Saturday, September 1, 2018
Jakarta - Tim putra Iran meraih emas dan mampu mempertahankan gelar setelah menang tiga set langsung (25-17, 25-22, 25-21) atas Korea Selatan dalam pertandingan final yang berlangsung di Tennis Indoor, GBK, Jakarta, Sabtu malam.
Dengan kemenangan ini, Iran mampu mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Sedangkan, bagi Korea Selatan, raihan perak ini merupakan peningkatan prestasi, setelah empat tahun lalu hanya memperoleh perunggu.
Iran, yang selama turnamen ini belum kehilangan satu set pun, langsung menggebrak pertahanan Korea Selatan dari awal set pertama.
Meski demikian, Korea Selatan memberikan perlawanan yang gigih, karena Iran hanya unggul tipis 16-14 sebelum "technical time out" yang kedua.
Setelah itu, serangan Sungmin Moon dan kawan-kawan justru melemah, dan Iran tidak membutuhkan waktu lama untuk menutup set pertama dengan keunggulan 25-17.
Pada awal set kedua, Iran yang saat ini tercatat sebagai salah satu tim berkelas dunia, tidak mengendorkan serangan dan unggul cepat 8-5.
Tim asuhan Igor Kolakovic ini bahkan mulai menjauhi perolehan angka Korea Selatan dan memimpin 14-11 berkat spike Mousavieraghi Seyedmohammad.
Spike-spike dari Amir Ghafour yang disertai oleh banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain Korea Selatan, membuat Iran dengan cepat meraih set kedua 25-22.
Pada awal set ketiga, Korea Selatan mulai memberikan perlawanan yang sepadan dan mampu menekan pertahanan Iran yang dikapteni Mirsaeid Marouflankrani.
Kejar mengejar skor mulai terjadi hingga kedudukan sama ketat 10-10, karena pertahanan kedua tim mulai dapat mengantisipasi skema serangan masing-masing lawan.
Namun, kualitas permainan Iran tidak berkurang meski lawan melakukan tekanan, karena Morteza Sharifi dan kawan-kawan masih unggul 22-18.
Iran memastikan perolehan emas dan merebut set ketiga 25-21, setelah barisan pertahanan Korea Selatan tidak mampu menahan serangan Amir Ghafour.
Chinese Taipei Perunggu
Dalam pertandingan perebutan peringkat tiga tim putra Chinese Taipei merebut medali perunggu cabang olahraga voli putra setelah mengalahkan Qatar 3-1 (25-22, 25-23, 17-25, 25-16).
Chinese Taipei, yang kalah tipis dalam laga semifinal melawan Korea Selatan, terlihat masih semangat untuk menjalani laga ini, melalui berbagai kombinasi serangan.
Tidak mengherankan apabila Chinese Taipei mampu merepotkan barisan pertahanan Qatar yang dikoordinir kapten Ibrahim sejak awal set pertama.
Meski sempat tertinggal hingga 11-15, Chinese Taipei tidak panik dan mampu bertahan dengan baik, sambil sesekali melancarkan serangan yang mengagetkan Qatar.
Tim asuhan Chen Yuan mulai menyusul perolehan angka Qatar, hingga akhirnya memimpin 21-19, melalui spike kapten Chien-Chen Chen. Chinese Taipei yang tidak mau membuang momentum, tidak lagi terkejar oleh tim asuhan Camilo Soto, dan meraih set pertama 25-22.
Pada awal set kedua, Chinese Taipei mulai meninggalkan perolehan angka Qatar dan langsung unggul 8-4 melalui spike Chien-Chen Chen yang gagal diblok.
Qatar yang bisa mengimbangi permainan Chinese Taipei mulai menyamakan kedudukan 10-10, serta sempat unggul 14-13 berkat spike pemain naturalisasi Renan Ribeiro.
Namun, permainan inspirasional dari kapten Chien-Chen Chen dan blok rapat Huang-Chien Feng tetap memastikan keunggulan sementara Chinese Taipei 18-15.
Setelah itu, Liu Hong-Jie dan kawan-kawan tidak membiarkan Qatar untuk mengejar dan menutup set kedua dengan kemenangan 25-23.
Tim asuhan Camilo Soto asal Argentina yang tertinggal di dua set awal, mulai bangkit di awal set ketiga, dan memimpin 10-8.
Berbagai kombinasi serangan maupun blok pertahanan Saad Sulaiman dan kawan-kawan mulai merepotkan Chinese Taipei yang ingin segera memastikan perolehan perunggu.
Meski Liu Hung-Min dan kawan-kawan berupaya untuk mengejar angka, permainan Qatar yang lebih rapi dalam periode ini, memastikan keunggulan 25-17 di set ketiga.
Berkat mental yang sudah teruji selama menjalani turnamen ini, Chinese Taipei tidak lengah dan mampu kembali menyusun kekuatan pada awal set keempat.
Strategi pelatih Chen Yuan untuk langsung menyerang membuat kewalahan barisan pertahanan Qatar dan menjadikan Chinese Taipei unggul sementara 12-10.
Chinese Taipei langsung unggul jauh 22-14 setelah berkali-kali serangan Huang Chien-Feng dan kawan-kawan menemukan celah di barisan pertahanan Qatar yang lowong.
Chinese Taipei dipastikan merebut perunggu, setelah merebut set keempat 25-16, melalui spike Liu Hung-Min yang gagal diblok oleh Belal Abunabot.
Tercatat sebagai bintang dalam pertandingan ini adalah Wu Tsung-Hsuan yang mencatatkan 14 spike, Liu Hung-Min yang membuat 12 spike dan Chien-Chen Chen dengan 11 spike. (antara)
Dengan kemenangan ini, Iran mampu mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Sedangkan, bagi Korea Selatan, raihan perak ini merupakan peningkatan prestasi, setelah empat tahun lalu hanya memperoleh perunggu.
Iran, yang selama turnamen ini belum kehilangan satu set pun, langsung menggebrak pertahanan Korea Selatan dari awal set pertama.
Meski demikian, Korea Selatan memberikan perlawanan yang gigih, karena Iran hanya unggul tipis 16-14 sebelum "technical time out" yang kedua.
Setelah itu, serangan Sungmin Moon dan kawan-kawan justru melemah, dan Iran tidak membutuhkan waktu lama untuk menutup set pertama dengan keunggulan 25-17.
Pada awal set kedua, Iran yang saat ini tercatat sebagai salah satu tim berkelas dunia, tidak mengendorkan serangan dan unggul cepat 8-5.
Tim asuhan Igor Kolakovic ini bahkan mulai menjauhi perolehan angka Korea Selatan dan memimpin 14-11 berkat spike Mousavieraghi Seyedmohammad.
Spike-spike dari Amir Ghafour yang disertai oleh banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain Korea Selatan, membuat Iran dengan cepat meraih set kedua 25-22.
Pada awal set ketiga, Korea Selatan mulai memberikan perlawanan yang sepadan dan mampu menekan pertahanan Iran yang dikapteni Mirsaeid Marouflankrani.
Kejar mengejar skor mulai terjadi hingga kedudukan sama ketat 10-10, karena pertahanan kedua tim mulai dapat mengantisipasi skema serangan masing-masing lawan.
Namun, kualitas permainan Iran tidak berkurang meski lawan melakukan tekanan, karena Morteza Sharifi dan kawan-kawan masih unggul 22-18.
Iran memastikan perolehan emas dan merebut set ketiga 25-21, setelah barisan pertahanan Korea Selatan tidak mampu menahan serangan Amir Ghafour.
Chinese Taipei Perunggu
Dalam pertandingan perebutan peringkat tiga tim putra Chinese Taipei merebut medali perunggu cabang olahraga voli putra setelah mengalahkan Qatar 3-1 (25-22, 25-23, 17-25, 25-16).
Chinese Taipei, yang kalah tipis dalam laga semifinal melawan Korea Selatan, terlihat masih semangat untuk menjalani laga ini, melalui berbagai kombinasi serangan.
Tidak mengherankan apabila Chinese Taipei mampu merepotkan barisan pertahanan Qatar yang dikoordinir kapten Ibrahim sejak awal set pertama.
Meski sempat tertinggal hingga 11-15, Chinese Taipei tidak panik dan mampu bertahan dengan baik, sambil sesekali melancarkan serangan yang mengagetkan Qatar.
Tim asuhan Chen Yuan mulai menyusul perolehan angka Qatar, hingga akhirnya memimpin 21-19, melalui spike kapten Chien-Chen Chen. Chinese Taipei yang tidak mau membuang momentum, tidak lagi terkejar oleh tim asuhan Camilo Soto, dan meraih set pertama 25-22.
Pada awal set kedua, Chinese Taipei mulai meninggalkan perolehan angka Qatar dan langsung unggul 8-4 melalui spike Chien-Chen Chen yang gagal diblok.
Qatar yang bisa mengimbangi permainan Chinese Taipei mulai menyamakan kedudukan 10-10, serta sempat unggul 14-13 berkat spike pemain naturalisasi Renan Ribeiro.
Namun, permainan inspirasional dari kapten Chien-Chen Chen dan blok rapat Huang-Chien Feng tetap memastikan keunggulan sementara Chinese Taipei 18-15.
Setelah itu, Liu Hong-Jie dan kawan-kawan tidak membiarkan Qatar untuk mengejar dan menutup set kedua dengan kemenangan 25-23.
Tim asuhan Camilo Soto asal Argentina yang tertinggal di dua set awal, mulai bangkit di awal set ketiga, dan memimpin 10-8.
Berbagai kombinasi serangan maupun blok pertahanan Saad Sulaiman dan kawan-kawan mulai merepotkan Chinese Taipei yang ingin segera memastikan perolehan perunggu.
Meski Liu Hung-Min dan kawan-kawan berupaya untuk mengejar angka, permainan Qatar yang lebih rapi dalam periode ini, memastikan keunggulan 25-17 di set ketiga.
Berkat mental yang sudah teruji selama menjalani turnamen ini, Chinese Taipei tidak lengah dan mampu kembali menyusun kekuatan pada awal set keempat.
Strategi pelatih Chen Yuan untuk langsung menyerang membuat kewalahan barisan pertahanan Qatar dan menjadikan Chinese Taipei unggul sementara 12-10.
Chinese Taipei langsung unggul jauh 22-14 setelah berkali-kali serangan Huang Chien-Feng dan kawan-kawan menemukan celah di barisan pertahanan Qatar yang lowong.
Chinese Taipei dipastikan merebut perunggu, setelah merebut set keempat 25-16, melalui spike Liu Hung-Min yang gagal diblok oleh Belal Abunabot.
Tercatat sebagai bintang dalam pertandingan ini adalah Wu Tsung-Hsuan yang mencatatkan 14 spike, Liu Hung-Min yang membuat 12 spike dan Chien-Chen Chen dengan 11 spike. (antara)