Showing posts with label asian games. Show all posts


  • Jakarta - Tim putra Indonesia menempati peringkat enam cabang olahraga bola voli putra setelah kalah 2-3 (33-35, 25-22, 21-25, 27-25, 12-15) dari Jepang dalam pertandingan perebutan posisi 5-6 yang berlangsung di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu malam. 

    Penampilan Rivan Nurmulki dan kawan-kawan menunjukkan grafik permainan yang meningkat dalam menghadapi lawan tangguh seperti Jepang, meski hasilnya belum terlalu menggembirakan.
    Indonesia tidak terlihat kalah sebelum bertanding dan mampu mengimbangi serangan bertubi-tubi dari Jepang, yang merupakan pemegang perak Asian Games 2014 di Incheon, pada set pertama. 

    Meski sempat tertinggal hingga 15-21, tim asuhan Samsul Jais terus berjuang untuk mengurangi jarak angka dengan tim negeri sakura. Kekuatan mental ini yang menyebabkan Indonesia mampu mengejar perolehan poin dari Jepang, bahkan memaksakan deuce 24-24 melalui spike Rendy Tamamilang.

    Jepang yang terkejut dengan perlawanan Indonesia, terus menekan pertahanan tim garuda, hingga akhirnya mampu merebut set pertama 35-33.

    Pada set kedua, giliran Indonesia yang menekan Jepang dengan memanfaatkan barisan pertahanan tim negeri sakura yang kurang rapat. Tidak mengherankan, Indonesia cepat meraih keunggulan sementara 11-8, dan seterusnya memimpin hingga 20-16 melalui penampilan cemerlang Rivan Nurmulki. Yuda Mardiansyah dan kawan-kawan terus memanfaatkan kesempatan untuk unggul dan mengakhiri set kedua dengan kemenangan 25-22.

    Jepang yang masih terkaget-kaget dengan perlawanan Indonesia di dua set awal mulai bermain lebih serius untuk menekan pertahanan lawan. Spike Taishi Onodera yang gagal ditahan Mahfud Nurcahyadi menjadikan skor 14-11 untuk keunggulan sementara Jepang pada pertengahan set ketiga.

    Kerja keras Jepang membuahkan hasil karena Indonesia seakan menemui tembok dalam membongkar pertahanan tim asuhan Gordon Mayforth ini.

    Untuk itu, Jepang berhasil meraih set ketiga 25-21 setelah Naoya Takano melakukan blok yang baik dari serangan Rivan Nurmulki.

    Indonesia, yang bermain lebih baik dari laga perempat final melawan Korea Selatan, kembali mengejutkan Jepang pada awal set keempat.
    Skema serangan yang baik dari pelatih Samsul Jais, semakin merepotkan Jepang, dan membuat para pemain Indonesia bermain lebih rileks untuk memperoleh angka.

    Meski tertekan dan sempat tertinggal 15-18, Indonesia mampu mengejar angka hingga kedudukan 22-24, dan bahkan memaksakan deuce 24-24. Jepang yang tertekan oleh permainan mati-matian lawan, harus mengakui keuletan Sigit Ardian dan kawan-kawan, dan merelakan Indonesia merebut set keempat 27-25.

    Pada awal set penentuan, Takuya Takamatsu dan kawan-kawan lebih berhati-hati dalam menyusun serangan dan merapatkan pertahanan agar tidak mudah tertembus lawan.

    Berbagai antisipasi mulai dilakukan seiring dengan pemain Indonesia yang mulai kelelahan dan tidak lagi fokus dalam melakukan pengembalian bola.

    Jepang terus melakukan tekanan, hingga akhirnya Yuda Mardiansyah yang gagal melakukan blok atas spike Naoya Takano, memberikan kemenangan 15-12 bagi tim negeri sakura pada set kelima. 

    Bintang dalam pertandingan ini adalah Takuya Takamatsu yang membuat 21 spike serta Takeshi Ogawa dan Naoya Takano yang sama-sama mencatatkan 17 spike. Sedangkan, Rivan Nurmulki menjadi pemain yang menonjol dari kubu Indonesia dengan raihan 29 spike, disusul Rendy Tamamilang dengan 14 spike dan Doni Haryono melalui tujuh spike. 

    Sementara itu, Thailand merebut peringkat tujuh, setelah menang atas Pakistan 3-1 (20-25, 25-23, 28-26, 25-21) dalam pertandingan perebutan posisi 7-8, yang juga berlangsung di GOR Bulungan.

    Sebelumnya, Iran memastikan diri menjadi yang terbaik di cabang bola voli putra dan merebut emas setelah menang tiga set langsung (25-17, 25-22, 25-21) atas Korea Selatan dalam pertandingan final yang berlangsung di Tennis Indoor, GBK.

    Dengan kemenangan ini, Iran mampu mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
    Sedangkan, bagi Korea Selatan, raihan perak ini merupakan peningkatan prestasi, setelah empat tahun lalu hanya memperoleh perunggu.

    Berikut peringkat akhir cabang bola voli putra Asian Games 2018:

    1 Iran
    2 Korea Selatan
    3 Chinese Taipei
    4 Qatar
    5 Jepang
    6 Indonesia
    7 Thailand
    8 Pakistan
    9 China
    10 Arab Saudi
    11 Myanmar
    12 India
    13 Sri Lanka
    14 Vietnam
    15 Nepal
    16 Kirgistan
    17 Kazakhstan
    18 Mongolia
    19 Hong Kong
    20 Maladewa 

    (Antara)

    Sempat Beri Kejutan Pada Jepang, Indonesia Akhirnya Kalah

    0
  • Jakarta - Tim putra Iran meraih emas dan mampu mempertahankan gelar setelah menang tiga set langsung (25-17, 25-22, 25-21) atas Korea Selatan dalam pertandingan final yang berlangsung di Tennis Indoor, GBK, Jakarta, Sabtu malam.

    Dengan kemenangan ini, Iran mampu mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.

    Sedangkan, bagi Korea Selatan, raihan perak ini merupakan peningkatan prestasi, setelah empat tahun lalu hanya memperoleh perunggu.

    Iran, yang selama turnamen ini belum kehilangan satu set pun, langsung menggebrak pertahanan Korea Selatan dari awal set pertama.

    Meski demikian, Korea Selatan memberikan perlawanan yang gigih, karena Iran hanya unggul tipis 16-14 sebelum "technical time out" yang kedua.

    Setelah itu, serangan Sungmin Moon dan kawan-kawan justru melemah, dan Iran tidak membutuhkan waktu lama untuk menutup set pertama dengan keunggulan 25-17.

    Pada awal set kedua, Iran yang saat ini tercatat sebagai salah satu tim berkelas dunia, tidak mengendorkan serangan dan unggul cepat 8-5.

    Tim asuhan Igor Kolakovic ini bahkan mulai menjauhi perolehan angka Korea Selatan dan memimpin 14-11 berkat spike Mousavieraghi Seyedmohammad.

    Spike-spike dari Amir Ghafour yang disertai oleh banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain Korea Selatan,  membuat Iran dengan cepat meraih set kedua 25-22.

    Pada awal set ketiga, Korea Selatan mulai memberikan perlawanan yang sepadan dan mampu menekan pertahanan Iran yang dikapteni Mirsaeid Marouflankrani.

    Kejar mengejar skor mulai terjadi hingga kedudukan sama ketat 10-10, karena pertahanan kedua tim mulai dapat mengantisipasi skema serangan masing-masing lawan.

    Namun, kualitas permainan Iran tidak berkurang meski lawan melakukan tekanan, karena Morteza Sharifi dan kawan-kawan masih unggul 22-18.

    Iran memastikan perolehan emas dan merebut set ketiga 25-21, setelah barisan pertahanan Korea Selatan tidak mampu menahan serangan Amir Ghafour.

    Chinese Taipei Perunggu

    Dalam pertandingan perebutan peringkat tiga tim putra Chinese Taipei merebut medali perunggu cabang olahraga voli putra setelah mengalahkan Qatar 3-1 (25-22, 25-23, 17-25, 25-16).

    Chinese Taipei, yang kalah tipis dalam laga semifinal melawan Korea Selatan, terlihat masih semangat untuk menjalani laga ini, melalui berbagai kombinasi serangan.

    Tidak mengherankan apabila Chinese Taipei mampu merepotkan barisan pertahanan Qatar yang dikoordinir kapten Ibrahim sejak awal set pertama.

    Meski sempat tertinggal hingga 11-15, Chinese Taipei tidak panik dan mampu bertahan dengan baik, sambil sesekali melancarkan serangan yang mengagetkan Qatar.

    Tim asuhan Chen Yuan mulai menyusul perolehan angka Qatar, hingga akhirnya memimpin 21-19, melalui spike kapten Chien-Chen Chen. Chinese Taipei yang tidak mau membuang momentum, tidak lagi terkejar oleh tim asuhan Camilo Soto, dan meraih set pertama 25-22.

    Pada awal set kedua, Chinese Taipei mulai meninggalkan perolehan angka Qatar dan langsung unggul 8-4 melalui spike Chien-Chen Chen yang gagal diblok.

    Qatar yang bisa mengimbangi permainan Chinese Taipei mulai menyamakan kedudukan 10-10, serta sempat unggul 14-13 berkat spike pemain naturalisasi Renan Ribeiro.

    Namun, permainan inspirasional dari kapten Chien-Chen Chen dan blok rapat Huang-Chien Feng tetap memastikan keunggulan sementara Chinese Taipei 18-15.

    Setelah itu, Liu Hong-Jie dan kawan-kawan tidak membiarkan Qatar untuk mengejar dan menutup set kedua dengan kemenangan 25-23.

    Tim asuhan Camilo Soto asal Argentina yang tertinggal di dua set awal, mulai bangkit di awal set ketiga, dan memimpin 10-8.

    Berbagai kombinasi serangan maupun blok pertahanan Saad Sulaiman dan kawan-kawan mulai merepotkan Chinese Taipei yang ingin segera memastikan perolehan perunggu.

    Meski Liu Hung-Min dan kawan-kawan berupaya untuk mengejar angka, permainan Qatar yang lebih rapi dalam periode ini, memastikan keunggulan 25-17 di set ketiga.

    Berkat mental yang sudah teruji selama menjalani turnamen ini, Chinese Taipei tidak lengah dan mampu kembali menyusun kekuatan pada awal set keempat.

    Strategi pelatih Chen Yuan untuk langsung menyerang membuat kewalahan barisan pertahanan Qatar dan menjadikan Chinese Taipei unggul sementara 12-10.

    Chinese Taipei langsung unggul jauh 22-14 setelah berkali-kali serangan Huang Chien-Feng dan kawan-kawan menemukan celah di barisan pertahanan Qatar yang lowong.

    Chinese Taipei dipastikan merebut perunggu, setelah merebut set keempat 25-16, melalui spike Liu Hung-Min yang gagal diblok oleh Belal Abunabot.

    Tercatat sebagai bintang dalam pertandingan ini adalah Wu Tsung-Hsuan yang mencatatkan 14 spike, Liu Hung-Min yang membuat 12 spike dan Chien-Chen Chen dengan 11 spike. (antara)

    Iran Pertahankan Emas Putra Asian Games

    0

  • Jakarta - Tim bola voli putri China, kandaskan harapan Thailand untuk merebut medali emas pada cabang voli putri Asian Games 2018, pada babak final di arena voli di Lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu dengan 3 set (25-19,25-17,25-13).

    China akhirnya membuktikan target untuk membawa medali emas dari cabang bola voli putri Dan Thailand yang berusaha mengimbangi permainan dari set pertama hingga laga usai harus pasrah dengan medali perak.

    Pada set pertama Thing Zhu dan kawan-kawan bermain cepat dengan hujan smesan ke kubu Thailand yang berusaha menahan laju bola, hingga menit kedua puluh Thailand berusaha mengejar ketinggalan, namun upaya tersebut berbuah kekalahan setelah smes tajam Xiangyu Gong menutup permainan dengan skor 25-19.

    Pada set kedua Plemunjit Thinkaow dan kawan-kawan berupaya melakukan penyerangan melalui smes-smes tajam ke arah anak asuh Ping Lang yang melawan dengan beberapa kali blok yang bersarang di kubu Thailand. Bahkan Thailand tidak dapat berbuat banyak ketika smes tajam Thing Zhu dan kawan-kawan membuat beberapa kali pemain Thailand harus terjungkal di tengah lapangan menahan smesan yang berakhir dengan skor 25-17.

    Tidak ingin berlama-lama pada set ketiga mulai pluit wasit berbunyi, China melancarkan serangan lebih cepat dengan hujan smesan ke kubu Thailand yang tertinggal skor jauh, hanya mampu menahan beberapa smes tajam dari kubu lawan yang akhirnya menuntaskan pertandingan babak final dengan skor 25-13.

    Sehingga China yang sejak awal pertandingan bola voli putri Asian Games 2018, tidak pernah terkalahkan membawa medali emas untuk rakyat China. Kapten Tim putri China, Thing Zhu usai pertandingan mengatakan medali emas tersebut diraih untuk menambah medali bagi kontingen China.

    "Upaya maksimal kami sudah tercapai, kami persembahkan medali emas ini untuk negara dan rakyat China," katanya.

    Korea Selatan Raih Perunggu

    Sementara itu, pada perbutan medali perunggu, Korea Selatan berhasil mengandaskan harapan Jepang dengan pertarungan 4 set (25-18,21-25,25-15,27-25).

    Tim putri Korea Selatan yang bermain cepat sejak awal pertandingan membuat tim putri Jepang cukup kewalahan untuk mengejar angka, hingga akhir pertandingan set pertama.

    Pada set kedua Jepang berusaha mengejar ketinggalan untuk mendapatkan medali pada peringkat ketiga terbaik bola voli putri Asian Games, sehingga berhasil menutup permainan dengan skor 25-21, lewat smes tajam Nana Iwasaka dan kawan-kawan.

    Namun pada set ketiga dan empat, Jepang harus mengakui ketangguhan anak asuh Haewon Cha yang menutup pertandingan dengan nilai sempurna, sehingga Jepang harus pasrah di peringkat ke empat.

    Sedangkan pada pertandingan perebutan peringkat 5-6 Khazakstan melawan Vietnam berakhir dengan 4 set (18-25,25-22,22-25,24-26) untuk Khazakstan yang menempati posisi 5 terbaik dan Vietnam di posisi 6.

    Berikut Peringkat voli putri Asian Games 2018.

    1. China
    2. Thailand
    3. Korea Selatan
    4. Jepang
    5. Khazakstan
    6. Vietnam
    7. Indonesia
    8. Fhilipina
    9. Chinese Taipei
    10. India
    11. Hong Kong
    (Antara)

    Putri China Penuhi Target Medali Emas

    0

  • Jakarta - Tim nasional bola voli putri Indonesia berhasil memastikan peringkat ke-7 pada ajang Asian Games 2018 setelah mengalahkan Filipina, di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

    Di hadapan meyoritas pendukung Indonesia, Amalia Fajrina dkk sukses mengalahkan pasukan Filipina dengan kedudukan 3-1 (25-17, 23-25, 25-19, 25-20).

    Peringkat ke-7 merupakan pencapaian terbaik tim voliputri Indonesia sepanjang mengikuti Asian Games.

    Tim putri Indonesia kali terakhir mengikuti Asian Games pada tahun 1986 (Seoul, Korea Selatan) dengan prestasi posisi ke-12 dari 15 peserta.

    "Kami memang sudah pernah ketemu dengan Filipina, mereka satu kelas di bawah kita. Tadi set kedua kami kecolongan karena sempat nervous," ujar Muhammad Ansori selaku pelatih tim putri Indonesia.

    "Namun, Filipina tetap harus diwaspadai, karena mereka akan menjadi tuan rumah pada SEA Games 2019," tutur Ansori menambahkan.
    Terkait evaluasi hasil keseluruhan, Ansori menyatakan bahwa teknik para pemain Indonesia sudah mumpuni.

    Ia juga menyebut bahwa komposisi pemain yang dimilikinya saat ini sudah solid dan layak dipertahankan hingga SEA Games 2019.

    "Saya rasa tim ini sudah bagus, tidak usah diganti. Tim ini luar biasa buat saya. Tinggal perbanyak jam terbangnya saja dengan mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional," kata Ansori.

    "Proliga bisa menambah pengalaman, tetapi kan didominasi pemain lokal daripada asingnya. Pemainnya pun itu-itu saja. Kalau main di luar, kita bisa dapat dari segi permainan, timnya beda," ucap dia.

    Ansori juga menyebut bahwa Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) perlu mencari bibit muda.

    Ansori berharap tim putri kelak bisa memiliki pemain dengan postur lebih tinggi untuk menunjang teknik mereka saat menghadapi tim yang lebih kuat.

    "Voli itu paling tidak harus punya 185 sentimeter ke atas. Kalau kita baru punya pemain 180 sentimeter. Maka dari itu, kita perlu cari lagi bibit-bibit baru," ucap Ansori.

    Di sisi lain, tim voli putra Indonesia masih akan bertanding melawan Jepang pada laga perebutan peringkat 5-6.

    Pertandingan Indonesia versus Jepang akan digelar di GOR Bulungan, Jakarta pada pukul 19.00 WIB.(bolasport.com)

    Libas Philipina, Indonesia Pastikan Peringkat 7

    0

  • Jakarta - Jadwal pertandingan final dan laga kualifikasi bola voli putra yang akan digelar di dua tempat di Tennis Indoor GBK dan GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/9).

    Partai final cabang bola voli putra akan mempertandingkan antara sang juara bertahan, Iran, dengan Korea Selatan, pada pukul 19.00 WIB di Tennis Indoor, GBK, Senayan, Jakarta.

    Laga penentuan juara ini merupakan kesempatan bagi Amir Ghafour dan kawan-kawan untuk mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon.

    Sedangkan, final ini juga merupakan peluang bagi Korea Selatan, yang empat tahun lalu hanya meraih perunggu, untuk mencatatkan tinta emas dan meraih gelar juara Asian Games yang sebelumnya gagal diraih di kandang sendiri.

    Dalam perjalanan ke final, Iran belum pernah kehilangan satu set pun, setelah mengalahkan Pakistan dan Mongolia di Pool B, China di fase 12 besar, dan Qatar di semifinal.

    Sedangkan, Korea Selatan unggul atas Chinese Taipei 3-2 dan Nepal 3-0 di Pool D, mengalahkan Pakistan 3-0 di fase 12 besar, menaklukan Indonesia 3-0 di perempat final dan kembali menyingkirkan Chinese Taipei 3-2 di semifinal.

    Laga lain di Tennis Indoor, adalah perebutan perunggu atau penentuan peringkat 3-4 antara Chinese Taipei dengan Qatar yang akan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB.

    Laga ini merupakan kesempatan terakhir bagi Chinese Taipei yang kalah tipis 2-3 dari Korea Selatan dan Qatar yang kalah tiga set langsung dari Iran untuk membuktikan diri dan memperoleh medali.

    Chinese Taipei yang lebih bergairah dalam menjalani berbagai pertandingan di turnamen Asian Games ini lebih berpeluang memperoleh medali, dibandingkan Qatar yang lesu ketika berlaga di semifinal.

    Sementara itu, tuan rumah Indonesia akan bertanding dalam laga perebutan peringkat 5-6 di GOR Bulungan melawan Jepang mulai pukul 19.00 WIB, atau bersamaan dengan partai final di Tennis Indoor GBK.

    Pertandingan ini merupakan peluang bagi tim asuhan Samsul Jais untuk memperbaiki peringkat di Asian Games dan mengukur kemampuan Indonesia dengan negara-negara lainnya di persaingan voli Asia.

    Selain itu, partai ini merupakan kesempatan terakhir bagi Rivan Nurmulki dan kawan-kawan, untuk memberikan hiburan terakhir bagi para fans setia, yang tidak kenal lelah mendukung perjuangan Indonesia selama Asian Games.

    Laga di GOR Bulungan juga akan mempertandingkan perebutan peringkat 7-8 antara Thailand dengan Pakistan mulai pukul 16.30 WIB.

    Berikut jadwal final putra dan laga kualifikasi bola voli lainnya pada Sabtu (1/9):

    Chinese Taipei vs Qatar, perebutan medali perunggu, Pukul 10.00 WIB. (Tennis Indoor GBK) 
    Thailand vs Pakistan, perebutan posisi 7-8, Pukul 16.30 WIB. (GOR Bulungan)
    Iran vs Korea Selatan, final, Pukul 19.00 WIB. (Tennis Indoor GBK)
    Indonesia vs Jepang, perebutan posisi 5-6, Pukul 19.00 WIB. (GOR Bulungan).

    (antara)

    Jadwal Pertandingan Bola Voli Putra Sabtu 1 September 2018

    0

  • Jakarta - Target tim bola voli China untuk meraih emas  pada cabang voli putri di Asian Games 2018, tinggal selangkah lagi setelah mengalahkan Jepang pada babak semifinal di arena voli di Lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Jumat dengan 3 set.

    Saling kejar-kejaran skor sudah terjadi sejak awal set pertama, kedua tim saling melancarkan smes  beragam untuk membaca kelemahan lawan. Hingga sepuluh menit pertama Jepang berusaha memimpin raihan angka yang terus dikejar Ting Zhu dan kawan-kawan melalui smes cepat dan tajam.

    Berbagai upaya dilakukan anak asuh Kumi Nakada untuk menaklukan Tim China yang saling kejar-kejaran skor hingga menit kedua puluh skor sementara 15-15. Setelah time out kedua, Jepang melewati China dengan skor 18-15 hasil smes tajam Miyu Nagaoka.

    Untuk mengganjal upaya China mengejar angka pelatih Jepang Kumi Nakada melakukan pengantian dua pemain sekaligus dibagian depan, namun lagi-lagi China mengimbangi skor menjadi 22-22, hingga akhirnya China membuktikan keunggulannya dengan skor akhir 25-22.

    China mengembangkan permainan pada set kedua dengan melakukan beberapa kali blok yang menghasilkan angka dan smes tajam ke kubu Jepang, hingga time out pertama China memimpin skor 8-4. Zhu Ting dan kawan-kawan terus memperjauh jarak melalui blok dan smes tajam yang membuat Jepang kewalahan sehingga kembali mengajukan time out dengan skor 18-8.

    Permainan set kedua yang berlangsung sengit, membuat Jepang berjuang mati-matian tanpa kapten tim Nana Iwasaka yang belum dimasukan pelatih hingga set kedua. China terus melakukan pola bertahan Dan sesekali menyerang itu, menutup set kedua dengan skor 25-10.

    Ribuan penonton yang memadati arena voli, kembali disuguhi permainan cepat dengan smes tajam dari kedua kubu yang saling kejar-kejaran untuk meraih angka pada set ketiga, bahkan Jepang yang bersusah payah mengejar ketinggalan dan menyamakan skor 15-15 pada menit ke 30 set ketiga.

    Saling kejar-kejaran angka kembali terjadi, sehingga kedua tim saling bertahan dan melancarkan smes tajam untuk saling meninggalkan.

    Namun China kembali membuktikan dapat menahan beberapa kali smes tajam dari anak asuh Kumi Nakada, sehingga menghasilkan angka untuk mencatat skor sempurna menang 3 set dengan skor akhir 25-20, sehingga China melaju ke babak final melawan Thailand.(antara)

    Tim Putri China Melaju Ke Final Menantang Thailand

    1
  • Jakarta - Tim putri Thailand melaju ke babak final voli putri Asian Games 2018, setelah mengalahkan Korea Selatan pada babak semifinal di arena voli di Lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat dengan empat set.

    Sejak set pertama Thailand menguasai permainan dengan smes tajam ke kubu Korea Selatan, sehingga tim Korea Selatan kewalahan menahan serangan bertubi-tubi dari Thailand yang tidak pernah kalah pada babak penyisihan. Thailand akhirnya menutup permainan set pertama dengan skor 25-15.

    Set kedua Korea Selatan berusaha mengimbangi permainan dengan menutup setiap smes tajam Thailand, bahkan hingga sepuluh menit pertama Korea Selatan sempat memimpin perolehan angka. Anak asuh  Haewon Cha terus mengembangkan permainan dengan melancarkan smes-smes tajam ke arah Plemunjit Thinkaow dan kawan-kawan yang berusaha membendung serangan.

    Plemunjit Thinkaow dan kawan-kawan yang sempat kewalahan menerima serangan dari Korea Selatan yang  menghujani kubunya dengan smes tajam, pada menit ke 30 akhirnya mengejar ketinggalan melalui umpan pendek dan smes tajam yang mengasilkan angka dan menutup permainan dengan skor 25-20.

    Sedangkan pada set ketiga anak asuh Danai Sriwahcaramaytakul, lebih banyak bertahan sambil membaca pergerakan Korea Selatan yang kembali bermain cepat untuk mengejar ketinggalan. Lagi-lagi hingga pertengahan permainan Korea Selatan berusaha meninggalkan Thailand dengan skor  12-16 untuk Korea Selatan, hingga akhirnya anak asuh Haewon Cha membuktikan perjuangannya dengan skor akhir 25-20.

    Set keempat pada sepuluh menit pertama Plemujit dan kawan-kawan kewalahan menerima serangan cepat Korea Selatan dengan smes tajam bertubi-tubi, bahkan beberapa kali pemain Thailand terjungkal saat menahan serangan. Hingga babak pertengahan Korea Selatan kembali menguasai perolehan angka hingga Plemujit dan kawan-kawan membuktikan perjuangan mati-matian menutup pertandingan dengan tiket menuju final dengan skor 25-22. (Antara)

    Tim Putri Thailand Melangkah Ke Final

    1

  • Jakarta - Tim putra China mengakhiri turnamen di cabang olahraga bola voli putra pada peringkat sembilan setelah mengalahkan Arab Saudi 3-0 (25-15, 25-10, 25-17) dalam pertandingan perebutan peringkat 9-10 yang berlangsung di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat.

    China yang dalam pertandingan perebutan posisi 7-10 kalah dari Pakistan dengan skor 2-3, masih terlihat semangat untuk melakoni partai yang digelar secara formalitas untuk menentukan peringkat ini.

    Sebaliknya dengan Arab Saudi yang sudah tidak bergairah untuk menjalani perebutan posisi 7-10 sejak mengalami kekalahan mengejutkan 1-3 dari Chinese Taipei di babak kualifikasi 12 besar.

    Semangat Arab Saudi yang hilang tersebut telah terlihat dari kekalahan 0-3 dari Thailand pada perebutan posisi 7-10, padahal tim asuhan Zharko Ristoski ini merupakan pemuncak di Pool A.

    Ambisi untuk mempersembahkan hasil terbaik bagi negara membuat Zhang Chen dan kawan-kawan langsung unggul cepat 15-7 pada set pertama, setelah spike Yu Yuantai gagal diblok pertahanan Arab Saudi.

    China yang tidak terkejar langsung mengakhiri set pertama 25-15 dalam 20 menit melalui spike Li Liye yang tidak mampu dihadang secara sempurna oleh Muwaffaq Masoud Almutairi.

    Kondisi serupa juga terjadi di set kedua, Arab Saudi yang lesu membiarkan China menyusun kreasi serangan demi serangan untuk unggul hingga 13-8 melalui spike Zhang Chen.

    Banyaknya kesalahan di pertahanan Arab Saudi yang dikomando kapten Ahmed Abdulrahman Albakheet, turut memberikan poin kepada China, hingga tim negeri tirai bambu ini mengakhiri set kedua 25-10.

    Kejar mengejar skor terlihat di awal set ketiga, karena Arab Saudi mulai keluar menyerang melalui kreasi Nawaf Abdulrahman Albakheet, meski hal tersebut hanya cukup untuk memperkecil ketertinggalan 8-10.

    Setelah itu, tim asuhan Shen Qiong tidak memberikan Arab Saudi untuk mengembangkan permainan dan langsung menutup skor 25-17, melalui spike Peng Shikun, guna kemenangan di set ketiga.

    Tercatat sebagai bintang pertandingan adalah Li Liye yang mencatatkan 11 spike, Peng Shikun yang membuat delapan spike dan Li Yuanbo yang membukukan tujuh spike.

    Sementara itu, dalam laga perebutan posisi 15-16, Nepal menang WO atas Kirgistan, karena lawan tidak hadir di GOR Bulungan.

    Dengan kemenangan ini, maka Nepal dipastikan menempati posisi 15 dan Kirgistan menduduki peringkat 16 dalam cabang olahraga bola voli putra di Asian Games 2018.(antara)

    Tim Putra China Klaim Peringkat Sembilan

    2

  • Jakarta - Atlet tim bola voli indoor putri Indonesia, Berllian Marsheilla, menyebut kekalahan timnya dari Vietnam disebabkan karena para pemain lawan mampu tampil lebih ulet.

    Indonesia harus mengakui keunggulan Vietnam pada laga perebutan posisi ke-5 dan ke-6 Asian Games 2018 di Tennis Indoor, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Jumat (31/8/2018). Berlian Marsheila dkk dikalahkan Vietnam dengan skor 1-3 (27-29, 25-18, 22-25, dan 22-25).

    Bagi Sheila, panggilan Berlian Marsheila, hasil itu jelas sangat mengecewakan karena sebetulnya Indonesia  pernah menaklukkan Vietnam pada beberapa pertemuan sebelumnya.

    "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, meminimalisir kekurangan, tetapi memang apa daya. Kami tadi memang enggak siap, dan Vietnam bermain ulet sekali," ujar Sheila.

    "Terakhir kami bertemu Vietnam di Kazakstan, dan saat itu kami menang. Seharusnya kami sudah hafal permainan mereka, tetapi ternyata hasilnya di luar dugaan. Performa mereka lebih bagus daripada pertemuan terakhir," tutur dia.

    Perempuan 28 tahun ini kemudian menjelaskan, pada laga tadi para pemain Vietnam bisa mengatasi bola-bola sulit.

    Ketika Vietnam menyerang, kata Sheila, kubu Indonesia tidak siap. Banyak yang seharusnya tergolong bola mudah, Indonesia malah membuat kesalahan.

    "Kami malah bermain di bawah tekanan. Tadi banyak banget melakukan kesalahan," ujar Berlian Marsheila. (bolasport.com)

    Vietnam Bermain Ulet Kami Tidak Siap

    0

  • Jakarta - Tim voli putri Indonesia kalah 27-29, 25-18, 22-25, dan 22-25 (1-3) dari Vietnam, dalam laga lolos ke posisi lima besar Asian Games 2018, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

    Kekalahan ini membuat Tim Indonesia hanya akan memperebutkan posisi tujuh dan delapan terbaik. Sementara itu, Vietnam lolos ke peringkat lima besar dan akan menghadapi pemenang antara Filipina atau Kazakhstan.

    Bermain di hadapan pendukung sendiri, Indonesia mendapat perlawanan sengit dari Vietnam. Spike keras hingga blocking yang dilancarkan pemain-pemain Vietnam kerap merepotkan Wilda Siti Nurfadhilah dkk.

    Tim Indonesia pun tak berdaya pada set pertama. Meski sempat mengejar perolehan poin Vietnam, Indonesia menyerah 27-29 dalam pertarungan selama 31 menit pada set pertama.

    Masuk set kedua, Tim voli putri Indonesia coba bangkit. Hasilnya, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, setelah pada set kedua memetik kemenangan 25-18.

    Akan tetapi, Indonesia gagal mempertahankan penampilan bagus tersebut. Tim voli putri Indonesia di Asian Games 2018 pun menyerah 1-3 dari Vietnam, setelah dalam dua set terakhir menyerah 22-25 dan 22-25.(bola.com)

    Indonesia Takluk Dari Vietnam

    1

  • Jakarta  - Tim bola voli putra Iran berpeluang mempertahankan gelar juara dan merebut tiket ke final setelah mengalahkan Qatar 3-0 (25-23, 25-19, 25-18) dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di Tennis Indoor, GBK, Jakarta, Kamis malam.

    Dengan kemenangan ini, Iran mendapatkan kesempatan untuk mempertahankan emas, yang diperoleh di Asian Games Incheon 2014, dalam partai final melawan Korea Selatan yang berlangsung pada Sabtu (1/9).

    Tanda-tanda Iran akan memperoleh kemenangan telak tidak terlihat pada awal dimulainya pertandingan, karena Qatar masih memberikan perlawanan sengit.

    Meski demikian, spike Seyedmohammad Mousavieraghi memberikan keunggulan sementara 12-11 bagi Iran pada awal set pertama.
    Iran masih memimpin 16-15 setelah Ndir Sadikh gagal mengantisipasi servis Ali Shafiei, jelang "technical time out" yang kedua.

    Pemain naturalisasi Qatar, Renan Ribeiro, yang beberapa kali menyulitkan pertahanan Iran, sempat memperkecil ketertinggalan 19-20.

    Namun, Iran yang belum kehilangan satu set pun selama turnamen, tidak lagi terkejar dan menutup set pertama 25-23, berkat spike Amir Ghafour.
    Iran yang tidak mengendorkan serangan terus melaju 10-5 pada awal set kedua, terutama karena pengembalian bola dari Qatar yang kurang sempurna.

    Tim asuhan Igor Kolakovic terus menambah keunggulan 13-10, melalui spike dari Morteza Sharifi yang gagal ditahan pertahanan Qatar. 
    Pengembalian bola pertama Qatar yang buruk serta rapatnya pertahanan Iran, membuat Amir Ghafour dan kawan-kawan langsung meraih set kedua 25-19.

    Gempuran Iran ke pertahanan Qatar tidak terhenti pada set ketiga, hingga pemegang emas Asian Games Incheon 2014 ini unggul 21-15, setelah servis pemain naturalisasi Nikola Vasic melebar.

    Banyaknya kesalahan maupun antisipasi yang buruk dari pemain Qatar, makin mempercepat kelolosan Iran ke partai final.

    Iran merebut set ketiga 25-18, setelah spike keras Mubarak Hammad tidak mampu melewati blok Milad Ebadipour Gharahassanlou dan Ali Shafiei.

    Tercatat sebagai bintang pertandingan kali ini adalah Amir Ghafour yang membukukan 16 spike, Milad Ebadipour Gharahassanlou yang mencatatkan sembilan spike dan Seyed mohammad Mousavieraghi yang membuat tujuh spike.

    Secara keseluruhan, pertandingan semifinal ini berjalan dengan antiklimaks dan jauh berbeda dengan laga Korea Selatan melawan Chinese Taipei yang lebih ketat. 

    Meski pada pertandingan perempat final, Qatar sudah habis-habisan ketika mengalahkan Jepang 3-2, permainan tim asuhan Camilo Soto ini cukup mengejutkan.(antara)

    Maju Ke Final, Iran Berpeluang Pertahankan Medali Emas

    0
  • Jakarta - Tim putra Korea Selatan merebut tiket ke final setelah mengalahkan Chinese Taipei dalam laga yang ketat 3-2 (20-25, 25-20, 25-16, 20-25, 15-12) dalam pertandingan semifinal yang berlangsung di Tennis Indoor, GBK, Jakarta, Kamis malam.

    Dengan kemenangan ini, Korea Selatan akan melawan Iran untuk memperebutkan emas cabang bola voli putra dalam partai final yang akan berlangsung pada Sabtu (1/9).

    Laga sudah berjalan ketat sejak awal pada set pertama, yang ditandai oleh aksi berbalas serangan kedua tim, yang sebelumnya sudah bertemu di penyisihan Pool D.

    Korea Selatan sempat unggul sementara setelah spike Jeon Kwangin menjadikan skor 9-8, namun pengembalian bola Hong-Jie Liu menjadikan posisi 13-12 untuk Chinese Taipei.

    Sengitnya pertarungan terus berlanjut, terutama setelah Chinese Taipei unggul 18-15 setelah Yi-Huei Lin dan Tsung-Hsuan Wu melakukan blok yang menghasilkan angka.

    Chinese Taipei yang mendominasi langsung menutup set pertama 25-20 setelah spike kapten Chien-Chen Chen gagal diantisipasi pertahanan Korea Selatan.

    Pada awal set kedua, aksi saling susul menyusul angka terjadi diantara kedua tim, hingga Korea Selatan memimpin 8-7 sebelum "technical time out" yang pertama.

    Korea Selatan mulai menjauh 13-10 setelah spike Jeon Kwangin masuk ke bidang lapangan Chinese Taipei yang kosong.

    Perlawanan Chinese Taipei yang ketat, membuat skor sempat menipis 16-18, terutama setelah spike Sungmin Moon melebar.

    Namun, tim asuhan Kim Hochul tidak membiarkan Chinese Taipei untuk mengejar, dan meraih set kedua 25-20, melalui spike menyilang Jeon Kwangin.

    Ketatnya perolehan angka seperti di dua set pertama, juga terjadi pada awal set ketiga, melalui adu spike kedua tim yang saling menembus pertahanan lawan.

    Meski demikian, Chinese Taipei mulai menghadapi rapatnya blok-blok Korea Selatan yang membuat Sungmin Moon dan kawan-kawan langsung memimpin 14-8.

    Setelah itu, kepercayaan diri Chinese Taipei langsung runtuh dan membuat Korea Selatan dengan cepat menutup set ketiga 25-16.

    Pada awal set keempat, Chinese Taipei mulai bangkit dari tekanan Korea Selatan, melalui permainan apik Tsung-Hsuan Wu, yang memberikan keunggulan 11-7.

    Semangat tim asuhan Chen Yu-An yang membara dalam periode ini, menyulitkan Korea Selatan, dan membuat Chinese Taipei langsung unggul 19-14.
    Chinese Taipei tidak menyia-nyiakan peluang untuk terus unggul dan meraih set keempat 25-20 melalui spike keras Hung-Min Liu.

    Laga di semifinal ini semakin sengit, terutama setelah spike kapten Chien-Chen Chen memberikan keunggulan bagi Chinese Taipei 7-5.
    Serangan berturut-turut Korea Selatan yang diakhiri spike Seo Jaeduck, menipiskan ketertinggalan tim negeri gingseng tersebut 10-11.

    Setelah itu, Korea Selatan justru sanggup membalikan keadaan dan Seo Jaeduck juga yang memberikan poin kemenangan 15-12 untuk menutup set kelima.

    Tercatat sebagai bintang pertandingan ini adalah Sungmin Moon yang mencatatkan 18 spike, Jeon Kwangin yang membuat 14 spike dan Seo Jaeduck yang membukukan 13 spike.

    Sedangkan, pemain terbaik dari Chinese Taipei adalah Hung-Min Liu yang membuat 12 spike serta Tsung-Hsuan Wu dan Hong-Jie Liu yang sama-sama mencatatkan 10 spike.(antara)

    Korea Selatan Rebut Tiket Final

    0


  • Jakarta - Kapten timnas voli putri Indonesia, Amalia Fajrina Nabila, tak kaget dengan kekalahan 0-3 yang diterima dari Korea Selatan pada babak perempat final Asian Games 2018. Menurut Amalia, Korea Selatan memang lawan yang levelnya jauh di atas Indonesia.

    Pada pertandingan yang digelar di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Indonesia awalnya mampu mengimbangi permainan Korea Selatan pada set pertama. Namun, pasukan Mohamad Ansori harus mengakui kekalahan  22-25. Pada set kedua, Korea semakin tampil menggila dan berhasil meraih kemenangan 25-13.

    Pada set ketiga, Indonesia sempat memberikan perlawanan sengit. Namun, tetap saja Korea mampu mengimbanginya dan menutup pertandingan dengan kemenangan 25-18. 

    "Ya mau gimana lagi, mereka sudah pasti levelnya beda dengan kami. Asian Games 2014 mereka juara setelah mengalahkan Jepang. Akan tetapi, saya sih bangga dengan semangat rekan-rekan yang luar biasa," kata Amalia seusai pertandingan.

    Lebih lanjut, Amalia mengaku mencoba mengambil hikmah di balik kekalahan dari Korea Selatan. Menurut dia, pengalaman ini sangat berharga karena bisa mencuri ilmu dari tim yang pemainnya sudah malang melintang di dunia voli internasional.

    "Mereka tim-tim yang pemainnya bermain V-League, tGrand Prix, bahkan ikut olimpiade. Ya Alhamdulillah sih banyak pelajaran yang diambil dari teknik, mental, yang sudah pasti," ujar Amalia.

    Butuh Banyak Pengalaman

    "Pertandingan tadi menjadi pelajaran bagus buat kami karena bisa melawan tim kuat yang sudah biasa mengikuti kejuaraan dunia bahkan Olimpiade," kata Aprilia Manganang.

    Aprilia menilai Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dan pihak terkait lainnya perlu mengupayakan agar voli Indonesia lebih banyak mendapat kesempatan menambah jam terbang.

    "Pekerjaan rumah buat kita bahwa jika ingin voli Indonesia lebih berprestasi harus siap mengeluarkan dana supaya kami lebih banyak melakukan try out di luar negeri," ucapnya.

    Kekalahan ini membuat timnas voli putri Indonesia tersingkir dalam perburuan medali Asian Games 2018. Meski begitu, Amalia dkk. masih berpeluang memperebutkan posisi lima terbaik dalam pertandingan melawan Vietnam, 31 Agustus.(bola.com)

    Korea Selatan Beri Pelajaran Berharga buat Timnas Voli Putri Indonesia

    0

  • Jakarta - Kapten tim voli putri Korea Selatan, Kim Yeonkoung, mengagumi smash-smash keras yang dilepaskan spiker andalan Indonesia, Aprilia Manganang.

    Tim voli putri Tanah Air tidak bisa berbuat banyak melawan tim berstatus juara bertahan atau pemenang medali emas Asian Games 2014.
    Bermain di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Rabu (29/8/2018), tim voli putri Indonesia takluk tiga set langsung dengan skor 22-25, 13-25, dan 18-25.

    Di pertandingan tersebut Kim Yeonkoung dibuat terkesan dengan penampilan ciamik Aprilia. Ia mengakui pukulan-pukulan keras Aprilia membuat timnya kesulitan. Aprilia merupakan penyumbang poin terbanyak Indonesia di pertandingan tersebut. Total, Aprilia menyumbang 16 poin spike dan 1 block.

    "Pertandingan ini merupakan kami pertama kami melawan Indonesia, Jadi, saya tidak tahu terlalu banyak soal permainan Indonesia," kata Kim Yeonkoung.

    "Saya pikir Indonesia memiliki tim voli putri bagus. Mereka juga memiliki seorang spiker dengan spike sangat keras," ucapnya.

    Menang atas Indonesia membuat Korsel bisa melenggang ke babak semifinal cabang bola voli Asian Games 2018. Tim putri Negeri Gingseng pun akan meladeni Thailand, Jumat (31/8/2018).

    Kapten Korea Selatan Kagumi Smash Keras Aprilia Manganang

    0
  • Jakarta - Pelatih tim voli putri Indonesia, Muhammad Anshori, menilai anak asuhnya sudah tampil luar biasa setelah ditaklukkan Korea Selatan (Korsel) pada laga perempat final cabang bola voli Asian Games 2018.

    Aprilia Manganang dkk tidak bisa berbuat banyak melawan tim berstatus juara bertahan atau pemenang medali emas Asian Games 2014.

    Bermain di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Rabu (29/8/2018), tim voli putri Indonesia takluk tiga set langsung dengan skor 22-25, 13-25, dan 18-25.

    Kekalahan tersebut praktis membuat srikandi-srikandi Tanah Air itu mengakhiri asa untuk bisa memenangi medali di cabang bola voli.

    "Pemain sudah tampil luar biasa tanpa ada beban. Namun, Korsel bermain lebih baik dan kami cenderung dipaksa bermain bertahan," ujar Muhammad Anshori setelah pertandingan.

    "Terutama di saat kami sudah mau unggul di set pertama, banyaknya melakukan kesalahan sendiri membuat kami kembali anjlok," ucapnya.

    Meski kalah di perempat final, Indonesia masih berpeluang melewati target delapan besar karena memperebutkan posisi lima besar. Tim Merah Putih akan meladeni lawan sesama Asia Tenggara, Vietnam, yang akan berlangsung, Jumat (31/8/2018).

    Tim Voli Putri Indonesia Sudah Luar Biasa

    0
  • Jakarta - Tim bola voli putri Indonesia tidak berhasil meneruskan asa untuk bisa mendulang medali setelah dihentikan tim yang berstatus juara bertahan atau medali emas, Korea Selatan (Korsel), di babak perempat final Asian Games 2018.

    Indonesia harus mengakui kehebatan Korsel dengan skor akhir 22-25, 13-25, dan 18-25 ketika bertanding di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Rabu (29/8/2018).

    Pertarungan ketat langsung tersaji di awal set pertama. Secara bergantian kedua tim saling mendulang poin. Perolehan poin Indonesia sempat terhenti di angka 9 dan Korsel 14 poin. Namun, penampilan Aprilia Manganang dkk kembali membaik hingga sanggup menyamakan skor 15-15 dan membalikkan keadaan menjadi 17-16. Akhirnya, berkat kematangan tim dan pengalaman bertanding Korsel mengakhiri set pertama dengan 25-22.

    Di set kedua Korea Selatan tampil lebih mendominasi dalam perolehan poin. Bahkan, sempat unggul enam poin saat unggul 12-6 dari Indonesia. Korsel semakin laju dalam mendulang poin hingga bisa unggul 16-7. Tim putri Negeri Gingseng pun kembali menuai kemenangan 25-13.

    Amalia Fajrina Nabila cs kembali memperlihatkan perjuangan keras di set ketiga dan menolak menyerah. Namun, usaha maksimal srikandi-srikandi Tanah Air ternyata belum cukup karena Korsel bermain impresif.

    Apiknya permainan kolektivitas, minim melakukan kesalahan, dan cerdas dalam menyerang membuat Indonesia akhirnya menyerah 18-25.

    Langkah Tim Voli Putri Indonesia Terhenti

    0
  • Jakarta - Pelatih voli putra Indonesia, Samsul Jais, optimistis anak asuhnya sanggup mengakhiri dominasi Thailand di cabang voli SEA Games 2019. Indonesia memang hanya sanggup melangkah hingga perempat final cabang bola voli Asian Games 2018.

    Aji Maulana dkk tak bisa melangkah ke semifinal dan berpeluang mendulang medali seusai dikalahkan Korea Selatan (Korsel) dengan skor 22-25, 18-25, dan 18-25.

    Namun, dalam proses melangkah ke perempat final, Indonesia sanggup menghentikan langkah tim kuat voli Asia Tenggara, Thailand, di babak 12 besar. Indonesia menang lewat pertarungan sengit lima set dengan skor 3-2.

    Sebelum pertemuan tersebut kedua tim sudah dua kali bertemu tahun ini dan Indonesia selalu menuai kemenangan atas Thailand. Catatan positif tersebut membuat Samsul Jais optimistis dengan masa depan tim voli putra Tanah Air di SEA Games 2019.

    "Menurut saya, pada SEA Games 2019 merupakan usia emas pemain putra sekarang. Artinya, tahun depan tim ini harus memenangi medali emas," kata Samsul Jais.

    "Sejak 2009 kami selalu kalah dari Thailand di SEA Games. Namun, kami bisa mengalahkan mereka dalam tiga pertemuan tahun ini. Nilai psikologisnya bagus sekali buat tim ini," ujar dia.

    Thailand merupakan tim voli putra yang sudah memenangi medali emas dalam lima SEA Games beruntun. Tepatnya pada SEA Games 2011 di Indonesia, Myanmar (2013), Singapura (2015), dan Malaysia (2017).

    Yakin Bisa Hentikan Dominasi Thailand Di Sea Games

    0
  • Jakarta - Tim bola voli putri Indonesia akan menantang Korea Selatan di babak perempat final Asian Games 2018 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2018) sore WIB.
    Indonesia melaju ke perempat final bola voli putri Asian Games 2018 dan mesti berhadapan dengan tim kuat seperti Korseal. Laga ini dijadwalkan berlangsung pukul 16.30 WIB.
    Pada pertandingan sebelumnya, tim bola voli putri Indonesia harus menelan kekalahan dari Thailand 1-3 pada Senin (27/8/2018). Hasil itu membuat Indonesia harus melawan tim unggulan seperti Korsel.
    Selain itu, terdapat tiga pertandingan perempat final bola voli putri lainnya yang digelar hari ini (29/8/2018). Namun, satu laga lainnya hanya menentukan peringkat antara Hong Kong melawan India.
    Berikut jadwal perempatfinal voli putri hari ini (29/8/2018):
    10.00WIB: Thailand VS Vietnam
    12.30WIB: Japan VS Kazakhstan
    16.30WIB: Indonesia VS Korea Selatan
    16.30 WIB: Hong Kong VS India
    19.00 WIB: Filipina VS China

    Jadwal Bola Voli Putri Asian Games 2018, Indonesia Vs Korsel

    0
  • Jakarta - Pelatih timnas bola voli putra Indonesia di Asian Games 2018, Samsul Jais, mengatakan para pemainnya masih membutuhkan pengalaman bertanding di ajang internasional untuk menambah jam terbang. "Kita harus sering mengikuti kejuaraan internasional, karena terlepas dari teknik, jam terbang kita sangat minim," kata Samsul di Tennis Indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018), seperti dikutip dari Antara.
    Samsul mengatakan pengalaman bertanding ini juga dibutuhkan agar kualitas tim voli putra dapat meningkat dan mampu unjuk gigi di tingkat Asia, seperti Asian Games. Menurutnya, keikutsertaan di Asian Games sudah memberikan pengalaman bertanding yang bagus dan Indonesia juga bisa mengukur tingkat persaingan dengan negara lain.
    "Bagusnya kita ikut Asian Games jadi tahu posisi kita dimana, karena perkembangan voli di negara lain sudah lebih maju," ujar Samsul.
    Saat ini, dengan komposisi tim yang ada, ia menyakini anak asuhnya dapat mencapai puncak performa dalam Sea Games 2019."Dengan usia emas anak-anak sekarang, kalau disiplin saja, kita bisa mendapatkan emas, itu target sesungguhnya," tegasnya.
    Optimisme itu dikatakan Samsul karena anak asuhnya sudah mulai menghilangkan hambatan psikologis dan bisa mengalahkan Thailand yang dulu sulit ditaklukan Indonesia.
    "Kita sudah tiga kali mengalahkan Thailand, termasuk di Asian Games, itu nilai psikologisnya besar sekali," ujarnya.
    Di Asian Games, Indonesia sudah menjalani empat pertandingan, yaitu dua pertandingan di Pool A, fase 12 besar dan perempat final. Dalam penyisihan Grup A, Indonesia sempat kalah 1-3 dari Arab Saudi dan menang 3-0 atas Kirgistan.
    Sementara pada fase 12 besar, Indonesia mengalahkan Thailand 3-2. Lolos ke perempat final, Indonesia tidak berdaya melawan berbagai kombinasi serangan dari Korea Selatan dan harus kalah tiga set langsung dalam waktu 83 menit.
    Dengan kekalahan ini, Indonesia hanya akan bertarung di perebutan peringkat lima melawan Jepang.

    Tim Voli Putra Indonesia Butuh Ajang Internasional

    0
  • Jakarta - Pelatih voli putra, Samsul Jais, mengaku optimistis timnya bisa meraih emas SEA Games 2019 meski didepak Korea Selatan (Korsel) dalam partai perempat final Asian Games 2018, di Tenis Indoor, Jakarta, (28/8/2018).


    Korsel menyingkirkan Indonesia setelah memenangi tiga set langsung dengan skor 25-22, 25-18, 25-18. Namun, skuat Garuda masih akan bertanding melawan tim yang kalah dalam duel Jepang kontra Qatar, 1 September 2018, untuk memperebutkan tempat kelima.
    Meski gagal mencapai target perunggu di Asian Games 2018, Samsul menganggap voli putra Indonesia dalam trek yang tepat. Dia lantas yakin anak-anak asuhnya menjadi juara dalam pesta olahraga se-Asia Tenggara pada 2019.
    "Para pemain akan memasuki usia emas pada 2019. Selain itu, sampai saat ini, mereka sudah mengalahkan Thailand sebanyak tiga kali dan yang terakhir di Asian Games ini," kata Samsul setelah pertandingan.
    "Saya optimsitis, emas bisa kami didapatkan di SEA Games 2019. Target kami adalah pada ajang tersebut setelah Asian Games 2018," tutur Samsul.

    Gugur di Asian Games, Voli Putra Indonesia Alihkan Targetkan Emas SEA Games 2019

    2
  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -