Sunday, May 19, 2019
![]() |
Credit photo cev |
Berlin - Cucine Lube Civitanova Berhasil merebut mahkota Raja Bola Voli Eropa dari tangan Zenit Kazan. Setelah di pertandingan Super Final Liga Champions mengalahkan juara enam kali berturut-turut tersebut 3-1 (16-25, 25-15, 25-12, 25-19). Ini sekaligus membalas kekalahan mereka tahun lalu di final liga Champions tahun lalu saat itu Cucine Lube Civitanova menyerah 3-2.
Kesuksesan Cucine Lube Civitanova ini semakin menegaskan Italia sebagai penguasa kompetisi bola voli antar klub Eropa. Setelah di CEV Cup satu tingkat di bawah liga Champions, Italia berhasil mengawinkan gelar juara melalui Trentino Itas di sektor putra dan Yamamay E-Work di sektor putri, di Liga Champions kembali dua gelar juara direbut tim Italia. Di pertandingan sebelumnya Igor Gorgonzola Novara sukses merebut gelar juara putrisetelah mengalahkan sesama wakil Italia, Imoco Volley Conegliano.
Bermain di hadapan 9.000 penonton yang memadati arena Max-Schmeling-Halle, Berlin juara bertahan Zenit Kazan tampil percaya diri di set pembuka. Duet Earvin Ngapeth dan Matthew Anderson tampil gemilang membombardir wakil Italia. 25-16 set pertama berakhir skor 1-0 untuk sang juara bertahan.
Di set kedua, Cucine Lube berhasil bangkit. Trio Kuba Osmany Juantorena, Yoandy Leal dan Roberlandy Simon tampil gemilang menghalau serangan-serangan yang dilancarkan wakil Rusia. Akhirnya, set kedua wakil Italia berhasil memberi tekanan kepada juara bertahan dengan menutup set kedua 25-15.
Set ketiga kembali trio blok dari Kuba berhasil mementahkan strategi serangan Zenit Kazan. Hingga membuat Earvin Ngapeth dkk frustrasi. Tsvetan Sokolov sangat mudah mendulang poin demi poin meninggalkan Zenit Kazan dengan selisih poin sangat jauh, 25 berbanding 12.
Set keempat Zenit Kazan kembali bangkit, namun kepercayaan diri Cucine Lube Civitanova telah mencapai puncaknya. Serangan tajam Matt Anderson direspon langsung oleh Osmany Juantorena. Kecerdikan Setter asal Brasil, Bruno Rezende berperan penting dalam perburuan poin set keempat ini. Akhirnya Cucine Lube Civitanova mengakhiri pertandingan di set keempat dengan skor 25-19.
"Malam ini sangat luar biasa. Liga Champions adalah kompetisi yang sangat sulit. Kami memulai kompetisi di musim ini dengan kurang baik. Kami gagal mencapai final kejuaraan dunia dan piala Italia. Namun kami terus memperbaiki diri dan meningkatkan latihan kami. Saya sangat bangga dengan tim ini, akhirnya kami berhasil memenangkan gelar yang luar biasa ini." Kata Bruno Rezende, Setter Cucine Lube Civitanova asal Brasil setelah pertandingan.
Ini adalah gelar kedua bagi Cucine Lube Civitanova di liga Champions Eropa sebelumnya mereka berhasil memboyong trophy liga Champions tahun 2002. Di tahun ini sebagai juara Cucine Lube Civitanova berhak mengantongi hadiah senilai 400 ribu Euro. Sedangkan Zenit Kazan Runner-up memperoleh hadiah sebesar 200 ribu Euro.
![]() |
Credit photo cev |