• Credit photo: cev
    Istanbul - Trentino Itas wakil Italia hanya butuh dua set untuk meraih titel juara CEV Volleyball Cup Putra 2018/2019. Setelah pada pekan lalu mereka berhasil mengalahkan wakil Turki, Galatasaray Istanbul 3-0 pada pertandingan pertama final CEV Volleyball Cup - Men 2018/2019 di hadapan pendukungnya sendiri.

    Juara dunia antar klub 2018 tersebut sadar, pertemuan kedua pada 26 Maret nanti tidak akan mudah. Pertandingan pertama lalu Galatasaray tidak menunjukkan kekuatan mereka sebenarnya. Hal ini dikarenakan tim Galatasaray sebelumnya harus bermain empat kali dalam lima hari dalam tour de force.

    "Jadi itu normal bahwa mereka lelah secara fisik dan mental. Kami memanfaatkan dengan baik dan menutup pertandingan hanya dengan tiga set. Tapi di pertandingan kedua nanti, semuanya akan jauh berbeda. Kami akan memberikan semua yang kekuatan yang kami miliki demi membendung serangan Galatasaray. Apalagi mereka bermain di kandang sendiri." Jelas Libero Trentino Itas asal Prancis, Jennia Grebbenikov.

    Trentino Itas berusaha keras agar pertandingan tidak diakhiri dengan golden set. Karena dalam sejarah klub mereka selalu kalah dalam dua kali final melalui golden set pada 2015 dan 2017 melawan Dinamo Moscow dan Tours VB. Meskipun Trentino Itas sering merebut juara dunia dan tiga kali juara CEV Liga Champions Bola Voli Eropa (2009, 2010, dan 2011) namun mereka belum sekalipun mengangkat trophy CEV Volleyball Cup.

    Trentino Itas Butuh Dua Set

    0
  • Credit foto: cev

    Novara - Untuk pertama kali dalam sejarah, Igor Gorgozola Novara maju ke semifinal CEV Liga Champion Bola Voli Eropa Putri setelah di pertandingan perempat final kedua menggulung Allianz MTV Stuttgart melalui pertarungan sengit lima set.

    Meski kalah Allianz MTV Stuttgart tampil istimewa dengan comeback luar biasa setelah di set pertama dan kedua mereka kalah 25-14 dan 25-22. Dengan kekalahan dua set tersebut, dipastikan wakil Jerman tersingkir dari perburuan tiket semifinal. Hal inilah yang membuat tuan rumah terlena hingga dimanfaatkan tim tamu.

    Di set ketiga dan keempat Allianz MTV berganti menghajar Igor Gorgozola dengan skor 25-16 dan 25-18. Allianz MTV semakin termotivasi menghentikan rekor kemenangan beruntun Igor Gorgozola di angka 7. Namun para pemain tuan rumah segera menyadari dan kembali bangkit di set penentuan.

    Set kelima berjalan sangat ketat. jual beli serangan dan reli-reli panjang kerap terjadi hingga kedudukan sama kuat 14-14, memaksa Deuce dan akhirnya wakil Italia yang mengakhiri pertandingan dengan skor 16-14 dan memperpanjang rekor kemenangan beruntun menjadi delapan.

    "Kami melakukan pekerjaan dengan baik, kami hanya menyesal telah memulai pertandingan dengan buruk. namun akhirnya kami mampu menunjukkan jati diri kami kepada tim yang sangat hebat. Saya berterima kasih kepada para pendukung kami dan publik Novara yang tetap menerima kami dengan baik. Saya tidak akan lupakan malam ini." Kata Deborah Van Daelen kapten tim Allianz MTV Stuttgart.

    Dengan tersingkirnya wakil Jerman, partai semifinal nanti hanya akan diisi oleh wakil Italia dan Turki yang masing-masing diwakili dua tim.
    Igor Gorgozola Novara akan menghadapi juara bertahan, Vakifbank Istanbul. Sedangkan wakil Italia yang lain, Imoco Volley Conegliano akan berhadapan dengan Fenerbahce Opet Istanbul. Pertandingan semifinal akan dilaksanakan pada 2 dan 11 April mendatang.

    Igor Gorgozola Novara Susah Payah Memperpanjang Rekor Kemenangan kedelapan Beruntun di Liga Champion

    0

  • Credit foto: cev
    Civitanova - Cucine Lube Civitanova sukses menggenapi empat tim yang lolos ke babak semifinal CEV Liga Champion Bola Voli Eropa 2019 Putra dengan mengalahkan Dinamo Moscow tiga set langsung (25-16, 25-21 dan 25-21) pada pertandingan kedua perempatfinal yang berlangsung di Forum Eurosoule di Civitanova, Italia 21 Maret 2019.

    Pada pertandingan tersebut tim tuan rumah harus menang dengan skor berapa pun untuk maju ke semifinal setelah di pekan lalu mengalahkan Dinamo dengan skor 3-2 di Moscow.

    Tuan rumah langsung tancap gas di set pertama. Serangan demi serangan tuan rumah tak mampu dibendung tim tamu hingga di TTO kedua tuan rumah memimpin 16-10. Setelah TTO kedua, wakil Rusia mencoba meningkatkan serangan. Namun rapatnya pertahanan Cucine Lube mampu meredam dan mengakhiri set pertama dengan 25-16.

    Di set kedua Dinamo Moscow merubah strategi dengan lebih banyak menekan lawan. Hasilnya perolehan poin di set ini sangat ketat. Selisih poin tak lebih dari 2 hingga kedudukan sama kuat pada skor 18. Sorakan 3.345 pendukung tuan rumah akhirnya membuat Cucine Lube Civitanova kembali memimpin dan mengakhiri set dengan skor 25-21.

    Tak ingin peluang semifinal pupus, Dinamo Moscow mengerahkan seluruh kekuatan dan strategi untuk merebut set ketiga. Bahkan mereka sempat unggul 14-10. Namun berkat kecerdikan setter tuan rumah asal Brasil, Bruno Rezende yang melihat celah pertahanan tim tamu akhirnya Dinamo Moscow harus melepaskan mimpinya tampil di semifinal saat set ini berakhir 25-21.

    Top skor pada pertandingan ini dipegang oleh Yoandy Leal yang menyumbang 16 poin untuk tuan rumah. Sedangkan MVP diberikan kepada Tsevan Sokolov, opposite Cucine Lube yang menyumbang 15 poin. Sedangkan pencetak poin terbanyak bagi Dinamo Moscow adalah Dick Kooy yang menyumbang 12 angka.

    Pada pertandingan semifinal nanti Cucine Lube Civitanova sudah ditunggu wakil Polandia PGE Skra Belchatow. Ini sangat menarik, karena kedua tim sebelumnya telah bertemu pada pertandingan kejuaraan dunia antarklub 2018, 26 November tahun lalu. Saat itu wakil Italia berhasil menang dengan skor 3-1. Partai semifinal nanti merupakan kesempatan emas bagi PGE Skra Belchatow untuk membalas dendam atas kekalahan tersebut.

    Pada partai semifinal lainnya akan mempertandingkan antara Sir Colussi Sicoma Perugia melawan Zenit Kazan, 2 dan 11 April nanti.

    Cucine Lube Civitanova Kandaskan Mimpi Dinamo Moscow Lolos ke Semifinal Liga Champion

    0
  • Photo by: cev
    Novara - Salah satu wakil Italia di CEV Liga Champion Bola Voli Eropa 2019 Putri, Igor Gorgonzola Novara hanya butuh dua set pada pertandingan kedua perempat final melawan wakil Jerman, Allianz MTV Stuttgart dalam perebutan tiket terakhir menuju semifinal yang berlangsung di Novara, Italia 21 Maret 2019.

    Pada pertandingan pertama pekan lalu Igor Gorgonzola mengalahkan Allianz MTV Stuttgart dengan skor 3-1 di kandang lawan. Saat itu Paola Egonu menjadi bintang pertandingan dengan mencetak 33 poin.

    Sepanjang sejarah kedua tim belum pernah mencapai semifinal kejuaraan CEV Liga Champion Bola Voli Eropa. Namun di musim ini Igor Gorgonzola Novara telah menjelma menjadi tim yang sangat perkasa. Mereka menjadi satu-satunya tim yang tak terkalahkan dalam tujuh pertandingan sejauh ini.

    "Kami merasa terhormat bisa berada di perempatfinal. Kami menghadapi tim yang sangat kuat dan pemain kelas dunia. Kami harus menampilkan permainan terbaik di pertandingan kedua nanti. Semoga itu menjadi pertandingan yang menarik dan memberikan hasil yang memuaskan bagi kami." harap Deborah van Daelen, kapten Allianz MTV Stuttgart.

    Meski hanya butuh dua set saja, Igor Gorgonzola Novara tak ingin dipermalukan di depan pendukungnya sendiri. Mereka bertekad melanjutkan rekor kemenangan beruntun mereka menjadi delapan.

    Dan menjadi modal mereka di pertandingan semifinal menyusul tiga tim yang telah lolos sebelumnya. Yaitu Fenerbahce Opet Istanbul, Imoco Volley Conegliano dan Vakifbank Istanbul.


    Igor Gorgonzola Novara Bertekad Cetak Kemenangan Kedelapan Beruntun

    0

  • Photo by: cev
    Civitanova - Tiket terakhir semifinal CEV Liga Champion Bola Voli Eropa 2019 Putra akan diperebutkan oleh Cucine Lube Civitanova melawan Dinamo Moscow di Civitanova, Italia 21 Maret 2019. 

    Pertemuan kedua tim merupakan partai perulangan pertandingan perebutan peringkat ketiga 12 tahun silam. Dimana saat itu Dinamo Moscow berhasil meraih medali perunggu Liga Champion Bola Voli Eropa 2007 Putra.

    Tapi kini, Cucine Lube berpeluang lebih besar untuk tiket maju ke babak berikutnya. Berbekal kemenangan 3-2 di kandang lawan, mereka semakin percaya diri mengalahkan Dinamo Moscow di hadapan pendukungnya sendiri.

    "Satu kaki kami telah mencapai target musim ini, semifinal CEV Liga Champion 2019. Kami harus memainkan permainan voli terbaik untuk mengalahkan mereka. Dinamo Moscow tim yang kuat, pada pertandingan di Rusia mereka bertarung hingga bola terakhir. Namun kami yakin bahwa para pendukung kami akan sangat membantu dalam mencapai tujuan kami." Kata Dregan Stankovic, kapten Cucine Lube Civitanova.

    Sebaliknya, meski kalah di pertandingan pertama di kandang, Dinamo Moscow bukannya tanpa peluang. Mereka pun bisa lolos ke semifinal dengan syarat menang 3-0 atau 3-1. Jika pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-2 untuk kemenangan Dinamo Moscow, maka set emas akan dihitung untuk menentukan tim yang lolos ke semifinal.
    Menyusul tiga tim yang telah lolos ke semifinal sebelumnya, yaitu Sir Colussi Sicoma Perugia, Zenit Kazan dan PGE Skra Belchatow.

    Perebutan Tiket Terakhir Semifinal Liga Champion Voli Eropa 2019 Putra

    0
  • Image by: bola.com
    Surabaya - Keberhasilan Surabaya Bhayangkara Samator menjuarai Proliga 2019 sekali lagi membuktikan ketangguhan klub voli putra itu di pentas nasional. Mereka telah mengoleksi tujuh gelar Proliga dan menjadi yang terbanyak di antara kontestan lain.

    Tosser Samator, Yosvani Gonzales Nicolas, menilai Indonesia sebenarnya memiliki pevoli berkualitas. Itu sudah dibuktikan dengan enam pemain timnas voli putra yang berada satu tim dengannya.

    Namun, Nicolas memiliki penilaian lain soal perkembangan voli di Indonesia. Hanya bermain di dalam negeri saja tak cukup. Pemain asal Kuba itu menyarankan pevoli Indonesia untuk berani berkarier di luar negeri.

    "Kalau Anda berkarier di luar negeri, Anda akan menjadi pemain asing dan di sana termotivasi membawa nama negara semakin baik. Pemain voli harus menambah pengalamannya dan tidak puas dengan apa yang diraihnya,” kata Nicolas.

    Seperti diketahui, selama bertahun-tahun Samator menjadi klub voli putra yang paling banyak menyumbang pemain ke timnas. Enam pemain yang mereka miliki saat ini adalah Rendy Tamamilang, Rivan Nurmulki, Nizar Julfikar, Machfud Nurcahyadi, Yudha Mardiansyah Putra, dan Galih Bayu Saputra.

    Mayoritas pemain Samator saat ini pun telah bergabung sejak menjuarai Proliga edisi 2016 dan 2018. Kebanyakan pemain lokal klub asal Surabaya itu tidak memutuskan hengkang karena telah menjadi didikan klub sejak remaja.

    “Pengalaman bermain di luar negeri itu penting. Pemain akan merasakan atmosfer baru dan bisa membagikannya kepada pemain lokal lain. Saya harap ada usaha di Indonesia untuk membawa pemain bisa berkarier di negara Asia lain misalnya,” imbuh Nicolas yang telah bergabung Samator sejak musim lalu itu.

    Selama ini, pevoli Indonesia memang jarang ditemui berkarier di luar negeri. Sebaliknya, Proliga justru menjadi magnet bagi pevoli Thailand, Malaysia, dan negara Asia lainnya sebagai jujugan untuk berkompetisi.

    Pemain Asing Samator Sarankan Pevoli Indonesia Berkarier di Luar Negeri

    0

  • Jawa pos radar solo
    Cantik, tinggi, tapi memiliki pukulan mematikan. Itulah Shindy Sasgia. Saat di atas lapangan dia bisa mengintimidasi lawan, namun ketika tampil di atas cat walk penampilannya berubah menjadi anggun dan menawan. Seperti apa Shindy menjalani dua profesi yang berbeda ini ?

    Proliga 2019 menjadi debut seorang Shindy Sasgia Dwi Yuniar Liswanti sebagai atlet bola voli profesional. Perempuan 21 tahun ini bergabung dengan tim putri Jakarta Elektrik PLN. Dia menjadi satu-satunya atlet voli perempuan asli Solo yang berlaga di liga voli tertinggi di Indonesia itu.

    Memiliki tinggi badan 182 centimeter, Shindy, begitu dia akrab disapa, mengaku hasil yang diraih saat ini adalah kristalisasi dari ketekunan yang dijalani di dunia voli.  Sebelum direkrut klub voli nasional anak bungsu dari dua bersaudara ini mengenyam beberapa tim profesional dan amatir.

    “Dipanggil PLN sebenarnya sejak musim 2018, tapi saya harus menyelesaikan kontrak dengan tim sebelumnya. Pada 2017 saya ikut klub Batam, 2016 di Bekasi,” kata Shindy kepada Jawa Pos Radar Solo saat ditemui di kampusnya belum lama ini.

    Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta ini mengaku sebenarnya dia tidak memiliki cita-cita sebagai atlet voli. Selayaknya anak kecil, dia memiliki cita-cita yang dianggap menyenangkan untuk dijalani. Salah satu yang sempat diinginkannya adalah menjadi model. Keinginan itu didukung dengan postur tubuh yang tinggi dan wajah cantik. “Sejak SMP saya sudah kelihatan tinggi,” ucap penyuka nasi goreng ini.

    Berawal dari tawaran menjadi model sebuah produk baju batik di Kota Solo, Shindy mulai mencoba peruntungan. Tawaran pertama saat kelas 2 SMP itu diterima dan sukses. Kemudian menjadi candu, setiap gelaran peragaan busana terus diikuti. Tetap rajin berjalan di catwalk, dia diminta sang ayah untuk bergabung di klub voli. Keinginan yang sebenarnya malas untuk dikerjakan, namun dia tak bisa menolaknya. Apalagi harus memulai aktivitas olahraga yang sama sekali belum pernah dilakukan.

    "Saya memang hobi olahraga, tapi badminton waktu SD. Ini dipaksa Papa buat ikut voli. Mungkin karena lihat badan saya tinggi. Saya sampai menangis pas pegang bola voli pertama kali,” kisahnya.

    Dia masih ingat saat mengikuti latihan kali pertama di SD Cemara Dua dari pukul 16.00 hingga 18.00. Waktu dua jam itu dia habiskan dengan penuh rasa malas. Sepanjang latihan dia terus menangis dan berharap latihan segera selesai. Kesedihan itu tetap berlangsung beberapa hari. Namun sang ayah kembali memaksa untuk mengikuti latihan di hari berikutnya. Hingga akhirnya Shindy pasrah dan harus menikmati kebersamaan dengan tim volinya. “Sampai SMA kelas 1 masih ikut latihan dan mulai diikutkan kejuaraan,” ujarnya.

    Bersama tim Popda Kabupaten Boyolali, Shindy memulai kompetisi dengan kekalahan. Mepetnya waktu pembentukan tim menjadi penyebabnya. Namun dari event itu dia mendapatkan keberuntungan. Dinilai bermain apik secara individu, PPLP Daerah Salatiga memanggilnya untuk mengikuti training center. Sebuah program yang menuntutnya untuk berpindah sekolah ke kota orang.

    “Saya tidak pernah jauh dari orang tua. Saat itu saya harus pisah. Pada saat itulah saya ingin melakukan hal yang terbaik. Masak sudah jauh-jauh tapi sama saja,” katanya.

    Mulai dari titik itulah seorang yang menangis saat memegang bola voli untuk kali pertama kini menjadi open spiker andalan nasional. Namanya pernah tercatat sebagai pemain timnas voli putri Indonesia yang berlaga di Vietnam pada 2016. Menghadapi negara se Asia, Shindy dan kawan-kawan berhasil merebut medali perunggu. Sebuah moment yang paling membahagiakan dalam sejarah karirnya.

    Kini ia percaya bahwa perjuangan yang dilakukan selama ini dilakukan membuahkan hasil yang setimpal. Bahkan beberapa keajaiban dapat terjadi sekaligus. Sejak Maret 2018, Shindy kembali menggeluti dunia model di sela-sela bermain voli. Dengan modal tinggi, cantik namun tetap berkulit putih menjadikan dia makin anggun di atas cat walk. (Jawa pos)

    Shindy Sasgia, Atlet Voli Nasional Asli Solo yang Juga Seorang Model

    0
  • Lausanne, Swiss - Seluruh Daftar nama tim untuk Kejuaraan Dunia FIVB Men's Club 2018 yang berlangsung selama dua minggu di kota-kota di Polandia sekarang telah dikonfirmasi - dan termasuk sejumlah bintang yang bersinar di kompetisi dengan Tim Nasional atau klub mereka dulu dan sekarang juga turut serta.

    Tuan rumah PGE Skra Belchatow akan dipimpin oleh Mariusz Wlazly, atlet berusia 35 tahun yang dinobatkan sebagai Pemain Paling Berharga di Kejuaraan Dunia FIVB 2014 untuk perannya dalam pertama kali Polandia meraih gelar juara dunia back-to-back mereka. Meskipun Wlazly pensiun dari Tim Nasional setelah partai puncak itu dalam karirnya, dia terus memimpin tim Skra untuk tahun ke-15 berjalan dan telah memperoleh beberapa penghargaan individu lagi sejak saat itu, termasuk MVP di Piala Polandia 2016.

    Ada lebih banyak lagi bintang dari ketenaran MVP tingkat dunia di Kejuaraan Dunia Klub dan juara bertahan Zenit Kazan dari Rusia memiliki dua: Maxim Mikhaylov, yang paling baru-baru ini meraih MVP di Liga Volleyball Nation Championship tahun 2018 di Lille, dan Eariva Ngapeth Prancis, yang meraih MVP dalam edisi terakhir FIVB World League pada tahun 2017 di Curitiba. Selain itu, Zenit juga menampilkan Matt Anderson dari AS, yang merupakan MVP di Piala Dunia FIVB 2015 - di antara penghargaan individu lainnya.

    Brasil diwakili Sada Cruzeiro Contagem, yang akan mencoba merebut kembali gelar mereka yang hilang tahun lalu dari Zenit setelah back-to-back sebelumnya. Sada dipastikan menampilkan sejumlah bintangnya untuk melaksanakan tugas itu, termasuk peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 Evandro Guerra yang siap untuk merebut medali Kejuaraan Dunia antar klub ketiga setelah emas pada tahun 2016 dan perunggu pada tahun 2017.

    Sada Cruzeiro juga telah mendaftarkan dua pemain asing untuk musim ini, Pemblokir Tengah Terbaik dari Liga Dunia 2017 dan 2018 VNL Kevin Le Roux dari Perancis, bersama Taylor Sander dari AS yang masuk dalam daftar Tim Impian pada 2018 VNL sebagai Pemain Terbaik di pemukul Luar .

    Tim kedua Rusia dalam Kejuaraan Klub Dunia 2018, Fakel Novy Urenguy, tak ingin menjadi hanya penggembira saja. dua pemain peraih medali emas dari keberhasilan terakhir negara itu di VNL: Dmitry Volkov (juga Pemukul Luar terbaik dari kompetisi) dan Egor Kliuka. Keduanya juga berperan dalam klaim Rusia untuk gelar Kejuaraan Eropa 2017.

    Selain mereka, dua klub Italia di Kejuaraan Dunia Klub menampilkan banyak bintang yang telah bersinar dengan Tim Nasional atau klub mereka di kompetisi FIVB sebelumnya.

    Osmany Juantorena akan kembali turun bermain untuk gelar MVP kelima dalam kompetisi, setelah mengambil penghargaan tiga kali (2010, 2011 dan 2012) dengan Trentino dan kemudian lagi tahun lalu dengan Cucine Lube Civitanova yang akan memimpin lagi tahun ini. Robertlandy Simon akan berada satu tim bersamanya, ia adalah seorang veteran Kejuaraan Dunia Antar Klub, setelah memenangkan perak dengan Al-Rayyan Qatar pada tahun 2014 ditambah emas dan perunggu dengan Sada Cruzeiro pada tahun 2016 dan 2017. Pemain Kuba berusia 31 tahun itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Pemblokir di edisi 2014 dan 2017. Juga pemain pindahan dari Sada Cruzeiro ke Lube adalah bintang kelahiran Kuba lainnya: Yoandy Leal, MVP Kejuaraan Dunia Antar Klub pada tahun 2015, telah memenangkan tiga medali emas (2013, 2015, 2016), satu perak (2012) dan satu medali perunggu (2017) bersama Sada Cruzeiro. Melengkapi tiga di skuad Lube akan menjadi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Bruno Rezende yang pindah ke Lube tahun ini dari Modena.

    Sementara itu, juara empat kali Club World Champions Trentino akan mendapatkan playmaking mereka dari Simone Giannelli, setter terbaik dari edisi 2016 dari kompetisi, ketika klub memenangkan perunggu di Betim. Pemain berusia 22 tahun adalah peraih medali perak dengan Italia di Olimpiade Rio 2016 dan 2017 FIVB World Grand Champions Cup. Srecko Lisinac dari Serbia, penerima banyak penghargaan Best Middle Blocker, termasuk ketika ia membantu Tim Nasionalnya memenangkan gelar FIVB World League 2016 di Krakow, akan bersama Giannelli. Aaron Russell dari AS, Best Outside Hitter of Rio 2016 Olympic Games akan siap untuk membawa pulang gelar juara bersama Giannelli, setelah pemain berusia 25 tahun itu pindah dari Perugia ke Trentino tahun ini. Dan Jenia Grebennikov dari Prancis, yang secara konsisten dinobatkan sebagai Libero Terbaik di dunia dan kompetisi kontinental selama empat tahun terakhir, akan memperkuat pertahanan bagi Trentino setelah pindah tahun ini dari Lube. Baru-baru ini, pemain berusia 28 tahun ini menerima penghargaan Best Libero di 2018 VNL, plus Liga Champions Eropa 2017 dan 2018.

    Damian Schulz adalah satu-satunya pemain asal Polandia yang meraih gelar juara dunia bulan lalu di Turin akan tampil bersama Asseco Resovia Rzeszow - klub kedua negara itu di Kejuaraan Dunia Antar Klub. Namun, Mateusz Mika, yang memenangkan emas dunia bersama Polandia empat tahun sebelumnya, juga kekuatan tersendiri untuk Resovia.

    Dan akhirnya, Shahram Mahmoudi dari Iran akan memimpin juara bertahan Khatam Ardakan di 2018 Club World Championship. Pemain berusia 30 tahun ini telah merebut MVP tiga kali di Kejuaraan Klub Asia, pada tahun 2014 (bersama Matin Varamin), plus 2016 dan 2017 (bersama Sarmayeh Bank Tehran), sebelum pindah ke Ardakan tahun ini.

    Deretan Pemain Terbaik Dunia Turun Di Kejuaraan Dunia Antar Klub 2018

    2

  • Lausanne - Dengan berakhirnya Kejuaraan Dunia Putra dan Putri FIVB 2018, kini perhatian perhatian para pecinta bola voli seluruh dunia beralih ke Kejuaraan Dunia antar Klub di Polandia dan China. Kompetisi antar klub dunia putra akan berlangsung mulai tanggal 26 November hingga 2 Desember 2018 di tiga kota di Polandia. Sedangkan turnamen putri akan dilaksanakan di kota Shaoxing, Cina mulai tanggal 4 hingga 9 Desember 2018.

    FIVB Mens Club World Championship 2018
    Pertandingan fase pool Kejuaraan Dunia Antar Klub putra 2018 akan dimainkan di Radom dan Rzeszow sebelum semifinal dan final berlangsung di Czestochowa di selatan negara itu. 

    Polandia akan diwakili oleh Skra Belchatow, yang merupakan empat peserta terakhir pada tahun 2017, dan Asseco Resovia turut berpartisipasi dengan fasilitas wild card. Selain dua klub Polandia tersebut, enam klub termasuk juara benua Eropa, Asia dan Amerika Selatan akan turut berkompetisi di kejuaraan ini.

    Pemenang CEV Liga Champions Eropa 2018, yang juga juara bertahan klub dunia Zenit Kazan akan bermain untuk mempertahankan gelar mereka. Klub Rusia ini meraih gelar dunia pertama mereka di Krakow pada Desember lalu setelah meraih medali perunggu pada 2009 dan 2011 serta perak pada 2015 dan 2016.

    Kemudian juara CSV South American Club Championship, Sada Cruzeiro. Klub Brasil ini adalah juara dunia antar klub tiga kali (2013, 2015, 2016) dan peraih medali perunggu di 2017.

    Klub dari Iran juga akan kembali berpartisipasi ketika pemenang Kejuaraan Klub Asia AVC 2018 Khatam Ardakan melakukan debut mereka. Sebagai Runner-up di liga Iran, mereka akan berusaha untuk memenangkan medali kedua untuk negara mereka di Kejuaraan Dunia Klub setelah Paykan Tehran memenangkan perunggu pada tahun 2010.

    Empat tim tersisa akan diisi oleh Cucine Lube Civitanova, Gakel Novy Urengoy dan Trentino Volley.

    Daftar Klub Peserta
    1. Skra Belchatow
    2. Asseco Resovia
    3. Zenit Kazan
    4. Sada Cruzeiro
    5. Khatam Ardakan
    6. Cucine Lube Civitanova
    7. Gakel Novy Urengov
    8. Trentino Volley

    FIVB Women Club World Championship 2018
    Kejuaraan Dunia Klub Wanita akan dimulai dua hari setelah grand final kompetisi putra dan akan berlangsung dari tanggal 4-9 Desember 2018 di Shaoxing, Tiongkok, dengan Zhejiang sebagai tim tuan rumah.

    Juara 2017 VakifBank Istanbul dari Turki akan berharap untuk mempertahankan gelar dan mengklaim medali emas ketiga dan kelima mereka secara keseluruhan. Mereka akan mewakili Eropa sebagai pemenang Liga Champions tahun ini.

    2018 Juara klub Amerika Selatan, Minas Clube akan menjadi salah satu dari dua perwakilan Brasil di Shaoxing. Juara nasional Brasil, Praia Clube, menerima satu dari empat wild card untuk masuk ke kompetisi.

    Selain tuan rumah Zhejiang, benua Asia akan diwakili oleh juara klub kontinentalnya Chonburi dari Thailand dan Altay, juara nasional Kazakhstan memperoleh wild card.

    Sisa dua entri wild card berasal dari Eropa.  pemenang Piala CEV Champion 2018 dan juara dunia antar klub dua kali Eczacibasi VitrA Istanbul dari Turki dan tim Perancis pertama yang berpartisipasi, Volero Le Cannet.

    Daftar Peserta
    1. Vakifbank
    2. Minas Volleyball
    3. Praia Clube
    4. Conbury
    5. Altay
    6. Eczacibasi VitrA Istanbul
    7. Volero Le Cannet
    8. Zhejiang

    Kejuaraan Dunia Antar Klub FIVB 2018

    1
  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -