Taipei, - Kemenangan 3-2 (23-25, 21-25, 25-22, 25-18, 15-10) membawa Qatar gelar perdana mereka di kompetisi papan atas tingkat Asia, AVC Men's Cup 2018. Lebih membanggakan lagi, ini adalah pertama kalinya sejak turnamen perdana pada tahun 2008 di Nakhon Ratchasima, Thailand, bahwa Qatar berhasil masuk ke empat tim empat besar, selain dari merebut gelar juara dengan rekor tak terkalahkan yang luar biasa selama turnamen berlangsung.
Bentrokan terakhir hari Rabu, Qatar dan Iran masuk lapangan dengan penuh rasa percaya diri karena kedua pihak belum kalah dalam pertandingan sebelumnya. Kedua tim terbukti bermain langsung menekan dengan melakukan pukulan-pukulan keras dari awal set pertama. Blok efisien Iran membantu mereka mencapai keunggulan pertama mereka pada skor 6-5. Hammad Mubarak menjadi pemain kunci bagi Iran dalam hal spiking dan blocking, untuk mengimbangi serangan Qatar sampai skor 23-23. Hingga akhirnya Qatar pun harus menyerah 25-23 di set pertama. Iran berhasil mempertahankan keunggulan mereka dengan mengunci di set kedua dengan kemenangan 25-21.
Tidak mau menyerah, Qatar menekan balik Iran di awal set ketiga. Mereka langsung tancap gas dengan keunggulan 3-0. Iran terus berusaha berjuang kembali dan kemudian hanya tertinggal satu poin pada skor 18-19. Tak mau melepas gelar begitu saja, Qatar meningkatkan kewaspadaan dengan membenahi blocking mereka dan merebut set ketiga dengan skor 25-22. Pada set keempat, Iran mulai kehilangan rasa percaya diri. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Qatar. Qatar langsung memimpin 8-4 dan melebar ke 16-7. Serangan Qatar semakin tak terbendung dan mengakhiri set keempat dengan skor 25-18.
Dalam set penentuan, kedua tim berebut mencetak poin pertama mereka secara impresif. Tertinggal 1-4, Iran meminta timeout, tetapi spike-spike keras para pemain Qatar seperti tak terbendung menembus pertahanan Iran. Blocking mudah Qatar akhirnya sukses meraih gelar juara AVC Men's Cup 2018 mengakhiri set kelima 15-10.
“Kami sangat gembira sekarang. Kami selalu percaya bahwa kami dapat memenangkan kejuaraan. Alasan utama kami bisa memenangkan Trophy adalah sikap kami untuk setiap pertandingan. Kami tidak pernah menyerah. Setiap pemain melakukan tugasnya dengan baik, dan kami bekerja secara konsisten sebagai tim,” komentar pelatih kepala Qatar Camilo Soto.
Ribeiro Renan menyumbangkan 20 poin untuk Qatar lewat 17 spikes dan 3 blok. Sedangkan untuk tim Iran, kapten Esfandiar Amirhossein menyumbang 22 poin dengan 20 Spike, 2 blok dan Yali Porya mencetak 20 poin melalui 18 kali spikes dan 2 blok.
Jepang meraih medali perunggu (prestasi serupa yang mereka capai dalam edisi sebelumnya di Nakhon Pathom, Thailand dua tahun lalu), sementara tuan rumah Cina Taipei berada di posisi keempat menyamai pencapaian serupa pada tahun 2010 dan 2016.
PERINGKAT AKHIR
1. Qatar
2. Iran
3. Jepang
4. Chinese Taipei
5. Thailand
6. Australia
7. Kazakhstan
8. Korea
9. Vietnam
PENGHARGAAN INDIVIDU:
OPEN SPIKER TERBAIK
Qatar No.4 Ribeiro Renan
Cina Taipei No.7 Liu Hung-Min
BLOCKERS TERBAIK
Qatar No.16 Ibrahim Mohamed
Iran No.4 Taghizadeh Rahman
OPPOSITE TERBAIK
Qatar No.12 Hammad Mubarak
SETTER TERBAIK
Iran No.14 Karimisouchelmael Javad
LIBERO TERBAIK
Jepang No.6 Ogawa Tomohiro
MVP
Qatar No.16 Ibrahim Mohamed
Bentrokan terakhir hari Rabu, Qatar dan Iran masuk lapangan dengan penuh rasa percaya diri karena kedua pihak belum kalah dalam pertandingan sebelumnya. Kedua tim terbukti bermain langsung menekan dengan melakukan pukulan-pukulan keras dari awal set pertama. Blok efisien Iran membantu mereka mencapai keunggulan pertama mereka pada skor 6-5. Hammad Mubarak menjadi pemain kunci bagi Iran dalam hal spiking dan blocking, untuk mengimbangi serangan Qatar sampai skor 23-23. Hingga akhirnya Qatar pun harus menyerah 25-23 di set pertama. Iran berhasil mempertahankan keunggulan mereka dengan mengunci di set kedua dengan kemenangan 25-21.
Tidak mau menyerah, Qatar menekan balik Iran di awal set ketiga. Mereka langsung tancap gas dengan keunggulan 3-0. Iran terus berusaha berjuang kembali dan kemudian hanya tertinggal satu poin pada skor 18-19. Tak mau melepas gelar begitu saja, Qatar meningkatkan kewaspadaan dengan membenahi blocking mereka dan merebut set ketiga dengan skor 25-22. Pada set keempat, Iran mulai kehilangan rasa percaya diri. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Qatar. Qatar langsung memimpin 8-4 dan melebar ke 16-7. Serangan Qatar semakin tak terbendung dan mengakhiri set keempat dengan skor 25-18.
Dalam set penentuan, kedua tim berebut mencetak poin pertama mereka secara impresif. Tertinggal 1-4, Iran meminta timeout, tetapi spike-spike keras para pemain Qatar seperti tak terbendung menembus pertahanan Iran. Blocking mudah Qatar akhirnya sukses meraih gelar juara AVC Men's Cup 2018 mengakhiri set kelima 15-10.
“Kami sangat gembira sekarang. Kami selalu percaya bahwa kami dapat memenangkan kejuaraan. Alasan utama kami bisa memenangkan Trophy adalah sikap kami untuk setiap pertandingan. Kami tidak pernah menyerah. Setiap pemain melakukan tugasnya dengan baik, dan kami bekerja secara konsisten sebagai tim,” komentar pelatih kepala Qatar Camilo Soto.
Ribeiro Renan menyumbangkan 20 poin untuk Qatar lewat 17 spikes dan 3 blok. Sedangkan untuk tim Iran, kapten Esfandiar Amirhossein menyumbang 22 poin dengan 20 Spike, 2 blok dan Yali Porya mencetak 20 poin melalui 18 kali spikes dan 2 blok.
Jepang meraih medali perunggu (prestasi serupa yang mereka capai dalam edisi sebelumnya di Nakhon Pathom, Thailand dua tahun lalu), sementara tuan rumah Cina Taipei berada di posisi keempat menyamai pencapaian serupa pada tahun 2010 dan 2016.
PERINGKAT AKHIR
1. Qatar
2. Iran
3. Jepang
4. Chinese Taipei
5. Thailand
6. Australia
7. Kazakhstan
8. Korea
9. Vietnam
PENGHARGAAN INDIVIDU:
OPEN SPIKER TERBAIK
Qatar No.4 Ribeiro Renan
Cina Taipei No.7 Liu Hung-Min
BLOCKERS TERBAIK
Qatar No.16 Ibrahim Mohamed
Iran No.4 Taghizadeh Rahman
OPPOSITE TERBAIK
Qatar No.12 Hammad Mubarak
SETTER TERBAIK
Iran No.14 Karimisouchelmael Javad
LIBERO TERBAIK
Jepang No.6 Ogawa Tomohiro
MVP
Qatar No.16 Ibrahim Mohamed
Qatar Juara AVC Men's Cup 2018
1
Ottawa, Kanada, - Akhir bulan Agustus ini, tim nasional putra Kanada akan melanjutkan persiapan mereka untuk Kejuaraan Dunia Putra Bola Voli FIVB 2018 di Italia dan Bulgaria yang berlangsung mulai tanggal 9 hingga 30 September. Mereka akan melakukan perjalanan ke Polandia untuk mengikuti turnamen bertajuk Hubert Jerzy Wagner Memorial Turnamen.
Turnamen akan diadakan di Arena Tauron di Krakow dan akan menjadi tahun kedua berturut-turut bahwa Kanada akan menjadi bagian dari acara bergengsi ini. turnamen ini akan berlangsung dari 24-26 Agustus.
"Kami merasa terhormat bisa turut berpartisipasi dalam Wagner Memorial lagi tahun ini," kata pelatih kepala Kanada Stephane Antiga, yang sebelumnya melatih tim putra Polandia itu. "Penting untuk bermain bersama tim peringkat teratas sebanyak mungkin, dan pertandingan akan menjadi bagian dari persiapan kami untuk Kejuaraan Dunia bulan depan."
Ini akan menjadi kompetisi besar pertama tim sejak musim perdana National League FIVB Volleyball awal tahun ini - Kanada berada di peringkat ketujuh di VNL, hanya di luar enam besar.
Jadwal di Polandia adalah sebagai berikut:
• 24 Agustus - Kanada – Polandia - 17:00 (Polandia kelima di VNL)
• 25 Agustus - Kanada – Rusia - 17:30 (Rusia memenangkan VNL perdananya)
• 26 Agustus - Kanada – Prancis - 14:00 (Perancis menjadi runner-up di VNL)
Selepas Turnamen Wagner, tim Kanada akan berlatih di Maribor, Slovenia dari 27 Agustus hingga 4 September untuk mempersiapkan Kejuaraan Dunia.
Pada tanggal 5 September, tim akan melakukan perjalanan ke ibukota negara slovenia untuk bermain di Ljubljana Volleyball Challenge (dari tanggal 6 hingga 8 September) dan akan menghadapi Slovenia, Iran (ke-10 di VNL), dan AS (ketiga di VNL).
Tak lama setelah itu, tim akan melakukan perjalanan ke kota Ruse di Bulgaria timur laut untuk memulai Kejuaraan Dunia FIVB Putra 2018. Kanada berada di Pool B dengan Brasil (peringkat nomor satu di Dunia), Cina, Mesir, Prancis, dan Belanda.
Persiapan Kanada Jelang FIVB Volleyball Men's World Championship 2018
1
Jakarta - Berllian Marsheilla mengungkapkan bahwa tim nasional (timnas) bola voli putri Indonesia sempat dipandang sebelah mata oleh sejumlah pihak pada Asian Women's Club Volleyball Championship 2018 di Oskemen, Kazakstan.
Pada ajang tersebut, timnas voli putri Indonesia yang tergabung dalam tim Garuda VC memang bukan unggulan.
Namun secara mengejutkan, Berllian Marsheilla dkk sanggup merebut peringkat kelima yang menjadi pencapaian terbaik timnas voli putri dalam ajang tersebut.
"Jujur waktu di Kazakstan kemarin, kami seperti dianaktirikan. Tim Indonesia dianggapnya nggak bagus dan diyakini bakal berada di luar 8 besar," ujar Berllian kepada BolaSport.com, di Padepokan Voli, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/8/2018).
"Akan tetapi, pencapaian kami ternyata di luar ekspektasi. Kami bisa masuk di peringkat ke-5. Orang-orang di Kazakstan tuh pada kaget," tutur dia menambahkan.
Indonesia (Garuda VC) menempati peringkat ke-5 Asian Women's Club Volleyball Championship 2018 setelah menang 3-0 (27-25, 25-18, 25-19) atas tim Iran, Paykan.
Setelah itu, pada babak perempat final, Indonesia berjumpa dengan tim asal China, Jiangsu Zenith Steel.
Namun, Garuda VC kalah 0-3 (21-25, 22-25, 20-25).
Keikutsertaan timnas voli putri Indonesia pada ajang tersebut menjadi sesi pemanasan mereka untuk Asian Games 2018.
Pada Asian Games 2018, timnas voli putri Indonesia ditargetkan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) menembus babak 8 besar.
Meski demikian, mereka optimistis bisa melampaui target itu.
Menurut sang spiker andalan, Aprilia Manganang, skuatnya bisa mencapai babak 4 besar. (bolasport.com)
Cerita Berllian Marsheilla Saat Tim Voli Putri Indonesia Diremehkan
1
Jakarta - Pebola voli putra Indonesia, Veleg Dani Ristian, optimistis skuat Merah Putih pada Asian Games, Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September bisa menembus peringkat empat besar.
Optimisme itu muncul setelah dia melihat komposisi pemain yang masuk dalam timnas asuhan Samsul Jais ini.
Pada Asian Games 2018, Indonesia tergabung di Grup A bersama Kirgistan dan Arab Saudi.
"Kalau dari fase awal, Insya Allah kami bisa masuk empat besar. Hal ini dilihat dari kualitas pemain dan kekompakan tim sehingga kami termotivasi untuk menunjukkan bahwa sebenarnya kami itu bisa mencapai level tinggi," kata Veleg kepada BolaSport.com di Padepokan Voli Sentul, Bogor.
"Tidak usah berpikir dulu untuk menjadi nomor satu. Yang terpenting, berjuang dulu di awal karena secara kualitas, Indonesia sudah jauh dari Jepang, Korea, dan China. Kalau ingin seperti mereka, tidak perlu menunggu kita harus mulai dari sekarang," ujar Veleg.
Veleg berharap dengan komposisi timnas voli putra Indonesia yang dia anggap bagus, bisa dipertahankan hingga menghadapi turnamen internasional berikutnya.
"Jangan lepas secara cuma-cuma karena untuk punya tim bagus itu butuh waktu. Saya merasa ini adalah tim yang harus kita pertahankan untuk ke depan karena olahraga voli butuh team work bagus," tutur pemain berposisi libero ini.
"Dulu, perbedaan skill antara pemain junior dan senior sangat jauh. Sekarang benar-benar merata dan lebih banyak junior yang kemampuannya bagus. Mereka lebih mudah untuk diarahkan. Bukan berarti yang dulu tidak bisa diatur loh, tetapi ini lebih enak dipegang," ucap Veleg.
Veleg menyebut faktor pelatih juga memengaruhi performa tim.
"Kalau pemain merasa nyaman, dia juga akan rileks saat berlatih. Pemain tidak merasa terbebani saat latihan. Tetapi, semua kembali kepada individu masing-masing," ujar pemain berusia 27 tahun tersebut.
"Dilihat dari skill kalau tim ini dipertahankan untuk lima tahun ke depan, Insya Allah kami bisa berbicara," aku Veleg.
Meski begitu, kemampuan tim Indonesia menurut Veleg juga perlu diasah melalui uji coba dalam berbagai pertandingan internasional
"Kita lihat negara lain seperti Thailand hampir setiap tahun mengikuti kejuaraan sehingga mereka lebih maju dan matang. Thailand dihuni pemain yang sama hanya ada beberapa penambahan pemain junior, sementara Indonesia masuk pelatnas 3 bulan, setelah itu bubar."
"Saya berharap kalau tim ini diproyeksikan untuk SEA Games ya sudah. Tim ini yang dibentuk. Jangan sampai tahun depan kembali memilih pemain atau dirombak dari nol," ujar Veleg.
Sebelum Asian Games, Veleg dkk hanya mengikuti satu uji coba yakni Piala Lienvietpostbank 2018 di Vietnam. Indonesia menjadi juara setelah menang atas Thailand 3-1 (31-33, 25-18, 25-21, 25-23), Mei lalu. (Bolasport.com)
Libero Timnas Voli Putra Ini Optimistis Indonesia Tembus 4 Besar pada Asian Games 2018
1
Jakarta - PBVSI mengukuhkan timnas bola voli Indonesia untuk Asian Games 2018. Dengan komposisi ini, timnas berharap dapat mencapai target.
Timnas voli putra di Grup A Asian Games 2018 bersama Arab Saudi dan Kirgizstan. Anak asuh Samsul Jais mengusung misi merebut medali perunggu.
Total ada 20 tim yang mengikuti cabor voli putra, termasuk tim-tim kuat seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.
"Saya pribadi merasa terbebani. Ini juga kesempatan untuk mencetak sejarah. Justru kami siap main lepas. Jadi sebuah keuntungan karena bermain di rumah sendiri, didukung ribuan suporter. Perasaan saya pun bakal campur aduk, bangga pastinya," ungkap salah satu pemain timnas putra, Rendy Tamamilang.
Sementara tim putri bersaing melawan Thailand, Jepang, Hong Kong, dan Filipina di Grup A. Aprilia Manganang dan kawan-kawan ditargetkan menembus delapan besar Asian Games 2018 dari 12 negara yang berpartisipasi.
Komposisi Tim
Timnas Putra
Sigit Ardian, Doni Haryono, Aji Maulana, Rendy Febriant Tamamilang, Galih Bayu Saputra, Mahfud Nurcahyadi, Yudha Mardiansyah Putra, Rivan Nurmulki, Nizar Julfikar Munawar, Hernanda Zulfi, M. Malizi, Ramzil Huda, Delly Dwi Putra Heryanto, Veleg Dhany Rislan Krisnawan
Pelatih: Samsul Jais
Timnas Putri
Aprilia Manganang, Arnasya Manganang, Novia Andriyanti, Megawati Hanestri Pertiwi, Yolana Betha Pengestika, Asih Titi Pangestuti, Yulis Indahyani, Amalia Fajrina Nabila, Tri Retno Mutiara Lutfi, Wilda Sugandi, Berllian Marsheilla, Nandita Ayu Salsabila, Arsela Nuari Purnama, Hany Budiarti
Pelatih: Muhammad Ansori
Jadwal
Putra
Indonesia Vs Arab Saudi, Rabu (22/8/2018) pukul 19.00 WIB
Kirgizstan Vs Indonesia, Jumat (24/8/2018) pukul 16.30 WIB
Putri
Jepang Vs Indonesia, Minggu (19/8/2018) pukul 19.00 WIB
Hong Kong Vs Indonesia, Selasa (21/8/2018) pukul 19.00 WIB
Indonesia Vs Filipina, Sabtu (25/8/2018) pukul 19.00 WIB
Indonesia Vs Thailand, Senin (27/8/2018) pukul 16.30 WIB
(Liputan.com)
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di Asian Games 2018
2
Walaupun memberikan tantangan tersendiri karena lazimnya dilakukan di pasir, voli pantai merupakan salah satu olahraga yang paling digemari banyak orang. Permainan yang dimainkan oleh dua kelompok ini dilakukan dengan cara memukul bola untuk melewati atas jaring, dan bola tidak boleh jatuh ke pasir.
Cabang olahraga ini memiliki atlet-atlet andal. Dari sekian banyak atlet voli pantai, ada deretan atlet wanita yang pesonanya membius banyak orang, di samping kemampuannya memainkan bola voli.
Kira-kira seperti apa sih kecantikan para atlet voli pantai wanita ini? Siapa saja mereka? Berikut dilansir dari Listamaze.
1. Jennifer Kessy - Amerika Serikat.
Kessy merupakan pemain voli pantai Amerika di AVP Tour milik Nivea Corporation. Dia pernah meraih medali perak Olimpiade London 2012. Sebelumnya, tahun 2009 Kessy juga memenangkan medali emas dari Kejuaraan Dunia Voli Pantai yang diadakan di Sravanger, Norwegia. Ia pun pemain pertama yang diberi nama AVP "Best of the Beach".
Memiliki tubuh yang indah dan kencang rupanya membuat hasil yang selalu luar biasa di setiap jepretan pada diri Dampney. Dampney merupakan salah satu pemain voli pantai bergaya di Inggris.
Sluková adalah salah satu pemain voli pantai paling sukses dalam sejarah Republik Ceko. Sebelum menjadi seorang atlet voli pantai, Sluková menyukai olahraga senam.
Ia pernah memenangkan beberapa medali emas di Kejuaraan Eropa U23 2010. Dia juga meraih medali perak di Kejuaraan Eropa 2016 di Swiss.
Gabby adalah pemain voli pantai Amerika yang terkenal juga sebagai aktris, model, dan selebriti. Tahun 1989 ia pernah dinobatkan sebagai salah satu dari lima wanita tercantik di dunia oleh Elle.
Marta memiliki penampilan dan tubuh yang tentu saja membuat banyak orang merasa iri. Ia bahkan jauh lebih mirip untuk sebagai model ketimbang olahragawan. Marta sendiri telah menjadi bagian dari Olimpiade Musim Panas 2012 dan 2016.
Sama halnya dengan Marta, Anouk pun sangat memiliki tubuh yang indah. Anouk bahkan menjadi salah satu wajah paling cantik di Swiss.
Selain menjadi atlet voli, Rachel juga seorang model dan bintang iklan. Sepanjang kariernya, Rachel memiliki delapan kejuaraan voli pantai. Akhir tahun 2005, ia adalah pemain bertahan terbaik AVP dan pemain terbaik tahun ini.
Brasil adalah negara yang terkenal dengan wanita-wanita cantiknya, tak terkecuali dengan Maria Elisa. Selain atlet, ia juga wanita yang sangat fotogenik.
Di Olimpiade Musim Panas 2012, Maria berkompetisi dengan Talita Antbzunes. Pada tahun 2015, dalam Kejuaraan Dunia Voli Pantai, ia memenangkan medali Perunggu.
Nina menjadi salah satu wanita yang paling cantik yang pernah bermain bola voli pantai. Nina memulai kariernya di indoor voli di VBC Steinhausen bersama temannya.
Ia membentuk duo untuk memainkan Kejuaraan Junior Swiss dari 2008 sampai 2013 dan memenangkan semua game di bawah kategori usia yang berbeda.
Atlet sekaligus model cantik Morgan dinamai oleh Majalah Kompleks sebagai "Salah satu dari 25 Atlet Terpanas di Tim Olimpiade 2012". Tahun 2005, Morgan ikut dalam Kejuaraan Dunia U-20 di Ankara, Istanbul, Turki.
Pada 2007 ia mendapat undangan untuk ikut serta dalam tim Amerika Serikat Terbuka di Colorado Spring, Colorado. Pada tahun 2008, ia menjadi pemukul luar/pemukul tengah untuk Golden Bears. (brilio.net)
10 Pemain Voli Pantai Cantik Dan Mempesona, Seksinya Bikin Melongo
0
Jakarta - Target yang dibebankan kepada timnas Voli Indonesia pada nomor putra Asian Games 2018 terbilang cukup berat. Dengan minimnya persiapan, mereka tetap diminta untuk mempersembahkan medali perunggu.
Sejatinya, ini adalah kali pertama timnas Voli Indonesia kembali tampil di Asian Games. Sebelumnya, terakhir kali mereka tampil pada Asian Games 1986. Saat itu, mereka finis di urutan ke-10.
Untuk kali ini, mereka dituntut meraih medali perunggu. Saat dihubungi Liputan6.com, Rendy Tamamilang, salah satu pilar andalan Timnas Voli Indonesia, mengatakan target itu terbilang cukup berat mengingat persiapan yang dilakukan tim.
Menuju Asian Games 2018, baru sekali mereka menjalani try out di Vietnam. Sisanya, mereka lebih banyak menghabiskan waktu berlatih di Padepokan Voli, Sentul. Hal itu yang jadi alasan mengapa Rendy menyebut persiapan tim sangat minim."
"Sebenarnya jangan seperti ini, terlalu banyak latihan. Harus banyak bermain di luar negeri biar tahu perkembangan voli di sana. Persiapan pun sangat mepet, hanya enam bulan. Sedangkan lawan, meski tak tampil dalam kejuaraan, mereka tetap try out," ujar Rendy.
Ajang Pembuktian
Meski begitu, persiapan yang mepet ini justru memberikan motivasi tambahan untuk Timnas Voli Indonesia. Menurutnya, Asian Games 2018 jadi kesempatan mereka agar voli mulai mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
"Kalau dari segi kualitas, latihan, jam terbang, lawan lebih unggul. Begitu juga dengan fasilitas latihan. Tapi ini justru jadi semangat untuk kami. Kami harus bisa seperti mereka. Jika ingin seperti mereka, kami harus merebut medali sebagai pembuktian," jelasnya.
Untuk tim putra, Indonesia tergabung di Grup A bersama Arab Saudi dan Kirgistan. Total ada 20 tim yang mengikuti cabor voli putra. Itu termasuk tim-tim kuat seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.
Terlepas dari hasil yang nanti diraih, Rendy mengaku tidak sabar segera beraksi di Asian Games 2018. Ia yakin bahwa masyarakat Indonesia akan memberikan dukungan setiap mereka berlaga.
"Saya pribadi tak merasa terbebani. Ini juga kesempatan untuk mencetak sejarah. Justru kami siap main lepas. Jadi sebuah keuntungan karena bermain di rumah sendiri, didukung ribuan suporter. Perasaan saya pun bakal campur aduk, bangga pastinya," ia menambahkan. (liputan6.com)
Persiapan Minim, Timnas Voli Putra Siap Penuhi Target
1
Rio de Janeiro, Brasil - Timnas Bola Voli Putri Brasil dan AS melakukan persiapan mereka untuk Kejuaraan Dunia FIVB Volleyball Women World Championship 2018 di Jepang, dengan empat kali pertandingan dari 12 hingga 18 Agustus.
Tim Brasil akan menjadi tuan rumah pertandingan pertama pada 12 Agustus di Brasilia, kemudian kedua tim akan melakukan perjalanan ke Uberaba untuk pertandingan pada 14 dan 16 Agustus. Rangkaian persahabatan akan berakhir pada 18 Agustus di Rio de Janeiro.
"Pertandingan-pertandingan ini akan sangat penting dalam persiapan kami untuk Kejuaraan Dunia," kata Jose Roberto (Ze Roberto) Guimaraes, Pelatih Brasil. “Tim Amerika Serikat sangat kuat dan mereka baru saja memenangkan Volleyball Nations League. Mereka bermain dengan kecepatan, yang pasti akan sangat merepotkan tim kami. Kami akan menguji para pemain dan memasukkan mereka ke dalam ritme permainan. Mereka termotivasi dan mereka mengharapkan dukungan dari para penggemar Brasil. ”
salah satu skuad Peraih medali emas London 2012 Dani Lins kembali dalam skuad Ze Roberto untuk memimpin rekan setimnya Roberta Ratzke, Tandara Caixeta, Adenizia Silva, Ana Beatriz Correa, Ana Carolina Da Silva, Thaisa Menezes, Amanda Francisco, Fernanda Garay, Natalia Perreira, Drussyla Costa, Fernanda Tome, Gabi Guimaraes, Rosamaria Montibeller, Suelen Pinto, dan Gabiru Souza.
"Kami berada di tahap akhir persiapan untuk Kejuaraan Dunia," kata Dani Lins. “Kami berlatih dengan baik dan pertandingan persahabatan ini akan membantu kami mendapatkan ritme kemenangan kami. AS memiliki sejarah bagus di masa lalu dan kami harus lebih fokus pada hal itu dan memainkan pertahanan yang hebat. Kami bersemangat dan fokus untuk bersaing di Kejuaraan Dunia. ”
MVP alias pemain terbaik Volleyball Nations League, Michelle Bartsch-Hackley akan memimpin Amerika Serikat, yang beranggotakan Micha Hancock, Tori Dixon, Lauren Carlini, Lauren Gibbemeyer, Madi Kingdon Rishel, Simone Lee, Annie Drews, Sarah Wilhite Parsons, Megan Courtney, Amanda Benson, Chiaka Ogbobu, serta anggota skuad peraih medali perunggu Olimpiade Olimpiade 2016, Rachael Adams dan Karsta Lowe.
"Brasil menjalankan program yang benar-benar legendaris di dunia Bola Voli putri internasional dan kami merasa terhormat untuk melakukan persiapan ke sana untuk bertanding di beberapa kota yang berbeda," kata pelatih AS Karch Kiraly.
“Dengan penggemar yang bersemangat dan berpengetahuan seperti itu, tidak ada atmosfer yang lebih baik untuk bertempur, jadi kami berharap untuk didorong ke batas dan untuk belajar banyak tentang diri kita dan permainan kita. Ini akan menjadi peluang besar bagi kami untuk tumbuh dan secara signifikan meningkatkan persiapan kami untuk Kejuaraan Dunia. FIVB Volleyball Women World Championship 2018”
Brasil Dan AS Melakukan Persiapan Bersama Jelang FIVB Volleyball Women World Championship 2018
1
Palembang - Rombongan atlet dan ofisial yang tiba lebih awal di Palembang belum bisa masuk ke Wisma Atlet. Padahal, mereka seharusnya sudah bisa tinggal di Wisma Atlet sejak Jumat (10/8/2018).
Belum bolehnya atlet dan ofisial untuk masuk Wisma Atlet ini disampaikan oleh pelatih kepala voli pantai putra, Slamet Mulyanto kepada detikSport, Sabtu (11/8/2018). Slamet mengaku tim voli pantai saat ini tinggal di Hotel OPI Indah, Jakabaring.
"Seharusnya kemarin (Jumat) sudah bisa masuk, tapi kami masih nunggu izin dari panitia (INASGOC) dulu. Sekarang tinggal di hotel OPI Indah, pilih di sana karena tidak jauh dari venue latihan dan tidak macet," kata Slamet.
Dikatakan Slamet, atlet dan ofisial voli pantai tiba di Palembang sudah sejak 1 Juli lalu. Setibanya di Palembang para atlet langsung melakukan latihan agar dapat menyesuaikan diri dengan cuaca.
Meskipun belum diperbolehkan masuk Wisma Atlet, Slamet mengaku tetap menunggu izin dari INASGOC. Bahkan saat ini atlet dan ofisial juga mengaku tidak mempersoalkan hal itu.
"Rencana masuk kalau nggak besok berarti lusa, tinggal menunggu surat saja. Kami di hotel juga enak karena tidak jauh dari venue tempat latihan, atlet juga tidak ada masalah kalau tinggal di hotel," katanya.
Secara terpisah, Dirut Jakabaring Sport City Bambang Supriyanto mengatakan, saat ini sudah ada atlet dan ofisial yang masuk dari beberapa negara. Seperti atlet dan ofisial dayung dari Indonesia dan tenis dari Korea Selatan.
"Beberapa sudah masuk. Atlet tenis dan ofisial dari Korea Selatan, sama dayung dari Indonesia kemarin itu sudah masuk dan izin sudah ada. Sedangkan untuk ofisial itu dari China, Taiwan, dan Iran pun sudah masuk," kata Bambang.
"Memang sebenarnya kemarin atlet dan ofisial sudah boleh masuk, tapi ya tetap tergantung dari surat izin INASGOC. Kalau sudah ada izin baru boleh masuk," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Wisma Atlet di Jakabaring Sport City terdapat 9 tower. Untuk kamar sendiri ada sekitar 1.022 dengan daya tampung 3.066 orang. Dengan jumlah itu, tiap kamar di Wisma Atlet nantinya akan diisi oleh tiga orang. Sedangkan jumlah untuk atlet dan ofisial yang akan datang ke Palembang selama Asian Games 2018 sekitar 3.159 orang. (detik.com)