Jakarta - Tim nasional bola voli putri Indonesia berhasil memastikan peringkat ke-7 pada ajang Asian Games 2018 setelah mengalahkan Filipina, di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Di hadapan meyoritas pendukung Indonesia, Amalia Fajrina dkk sukses mengalahkan pasukan Filipina dengan kedudukan 3-1 (25-17, 23-25, 25-19, 25-20).
Peringkat ke-7 merupakan pencapaian terbaik tim voliputri Indonesia sepanjang mengikuti Asian Games.
Tim putri Indonesia kali terakhir mengikuti Asian Games pada tahun 1986 (Seoul, Korea Selatan) dengan prestasi posisi ke-12 dari 15 peserta.
"Kami memang sudah pernah ketemu dengan Filipina, mereka satu kelas di bawah kita. Tadi set kedua kami kecolongan karena sempat nervous," ujar Muhammad Ansori selaku pelatih tim putri Indonesia.
"Namun, Filipina tetap harus diwaspadai, karena mereka akan menjadi tuan rumah pada SEA Games 2019," tutur Ansori menambahkan.
Terkait evaluasi hasil keseluruhan, Ansori menyatakan bahwa teknik para pemain Indonesia sudah mumpuni.
Ia juga menyebut bahwa komposisi pemain yang dimilikinya saat ini sudah solid dan layak dipertahankan hingga SEA Games 2019.
"Saya rasa tim ini sudah bagus, tidak usah diganti. Tim ini luar biasa buat saya. Tinggal perbanyak jam terbangnya saja dengan mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional," kata Ansori.
"Proliga bisa menambah pengalaman, tetapi kan didominasi pemain lokal daripada asingnya. Pemainnya pun itu-itu saja. Kalau main di luar, kita bisa dapat dari segi permainan, timnya beda," ucap dia.
Ansori juga menyebut bahwa Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) perlu mencari bibit muda.
Ansori berharap tim putri kelak bisa memiliki pemain dengan postur lebih tinggi untuk menunjang teknik mereka saat menghadapi tim yang lebih kuat.
"Voli itu paling tidak harus punya 185 sentimeter ke atas. Kalau kita baru punya pemain 180 sentimeter. Maka dari itu, kita perlu cari lagi bibit-bibit baru," ucap Ansori.
Di sisi lain, tim voli putra Indonesia masih akan bertanding melawan Jepang pada laga perebutan peringkat 5-6.
Pertandingan Indonesia versus Jepang akan digelar di GOR Bulungan, Jakarta pada pukul 19.00 WIB.(bolasport.com)
Libas Philipina, Indonesia Pastikan Peringkat 7
0
Paris - Pelatih Prancis Laurent Tillie akan menghadapi Serbia menjelang turnamen FIVB Volleyball Men World Championship 2018 di Italia dan Bulgaria, yang dimulai pada 9 September.
Salah satu dari dua pertandingan persahabatan akan terbuka untuk umum dan dimainkan pada pukul 17.30 (waktu setempat) pada hari Minggu, 2 September di Paris-Coubertin. Berbicara kepada situs web Federasi Voli Prancis awal bulan ini, Tillie mengatakan, "Serbia adalah salah satu favorit untuk memenangkan Kejuaraan Dunia, jadi ini akan kembali menjadi dua pertandingan yang berkelas. Kami telah beruji coba melawan tim-tim terbaik di dunia, dan selalu sangat menarik untuk bermain melawan tim-tim ini. Kami mencoba fokus pada kualitas selama persiapan kami."
Perancis menghadapi Serbia akhir pekan ini setelah berpartisipasi dalam turnamen Memorial Hubert Wagner di Polandia pekan lalu dimana saat itu Prancis kemperoleh kemenangan melawan Kanada setelah kekalahan saat melawan Rusia dan tuan rumah Polandia.
Prancis pada Kejuaraan Dunia ini mereka tergabung di pool B di Ruse, Bulgaria bersama Brasil, Kanada, Cina, Mesir dan Belanda. Pertandingan pertama mereka akan melawan Cina pada 12 September.
Sedangkan Serbia bergabung bersama Australia, Kamerun, Rusia, Tunisia, dan AS di Pool C di Bari, Italia. Mereka akan bertemu Amerika Serikat di pertandingan pertama pada 12 September.
Menjelang dimulai turnamen FIVB Men's World Championship 2018, Kabar baik datang tim Prancis. Pemain kunci untuk Prancis, Earvin Ngapeth akan segera pulih dari cedera otot. Setelah pemeriksaan medis pada hari Rabu, Federasi Bola Voli Prancis telah mengkonfirmasi cedera akan segera pulih dalam beberapa hari mendatang.
Salah satu dari dua pertandingan persahabatan akan terbuka untuk umum dan dimainkan pada pukul 17.30 (waktu setempat) pada hari Minggu, 2 September di Paris-Coubertin. Berbicara kepada situs web Federasi Voli Prancis awal bulan ini, Tillie mengatakan, "Serbia adalah salah satu favorit untuk memenangkan Kejuaraan Dunia, jadi ini akan kembali menjadi dua pertandingan yang berkelas. Kami telah beruji coba melawan tim-tim terbaik di dunia, dan selalu sangat menarik untuk bermain melawan tim-tim ini. Kami mencoba fokus pada kualitas selama persiapan kami."
Perancis menghadapi Serbia akhir pekan ini setelah berpartisipasi dalam turnamen Memorial Hubert Wagner di Polandia pekan lalu dimana saat itu Prancis kemperoleh kemenangan melawan Kanada setelah kekalahan saat melawan Rusia dan tuan rumah Polandia.
Prancis pada Kejuaraan Dunia ini mereka tergabung di pool B di Ruse, Bulgaria bersama Brasil, Kanada, Cina, Mesir dan Belanda. Pertandingan pertama mereka akan melawan Cina pada 12 September.
Sedangkan Serbia bergabung bersama Australia, Kamerun, Rusia, Tunisia, dan AS di Pool C di Bari, Italia. Mereka akan bertemu Amerika Serikat di pertandingan pertama pada 12 September.
Menjelang dimulai turnamen FIVB Men's World Championship 2018, Kabar baik datang tim Prancis. Pemain kunci untuk Prancis, Earvin Ngapeth akan segera pulih dari cedera otot. Setelah pemeriksaan medis pada hari Rabu, Federasi Bola Voli Prancis telah mengkonfirmasi cedera akan segera pulih dalam beberapa hari mendatang.
Prancis Berujicoba Lawan Serbia Jelang Kejuaraan Dunia
0
Jakarta - Menurut atlet voli putri Indonesia, Berllian Marsheilla, Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) perlu mencontoh pembinaan pemain tim nasional dari negara lain.
Dalam hal ini, Sheila, sapaan akrab Berlian Marsheila, meminta PBVSI meniru sistem pembinaan bola voli di Thailand.
Sheila menyebut konsep pembinaan tim Negeri Gajah Putih sebagai salah satu cara efektif untuk mendongkrak prestasi timnas di kancah internasional.
"Jangan mau kalah dengan sistemnya Thailand. Ketika pemain mereka lagi bagus, langsung dikontrak selama beberapa tahun untuk fokus di timnas," kata Sheila.
"Misalnya, pemain dikontrak 5 tahun. Nah, selama kurun waktu itu, mereka selalu tryout atau mengikuti kejuaraan di luar negeri," ujar perempuan 28 tahun itu.
Sheila melontarkan saran tersebut karena tim voli Indonesia, baik putra maupun putri, dinilai masih minim pengalaman.
Contohnya saja jelang Asian Games 2018. Sektor putra dan putri hanya diberikan satu kali kesempatan uji coba ke luar negeri.
Tim putra diberangkatkan ke Vietnam untuk mengikuti Piala LienVietPostBank Cup 2018.
Sementara itu, tim putri diikutsertakan dalam ajang Asian Women's Club Volleyball Championship 2018 di Kazakstan.
Uji coba tersebut, kata Sheila, diyakini belum cukup untuk mengasah kemampuan dan mental para pemain voli Indonesia.
"Entah kenapa Indonesia tidak bisa mencontoh negara lain. Apakah karena enggak punya dana atau apa, kita enggak tahu," ucap Sheila.
"Akan tetapi, seharusnya ada donganggaran untuk memajukan olahraga Indonesia," tutur pemain berposisi libero itu melanjutkan.
Tim voli putri Thailand sendiri berhasil mencapai babak final Asian Games 2018 dan akan menghadapi China setelah mengalahkan Korea Selatan.(bolasport.com)
Dalam hal ini, Sheila, sapaan akrab Berlian Marsheila, meminta PBVSI meniru sistem pembinaan bola voli di Thailand.
Sheila menyebut konsep pembinaan tim Negeri Gajah Putih sebagai salah satu cara efektif untuk mendongkrak prestasi timnas di kancah internasional.
"Jangan mau kalah dengan sistemnya Thailand. Ketika pemain mereka lagi bagus, langsung dikontrak selama beberapa tahun untuk fokus di timnas," kata Sheila.
"Misalnya, pemain dikontrak 5 tahun. Nah, selama kurun waktu itu, mereka selalu tryout atau mengikuti kejuaraan di luar negeri," ujar perempuan 28 tahun itu.
Sheila melontarkan saran tersebut karena tim voli Indonesia, baik putra maupun putri, dinilai masih minim pengalaman.
Contohnya saja jelang Asian Games 2018. Sektor putra dan putri hanya diberikan satu kali kesempatan uji coba ke luar negeri.
Tim putra diberangkatkan ke Vietnam untuk mengikuti Piala LienVietPostBank Cup 2018.
Sementara itu, tim putri diikutsertakan dalam ajang Asian Women's Club Volleyball Championship 2018 di Kazakstan.
Uji coba tersebut, kata Sheila, diyakini belum cukup untuk mengasah kemampuan dan mental para pemain voli Indonesia.
"Entah kenapa Indonesia tidak bisa mencontoh negara lain. Apakah karena enggak punya dana atau apa, kita enggak tahu," ucap Sheila.
"Akan tetapi, seharusnya ada donganggaran untuk memajukan olahraga Indonesia," tutur pemain berposisi libero itu melanjutkan.
Tim voli putri Thailand sendiri berhasil mencapai babak final Asian Games 2018 dan akan menghadapi China setelah mengalahkan Korea Selatan.(bolasport.com)
Tak Ada Salahnya Meniru Pembinaan Negeri Tetangga
0
Jakarta - Jadwal pertandingan final dan laga kualifikasi bola voli putra yang akan digelar di dua tempat di Tennis Indoor GBK dan GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/9).
Partai final cabang bola voli putra akan mempertandingkan antara sang juara bertahan, Iran, dengan Korea Selatan, pada pukul 19.00 WIB di Tennis Indoor, GBK, Senayan, Jakarta.
Laga penentuan juara ini merupakan kesempatan bagi Amir Ghafour dan kawan-kawan untuk mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon.
Sedangkan, final ini juga merupakan peluang bagi Korea Selatan, yang empat tahun lalu hanya meraih perunggu, untuk mencatatkan tinta emas dan meraih gelar juara Asian Games yang sebelumnya gagal diraih di kandang sendiri.
Dalam perjalanan ke final, Iran belum pernah kehilangan satu set pun, setelah mengalahkan Pakistan dan Mongolia di Pool B, China di fase 12 besar, dan Qatar di semifinal.
Sedangkan, Korea Selatan unggul atas Chinese Taipei 3-2 dan Nepal 3-0 di Pool D, mengalahkan Pakistan 3-0 di fase 12 besar, menaklukan Indonesia 3-0 di perempat final dan kembali menyingkirkan Chinese Taipei 3-2 di semifinal.
Laga lain di Tennis Indoor, adalah perebutan perunggu atau penentuan peringkat 3-4 antara Chinese Taipei dengan Qatar yang akan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB.
Laga ini merupakan kesempatan terakhir bagi Chinese Taipei yang kalah tipis 2-3 dari Korea Selatan dan Qatar yang kalah tiga set langsung dari Iran untuk membuktikan diri dan memperoleh medali.
Chinese Taipei yang lebih bergairah dalam menjalani berbagai pertandingan di turnamen Asian Games ini lebih berpeluang memperoleh medali, dibandingkan Qatar yang lesu ketika berlaga di semifinal.
Sementara itu, tuan rumah Indonesia akan bertanding dalam laga perebutan peringkat 5-6 di GOR Bulungan melawan Jepang mulai pukul 19.00 WIB, atau bersamaan dengan partai final di Tennis Indoor GBK.
Pertandingan ini merupakan peluang bagi tim asuhan Samsul Jais untuk memperbaiki peringkat di Asian Games dan mengukur kemampuan Indonesia dengan negara-negara lainnya di persaingan voli Asia.
Selain itu, partai ini merupakan kesempatan terakhir bagi Rivan Nurmulki dan kawan-kawan, untuk memberikan hiburan terakhir bagi para fans setia, yang tidak kenal lelah mendukung perjuangan Indonesia selama Asian Games.
Laga di GOR Bulungan juga akan mempertandingkan perebutan peringkat 7-8 antara Thailand dengan Pakistan mulai pukul 16.30 WIB.
Berikut jadwal final putra dan laga kualifikasi bola voli lainnya pada Sabtu (1/9):
Chinese Taipei vs Qatar, perebutan medali perunggu, Pukul 10.00 WIB. (Tennis Indoor GBK)
Thailand vs Pakistan, perebutan posisi 7-8, Pukul 16.30 WIB. (GOR Bulungan)
Iran vs Korea Selatan, final, Pukul 19.00 WIB. (Tennis Indoor GBK)
Indonesia vs Jepang, perebutan posisi 5-6, Pukul 19.00 WIB. (GOR Bulungan).
Iran vs Korea Selatan, final, Pukul 19.00 WIB. (Tennis Indoor GBK)
Indonesia vs Jepang, perebutan posisi 5-6, Pukul 19.00 WIB. (GOR Bulungan).
(antara)
Jadwal Pertandingan Bola Voli Putra Sabtu 1 September 2018
0
Jakarta - Tim putra Sri Lanka mengakhiri turnamen cabang olahraga bola voli putra di peringkat 13 setelah mengalahkan Vietnam tiga set langsung (25-21, 25-21, 25-20) dalam pertandingan perebutan peringkat 13-14 yang berlangsung di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat malam.
Sri Lanka, yang diperkuat oleh spiker tangguh Deepthi Hehathpurage bermain lebih agresif sejak awal set pertama, dan langsung memimpin 10-8.
Meski demikian, Vietnam yang sebelumnya mengalahkan Kirgistan dalam perebutan posisi 13-16, sempat memberikan perlawanan, dan menipiskan ketertinggalan hingga 15-19.
Sri Lanka yang memperoleh momentum terus mempertahankan keunggulan dan meraih set pertama 25-21, setelah spike Deepthi Hehathpurage menembus pertahanan Vietnam.
Pada awal set kedua, tim asuhan Phung Cong Hung, berupaya mengejar ketertinggalan dan menekan pertahanan Sri Lanka, melalui penampilan gemilang Pham Thai Hung.
Namun, spike Lasindu Gonara Gamage tetap memastikan keunggulan sementara Sri Lanka 18-14 dan setelahnya Vietnam tidak lagi mampu mengejar perolehan angka.
Sri Lanka yang terus bermain menekan, langsung menutup set kedua 25-21, melalui pengembalian bola Subasingha Aracchilage yang tidak mampu ditahan oleh blok pemain Vietnam.
Kondisi pada set ketiga, tidak jauh berubah dengan dua set awal, karena Sri Lanka terus menampilkan permainan yang baik untuk mengambil angka dari Vietnam.
Sri Lanka yang unggul inisiatif memimpin 12-10 melalui spike Wasantha Benthu Hewage, dan langsung menjadikan skor 21-18 berkat spike Subasingha Aracchilage.
Perlawanan Vietnam berakhir, setelah blok yang sempurna dari Deepthi Hehathpurage atas spike Thai Hung Pham, menutup set ketiga 25-20 bagi kemenangan Sri Lanka.
Tidak hanya piawai dalam melakukan blok, Deepthi Hehathpurage menjadi bintang dalam pertandingan ini setelah mencatatkan 24 spike yang menghasilkan angka.
Rekan-rekannya seperti Lasindu Gonara Gamage juga mencatatkan 11 spike, Subasingha Aracchilage membuat delapan spike dan Malith Munipurage menghasilkan lima spike. (antara)
Sri Lanka, yang diperkuat oleh spiker tangguh Deepthi Hehathpurage bermain lebih agresif sejak awal set pertama, dan langsung memimpin 10-8.
Meski demikian, Vietnam yang sebelumnya mengalahkan Kirgistan dalam perebutan posisi 13-16, sempat memberikan perlawanan, dan menipiskan ketertinggalan hingga 15-19.
Sri Lanka yang memperoleh momentum terus mempertahankan keunggulan dan meraih set pertama 25-21, setelah spike Deepthi Hehathpurage menembus pertahanan Vietnam.
Pada awal set kedua, tim asuhan Phung Cong Hung, berupaya mengejar ketertinggalan dan menekan pertahanan Sri Lanka, melalui penampilan gemilang Pham Thai Hung.
Namun, spike Lasindu Gonara Gamage tetap memastikan keunggulan sementara Sri Lanka 18-14 dan setelahnya Vietnam tidak lagi mampu mengejar perolehan angka.
Sri Lanka yang terus bermain menekan, langsung menutup set kedua 25-21, melalui pengembalian bola Subasingha Aracchilage yang tidak mampu ditahan oleh blok pemain Vietnam.
Kondisi pada set ketiga, tidak jauh berubah dengan dua set awal, karena Sri Lanka terus menampilkan permainan yang baik untuk mengambil angka dari Vietnam.
Sri Lanka yang unggul inisiatif memimpin 12-10 melalui spike Wasantha Benthu Hewage, dan langsung menjadikan skor 21-18 berkat spike Subasingha Aracchilage.
Perlawanan Vietnam berakhir, setelah blok yang sempurna dari Deepthi Hehathpurage atas spike Thai Hung Pham, menutup set ketiga 25-20 bagi kemenangan Sri Lanka.
Tidak hanya piawai dalam melakukan blok, Deepthi Hehathpurage menjadi bintang dalam pertandingan ini setelah mencatatkan 24 spike yang menghasilkan angka.
Rekan-rekannya seperti Lasindu Gonara Gamage juga mencatatkan 11 spike, Subasingha Aracchilage membuat delapan spike dan Malith Munipurage menghasilkan lima spike. (antara)
Sri Lanka kalahkan Vietnam rebut peringkat 13 voli putra
0
Jakarta - Target tim bola voli China untuk meraih emas pada cabang voli putri di Asian Games 2018, tinggal selangkah lagi setelah mengalahkan Jepang pada babak semifinal di arena voli di Lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Jumat dengan 3 set.
Saling kejar-kejaran skor sudah terjadi sejak awal set pertama, kedua tim saling melancarkan smes beragam untuk membaca kelemahan lawan. Hingga sepuluh menit pertama Jepang berusaha memimpin raihan angka yang terus dikejar Ting Zhu dan kawan-kawan melalui smes cepat dan tajam.
Berbagai upaya dilakukan anak asuh Kumi Nakada untuk menaklukan Tim China yang saling kejar-kejaran skor hingga menit kedua puluh skor sementara 15-15. Setelah time out kedua, Jepang melewati China dengan skor 18-15 hasil smes tajam Miyu Nagaoka.
Untuk mengganjal upaya China mengejar angka pelatih Jepang Kumi Nakada melakukan pengantian dua pemain sekaligus dibagian depan, namun lagi-lagi China mengimbangi skor menjadi 22-22, hingga akhirnya China membuktikan keunggulannya dengan skor akhir 25-22.
China mengembangkan permainan pada set kedua dengan melakukan beberapa kali blok yang menghasilkan angka dan smes tajam ke kubu Jepang, hingga time out pertama China memimpin skor 8-4. Zhu Ting dan kawan-kawan terus memperjauh jarak melalui blok dan smes tajam yang membuat Jepang kewalahan sehingga kembali mengajukan time out dengan skor 18-8.
Permainan set kedua yang berlangsung sengit, membuat Jepang berjuang mati-matian tanpa kapten tim Nana Iwasaka yang belum dimasukan pelatih hingga set kedua. China terus melakukan pola bertahan Dan sesekali menyerang itu, menutup set kedua dengan skor 25-10.
Ribuan penonton yang memadati arena voli, kembali disuguhi permainan cepat dengan smes tajam dari kedua kubu yang saling kejar-kejaran untuk meraih angka pada set ketiga, bahkan Jepang yang bersusah payah mengejar ketinggalan dan menyamakan skor 15-15 pada menit ke 30 set ketiga.
Saling kejar-kejaran angka kembali terjadi, sehingga kedua tim saling bertahan dan melancarkan smes tajam untuk saling meninggalkan.
Namun China kembali membuktikan dapat menahan beberapa kali smes tajam dari anak asuh Kumi Nakada, sehingga menghasilkan angka untuk mencatat skor sempurna menang 3 set dengan skor akhir 25-20, sehingga China melaju ke babak final melawan Thailand.(antara)
Tim Putri China Melaju Ke Final Menantang Thailand
1
Jakarta - Tim putri Thailand melaju ke babak final voli putri Asian Games 2018, setelah mengalahkan Korea Selatan pada babak semifinal di arena voli di Lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat dengan empat set.
Sejak set pertama Thailand menguasai permainan dengan smes tajam ke kubu Korea Selatan, sehingga tim Korea Selatan kewalahan menahan serangan bertubi-tubi dari Thailand yang tidak pernah kalah pada babak penyisihan. Thailand akhirnya menutup permainan set pertama dengan skor 25-15.
Set kedua Korea Selatan berusaha mengimbangi permainan dengan menutup setiap smes tajam Thailand, bahkan hingga sepuluh menit pertama Korea Selatan sempat memimpin perolehan angka. Anak asuh Haewon Cha terus mengembangkan permainan dengan melancarkan smes-smes tajam ke arah Plemunjit Thinkaow dan kawan-kawan yang berusaha membendung serangan.
Plemunjit Thinkaow dan kawan-kawan yang sempat kewalahan menerima serangan dari Korea Selatan yang menghujani kubunya dengan smes tajam, pada menit ke 30 akhirnya mengejar ketinggalan melalui umpan pendek dan smes tajam yang mengasilkan angka dan menutup permainan dengan skor 25-20.
Sedangkan pada set ketiga anak asuh Danai Sriwahcaramaytakul, lebih banyak bertahan sambil membaca pergerakan Korea Selatan yang kembali bermain cepat untuk mengejar ketinggalan. Lagi-lagi hingga pertengahan permainan Korea Selatan berusaha meninggalkan Thailand dengan skor 12-16 untuk Korea Selatan, hingga akhirnya anak asuh Haewon Cha membuktikan perjuangannya dengan skor akhir 25-20.
Set keempat pada sepuluh menit pertama Plemujit dan kawan-kawan kewalahan menerima serangan cepat Korea Selatan dengan smes tajam bertubi-tubi, bahkan beberapa kali pemain Thailand terjungkal saat menahan serangan. Hingga babak pertengahan Korea Selatan kembali menguasai perolehan angka hingga Plemujit dan kawan-kawan membuktikan perjuangan mati-matian menutup pertandingan dengan tiket menuju final dengan skor 25-22. (Antara)
Tim Putri Thailand Melangkah Ke Final
1
Jakarta - Tim putra China mengakhiri turnamen di cabang olahraga bola voli putra pada peringkat sembilan setelah mengalahkan Arab Saudi 3-0 (25-15, 25-10, 25-17) dalam pertandingan perebutan peringkat 9-10 yang berlangsung di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat.
China yang dalam pertandingan perebutan posisi 7-10 kalah dari Pakistan dengan skor 2-3, masih terlihat semangat untuk melakoni partai yang digelar secara formalitas untuk menentukan peringkat ini.
Sebaliknya dengan Arab Saudi yang sudah tidak bergairah untuk menjalani perebutan posisi 7-10 sejak mengalami kekalahan mengejutkan 1-3 dari Chinese Taipei di babak kualifikasi 12 besar.
Semangat Arab Saudi yang hilang tersebut telah terlihat dari kekalahan 0-3 dari Thailand pada perebutan posisi 7-10, padahal tim asuhan Zharko Ristoski ini merupakan pemuncak di Pool A.
Ambisi untuk mempersembahkan hasil terbaik bagi negara membuat Zhang Chen dan kawan-kawan langsung unggul cepat 15-7 pada set pertama, setelah spike Yu Yuantai gagal diblok pertahanan Arab Saudi.
China yang tidak terkejar langsung mengakhiri set pertama 25-15 dalam 20 menit melalui spike Li Liye yang tidak mampu dihadang secara sempurna oleh Muwaffaq Masoud Almutairi.
Kondisi serupa juga terjadi di set kedua, Arab Saudi yang lesu membiarkan China menyusun kreasi serangan demi serangan untuk unggul hingga 13-8 melalui spike Zhang Chen.
Banyaknya kesalahan di pertahanan Arab Saudi yang dikomando kapten Ahmed Abdulrahman Albakheet, turut memberikan poin kepada China, hingga tim negeri tirai bambu ini mengakhiri set kedua 25-10.
Kejar mengejar skor terlihat di awal set ketiga, karena Arab Saudi mulai keluar menyerang melalui kreasi Nawaf Abdulrahman Albakheet, meski hal tersebut hanya cukup untuk memperkecil ketertinggalan 8-10.
Setelah itu, tim asuhan Shen Qiong tidak memberikan Arab Saudi untuk mengembangkan permainan dan langsung menutup skor 25-17, melalui spike Peng Shikun, guna kemenangan di set ketiga.
Tercatat sebagai bintang pertandingan adalah Li Liye yang mencatatkan 11 spike, Peng Shikun yang membuat delapan spike dan Li Yuanbo yang membukukan tujuh spike.
Sementara itu, dalam laga perebutan posisi 15-16, Nepal menang WO atas Kirgistan, karena lawan tidak hadir di GOR Bulungan.
Dengan kemenangan ini, maka Nepal dipastikan menempati posisi 15 dan Kirgistan menduduki peringkat 16 dalam cabang olahraga bola voli putra di Asian Games 2018.(antara)
Tim Putra China Klaim Peringkat Sembilan
2
Lausanne - Tim nasional Bulgaria mengintensifkan persiapan mereka untuk Kejuaraan Dunia FIVB Volleyball Women Championship 2018 di Jepang. Singa Balkan siap untuk menguji diri mereka sendiri di sejumlah pertandingan persahabatan yang direncanakan hingga beberapa minggu ke depan guna menemukan cara untuk menjaga semangat tim yang tinggi baik di dalam maupun di luar lapangan.
Pada fase pertama Kejuaraan Dunia, Bulgaria akan bermain di Pool B di Sapporo, bersama dengan tim dari Kanada, Cina, Kuba, Italia dan Turki. Pelatih Bulgaria Ivan Petkov dan kapten Hristina Ruseva pun serius mempersiapkan mental timnya. "Pada pandangan pertama, nama-nama lawan kami mungkin tampak menakutkan bagi para penggemar, tetapi sejalan dengan ambisi yang kita miliki dan keinginan untuk mencapai ketinggian baru, kita tidak perlu khawatir tentang itu di dalam tim," kata pelatih Ivan Petkov . “Saya tidak mengatakan itu akan mudah, tetapi kami pasti tidak takut. Penting bahwa kami menunjukkan permainan yang bagus, pertumbuhan yang baik, dan mentalitas yang tepat untuk memiliki peluang melawan tim-tim yang solid ini dan bergerak maju.” tambahnya.
Meskipun tidak diperkuat sejumlah pemain bintang seperti Elitsa Vasileva dan Dobriana Rabadzhieva, yang akan kehilangan kesempatan tampil di Kejuaraan Dunia karena mereka tidak akan dapat sepenuhnya pulih dari cedera mereka pada waktunya untuk mempersiapkan event bola voli terbesar di musim ini, pelatih Petkov memiliki alasan untuk percaya diri. Sejak ia mengambil alih tim nasional sebelum dimulainya musim ini, Bulgaria telah memiliki (hampir) semua modal sempurna dalam perjalanan untuk naik podium di kedua turnamen besar yaitu Liga Emas Eropa CEV dan Piala Voli Challenger FIVB, sehingga mengamankan tempat utama di Volleyball Nations League tahun ini. Mereka berharap bahwa hasil yang baik di Jepang akan menempatkan mereka pada posisi yang menguntungkan untuk menargetkan kuota Olimpiade untuk Tokyo 2020.
Setelah melanjutkan persiapan mereka untuk Kejuaraan Dunia pada 17 Juli di Sofia, pada 30 Juli 19 anggota skuad diperpanjang pindah ke Panagyurishte, di mana mereka berlatih di Arena Asarel. Selain mereka yang bertarung memperebutkan dua piala bergengsi awal musim ini, Ivan Petkov meminta beberapa talenta muda untuk bergabung dalam daftar tersebut.
"Ya, beberapa pemain kunci kami hilang, tetapi kami memiliki alternatif dan kami harus menemukan solusi baru," tambah Ivan Petkov.
"Lagi pula, bagi semua pemain ini adalah kehormatan besar dalam persaingan untuk timnas Bulgaria dan saya yakin mereka akan memberikan yang terbaik dan berkontribusi kuat untuk upaya tim." Imbuh Petkov.
Membangun semangat tim adalah elemen kunci untuk melatih pendekatan Petkov dalam melatih skuad. "Kami merasa luar biasa, kami bersatu dan termotivasi dengan baik menjelang Kejuaraan Dunia," kata Middle Blocker Hristina Ruseva, yang juga kapten tim Bulgaria,.
“Kami berlatih di aula baru yang bagus. Kondisinya sangat bagus! Kami memiliki hak istimewa untuk melakukan persiapan fisik kami di bawah bimbingan pelatih konduktor terkenal Julian Karabiberov, yang telah mengabdikan seluruh waktunya untuk kami. Bahkan selama waktu istirahat antara latihan, para pemain telah membuktikan bahwa upaya tim membantu menghasilkan hasil yang diinginkan. Setelah menemukan anak anjing tunawisma kecil, tersesat di jalan-jalan di sekitar hotel mereka di Panagyurishte, mereka mengambilnya dan sejak saat itu telah merawatnya bersama. Mereka bahkan meluncurkan kampanye media sosial untuk menemukan rumah baru bagi Ayra kecil. Kami akhirnya lega karena kami menemukan orang-orang yang baik untuk mengadopsi dan merawat Ayra maskot baru kami setelah kami meninggalkan kamp," tambah kapten Ruseva.
"Saya juga senang, karena kami semua mengambil hati nasib anak anjing kecil ini dan ini semakin memupuk semangat tim kami." Semangat Ruseva.
Dengan semangat tim yang baru diperkuat ini, skuad kini siap untuk pertandingan persahabatan melawan Belgia, yang berlangsung pada 9 Agustus dan 10 di Panagyurishte. Kemudian Lionesses melakukan perjalanan ke Azerbaijan untuk tiga pertandingan melawan tuan rumah pada 17, 18 dan 19 Agustus 2018.
Perjalanan ke Italia akan memberi kesempatan tim Bulgaria untuk menguji kemampuan mereka melawan Turki, Kanada dan Jerman pada 29 Agustus, 30 dan 31 .
Sebelum berangkat ke Jepang di Kejuaraan Dunia, anak asuh Ivan Petkov akan memainkan dua pertandingan persahabata melawan Serbia pada tanggal 6 dan 7 September di Bosnia dan Herzegovina. Bahkan setelah mereka tiba di Jepang pertengahan September, Bulgaria akan memainkan dua pertandingan melawan Republik Dominika sebelum awal resmi dari pertandingan pertama mereka di Kejuaraan Dunia pada 29 September melawan Italia.