Direktur Proliga, Hanny S Surkatty mengatakan bahwa perusahaan milik BUMN itu telah menyampaikan surat kepada Proliga karena mereka tidak akan ikut serta dalam kompetisi kasta tertinggi di bola voli nasional 2018.
"Surat saya terima hari ini (Kamis)," ujar Hanny di Jakarta, Kamis (28/12/2017). Dengan mundurnya tim putra Jakarta Elektrik PLN, berarti peserta putra menjadi lima peserta. Mereka antara lain Jakarta Pertamina Energi, Palembang Bank SumselBabel, Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta BNI Taplus, dan Bekasi BVN.
Akan tetapi, di bagian putri sebagai juara bertahan, Jakarta Elektrik PLN tetap akan ikut berpartisipasi. "Tim putra memang tidak ikut pada 2018, sedangkan putri kami tetap ikut," kata salah seorang pengurus teras PBV Jakarta Elektrik PLN, Bambang Sutanto. Menurut Bambang, alasan PLN putra absen dalam musim kompetisi yang memasuki tahun ke-17 itu selain persiapan yang kurang juga karena faktor pembinaan.
"Di bagian putri, kami juga melakukan pembinaan. Saat ini, tim putri bisa menjanjikan meskipun kami menurunkan pemain-pemain muda," tuturnya."Saat ini, kami masih melakukan pembinaan. Di putra, persaingan pada Proliga sangat keras dan ketat. Saat ini, kami belum siap bersaing," ujar Bambang. Tim putra Jakarta Elektrik PLNmulai mengikuti Proliga pada 2005. Setahun berikutnya, mereka absen hingga 2010. Pada 2011, PLN kembali hingga musim kompetisi 2017. Dari keikutsertaan pada kompetisi yang dimulai pada 2002 itu, tim putra PLN baru sekali menjadi juara yakni pada 2015.
Adapun tim putri PLN memiliki prestasi lebih cemerlang. Secara keseluruhan, tim putri PLN sudah 14 kali menjadi peserta Proliga dan tercatat enam kali menjadi juara yakni pada 2004, di mana tahun itu merupakan keikutsertaan mereka yang pertama. Selanjutnya, tim putri PLN merengkuh titel pada 2009, 2011, 2015, 2016, dan 2017.
Tim Putra Jakarta Elektrik PLN Mundur dari Proliga 2018
1JUARA.NET - Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) segera menyaring pemain yang akan membela timnas bola voli pada Asian Games 2018 setelah turnamen PGN Divisi Utama 2017 selesai digelar pada 9 Desember lalu.
Kabid Pertandingan dan Kompetisi PBVSI Hanny Surkatty mengatakan bahwa timnas bola voli Indonesia akan dibentuk pada Januari 2018.
PBVSI berencana memanggil masing-masing 18 pemain putra dan 18 pemain putri.
Salah satu kriteria yang dipilih PBVSI adalah attitude dari sang pemain.
"Ajang Livoli 2017 sangat bagus karena ini merupakan ajang untuk menyaring pemain yang akan membela timnas voli Indonesia di Asian Games 2018," ujar Hanny kepada JUARA.net
"Yang jadi kriteria kami dalam memilih pemain adalah perilaku. Meskipun ada pemain bagus, tetapi memiliki prilaku buruk langsung kami coret," ujar Hanny.
Hanny menambahkan disamping prilaku, teknik dan kekompakan dengan tim juga jadi penilaian.
Setelah penyaringan pemain selesai, PBVSI akan melakukan test event di Jakarta.
"Kemungkinan untuk itu tempatnya di GBK ya," kata Hanny.
Hanny juga memastikan bahwa kecil kemungkinan untuk merekrut pemain timnas voli Indonesia selain dari para pemain yang mengikuti ajang Livoli Divisi Utama 2017.
Dalam ajang tersebut Surabaya Bhayangkara Samator sukses menjuarai untuk kategori putra, sedangkan Bank Jatim menjadi kampiun pada kategori putri.
26 Pemain Akan Dipanggil pada Januari 2018 untuk Perkuat Timnas Bola Voli Asian Games
1Wilfredo Leon, yang memperoleh penghargaan sebagai Spiker terbaik membalas pujian itu: "Saya ingin mengucapkan selamat kepada Juantorena, Saya tidak bermain untuk judul MVP. Saya bermain untuk medali emas dan saya melakukan pekerjaan saya. Ini adalah medali emas pertama untuk tim saya di kompetisi ini, jadi saya sangat senang dengan apa yang telah kami lakukan di sini. " Sebenarnya, kedua pemain tersebut memberikan kontribusi yang besar bagi penampilan luar biasa tim mereka di seluruh pertandingan Kejuaraan Dunia Antar Klub kali ini. Nama mereka tampil cukup dominan di peringkat individu masing-masing tim, akan tetapi Juantorena melakukan sedikit lebih baik daripada Leon dalam servis, menerima bola, mengumpan dan mencetak poin secara keseluruhan, sementara Leon berada di atas Juantorena dengan tingkat keberhasilan spiking dan terutama pada blocking. Bahkan saat mereka saling berhadapan dalam pertandingan final, statistik mereka tidak dapat secara jelas menunjuk satu sama lain sebagai pemain yang lebih baik.
Wilfredo Leon (kanan), bersama dengan juga pemain kelahiran Kuba, Yoandy Leal. keduanya mendapat penghargaan sebagai Spiker terbaik
Pemain kelahiran Kuba mendominasi perolehan “Yang Terbaik” pada turnamen ini. Selain mereka berdua, ada Yoandy Leal dari Sada Cruzeiro masuk dalam “Dream Tim” turnamen tahun ini. Sada Cruzeiro sendiri menempatkan dua orang pemain untuk “Dream Tim”. Selain Leal, ada Robertlandy Simon yang menjadi blocker terbaik. "Saya sangat senang dengan ini," kata Osmany Juantorena dalam wawancara pasca pertandingan untuk penyiar Polsat Sport. "Meski tak satu pun tim dari Kuba tampil di kejuaraan ini, kami merasa terhormat untuk tetap mengangkat negara asal kami. Saya bangga dengan kita semua. " Dalam wawancara yang sama, Juantorena mengulangi pendapatnya tentang penghargaan MVP: "Wilfredo Leon adalah MVP sesungguhnya tahun ini."
Dua Pemain Terbaik Saling Memuji
1Osmany Juantorena (paling kiri) memimpin Dream Team dari klub dunia Championship atas pemain: (lr) Yoandy Leal, Wilfredo Leon, Robertlandy Simon, Alexey Samoylenko, Jenia Grebennikov, Alexnader Butko.
Pada pertandingan sebelumnya, juara dunia tiga kali, Sada Cruzeiro harus puas dengan perolehan perunggu. Mereka menang dengan pertandingan yang sangat mudah melawan PGE Skra Belchatow 3-0 (25-19, 25-18, 25-13) - meskipun kecewa karena gagal mempertahankan gelar, namun kapten tim sada, Felipe Ferraz tampak cukup senang dengan hasil akhir turnamen ini.
Klasemen akhir Kejuaraan Dunia Bola Voli Antar Klub 2017 Polandia
- Zenit Kazan
- Lube Civitanova
- Sada Cruzeiro
- SKRA Belchatow
- Shanghai Volleyball Club
- ZAKSA Kedzier-Kozle
- Bolivar
- Sarmaye Bank
Zenit Kazan Berhasil Merebut Juara Dunia Bola Voli Antar Klub 2017
1Krakow, Polandia, December 17, 2017 - Pemain dari tim asal Italia, Cucine Lube Civitanova yaitu spiker Osmany Juantorena kembali mengukuhkan diri sebagai Most Valuable Player at the 2017 FIVB Men's Club World Championship in Krakow. Sebelumnya gelar tersebut sudah pernah diraihnya bersama Trentino Diatec pada 2010, 2011, dan 2012.
Middle blockers: Alexey Samoylenko (Zenit Kazan) & Robertlandy Simon (Sada Cruzeiro)
Opposite: Tsvetan Sokolov (Cucine Lube Civitanova)
Setter: Alexander Butko (Zenit Kazan)
Libero: Jenia Grebennikov (Cucine Lube Civitanova)
MVP: Osmany Juantorena (Cucine Lube Civitanova)
Dream Team of the 2017 FIVB Volleyball Men's Club World Championship. Left to right: Osmany Juantorena, Yoandy Leal, Wilfredo Leon, Robertlandy Simon, Alexey Samoylenko, Jenia Grebennikov, Alexnader Butko.
1989 Parma: -
1990 Milan: Claudio Galli (Mediolanum Milan)
1991 Sao Paulo: Karch Kiraly (Il Messaggero Ravenna)
1992 Treviso: Lorenzo Bernardi (Sisley Treviso)
2009 Doha: Matey Kaziyski (Trentino Betclic)
2010 Doha: Osmany Juantorena (Trentino Betclic)
2011 Doha: Osmany Juantorena (Trentino Diatec)
2012 Doha: Osmany Juantorena (Trentino Diatec)
2013 Betim: Wallace de Souza (Sada Cruzeiro)
2014 Belo Horizonte: Dmitriy Muserskiy (Belogorie Belgorod)
2015 Betim: Yoandy Leal (Sada Cruzeiro)
2016 Betim: William Arjona (Sada Cruzeiro)
2017 Krakow: Osmany Juantorena (Cucine Lube Civitanova)
Yang Terbaik Dari Piala Dunia Bola Voli Antar Klub Putra 2017
1Indomaret Volleyball Tournament Akan Digelar di Seluruh Jawa
2Tim ini diperkenalkan ke publik oleh Manajer Tim Loudry Maspaitela di Jakarta, Jumat (15 Desember 2017) sebagai bagian dari acara Year End Celebration (YEC) 2017 yang dihadiri Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, Jajaran Komisaris BNI, dan Jajaran Direksi BNI. Dalam acara yang bertajuk BNI Year End Celebration, BNI memperkenalkan untuk pertama kalinya tim putra dan putri Proliga untuk menyambut musim 2018 dfalam acara yang berlangsung di kantor pusat BNI, Jakarta (15/12). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali berpartisipasi di kompetisi olahraga Bola Voli terbesar di Tanah Air yaitu Proliga 2018 dengan nama tim Proliga BNI.
Hadir pada acara tersebut Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta didampingi jajaran Direksi lainnya. Di hadapan para petinggi BNI, Manajer tim Proliga BNI Loudry Maspaitela mencanangkan tekad untuk tampil maksimal di ajang Proliga 2018, dengan target tertinggi menjadi juara. “Dalam rangka merayakan akhir tahun 2017, saya ingin memperkenalkan seluruh anggota tim proliga BNI untuk 2018. Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh Direksi BNI yang selalu memberikan dukungan, semoga tim Proliga BNI dapat meraih gelar juara Proliga 2018”.
foto koleksi : kompas.com
Tim Proliga BNI Diperkenalkan
2Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).