• Buenos Aires - “Kami ingin sekali melakukan perjalanan dan memulai turnamen. Kami telah berlatih sangat keras dan dengan sangat antusias. Saya merasa baik dan sangat percaya diri, ”kata pemain Argentina Bruno Lima pada kesempatan pertamanya untuk bermain di FIVB Volleyball Men's World Championship.

    Lima dan Agustin Loser adalah salah satu pemain muda Argentina yang dipanggil untuk bersaing di turnamen bola voli terbesar. "Saya sangat senang memainkan Kejuaraan Dunia pertama saya dengan tim senior," kata Loser. “Ini akan menjadi pengalaman luar biasa untuk dapat mewakili Argentina. Kami telah mempersiapkan diri untuk tampil sebaik mungkin.” tambahnya.

    Pelatih Argentina Julio Velasco dan 14 pemain Argentina berbicara kepada media sebelum melakukan perjalanan ke Eropa untuk pertandingan persahabatan melawan Belanda dari tanggal 6 hingga 8 September sebelum dimulainya Kejuaraan Dunia dari tanggal 9 hingga 30 September.

    Tim Argentina akan memulai pertandingan Kejuaraan Dunia mereka melawan Belgia pada 12 September di Pool A, di mana mereka juga dikelompokkan dengan Republik Dominika, Italia, Slovenia dan Jepang. "Pertandingan pertama dengan Belgia sangat menentukan dan kami berpikir untuk masuk ke permainan itu dengan cara terbaik dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan, mendapatkan kondisi dan memulihkan diri," kata Velasco.

    “Argentina adalah tim yang banyak pengalaman dan tim yang selalu cepat berbenah diri dari beberapa kesalahan. Ketika kami memiliki beberapa kesalahan dari setter, kami selalu berbenah dan di pertandingan berikutnya kami memperoleh hasil yang bagus. Ketika datang untuk menyerang, kita perlu penerimaan yang baik.

    “Menjadi tim yang seimbang, kami tidak bisa bermain melawan tim-tim Eropa dengan bola tinggi. Itu akan sulit, jadi kita harus cerdas secara taktis dan kita perlu mengambil keuntungan dari titik lemah lawan kita, dan tidak menyerah pada bola apa pun.”

    Setter Luciano De Cecco dan open spiker Facundo Conte, keduanya bermain di Kejuaraan Dunia ketiga mereka, akan memimpin sejumlah pemain muda dengan pengalamannya. "Saya pikir kami adalah tim yang akan menempatkan segalanya di lapangan - secara teknis dan mental," kata De Cecco.

    "Kami akan mencoba memberikan segalanya mulai dari pertandingan pertama hingga terakhir, dan semoga kami bisa mendapatkan hasil yang bagus. Setelah dua bulan latihan keras, kami semua sangat senang dengan dimulainya Kejuaraan Dunia ini," kata Conte. “Kami ingin memainkan bola voli terbaik kami seperti apa yang kami lakukan di Rio, tempat kami memainkan turnamen yang luar biasa. Saya harap kita bisa menikmati lebih banyak pertandingan kali ini.”  tutup Conte.


    Line-up Tim Argentina
    Setters - Luciano De Cecco and Maximiliano Cavanna
    Opposites - Jose Luis Gonzalez and Bruno Lima
    Middle Blockers - Martin Ramos, Sebastian Sole, Agustin Loser, Pablo Crer
    Outside Spikers - Facundo Conte, Tomas Lopez, Lisandro Zanotti and Cristina Poglajen
    Liberos - Ignacio Fernandez and Alexis Gonzalez

    Argentina Siap Bertarung Di Kejuaraan Dunia

    0

  • Jakarta - Sebuah kritik dan saran dilayangkan libero tim voli indoor putri Indonesia, Berllian Marsheilla, kepada Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) terkait pemenuhan kebutuhan jam terbang para pemain.

    Menurut Sheila, panggilan Berlian Marsheila, PBVSI belum optimal dalam melakukan pembinaan tim nasional lantaran minimnya kesempatan beruji coba di luar negeri.

    Padahal, menurut Sheila, pemain voli putri Indonesia punya kemampuan mumpuni untuk bersaing dengan tim-tim Asia lainnya.

    "Saya harap PBVSI bisa melek bahwa voli Indonesia sekarang sudah mulai bagus dan maju. Kalau ingin setara dengan tim Asia lain, atau setidaknya di Asia Tenggara dulu saja, kami perlu perbanyak jam terbang," ujar Berlian Marsheila.

    "Kalau sering ikut kejuaraan di luar negeri, pastinya kami bisa mempelajari berbagai macam permainan lawan. Kan ada karakter permainan tim yang cepat, tinggi, atau mungkin lambat," tutur perempuan 28 tahun itu.

    Sebelum Asian Games 2018, para pemain dan pelatih memang sudah menyatakan bahwa uji coba yang mereka lakukan masih terbilang minim.
    Untuk menghadapi pesta olahraga terbesar di Asia tersebut, tim voli putri Indonesia hanya menjalani satu kali uji coba di Kazakstan (Asian Women's Club Volleyball Championship 2018).

    Dalam ajang itu, Indonesia yang menggunakan nama Garuda VC berhasil meraih peringkat ke-5. Namun tetap saja, bagi Sheila, uji coba tersebut belum cukup.

    Berlian Marsheila menuturkan bahwa Indonesia termasuk salah satu tim yang tampil mengejutkan pada Asian Games 2018.

    Terbukti, kapten tim voli putri Korea Selatan, Kim Yeonkoung, telah melayangkan pujian terhadap performa para pemain Indonesia.

    "Kemarin saya baca wawancara Kim dengan media Indonesia, dia mengaku belum pernah ketemu tim Indonesia, tetapi tak menyangka Indonesia akan bermain sebagus ini," ujar Sheila.

    "Saya rasa, kalau tim voli Indonesia lebih diperjuangkan, mungkin akan menjadi lebih bagus pada masa mendatang," tutur dia.

    Di Asian Games 2018 Indonesia menduduki peringkat ketujuh setelah di pertandingan terakhir mengalahkan sesama tim Asia Tenggara, Philipina dengan skor 3-1.(bolasport.com)

    Berllian Marsheilla Ingin PBVSI Lebih Melek soal Kebutuhan Timnas

    0

  • Jakarta - Tim putra Indonesia menempati peringkat enam cabang olahraga bola voli putra setelah kalah 2-3 (33-35, 25-22, 21-25, 27-25, 12-15) dari Jepang dalam pertandingan perebutan posisi 5-6 yang berlangsung di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu malam. 

    Penampilan Rivan Nurmulki dan kawan-kawan menunjukkan grafik permainan yang meningkat dalam menghadapi lawan tangguh seperti Jepang, meski hasilnya belum terlalu menggembirakan.
    Indonesia tidak terlihat kalah sebelum bertanding dan mampu mengimbangi serangan bertubi-tubi dari Jepang, yang merupakan pemegang perak Asian Games 2014 di Incheon, pada set pertama. 

    Meski sempat tertinggal hingga 15-21, tim asuhan Samsul Jais terus berjuang untuk mengurangi jarak angka dengan tim negeri sakura. Kekuatan mental ini yang menyebabkan Indonesia mampu mengejar perolehan poin dari Jepang, bahkan memaksakan deuce 24-24 melalui spike Rendy Tamamilang.

    Jepang yang terkejut dengan perlawanan Indonesia, terus menekan pertahanan tim garuda, hingga akhirnya mampu merebut set pertama 35-33.

    Pada set kedua, giliran Indonesia yang menekan Jepang dengan memanfaatkan barisan pertahanan tim negeri sakura yang kurang rapat. Tidak mengherankan, Indonesia cepat meraih keunggulan sementara 11-8, dan seterusnya memimpin hingga 20-16 melalui penampilan cemerlang Rivan Nurmulki. Yuda Mardiansyah dan kawan-kawan terus memanfaatkan kesempatan untuk unggul dan mengakhiri set kedua dengan kemenangan 25-22.

    Jepang yang masih terkaget-kaget dengan perlawanan Indonesia di dua set awal mulai bermain lebih serius untuk menekan pertahanan lawan. Spike Taishi Onodera yang gagal ditahan Mahfud Nurcahyadi menjadikan skor 14-11 untuk keunggulan sementara Jepang pada pertengahan set ketiga.

    Kerja keras Jepang membuahkan hasil karena Indonesia seakan menemui tembok dalam membongkar pertahanan tim asuhan Gordon Mayforth ini.

    Untuk itu, Jepang berhasil meraih set ketiga 25-21 setelah Naoya Takano melakukan blok yang baik dari serangan Rivan Nurmulki.

    Indonesia, yang bermain lebih baik dari laga perempat final melawan Korea Selatan, kembali mengejutkan Jepang pada awal set keempat.
    Skema serangan yang baik dari pelatih Samsul Jais, semakin merepotkan Jepang, dan membuat para pemain Indonesia bermain lebih rileks untuk memperoleh angka.

    Meski tertekan dan sempat tertinggal 15-18, Indonesia mampu mengejar angka hingga kedudukan 22-24, dan bahkan memaksakan deuce 24-24. Jepang yang tertekan oleh permainan mati-matian lawan, harus mengakui keuletan Sigit Ardian dan kawan-kawan, dan merelakan Indonesia merebut set keempat 27-25.

    Pada awal set penentuan, Takuya Takamatsu dan kawan-kawan lebih berhati-hati dalam menyusun serangan dan merapatkan pertahanan agar tidak mudah tertembus lawan.

    Berbagai antisipasi mulai dilakukan seiring dengan pemain Indonesia yang mulai kelelahan dan tidak lagi fokus dalam melakukan pengembalian bola.

    Jepang terus melakukan tekanan, hingga akhirnya Yuda Mardiansyah yang gagal melakukan blok atas spike Naoya Takano, memberikan kemenangan 15-12 bagi tim negeri sakura pada set kelima. 

    Bintang dalam pertandingan ini adalah Takuya Takamatsu yang membuat 21 spike serta Takeshi Ogawa dan Naoya Takano yang sama-sama mencatatkan 17 spike. Sedangkan, Rivan Nurmulki menjadi pemain yang menonjol dari kubu Indonesia dengan raihan 29 spike, disusul Rendy Tamamilang dengan 14 spike dan Doni Haryono melalui tujuh spike. 

    Sementara itu, Thailand merebut peringkat tujuh, setelah menang atas Pakistan 3-1 (20-25, 25-23, 28-26, 25-21) dalam pertandingan perebutan posisi 7-8, yang juga berlangsung di GOR Bulungan.

    Sebelumnya, Iran memastikan diri menjadi yang terbaik di cabang bola voli putra dan merebut emas setelah menang tiga set langsung (25-17, 25-22, 25-21) atas Korea Selatan dalam pertandingan final yang berlangsung di Tennis Indoor, GBK.

    Dengan kemenangan ini, Iran mampu mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
    Sedangkan, bagi Korea Selatan, raihan perak ini merupakan peningkatan prestasi, setelah empat tahun lalu hanya memperoleh perunggu.

    Berikut peringkat akhir cabang bola voli putra Asian Games 2018:

    1 Iran
    2 Korea Selatan
    3 Chinese Taipei
    4 Qatar
    5 Jepang
    6 Indonesia
    7 Thailand
    8 Pakistan
    9 China
    10 Arab Saudi
    11 Myanmar
    12 India
    13 Sri Lanka
    14 Vietnam
    15 Nepal
    16 Kirgistan
    17 Kazakhstan
    18 Mongolia
    19 Hong Kong
    20 Maladewa 

    (Antara)

    Sempat Beri Kejutan Pada Jepang, Indonesia Akhirnya Kalah

    0
  • Jakarta - Tim putra Iran meraih emas dan mampu mempertahankan gelar setelah menang tiga set langsung (25-17, 25-22, 25-21) atas Korea Selatan dalam pertandingan final yang berlangsung di Tennis Indoor, GBK, Jakarta, Sabtu malam.

    Dengan kemenangan ini, Iran mampu mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.

    Sedangkan, bagi Korea Selatan, raihan perak ini merupakan peningkatan prestasi, setelah empat tahun lalu hanya memperoleh perunggu.

    Iran, yang selama turnamen ini belum kehilangan satu set pun, langsung menggebrak pertahanan Korea Selatan dari awal set pertama.

    Meski demikian, Korea Selatan memberikan perlawanan yang gigih, karena Iran hanya unggul tipis 16-14 sebelum "technical time out" yang kedua.

    Setelah itu, serangan Sungmin Moon dan kawan-kawan justru melemah, dan Iran tidak membutuhkan waktu lama untuk menutup set pertama dengan keunggulan 25-17.

    Pada awal set kedua, Iran yang saat ini tercatat sebagai salah satu tim berkelas dunia, tidak mengendorkan serangan dan unggul cepat 8-5.

    Tim asuhan Igor Kolakovic ini bahkan mulai menjauhi perolehan angka Korea Selatan dan memimpin 14-11 berkat spike Mousavieraghi Seyedmohammad.

    Spike-spike dari Amir Ghafour yang disertai oleh banyaknya kesalahan yang dilakukan para pemain Korea Selatan,  membuat Iran dengan cepat meraih set kedua 25-22.

    Pada awal set ketiga, Korea Selatan mulai memberikan perlawanan yang sepadan dan mampu menekan pertahanan Iran yang dikapteni Mirsaeid Marouflankrani.

    Kejar mengejar skor mulai terjadi hingga kedudukan sama ketat 10-10, karena pertahanan kedua tim mulai dapat mengantisipasi skema serangan masing-masing lawan.

    Namun, kualitas permainan Iran tidak berkurang meski lawan melakukan tekanan, karena Morteza Sharifi dan kawan-kawan masih unggul 22-18.

    Iran memastikan perolehan emas dan merebut set ketiga 25-21, setelah barisan pertahanan Korea Selatan tidak mampu menahan serangan Amir Ghafour.

    Chinese Taipei Perunggu

    Dalam pertandingan perebutan peringkat tiga tim putra Chinese Taipei merebut medali perunggu cabang olahraga voli putra setelah mengalahkan Qatar 3-1 (25-22, 25-23, 17-25, 25-16).

    Chinese Taipei, yang kalah tipis dalam laga semifinal melawan Korea Selatan, terlihat masih semangat untuk menjalani laga ini, melalui berbagai kombinasi serangan.

    Tidak mengherankan apabila Chinese Taipei mampu merepotkan barisan pertahanan Qatar yang dikoordinir kapten Ibrahim sejak awal set pertama.

    Meski sempat tertinggal hingga 11-15, Chinese Taipei tidak panik dan mampu bertahan dengan baik, sambil sesekali melancarkan serangan yang mengagetkan Qatar.

    Tim asuhan Chen Yuan mulai menyusul perolehan angka Qatar, hingga akhirnya memimpin 21-19, melalui spike kapten Chien-Chen Chen. Chinese Taipei yang tidak mau membuang momentum, tidak lagi terkejar oleh tim asuhan Camilo Soto, dan meraih set pertama 25-22.

    Pada awal set kedua, Chinese Taipei mulai meninggalkan perolehan angka Qatar dan langsung unggul 8-4 melalui spike Chien-Chen Chen yang gagal diblok.

    Qatar yang bisa mengimbangi permainan Chinese Taipei mulai menyamakan kedudukan 10-10, serta sempat unggul 14-13 berkat spike pemain naturalisasi Renan Ribeiro.

    Namun, permainan inspirasional dari kapten Chien-Chen Chen dan blok rapat Huang-Chien Feng tetap memastikan keunggulan sementara Chinese Taipei 18-15.

    Setelah itu, Liu Hong-Jie dan kawan-kawan tidak membiarkan Qatar untuk mengejar dan menutup set kedua dengan kemenangan 25-23.

    Tim asuhan Camilo Soto asal Argentina yang tertinggal di dua set awal, mulai bangkit di awal set ketiga, dan memimpin 10-8.

    Berbagai kombinasi serangan maupun blok pertahanan Saad Sulaiman dan kawan-kawan mulai merepotkan Chinese Taipei yang ingin segera memastikan perolehan perunggu.

    Meski Liu Hung-Min dan kawan-kawan berupaya untuk mengejar angka, permainan Qatar yang lebih rapi dalam periode ini, memastikan keunggulan 25-17 di set ketiga.

    Berkat mental yang sudah teruji selama menjalani turnamen ini, Chinese Taipei tidak lengah dan mampu kembali menyusun kekuatan pada awal set keempat.

    Strategi pelatih Chen Yuan untuk langsung menyerang membuat kewalahan barisan pertahanan Qatar dan menjadikan Chinese Taipei unggul sementara 12-10.

    Chinese Taipei langsung unggul jauh 22-14 setelah berkali-kali serangan Huang Chien-Feng dan kawan-kawan menemukan celah di barisan pertahanan Qatar yang lowong.

    Chinese Taipei dipastikan merebut perunggu, setelah merebut set keempat 25-16, melalui spike Liu Hung-Min yang gagal diblok oleh Belal Abunabot.

    Tercatat sebagai bintang dalam pertandingan ini adalah Wu Tsung-Hsuan yang mencatatkan 14 spike, Liu Hung-Min yang membuat 12 spike dan Chien-Chen Chen dengan 11 spike. (antara)

    Iran Pertahankan Emas Putra Asian Games

    0

  • Jakarta - Tim bola voli putri China, kandaskan harapan Thailand untuk merebut medali emas pada cabang voli putri Asian Games 2018, pada babak final di arena voli di Lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu dengan 3 set (25-19,25-17,25-13).

    China akhirnya membuktikan target untuk membawa medali emas dari cabang bola voli putri Dan Thailand yang berusaha mengimbangi permainan dari set pertama hingga laga usai harus pasrah dengan medali perak.

    Pada set pertama Thing Zhu dan kawan-kawan bermain cepat dengan hujan smesan ke kubu Thailand yang berusaha menahan laju bola, hingga menit kedua puluh Thailand berusaha mengejar ketinggalan, namun upaya tersebut berbuah kekalahan setelah smes tajam Xiangyu Gong menutup permainan dengan skor 25-19.

    Pada set kedua Plemunjit Thinkaow dan kawan-kawan berupaya melakukan penyerangan melalui smes-smes tajam ke arah anak asuh Ping Lang yang melawan dengan beberapa kali blok yang bersarang di kubu Thailand. Bahkan Thailand tidak dapat berbuat banyak ketika smes tajam Thing Zhu dan kawan-kawan membuat beberapa kali pemain Thailand harus terjungkal di tengah lapangan menahan smesan yang berakhir dengan skor 25-17.

    Tidak ingin berlama-lama pada set ketiga mulai pluit wasit berbunyi, China melancarkan serangan lebih cepat dengan hujan smesan ke kubu Thailand yang tertinggal skor jauh, hanya mampu menahan beberapa smes tajam dari kubu lawan yang akhirnya menuntaskan pertandingan babak final dengan skor 25-13.

    Sehingga China yang sejak awal pertandingan bola voli putri Asian Games 2018, tidak pernah terkalahkan membawa medali emas untuk rakyat China. Kapten Tim putri China, Thing Zhu usai pertandingan mengatakan medali emas tersebut diraih untuk menambah medali bagi kontingen China.

    "Upaya maksimal kami sudah tercapai, kami persembahkan medali emas ini untuk negara dan rakyat China," katanya.

    Korea Selatan Raih Perunggu

    Sementara itu, pada perbutan medali perunggu, Korea Selatan berhasil mengandaskan harapan Jepang dengan pertarungan 4 set (25-18,21-25,25-15,27-25).

    Tim putri Korea Selatan yang bermain cepat sejak awal pertandingan membuat tim putri Jepang cukup kewalahan untuk mengejar angka, hingga akhir pertandingan set pertama.

    Pada set kedua Jepang berusaha mengejar ketinggalan untuk mendapatkan medali pada peringkat ketiga terbaik bola voli putri Asian Games, sehingga berhasil menutup permainan dengan skor 25-21, lewat smes tajam Nana Iwasaka dan kawan-kawan.

    Namun pada set ketiga dan empat, Jepang harus mengakui ketangguhan anak asuh Haewon Cha yang menutup pertandingan dengan nilai sempurna, sehingga Jepang harus pasrah di peringkat ke empat.

    Sedangkan pada pertandingan perebutan peringkat 5-6 Khazakstan melawan Vietnam berakhir dengan 4 set (18-25,25-22,22-25,24-26) untuk Khazakstan yang menempati posisi 5 terbaik dan Vietnam di posisi 6.

    Berikut Peringkat voli putri Asian Games 2018.

    1. China
    2. Thailand
    3. Korea Selatan
    4. Jepang
    5. Khazakstan
    6. Vietnam
    7. Indonesia
    8. Fhilipina
    9. Chinese Taipei
    10. India
    11. Hong Kong
    (Antara)

    Putri China Penuhi Target Medali Emas

    0

  • Jakarta - Tim nasional bola voli putri Indonesia berhasil memastikan peringkat ke-7 pada ajang Asian Games 2018 setelah mengalahkan Filipina, di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

    Di hadapan meyoritas pendukung Indonesia, Amalia Fajrina dkk sukses mengalahkan pasukan Filipina dengan kedudukan 3-1 (25-17, 23-25, 25-19, 25-20).

    Peringkat ke-7 merupakan pencapaian terbaik tim voliputri Indonesia sepanjang mengikuti Asian Games.

    Tim putri Indonesia kali terakhir mengikuti Asian Games pada tahun 1986 (Seoul, Korea Selatan) dengan prestasi posisi ke-12 dari 15 peserta.

    "Kami memang sudah pernah ketemu dengan Filipina, mereka satu kelas di bawah kita. Tadi set kedua kami kecolongan karena sempat nervous," ujar Muhammad Ansori selaku pelatih tim putri Indonesia.

    "Namun, Filipina tetap harus diwaspadai, karena mereka akan menjadi tuan rumah pada SEA Games 2019," tutur Ansori menambahkan.
    Terkait evaluasi hasil keseluruhan, Ansori menyatakan bahwa teknik para pemain Indonesia sudah mumpuni.

    Ia juga menyebut bahwa komposisi pemain yang dimilikinya saat ini sudah solid dan layak dipertahankan hingga SEA Games 2019.

    "Saya rasa tim ini sudah bagus, tidak usah diganti. Tim ini luar biasa buat saya. Tinggal perbanyak jam terbangnya saja dengan mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional," kata Ansori.

    "Proliga bisa menambah pengalaman, tetapi kan didominasi pemain lokal daripada asingnya. Pemainnya pun itu-itu saja. Kalau main di luar, kita bisa dapat dari segi permainan, timnya beda," ucap dia.

    Ansori juga menyebut bahwa Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) perlu mencari bibit muda.

    Ansori berharap tim putri kelak bisa memiliki pemain dengan postur lebih tinggi untuk menunjang teknik mereka saat menghadapi tim yang lebih kuat.

    "Voli itu paling tidak harus punya 185 sentimeter ke atas. Kalau kita baru punya pemain 180 sentimeter. Maka dari itu, kita perlu cari lagi bibit-bibit baru," ucap Ansori.

    Di sisi lain, tim voli putra Indonesia masih akan bertanding melawan Jepang pada laga perebutan peringkat 5-6.

    Pertandingan Indonesia versus Jepang akan digelar di GOR Bulungan, Jakarta pada pukul 19.00 WIB.(bolasport.com)

    Libas Philipina, Indonesia Pastikan Peringkat 7

    0
  • Paris - Pelatih Prancis Laurent Tillie akan menghadapi Serbia menjelang turnamen FIVB Volleyball Men World Championship 2018 di Italia dan Bulgaria, yang dimulai pada 9 September.

    Salah satu dari dua pertandingan persahabatan akan terbuka untuk umum dan dimainkan pada pukul 17.30 (waktu setempat) pada hari Minggu, 2 September di Paris-Coubertin. Berbicara kepada situs web Federasi Voli Prancis awal bulan ini, Tillie mengatakan, "Serbia adalah salah satu favorit untuk memenangkan Kejuaraan Dunia, jadi ini akan kembali menjadi dua pertandingan yang berkelas. Kami telah beruji coba melawan tim-tim terbaik di dunia, dan selalu sangat menarik untuk bermain melawan tim-tim ini. Kami mencoba fokus pada kualitas selama persiapan kami."

    Perancis menghadapi Serbia akhir pekan ini setelah berpartisipasi dalam turnamen Memorial Hubert Wagner di Polandia pekan lalu dimana saat itu Prancis kemperoleh kemenangan melawan Kanada setelah kekalahan saat melawan Rusia dan tuan rumah Polandia.

    Prancis pada Kejuaraan Dunia ini mereka tergabung di pool B di Ruse, Bulgaria bersama Brasil, Kanada, Cina, Mesir dan Belanda. Pertandingan pertama mereka akan melawan Cina pada 12 September.

    Sedangkan Serbia bergabung bersama Australia, Kamerun, Rusia, Tunisia, dan AS di Pool C  di Bari, Italia. Mereka akan bertemu Amerika Serikat di pertandingan pertama pada 12 September.

    Menjelang dimulai turnamen FIVB Men's World Championship 2018, Kabar baik datang tim Prancis. Pemain kunci untuk Prancis, Earvin Ngapeth akan segera pulih dari cedera otot. Setelah pemeriksaan medis pada hari Rabu, Federasi Bola Voli Prancis telah mengkonfirmasi cedera akan segera pulih dalam beberapa hari mendatang.

    Prancis Berujicoba Lawan Serbia Jelang Kejuaraan Dunia

    0
  • Jakarta - Menurut atlet voli putri Indonesia, Berllian Marsheilla, Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) perlu mencontoh pembinaan pemain tim nasional dari negara lain.

    Dalam hal ini, Sheila, sapaan akrab Berlian Marsheila, meminta PBVSI meniru sistem pembinaan bola voli di Thailand.

    Sheila menyebut konsep pembinaan tim Negeri Gajah Putih sebagai salah satu cara efektif untuk mendongkrak prestasi timnas di kancah internasional.

    "Jangan mau kalah dengan sistemnya Thailand. Ketika pemain mereka lagi bagus, langsung dikontrak selama beberapa tahun untuk fokus di timnas," kata Sheila.

    "Misalnya, pemain dikontrak 5 tahun. Nah, selama kurun waktu itu, mereka selalu tryout atau mengikuti kejuaraan di luar negeri," ujar perempuan 28 tahun itu.

    Sheila melontarkan saran tersebut karena tim voli Indonesia, baik putra maupun putri, dinilai masih minim pengalaman.

    Contohnya saja jelang Asian Games 2018. Sektor putra dan putri hanya diberikan satu kali kesempatan uji coba ke luar negeri.

    Tim putra diberangkatkan ke Vietnam untuk mengikuti Piala LienVietPostBank Cup 2018.

    Sementara itu, tim putri diikutsertakan dalam ajang Asian Women's Club Volleyball Championship 2018 di Kazakstan.

    Uji coba tersebut, kata Sheila, diyakini belum cukup untuk mengasah kemampuan dan mental para pemain voli Indonesia.

    "Entah kenapa Indonesia tidak bisa mencontoh negara lain. Apakah karena enggak punya dana atau apa, kita enggak tahu," ucap Sheila.

    "Akan tetapi, seharusnya ada donganggaran untuk memajukan olahraga Indonesia," tutur pemain berposisi libero itu melanjutkan.

    Tim voli putri Thailand sendiri berhasil mencapai babak final Asian Games 2018 dan akan menghadapi China setelah mengalahkan Korea Selatan.(bolasport.com)

    Tak Ada Salahnya Meniru Pembinaan Negeri Tetangga

    0

  • Jakarta - Jadwal pertandingan final dan laga kualifikasi bola voli putra yang akan digelar di dua tempat di Tennis Indoor GBK dan GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/9).

    Partai final cabang bola voli putra akan mempertandingkan antara sang juara bertahan, Iran, dengan Korea Selatan, pada pukul 19.00 WIB di Tennis Indoor, GBK, Senayan, Jakarta.

    Laga penentuan juara ini merupakan kesempatan bagi Amir Ghafour dan kawan-kawan untuk mempertahankan emas yang diperoleh pada Asian Games 2014 di Incheon.

    Sedangkan, final ini juga merupakan peluang bagi Korea Selatan, yang empat tahun lalu hanya meraih perunggu, untuk mencatatkan tinta emas dan meraih gelar juara Asian Games yang sebelumnya gagal diraih di kandang sendiri.

    Dalam perjalanan ke final, Iran belum pernah kehilangan satu set pun, setelah mengalahkan Pakistan dan Mongolia di Pool B, China di fase 12 besar, dan Qatar di semifinal.

    Sedangkan, Korea Selatan unggul atas Chinese Taipei 3-2 dan Nepal 3-0 di Pool D, mengalahkan Pakistan 3-0 di fase 12 besar, menaklukan Indonesia 3-0 di perempat final dan kembali menyingkirkan Chinese Taipei 3-2 di semifinal.

    Laga lain di Tennis Indoor, adalah perebutan perunggu atau penentuan peringkat 3-4 antara Chinese Taipei dengan Qatar yang akan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB.

    Laga ini merupakan kesempatan terakhir bagi Chinese Taipei yang kalah tipis 2-3 dari Korea Selatan dan Qatar yang kalah tiga set langsung dari Iran untuk membuktikan diri dan memperoleh medali.

    Chinese Taipei yang lebih bergairah dalam menjalani berbagai pertandingan di turnamen Asian Games ini lebih berpeluang memperoleh medali, dibandingkan Qatar yang lesu ketika berlaga di semifinal.

    Sementara itu, tuan rumah Indonesia akan bertanding dalam laga perebutan peringkat 5-6 di GOR Bulungan melawan Jepang mulai pukul 19.00 WIB, atau bersamaan dengan partai final di Tennis Indoor GBK.

    Pertandingan ini merupakan peluang bagi tim asuhan Samsul Jais untuk memperbaiki peringkat di Asian Games dan mengukur kemampuan Indonesia dengan negara-negara lainnya di persaingan voli Asia.

    Selain itu, partai ini merupakan kesempatan terakhir bagi Rivan Nurmulki dan kawan-kawan, untuk memberikan hiburan terakhir bagi para fans setia, yang tidak kenal lelah mendukung perjuangan Indonesia selama Asian Games.

    Laga di GOR Bulungan juga akan mempertandingkan perebutan peringkat 7-8 antara Thailand dengan Pakistan mulai pukul 16.30 WIB.

    Berikut jadwal final putra dan laga kualifikasi bola voli lainnya pada Sabtu (1/9):

    Chinese Taipei vs Qatar, perebutan medali perunggu, Pukul 10.00 WIB. (Tennis Indoor GBK) 
    Thailand vs Pakistan, perebutan posisi 7-8, Pukul 16.30 WIB. (GOR Bulungan)
    Iran vs Korea Selatan, final, Pukul 19.00 WIB. (Tennis Indoor GBK)
    Indonesia vs Jepang, perebutan posisi 5-6, Pukul 19.00 WIB. (GOR Bulungan).

    (antara)

    Jadwal Pertandingan Bola Voli Putra Sabtu 1 September 2018

    0
  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -