• Monday, September 24, 2018


    Milan - Pertandingan antara Italia dan Belanda menutup Pool E di Milan. Tuan rumah mengklaim kemenangan 3-1 (16-25, 25-20, 27-25, 25-15) dan memenuhi harapan lebih dari 12.700 penggemar yang hadir. Dengan penampilan yang benar-benar spektakuler, spiker Luigi Randazzo adalah pemain terbaik dalam pertandingan itu saat ia mencetak 23 poin ke puncak top skor diikuti oleh Gabriele Nelli yang meyakinkan dengan 19. Thijs ter Horst dan Michael Parkinson top skor untuk Belanda dengan masing-masing 15 dan 12 poin.

    Pelatih Italia Gianlorenzo Blengini memutuskan untuk menggunakan sebagian besar pemain cadangan dan Belanda memanfaatkan langkah ini untuk keuntungan mereka dengan mengklaim memimpin 13-7. Italia memiliki masalah dalam mengatur sistem ofensif yang baik (mereka hanya mencetak 38% dari upaya mereka menyerang) dan lawan-lawan mereka dengan mudah memindahkan skor menjadi 20-12. Randazzo berusaha memperpendek jarak (16-22), tetapi Belanda tak ciut nyali dan mengamankan kemenangan pada 25-16.

    Set kedua adalah jarak dekat hingga 8-8, sampai Randazzo menggemakan tempat dengan dua spike kuat yang merusak keseimbangan tim Belanda (10-8). Azzurri menepis suasana hati yang muram dan tancap gas untuk membuat jarak poin 15-10. Parkinson mencoba comeback hingga 14-16, tetapi Italia menyerang dari barisan belakang dan mengangkat blok yang mengesankan untuk memperlambat lonjakan kapten Belanda Nimir Abdel-Aziz, sehingga mencapai memimpin komprehensif pada 21-14. Karena terlalu banyak kesalahan di pihak Italia, Belanda kembali ke jalur poin hingga 20-22, tetapi ace oleh Davide Candellaro dan lonjakan oleh Jeroen Rauwerdink, yang keluar garis, mengakhiri pertandingan untuk Italia (25- 20).

    Belanda mulai melejit ke set ketiga (6-3). Randazzo menembus tinggi blok Belanda dan mendekati hingga skor 6-8, tetapi kinerja kuat Ter Horst menentukan lompatan besar ke depan untuk Belanda pada 18-12. Randazzo, sekali lagi, sangat penting bagi Italia dalam comeback mengejutkan hingga skor mendekat 20-21. Dalam poin-poin akhir yang menegangkan, Italia berhasil menekan melalui ace oleh Candellaro (27-25).

    Set keempat dimulai dengan ketat. Saling kejar poin berakhir di level 6-6. Italia akhirnya meminta TTO pertama (8-6). Pelatih Belanda Gido Vermeulen memanggil timnya ke tepi lapangan dua kali (7-10, 9-15) tetapi dia tidak mampu mengangkat perolehan poin saat Italia mempertahankan momentum dan melaju ke kemenangan spektakuler 25-15 yang memicu banyak euforia di antara para penggemar yang memadati Stadion.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -