pertahanan atau blok berhasil. Saya bangga dengan pemain saya yang melakukannya dengan sangat baik dengan salah satu tim terkuat di dunia. Leon hanya bagian dari tim, dia tidak bisa menang sendirian." kata Lorenzo Bernardi, pelatih kepala Sir Colussi Sicoma Perugia puas dengan perlawanan timnya.

    Wilfredo Leon untuk pertama kalinya kembali ke Arena Saint Petersburg Rusia setelah pada akhir musim lalu meninggalkan Zenit Kazan dan bergabung ke Sir Colussi Sicoma Perugia. Sebanyak lebih dari 5.000 penonton tuan rumah memberi applaus yang meriah untuk Wilfredo Leon. Namun sayang, kali ini dia bermain untuk tim lawan. Leon sangat dominan di pertandingan ini, permainan impresif Leon berhasil membawa kemenangan tim tamu di set pertama dengan skor 25-22.

    Dengan permainan tim Perugia lebih banyak bertumpu pada Leon, set kedua anak-anak Zenit Kazan pun lebih banyak berkonsentrasi membendung spike bekas pemain andalannya itu. Strategi ini berjalan sesuai rencana, beberapa kali serangan dari Leon dapat dipatahkan oleh blok-blok rapat Earvin Ngapeth dkk. Justru open spiker tuan rumah, Matthew Anderson tampil lebih cemerlang di set kedua. Dan Zenit Kazan berhasil menyamakan kedudukan 1-1 mengakhiri set kedua 25-23.

    Set ketiga berlangsung semakin menarik. Para pemain kedua tim jatuh-bangun berjibaku menyelamatkan bola demi tidak kehilangan poin. Pemain tuan rumah asal Brasil, Alexander Butko berkali-kali meringis kesakitan menahan cedera pergelangan kaki yang didapat sejak set pertama. Namun dia tetap memberi isyarat kepada pelatih bahwa dia masih siap bertarung. Set ketiga pun berhasil kembali direbut tuan rumah kembali 25-23.

    Set keempat Perugia tidak mau menyerah dan malah semakin gencar melakukan perlawanan. Wilfredo Leon tetap menjadi motor serangan bagi mereka. Skor set keempat berjalan alot dan ketat. Kedua tim saling bergantian memimpin perolehan poin. Perugia memimpin 8-7 di TTO pertama, dan Zenit Kazan unggul 16-15 di TTO kedua. Namun akhirnya tuan rumah menutup set keempat pada kedudukan 26-24 dan memastikan diri lolos ke Super Final Berlin 18 Mei mendatang.

    Di partai final, Zenit Kazan akan berhadapan dengan wakil Italia lainnya, Cucine Lube Civitanova yang pada semifinal menyisihkan wakil Polandia, PGE Skra Belchatow. Pertemuan Zenit Kazan dan Cucine Lube Civitanova terakhir pada Desember tahun lalu pada kejuaraan dunia antar klub. Ketika itu Zenit Kazan secara menyakitkan kalah 3-2 atas wakil Italia tersebut. Partai final nanti kesempatan besar bagi Zenit untuk membalas kekalahan sekaligus mempertahankan gelar juara liga Champions kelima kalinya beruntun.(fan)

    Taklukkan Sir Colussi Sicoma Perugia, Zenit Kazan Melaju ke Final

    0
  • Credit photo cev

    Novara - Persaingan Italia-Turki berlanjut pada Rabu atau Kamis dinihari 11 April WIB ketika Igor Gorgonzola Novara menjamu juara bertahan liga Champions Bola Voli Eropa Vakifbank Istanbul di Pala Igor Gorgonzola pada pertandingan semifinal kedua CEV Volleyball Champions League 2019 Putri. Pada pertandingan pertama pekan lalu Igor Gorgonzola dengan mudah mengalahkan Vakifbank dengan skor 3-0 di Istanbul.

    Pada pertandingan kali ini Igor Gorgonzola Novara cukup meraih dua set guna mencetak sejarah untuk pertama kalinya sepanjang sejarah lolos ke babak super final Liga Champions. Namun, sebagai satu-satunya tim yang tak terkalahkan di liga Champions musim ini Igor Gorgonzola membidik kemenangan kesepuluh guna meningkatkan kepercayaan diri di pertandingan super final di Berlin nanti.

    "Kami telah bermain luar biasa di musim ini. Kami telah menang sembilan kali dan tinggal satu pertandingan lagi kami menggunakan beruntun sepuluh kali. Kami tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini." kata Stefania Sansonna, libero Igor Gorgonzola NOVARA.

    Vakifbank Istanbul, meski langkah ke babak Super Final di Berlin lebih berat namun mereka masih belum mau menyerah begitu saja. Mereka butuh setidaknya kemenangan 3-0 atau 3-1 dan merebut golden set untuk dapat lolos ke final.

    Vakifbank datang ke Novara bertekad meraih kemenangan demi menjaga peluang mereka tampil di Berlin dan merebut gelar juara ketiga kalinya berturut-turut dan total lima kali.

    "Di pertandingan pertama kami tampil tidak sesuai keinginan. Namun di pertandingan besok kami punya strategi khusus untuk mengalahkan mereka. Kami sadar, semua tekanan ada pada tim kami. Namun kami telah mempunyai banyak pengalaman di liga Champions dan kejuaraan dunia. Tujuan kami kesini mengalahkan Igor Gorgonzola dan tampil di final mempertahankan gelar juara ketiga kalinya berturut-turut". tegas Melis Gürkaynak, kapten tim VakifBank Istanbul.

    Vakifbank Siapkan Strategi Khusus Demi Tiket ke Final

    0
  • credit photo cev

    Istanbul - Imoco Volley Conegliano akhirnya berhasil mengkonfirmasi tim pertama yang memesan tiket ke babak grand final di Berlin 18 Mei mendatang setelah di pertandingan kedua semifinal mengalahkan tuan rumah Fenerbahce Opet Istanbul dengan skor 3-0 (25-18, 25-22 dan 28-26).

    Sebelum pertandingan dimulai, sebagai tuan rumah Fenerbahce Opet dan seluruh pendukung yang memadati  Burhan Felek Voleybol Salonu, Istanbul yakin bahwa tim mereka akan berhasil membalikkan keadaan dan lolos ke babak grand final. Sementara Imoco Volley juga datang dengan kepercayaan diri yang tak kalah yakin. Mereka cuma butuh dua set untuk mengamankan tiket ke babak grand final memperebutkan hadiah senilai 600.000 Euro.

    Seluruh penonton yang memadati Stadion Burhan Felek Voleybol Salonu langsung berteriak kegirangan ketika Melissa Vargas berhasil mencetak poin pertama bagi Fenerbahce melalui blok khasnya. Namun Imoco yang juga memiliki supporter yang datang ke Turki nampaknya tak terpengaruh dengan permainan tuan rumah. Skor 8-7 Technical Time-out pertama Imoco memimpin. Setelah itu mereka melejit meninggalkan tuan rumah 12-8 memaksa Zoran Terzic, Pelatih Fenerbahce meminta time-out. Akan tetapi, Imoco tetap tak terhentikan dan mengakhiri set pembuka 25-18.

    Set kedua Fenerbahce semakin meningkatkan tekanan demi menjaga peluang tampil di Berlin, namun Imoco tidak menampakkan tanda-tanda menyerah. Beberapa kali Fenerbahce memimpin perolehan poin, akan tetapi Miriam Sylla mencetak poin secara konsisten memberikan energi yang sangat dibutuhkan Imoco. Setter Joanna Wolosz juga mulai membuat perbedaan, membuat timnya unggul 16-11 pada TTO kedua.

    Unggul cukup jauh membuat para pemain Imoco sedikit lengah. Perlahan Fenerbahce mampu mengejar ketertinggalannya dan menyamakan poin menjadi 20-20 hingga pelatih Imoco harus memanggil seluruh pemainnya ke tepi lapangan untuk memulihkan konsentrasi timnya. Terbukti setelah itu Imoco kembali bangkit dan menutup set kedua 25-22.

    Dengan dua set direbut Imoco, maka peluang Fenerbahce lolos ke Berlin tertutup sudah. Set berikutnya hanya kewajiban saja untuk mencari tiga kali kemenangan dalam satu set. Namun di pertandingan kali ini tuan rumah berniat memberi sedikit hiburan untuk seluruh pendukungnya dengan tetap membidik kemenangan. Namun lagi-lagi Imoco tetap menunjukkan kelasnya bahwa mereka yang lolos ke final tetap lebih baik. Pertandingan set ketiga berjalan lebih sengit. Perebutan poin berlangsung sangat ketat hingga beberapa kali terjadi Deuce dan mengakhiri perlawanan tuan rumah dengan skor 28-26.

    Dengan kemenangan ini, Imoco Volley Conegliano kembali berhasil ke babak final mengulang sukses tahun 2017. Ketika itu di final mereka kalah dari Vakifbank 3-0. Di tahun lalu Imoco harus puas dengan peringkat ketiga. Lawan Imoco di Super Final nanti menunggu hasil pertandingan antara Igor Gorgonzola Novara melawan Vakifbank Istanbul yang akan dilangsungkan pada hari Rabu 10 April ini atau Kamis dinihari WIB.(fan)

    Kembali Bantai Fenerbahce, Imoco Volley Tembus Berlin

    0
  • credit photo cev

    Civitanova - Hanya butuh dua set bagi Cucine Lube Civitanova untuk dapat lolos kembali ke Babak final CEV Volleyball Champions League 2019 Putra dan berpeluang memperbaiki catatan perolehan musim lalu yang menempati peringkat kedua kala mereka menghadapi PGE Skra Belchatow di kandang sendiri, Civitanova Marche pada Rabu 10 April 2019 atau Kamis dinihari WIB.

    Pada pertandingan semifinal pertama pekan lalu, wakil Italia ini secara fantastis mengalahkan wakil Polandia, PGE Skra Belchatow dengan skor telak 3-0 di hadapan 10.000 penonton yang memadati Atlas Arena, Polandia. Sebelumnya pada musim lalu di liga Champions Cucine Lube juga dua kali berhasil mengalahkan PGE Skra Belchatow masing-masing dengan skor 3-2 di Polandia dan 3-0 di Italia.

    Sepanjang sejarah pertemuan kedua tim di Liga Champions, kedua tim telah bertemu 11 kali dengan tujuh kali kemenangan didapat Cucine Lube Civitanova dan sisanya untuk kemenangan PGE Skra Belchatow. Di akhir tahun lalu kedua tim juga berhadapan langsung pada kejuaraan dunia antar klub dengan Cucine Lube Civitanova unggul 3-1 pada pertandingan penyisihan grup.

    Di liga Champions musim ini Cucine Lube Civitanova tampil luar biasa dengan mencatatkan rekor sembilan kali kemenangan beruntun dan menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menderita kekalahan pada liga Champions musim ini. Berbanding terbalik dengan PGE Skra Belchatow yang baru memperoleh empat kali kemenangan dari sembilan pertandingan. Paling sedikit diantara empat tim yang masuk semifinal.

    Dengan keunggulan statistik tersebut, para pemain Cucine Lube semakin yakin memperoleh kemenangan dengan mudah di kandang sendiri dan mengulang sukses musim lalu kembali ke babak super final di Berlin 18 Mei 2019 nanti.

    Butuh Dua Set bagi Cucine Lube Untuk Lolos Ke Berlin

    0

  • Istanbul - Tim pertama yang akan lolos ke babak Grand final CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 di Berlin, Jerman akan segera diketahui pada Selasa waktu Eropa atau Rabu 10 April 2019 dini hari. Pertemuan partai kedua semifinal antara Fenerbahce Opet Istanbul melawan Imoco Volley Conegliano akan dilaksanakan di kota Istanbul dengan Fenerbahce bertindak sebagai tuan rumah.

    Pada pertemuan pertama pekan lalu Imoco berhasil mengalahkan Fenerbahce dengan skor 3-0 (25-21, 25-23 dan 26-24) di depan pendukungnya sendiri. Untuk dapat lolos ke grand final di Berlin Imoco Volley Conegliano hanya butuh dua set saja. Sedangkan bagi Fenerbahce setidaknya harus menang 3-0 atau 3-1 demi menjaga peluang ke babak final melalui golden set.

    Sepanjang sejarah pertemuan mereka di Liga Champions, pertandingan kali ini adalah yang keempat kalinya. Ketiga pertemuan sebelumnya selalu dimenangkan oleh Imoco Volley Conegliano. Pada musim lalu Imoco dua kali mengalahkan Fenerbahce dengan skor 3-2 dan di pekan kemarin Imoco menang 3-0.

    Diantara keempat semifinalis catatan pertandingan Imoco memang paling rendah, yaitu menang enam kali dan kalah tiga kali. Sedangkan Fenerbahce menang tujuh kali dan kalah dua kali. Namun rekor pertemuan Imoco dengan klub-klub Turki di liga Champions lumayan bagus yaitu enam menang dan empat kali kalah. Sedangkan Fenerbahce menang lima kali dan kalah enam kali saat menghadapi wakil Italia.

    Meski lebih unggul dalam hal statistik, namun Imoco Volley Conegliano tak boleh lengah. Fenerbahce adalah tim yang tangguh, terutama dalam hal servis. Selama liga Champions musim ini berlangsung Fenerbahce telah berhasil mencetak 77 poin dari servis. Ada tiga pemain yang mencetak lebih dari 15 poin dari servis Ace. 
    Samantha Bricio (21), Melissa Vargas (19) dan Eda Erdem Dündar (17). Di tim lain belum ada pemain yang mencetak Ace sebanyak itu. Dan perlu dicatat pula, Melisa Vargas adalah top skor sementara liga Champions musim ini dengan mengumpulkan poin sebanyak 216.


    Fenerbahce Siap Tampil Habis-habisan Demi Tiket ke Final

    0
  • Credit photo: cev

    Istanbul - Juara bertahan CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putri, Vakifbank Istanbul gagal menampilkan permainan terbaiknya di kandang sendiri pada semifinal pertama melawan wakil Italia. Igor Gorgonzola Novara dengan skor telak 3-0 (25-17, 27-25 dan 25-15) hari Kamis, 4 April 2019.

    Pertandingan yang diharapkan akan berlangsung ketat menjadi anti klimaks bagi sang tuan rumah. Vakifbank seperti kehilangan kualitas menghadapi sang wakil Italia yang pada musim lalu disingkirkannya di perempat final tampil sempurna pada pertandingan itu. Paola Egonu sang pemenang rekor top skor kejuaraan bola voli antar negara menunjukkan kualitasnya sebagai mesin poin bagi tim yang dibelanya. Spike-spike keras nan tajam Egonu tak mampu dibendung barisan pertahanan Vakifbank. Egonu menyumbang 30 dari total 77 poin yang dicetak tim Novara pada malam itu.

    Sebagai tuan rumah, Vakifbank Istanbul langsung tampil menekan di awal pertandingan. Namun strategi yang diterapkan anak-anak Vakifbank dapat dibaca dan diantisipasi dengan baik oleh para pemain Igor Gorgonzola. Strategi menyerang penuh malah menjadi bumerang bagi Vakifbank, pertahanan mereka rapuh. Serangan balik Egonu dkk tak dapat dikembalikan dengan sempurna. Vakifbank menyerah 25-17.

    Set kedua, Vakifbank bangkit dan membenahi pertahanan mereka. Kesalahan-kesalahan mendasar semakin banyak berkurang. Sehingga set ini berjalan lebih menarik dibanding set sebelumnya. Vakifbank memimpin 8-6 pada TTO pertama. Namun Novara langsung merespon kebangkitan tuan rumah dan berbalik unggul 16-15 di TTO kedua. Pertarungan semakin sengit. Tak ingin kembali kehilangan set kedua, Vakifbank Sempat memimpin 22-20, pelatih Novara meminta time-out kepada wasit. Berhasil, Novara memaksa Tae break dan kembali merebut set kedua dengan kedudukan 27-25.

    Unggul dua set membuat Igor Gorgonzola Novara berada di atas angin dan semakin percaya diri. Sebaliknya bagi Vakifbank, menambah beban bagi mereka. Tuntutan kemenangan yang disuarakan para supporter tuan rumah membuat para pemain Vakifbank semakin terbebani. Setter tuan rumah sering gagal melayani para pemain. Sehingga serangan yang dibangun selalu gagal. Para pemain Vakifbank semakin frustasi. Egonu cs tak terhentikan, menyudahi perlawanan tuan rumah dengan skor telak 25-15.

    Dengan kekalahan ini, langkah Vakifbank Istanbul mempertahankan gelar juara liga Champions Eropa semakin berat. Karena pertandingan kedua pekan depan mereka harus bertandang ke Novara. Sedangkan bagi Igor Gorgonzola yang baru pertama kali lolos semifinal semakin percaya diri untuk kembali membuat catatan baru lolos ke final untuk yang pertama kalinya sepanjang sejarah.

    Igor Gorgozola Novara Taklukkan Vakifbank, Wakil Italia semakin Mendominasi

    0
  • Credit photo: cev

    Perugia - Permainan Cemerlang Wilfredo Leon tak mampu membawa tim tuan rumah, Sir Colussi Sicoma Perugia meraih kemenangan pada pertandingan pertama semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra melawan Zenit Kazan, 3 April 2019. Sir Colussi Sicoma secara dramatis menyerah 2-3 (22-25, 26-24, 25-27, 25-20 dan 13-15).

    Seperti diketahui Wilfredo Leon merupakan mantan pemain andalan Zenit Kazan yang turut serta menyumbangkan gelar juara liga Champions Eropa selama empat musim berturut-turut. Sehingga pada pertandingan kali ini hafal betul bagaimana cara membobol pertahanan Zenit Kazan. Leon pun mengumpulkan poin terbanyak dalam pertandingan ini sejumlah 25 angka.

    Permainan kolektif juara bertahan, Zenit Kazan yang dipimpin Earvin Ngapeth akhirnya berhasil menaklukkan Sir Colussi Sicoma di Perugia. Dengan kemenangan ini maka langkah Zenit Kazan meraih gelar kelima secara beruntun atau yang ketujuh secara keseluruhan semakin terbuka lebar. Saat ini Zenit Kazan adalah pemegang rekor juara liga Champions terbanyak sejumlah enam kali.

    Sejak Pertandingan dimulai, kedua tim sama-sama menekan. Jual beli serangan diantara kedua tim tersaji sejak poin pertama diperebutkan. Wilfredo Leon dan Earvin Ngapeth yang dulu bekerja sama di satu tim, kini berlawanan untuk saling "membunuh" membawa keunggulan untuk masing-masing tim. Set ini akhirnya direbut wakil Rusia dengan kedudukan 25-22.

    Perugia segera bereaksi atas kekalahan di set pertama. Kali ini Aleksandar Atanasijevic turut unjuk gigi menampilkan permainan yang luar biasa. Di set kedua ini Atanasijevic menyumbang 8 poin memimpin tuan rumah merebut set kedua dengan skor 26-24.

    Dengan kedudukan 1-1, set ketiga berjalan semakin menarik. Kedua tim berjuang keras memenangkan set ketiga ini. Serangan tajam dan blok-blok rapat diperagakan kedua tim saling bergantian. Dengan susah payah akhirnya Zenit Kazan memenangkan set ketiga 27-25. Zenit kembali memimpin 2-1.

    Tuan rumah tak mau menyerah. Sir Colussi kembali menunjukkan kualitas timnya. Wilfredo Leon melihat tanda kelelahan pada bekas klubnya. Leon menghajar bekas klubnya tanpa ampun dengan spike-spike andalannya memimpin kemenangan 25-20. Dan memaksa Rubber set.

    Meski kedua tim telah berjuang habis-habisan di empat set awal, set kelima berjalan semakin alot. Sir Colussi yang belum pernah kalah di liga Champions musim ini berusaha membidik kemenangan kesembilan. Sementara sang juara bertahan semakin menunjukkan kelasnya yang bermental juara. Terbukti, mental tim sangat berpengaruh di terakhir ini. Set kelima yang awalnya Perugia selalu bisa menyamakan kedudukan hingga 13-13, saat match poin untuk Zenit Kazan para pemain Perugia lengah. Matt Anderson menyudahi perlawanan tuan rumah 15-13.

    "Pertandingan yang luar biasa malam ini. Mereka tim yang hebat dan bermain dengan permainan terbaik. Berkali-kali mereka menyerang kami dengan sangat kejam. Namun kami tidak frustasi. Kami sudah terbiasa bermain di bawah tekanan di pertandingan Liga Champions. Tentu kemenangan ini sangat berarti. Namun masih ada satu pertandingan pekan depan. Jika kami sampai lengah, gelar juara bisa lepas lebih cepat dari tangan kami." Kata Matthew Anderson, open Spiker Zenit Kazan.

    Meski Menyumbang Poin Terbanyak, Wilfredo Leon Secara Dramatis Gagal Memimpin Perugia Raih Kemenangan

    0
  • Credit photo: cev

    Lodz - Cucine Lube Civitanova berhasil meraih kemenangan saat bertandang ke markas PGE Skra Belchatow pada pertandingan pertama semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra, 3 April 2019. Dengan skor 3-0 (25-14, 25-20 dan 25-23). Dengan kemenangan ini langkah Cucine Lube Civitanova menuju grand final akan semakin mudah, karena di pertandingan kedua pekan depan mereka cukup meraih dua set saja. Apalagi mereka yang akan mendapatkan giliran tuan rumah.

    Pada pertandingan ini, PGE Skra Belchatow berharap bisa mencuri kemenangan demi memuluskan langkah mereka menuju grand final. Dengan dukungan lebih dari 10.000 penonton yang memadati stadion Atlas Arena diharapkan mampu memberikan semangat tambahan untuk tuan rumah. Namun Cucine Lube Civitanova yang diperkuat para pemain terbaik dunia semacam Osmany Juantorena, Yoandy Leal dan Setter Timnas Brasil, Bruno Rezende mampu mengatasi tekanan penonton.

    Tim tamu mendapat giliran servis pertama. Servis keras pemain Cucine Lube Civitanova gagal diterima dengan baik oleh pemain tuan rumah. Karena service ace inilah yang membuat para pemain PGE Skra Belchatow runtuh mental. Cucine Lube langsung unggul 5-0 memaksa pelatih tuan rumah meminta time out kepada wasit. Seolah hal ini sia-sia karena setelah itu para pemain Belchatow malah lebih sering salah pengertian dan Juantorena cs makin leluasa menggempur tuan rumah menyudahi set pertama dengan selisih poin telak 25-14.

    PGE Skra Belchatow bangkit di set kedua. Anak asuh Roberto Piazza mampu mengimbangi permainan Cucine Lube. Beberapa kali variasi serangan bisa menembus pertahanan lawan. Namun buruknya servis dan penerimaan bola pertama masih menjadi titik lemah bagi mereka. Tercatat empat kali gagal menerima servis dan lima kali gagal servis memberikan sembilan poin gratis untuk tim lawan. Sehingga set kedua pun kembali menyerah 25-20.

    Di set ketiga PGE Skra Belchatow semakin panas. Kelemahan di dua set awal berhasil diperbaiki, sehingga set ini berjalan sangat ketat. Kejar mengejar poin berlangsung lebih seru. Namun di set ini mental juara sangat menentukan. Cucine Lube Civitanova adalah juara dunia antar klub 2017. Yoandy Leal dan Ousmany Juantorena merupakan MVP kejuaraan dunia antar klub tentunya lebih berpengalaman dalam mengatasi tekanan seperti pertandingan di set ketiga ini. Cucine Lube Civitanova akhirnya menutup pertandingan dengan skor 25-23.

    Pertandingan kedua akan dilaksanakan di Italia pekan depan dengan Cucine Lube Civitanova mendapat giliran tuan rumah. Bagi Cucine Lube, syarat untuk lolos ke final adalah merebut dua set. Untuk PGE Skra Belchatow jika menginginkan lolos ke babak final syaratnya lebih berat. Setidaknya mereka harus menang dulu dengan skor 3-0 atau 3-1. Jika syarat itu terpenuhi, maka dilanjutkan dengan golden set yang menentukan pemenang melaju ke babak grand final.

    Main di Kandang Lawan, Cucine Lube Civitanova Menang 3-0

    0

    1. Credit photo: cev
    Istanbul - Persaingan antara Turki dan Italia di pentas CEV Champions League 2019 Putri akan berlanjut pada Kamis besok. Dengan digelarnya pertandingan semifinal antara juara bertahan Vakifbank Istanbul versus Igor Gorgonzola Novara pada Kamis 4 April atau Jum'at dini hari WIB pukul 01.00.

    Vakifbank mendapat giliran menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Sedangkan Igor Gorgonzola menggelar pertandingan kedua pekan depan. Pertemuan kedua tim diperkirakan akan berlangsung panas. Sebab, Vakifbank adalah juara bertahan di ajang ini, tentu mereka akan berusaha mempertahankan gelar juara liga champion untuk yang ketiga kalinya berturut-turut dan total lima kali.

    Sedangkan bagi Igor Gorgonzola, mereka ingin mencetak sejarah untuk pertama kalinya lolos ke babak final dan menjadi juara liga Champions. Di musim ini Igor Gorgonzola menorehkan catatan yang fantastis. Mereka menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menderita kekalahan dalam delapan pertandingan liga Champions musim ini. Sedangkan Vakifbank catatan kemenangan beruntun mereka telah ternoda saat perempat final lalu melalui Dinamo Moscow dengan skor 3-2. Padahal saat itu Vakifbank telah mencetak kemenangan beruntun di Liga Champions sebanyak 28 kali sejak mereka kalah melawan Pomi Casalmaggiore pada partai final yang digelar 10 April 2016.

    Vakifbank merupakan salah satu pemegang rekor juara liga Champions sebanyak empat kali (2011, 2013, 2017 dan 2018). Hanya kalah oleh jumlah gelar juara milik Volley Bergamo yang telah menjadi juara sebanyak lima kali. Namun jika tahun ini berhasil menjadi juara, Vakifbank bukan hanya menyamai rekor Bergamo, namun mereka akan menjadi tim pertama yang sukses meraih gelar juara sebanyak tiga kali secara beruntun.

    Pencapaian semifinal kali ini pun merupakan rekor fantastis bagi Vakifbank. Mereka telah mencapai babak semifinal sebanyak sembilan kali. Tim lain belum ada yang mencapai semifinal lebih dari tujuh kali. Jika Vakifbank bisa lolos ke final, mereka juga kembali mencatatkan rekor baru. Yaitu tim terbanyak yang tampil di final sebanyak tujuh kali.

    Di sisi lain, Igor Gorgonzola Novara merupakan pendatang baru di babak semifinal. Pencapaian terbaik mereka adalah tahun lalu saat mereka menempati peringkat kelima. Saat di perempat final mereka ditaklukkan Vakifbank dengan skor 3-1 dan 3-0. Wakil Italia pastinya ingin membalas kekalahan tahun lalu di semifinal kali ini. Jika Igor Gorgonzola Novara berhasil mencapai babak final, maka ini adalah wakil kesembilan Italia yang sukses mencapai babak final. Di bawah Italia adalah Rusia yang telah mengirimkan wakilnya di final sebanyak empat tim yang berbeda.

    Vakifbank vs Igor Gorgonzola, Duel Bertabur Rekor

    0

  • Credit photo: cev
    Treviso - Imoco Volley Conegliano berhasil mengalahkan tamunya, Fenerbahce Opet Istanbul dengan skor 3-0 (25-21, 25-23, dan 26-24) pada pertandingan semifinal pertama CEV liga Champions bola voli Eropa 2019 di Palaverde, Treviso, Italia, 2 April 2019.

    Dengan kemenangan ini maka langkah Imoco Volley Conegliano melaju ke babak final mengulang sukses dua tahun lalu semakin terbuka lebar. Setelah pada musim lalu langkah mereka terhenti di semifinal. Di pertandingan kedua nanti mereka cukup meraih dua set untuk menyingkirkan Fenerbahce di Istanbul.

    Sejak peluit pertama dibunyikan, Fenerbahce mengambil inisiatif menyerang. Fenerbahce pun dengan cepat unggul 5-3. Namun setelah itu tuan rumah langsung merespon gertakan tim tamu dan berbalik unggul 8-7 pada TTO pertama. Pada Time out tersebut pelatih Imoco menginstruksikan anak asuhnya menggunakan blok-blok rapat yang efektif. Terbukti, para pemain Fenerbahce frustasi dan semakin ketinggalan di TTO kedua kedudukan 16-13. Imoco pun semakin memegang permainan dan menutup set pertama 25-21.

    Set kedua Fenerbahce semakin meningkatkan tempo permainan. Mereka unggul 8-6 dan 16-14 di masing-masing TTO. Namun Imoco Volley lebih tenang dalam penyelesaian akhir. Hingga tuan rumah kembali merebut set kedua ini dengan kedudukan 25-23.

    Kehilangan dua set membuat Fenerbahce mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menghambat laju tuan rumah. Pertarungan semakin sengit di set ketiga ini. Spike-spike keras dan reli-reli panjang terjadi di set ini. Jarak poin di set ini pun sangat ketat. Namun, lagi-lagi faktor tuan rumah sangat membantu semangat anak-anak Imoco Volley. Tekanan sekitar 5.300 Penonton berhasil mengganggu konsentrasi para pemain Fenerbahce di akhir laga saat terjadi Deuce 26-24.

    "Langkah ke final masih jauh. Fenerbahce adalah tim hebat. Pertandingan tadi mereka memberikan perlawanan luar biasa. Di pertandingan kedua pekan depan semakin berat. Kami harus bermain lebih baik lagi." Kata Anna Danesi, pemain Imoco Volley penuh waspada.

    "Kami kurang beruntung hari ini. Kami gagal membawa pulang dua set seperti target kami sebelum pertandingan. Pertandingan di kandang nanti sangat berat, mereka tim berpengalaman di fase ini. Namun segalanya bisa terjadi. Kami pasti memberikan kejutan untuk mereka pekan depan. Kami yakin Kamilah yang akan lolos ke Berlin." Kata Samantha Bricio, Spiker Fenerbahce Opet Istanbul optimis.

    Imoco Volley taklukkan Fenerbahce Opet 3-0 di Pertandingan Pertama Semifinal Liga Champions

    0

  • Credit photo: cev
    Lodz - PGE Skra Belchatow bersiap menghadapi tantangan Cucine Lube Civitanova dalam pertandingan semifinal pertama Liga Champions Bola Voli Eropa 2018. Pertandingan ini akan dilaksanakan dilangsungkan di Atas Arena di kota Lodz, Polandia pada 3 April ini.

    Dari keempat semifinalis liga Champions musim ini, PGE Skra Belchatow merupakan unggulan terbawah. Mereka sendiri tak menyangka bahwa perjuangan mereka musim ini di Liga Champions telah mencapai semifinal. Dan kini mereka pun menginginkan tampil di final.

    "Di awal musim kami sempat mengalami kesulitan. Lambat laun kami semakin memperbaiki kekurangan diri dan menampilkan grafik permainan yang semakin meningkat. Dengan permainan yang selalu semakin bagus, mencapai semifinal saya rasa bukan hal mustahil." Kata bintang PGE Skra Belchatow yang tengah naik daun, Jakub Kochanowski.

    Perjuangan wakil Polandia untuk lolos ke babak final tidak akan mudah. Di musim lalu di liga Champions juga Cucine Lube Civitanova mengalahkan mereka 3-2 dan 3-0. Mengatasi ketimpangan kualitas kedua tim, tuan rumah mengharapkan dukungan 10.000 penonton di Atlas Arena.

    "Kami harus menang di kandang sendiri. Dukungan supporter kami harap bisa menambah kekuatan tim kami. Kami tak boleh kehilangan satu set pun di pertandingan ini. Karena nanti di Italia perjuangan akan semakin berat." Imbuh Jakub Kochanowski.

    Namun Cucine Lube Civitanova bukanlah tim Semenjana. Tim ini adalah salah satu dari dua tim yang belum pernah kalah pada semua pertandingan liga Champions musim ini. Tentunya tekan supporter tuan rumah sepertinya sudah biasa bagi mereka.

    "Kami sudah terbiasa main di Semifinal dan juga partai final. Dan kami juga sudah sering bermain lawan tim Polandia. Jadi kami sudah tahu bagaimana karakter supporter di Atas Arena nanti. Kami pasti bisa mengatasinya." Kata Dragan Stankovic, pemain Cucine Lube Civitanova percaya diri.

    PGE Skra Belchatow Berharap Dukungan 10.000 Supporter

    0

  • Credit photo: cev
    Perugia - Salah satu pertandingan semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra akan mempertemukan wakil Italia Sir Colussi Sicoma Perugia melawan wakil Rusia Zenit Kazan. 

    Pertandingan semifinal pertama akan dilaksanakan di kota Perugia, Italia 3 April besok.
    Pada pertandingan kedua tim kali ini yang paling menarik adalah nama Wilfredo Leon. Tentunya nama ini sudah tidak asing lagi bagi penggemar Voli Eropa dan dunia. Selama ini nama Wilfredo Leon selalu melekat bahwa ia adalah ikon klub Zenit Kazan, namun sejak musim ini berawal Wilfredo Leon telah hijrah ke Italia bersama Sir Colussi Sicoma Perugia. Sehingga pada pertandingan kali ini untuk pertama kalinya dia menghadapi mantan klubnya.

    Bersama Zenit Kazan, Wilfredo Leon turut menyumbangkan empat gelar juara Liga Champions bola voli Eropa secara berturut-turut sejak 2015 hingga 2018. Tentunya bagi pribadi Leon, dia berhasrat ingin melanjutkan raihan juara kelima kalinya beruntun bersama Sir Colussi.

    Sejak diperkuat Wilfredo Leon, Sir Colussi Sicoma Perugia semakin kuat. Selama gelaran Liga Champions musim ini wakil Italia ini telah mencatat delapan kali kemenangan beruntun. Ini berarti tim ini belum pernah terkalahkan di musim ini bersama wakil Italia yang lain, Cucine Lube Civitanova.

    Sir Colussi Sicoma Perugia musim ini menetapkan target juara liga Champions untuk pertama kalinya. Setelah di tahun 2017 Runner up dan 2018 meraih peringkat ketiga. Target ini tampaknya semakin dekat, hanya berjarak tiga pertandingan lagi.

    Di pertandingan semifinal pertama ini tuan rumah yakin bisa memenangkan pertandingan dan meneruskan catatan sembilan kali kemenangan beruntun. Rekor pertandingan Sir Colussi Sicoma di liga Champions sangat bagus. dalam 22 pertandingan Liga Champions menang 21 kali saat pertandingan dilakukan di negeri Italia. Satu-satunya kekalahan yang diderita adalah saat bertemu dengan Zenit Kazan pada pertandingan Final liga Champions 2017 di kota Roma.

    Namun, rekor 30 kali kemenangan beruntun Zenit Kazan di liga Champions telah dihentikan oleh Trefl Gdansk dengan skor 3-2 pada pertandingan perempat final lalu di Rusia. Sehingga Sir Colussi Sicoma semakin yakin bisa mengalahkan kembali wakil Rusia ini.

    Wilfredo Leon Siap Tumbangkan Mantan Klubnya

    0
  • Credit photo: cev

    Treviso - Imoco Volley dan Fenerbahce Opet Istanbul tengah bersiap menghadapi Partai semifinal Pertama CEV Liga Champions Eropa 2019 Putri pada Selasa 2 April besok. Pertandingan ini sangat menarik, mengingat kedua tim tahun lalu juga bertarung di ajang kompetisi tertinggi tingkat Eropa, Liga Champions. Saat itu, Imoco sukses menyingkirkan Fenerbahce dengan skor identik 3-2 di pertandingan kandang dan tandang.

    Fenerbahce optimistis akan mampu meraih kemenangan pada pertandingan semifinal pertama ini. Dengan rekor penampilan luar biasa musim ini hanya kalah satu kali dari Dinamo Moscow pada leg kelima penyisihan grup dengan skor 2-3 Mereka yakin bisa membalas kekalahan yang terjadi tahun lalu. "Kami merasa sangat senang bisa kembali ke Palevarde. Tahun lalu kami hampir memperoleh kemenangan. Dengan dukungan suporter kami di Italia, membuat kami tampil lebih baik." Kata Samantha Bricio, Spiker Fenerbahce.

    Sementara Imoco sendiri bukan tim sembarangan. Musim ini Imoco Volley sukses meraih peringkat pertama babak reguler kompetisi liga Italia. Unggul 9 angka dari peringkat kedua, Igor Gorgozola Novara yang juga salah satu kontestan di semifinal liga Champions.

    Di liga Champions sendiri, Penampilan mereka di semifinal kali ini adalah yang ketiga kalinya berturut-turut. Sebelumnya di tahun 2017 Imoco sukses meraih Runner-up, dan 2018 meraih perunggu. Rekor pertemuan dengan klub Turki pun luar biasa. Di babak sebelumnya mereka berhasil menyingkirkan Vitra Istanbul setelah kalah 0-3 di kandang mereka membalas 3-0 di kandang lawan dan merebut golden set.

    "Mereka adalah tim yang sangat kuat, tetapi jelas bahwa pada fase ini semua lawan adalah yang terbaik di tingkat Eropa. Kami siap menghadapi mereka; kami sudah mempelajari kekuatan lawan, dan terutama para pemain tangguh mereka seperti Bricio, yang sangat kami kenal, atau Vargas, yang selalu mencetak banyak poin. Kami siap memainkan permainan yang hebat dan dengan bantuan penggemar kami yang fantastis, kami ingin memulai semifinal ini dengan baik. kita tidak sabar untuk menghadapi tantangan ini!” kata Anna Danesi, middle blocker Imoco Volley percaya diri.

    Pertandingan Pertama Semifinal Liga Champions, Fenerbahce Opet Optimistis

    0
  • Credit: cev

    Busto Arsizio - untuk pertama kalinya dalam sejarah semua kompetisi antar klub tingkat Eropa Italia berhasil mengawinkan gelar juara CEV Volleyball Cup. Italia adalah negara pertama yang berhasil mengawinkan gelar. Sesaat setelah Trentino Itas merayakan gelar juara sektor putra di Istanbul, Yamamay e-work Busto Arsizio juga memastikan gelar juara sektor putri di kandang sendiri setelah di partai final kedua mengalahkan wakil Rumania, CSM Volei Alba BLAJ dengan skor 3-1 (25-27, 25-19, 25-23 dan 25-20). Bagi Yamamay, ini adalah gelar ketiga mereka setelah pada 2010 dan 2012 mereka juga sukses meraih podium pertama.

    Berbekal kemenangan 3-0 pada pertandingan pertama di kandang lawan, Yamamay e-work cuma butuh dua set untuk memenangkan medali emas. Namun tim tamu tak menyerah begitu saja. CSM Volei Alba BLAJ memberikan perlawanan sengit di tengah tekanan lebih dari 4.000 pendukung tuan rumah.

    CSM Volei Alba BLAJ memulai pertandingan dengan tanpa beban karena peluang merebut gelar juara sangat kecil. Namun hal inilah yang membuat pertandingan menjadi lebih menarik dibanding pada pertandingan final pertama sebelumnya. Set pertama berlangsung sangat ketat. Kejar-mengejar poin dan saling unggul angka terjadi di set ini. TTO pertama Yamamay e-work unggul 8-5, namun di TTO kedua ganti BLAJ unggul 16-15. Perebutan poin merebut set pertama semakin ketat, hingga set ini harus diakhiri dengan Deuce untuk keunggulan BLAJ 27-25.

    Set kedua Yamamay e-work bermain lebih banyak menekan. Tuan rumah mengandalkan servis keras sebagai serangan pertama. Mereka dengan cepat unggul 6-3. BLAJ mencoba mengejar ketinggalan poin, namun blok-blok mereka kurang efektif hingga di TTO kedua mereka tertinggal cukup jauh, 16-8. Setelah TTO pun Yamamay semakin perkasa hingga unggul 10 angka, 20-10. Hingga akhirnya BLAJ menyerah dengan skor 25-19.

    Set ketiga BLAJ kembali bangkit. Set ini berjalan sangat ketat. Sempat ketinggalan 3 poin di TTO pertama, TTO kedua BLAJ berganti memimpin 16-14. Namun tekanan keras dari pendukung tuan rumah tak mampu diatasi anak-anak wakil Rumania. BLAJ menyerah 25-23, sekaligus merelakan gelar juara CEV Volleyball Cup Putri 2019 untuk Yamamay e-work.

    Meski gelar juara telah lepas, BLAJ tetap tampil all out di set tersisa. Mereka ingin menunjukkan kualitas sebagai finalis liga Champions Eropa musim lalu. Para pendukung tuan rumah yang tak sabar melihat tim kebanggaan mereka mengangkat trophy dibuat gemas dengan perlawanan sengit BLAJ. Meski akhirnya kalah 25-20, namun publik Busto Arsizio sangat berterima kasih kepada BLAJ atas penampilannya pada pertandingan ini yang sangat luar biasa.

    Yamamay E-work Juara CEV Volleyball Cup, Italia Kawinkan Gelar

    0
  • Credit photo: cev

    Istanbul - Trentino Itas akhirnya sukses melengkapi koleksi trophy mereka dengan menjuarai CEV Volleyball Cup Men 2019 setelah di pertandingan kedua partai final mengalahkan Galatasaray Istanbul dengan skor 3-2 (22-25,  21-25, 25-16, 25-16 dan 15-5). Ini adalah trophy pertama mereka di ajang ini. Trentino telah tiga kali juara liga Champions CEV dan lima kali juara dunia. Sebelumnya Trentino pernah dua kali masuk final dalam CEV Cup, namun mereka selalu gagal meraih juara dikalahkan oleh Dinamo Moscow pada 2015 dan Tours VB tahun 2017 kedua melalui golden set.

    Pertandingan final kedua kali ini Trentino Itas membawa bekal kemenangan 3-0 dari pertandingan pertama di kandang mereka. Sebaliknya bagi tuan rumah Galatasaray mereka membidik golden set agar gelar juara tidak direbut tim tamu.

    Galatasaray memulai pertandingan dengan strategi berbeda dari pertandingan pertama. Mereka langsung menekan Trentino dengan spike-spike keras dan servis yang mematikan. Mereka dengan cepat langsung unggul 8-3. Setelah TTO pertama Trentino mencoba bangkit. Namun Galatasaray mampu menjaga jarak poin dan tetap unggul 16-13 di TTO kedua hingga akhirnya menutup set pertama 25-22.

    Set kedua Trentino semakin panas. Jual beli serangan terjadi di set ini. Trentino sempat unggul 13-10 hingga memaksa pelatih Galatasaray, Nedim Ozbey meminta Time out. Hingga kemudian Galatasaray ganti memimpin 16-14 di TTO kedua. Galatasaray semakin percaya diri menutup set kedua dengan skor 25-21.

    Sejarah menakutkan bagi Trentino di partai final CEV Cup bagi Trentino adalah golden set. Dengan kehilangan dua set awal Para pemain Galatasaray mengira mental pemain Trentino telah habis. Momen inilah yang membuat mereka terlena. Trentino telah belajar dari dua kali kesalahan sebelumnya. Trentino"mengamuk" di set ketiga. Galatasaray dicukur habis 25-16.

    Set keempat Galatasaray memulai dengan terlalu berhati-hati. Namun, akibat kehati-hatian ini malah membuat mereka banyak membuat kesalahan. Trentino dengan cepat unggul 6-2. Kemudian pada skor 10-3 pelatih Galatasaray kembali meminta time-out. Namun Trentino terlanjur percaya diri menutup set ini dengan skor 25-16 sekaligus memastikan gelar juara pertama bagi mereka.

    Set kelima hanya permainan formalitas semata. Galatasaray yang sudah dipastikan gagal meraih gelar juara menjadi bulan-bulanan anak-anak Trentino. Set kelima berakhir dengan selisih poin sangat jauh untuk kemenangan dan juara, 15-5.

    Tekuk Galatasaray, Trentino Itas Rebut Trophy CEV Volleyball Cup 2019

    1
  • Credit photo: cev

    Busto Arsizio - Satu Tangan Yamamay e-work Busto Arsizio telah memegang trophy CEV Volleyball Cup Putri 2018/2019 setelah di pertandingan final pertama pekan lalu mengalahkan CSM Volei Alba BLAJ dengan skor 3-0 di kandang lawan. Pertandingan final kedua yang akan digelar 26 Maret nanti akan lebih mudah bagi wakil Italia untuk ketiga kalinya mengangkat trophy CEV Volleyball Cup Putri. Apalagi mereka akan bertanding di hadapan pendukungnya sendiri.

    Namun, tuan rumah tidak boleh terlena. Meski kesempatan tim tamu kecil, ini berarti mereka akan bermain lepas tanpa beban. Kemungkinan besar CSM Volei Alba BLAJ akan menggunakan strategi berbeda. Hal inilah yang harus diwaspadai oleh tim Yamamay.

    "Kami telah bermain sangat buruk di pertandingan pertama. Itu kecelakaan bagi kami. Sebelumnya kami bermain sangat baik di semua pertandingan CEV Volleyball Cup. Di pertandingan kedua nanti kami akan memberikan sesuatu yang berbeda sekaligus mengkonfirmasi bahwa lolosnya kami ke final Liga Champions tahun lalu bukan suatu kebetulan semata. Segala sesuatu bisa terjadi, bukan hal mustahil keadaan akan berbalik." Ujar pelatih CSM Volei Alba BLAJ, Darko Zakoc.

    Yamamay pun akan menampilkan kekuatan terbaiknya. Dan pada pertandingan kedua nanti mereka akan lebih dulu fokus merebut dua set, meski kemenangan adalah target utama.

    "Kami tahu, selangkah lagi kami meraih gelar juara. Tetapi kami sadar, pertandingan nanti tidak mudah. Kami berupaya menampilkan yang terbaik, merebut dua set dan yang terpenting kami harus bisa memenangkan pertandingan. Sehingga perayaan juara nanti akan lebih sempurna dirayakan bersama-sama dengan para penggemar di kandang sendiri." Kata kapten tim Yamamay, Alessia Gennari.

    Tuan rumah berharap pada pertandingan nanti kapasitas 4.000 penonton akan terisi penuh semuanya mendukung Yamamay e-work mengangkat trophy CEV Volleyball Cup Putri untuk yang ketiga kalinya.

    Yamamay E-work Fokus Merebut Dua Set

    0
  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -