Credit photo cev |
Berlin - Cucine Lube Civitanova Berhasil merebut mahkota Raja Bola Voli Eropa dari tangan Zenit Kazan. Setelah di pertandingan Super Final Liga Champions mengalahkan juara enam kali berturut-turut tersebut 3-1 (16-25, 25-15, 25-12, 25-19). Ini sekaligus membalas kekalahan mereka tahun lalu di final liga Champions tahun lalu saat itu Cucine Lube Civitanova menyerah 3-2.
Kesuksesan Cucine Lube Civitanova ini semakin menegaskan Italia sebagai penguasa kompetisi bola voli antar klub Eropa. Setelah di CEV Cup satu tingkat di bawah liga Champions, Italia berhasil mengawinkan gelar juara melalui Trentino Itas di sektor putra dan Yamamay E-Work di sektor putri, di Liga Champions kembali dua gelar juara direbut tim Italia. Di pertandingan sebelumnya Igor Gorgonzola Novara sukses merebut gelar juara putrisetelah mengalahkan sesama wakil Italia, Imoco Volley Conegliano.
Bermain di hadapan 9.000 penonton yang memadati arena Max-Schmeling-Halle, Berlin juara bertahan Zenit Kazan tampil percaya diri di set pembuka. Duet Earvin Ngapeth dan Matthew Anderson tampil gemilang membombardir wakil Italia. 25-16 set pertama berakhir skor 1-0 untuk sang juara bertahan.
Di set kedua, Cucine Lube berhasil bangkit. Trio Kuba Osmany Juantorena, Yoandy Leal dan Roberlandy Simon tampil gemilang menghalau serangan-serangan yang dilancarkan wakil Rusia. Akhirnya, set kedua wakil Italia berhasil memberi tekanan kepada juara bertahan dengan menutup set kedua 25-15.
Set ketiga kembali trio blok dari Kuba berhasil mementahkan strategi serangan Zenit Kazan. Hingga membuat Earvin Ngapeth dkk frustrasi. Tsvetan Sokolov sangat mudah mendulang poin demi poin meninggalkan Zenit Kazan dengan selisih poin sangat jauh, 25 berbanding 12.
Set keempat Zenit Kazan kembali bangkit, namun kepercayaan diri Cucine Lube Civitanova telah mencapai puncaknya. Serangan tajam Matt Anderson direspon langsung oleh Osmany Juantorena. Kecerdikan Setter asal Brasil, Bruno Rezende berperan penting dalam perburuan poin set keempat ini. Akhirnya Cucine Lube Civitanova mengakhiri pertandingan di set keempat dengan skor 25-19.
"Malam ini sangat luar biasa. Liga Champions adalah kompetisi yang sangat sulit. Kami memulai kompetisi di musim ini dengan kurang baik. Kami gagal mencapai final kejuaraan dunia dan piala Italia. Namun kami terus memperbaiki diri dan meningkatkan latihan kami. Saya sangat bangga dengan tim ini, akhirnya kami berhasil memenangkan gelar yang luar biasa ini." Kata Bruno Rezende, Setter Cucine Lube Civitanova asal Brasil setelah pertandingan.
Ini adalah gelar kedua bagi Cucine Lube Civitanova di liga Champions Eropa sebelumnya mereka berhasil memboyong trophy liga Champions tahun 2002. Di tahun ini sebagai juara Cucine Lube Civitanova berhak mengantongi hadiah senilai 400 ribu Euro. Sedangkan Zenit Kazan Runner-up memperoleh hadiah sebesar 200 ribu Euro.
Credit photo cev |
Cucine Lube Civitanova Rebut Mahkota Raja Eropa Dari Tangan Zenit Kazan
0Credit photo cev |
Berlin - Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, Igor Gorgonzola Novara mengangkat trophy Liga Champions Bola Voli Eropa Putri setelah pada partai Super Final mengalahkan wakil Italia lainnya Imoco Volley Conegliano 3-1 (25-18, 25-17, 14-25, 25-22).
Penampilan luar biasa Francesca Piccinini dan kawan-kawan di liga Champions musim ini mengantarkan mereka menjadi ratu bola voli Eropa 2019. Sepanjang kompetisi liga Champions musim ini, tim Novara mencatatkan rekor fantastis dengan meraih semua kemenangan di setiap pertandingan kecuali saat semifinal kedua menghadapi Vakifbank Istanbul mereka menyerah 1-3 namun berhasil merebut golden set secara dramatis.
Bermain di hadapan 9.000 penonton yang memadati arena Max-Schmeling-Halle Berlin, Paola Egonu cs kurang begitu diunggulkan. Mengingat dua pekan sebelumnya mereka dikalahkan tim yang sama di kompetisi lokal. Namun pengalaman kapten tim Francesca Piccinini mampu mengembangkan kepercayaan diri mereka.
Igor Gorgonzola Novara memulai pertandingan langsung menekan sejak awal. Dan nampaknya Imoco Volley Conegliano tidak siap dengan strategi serangan lawannya. Akibatnya tim Novara dengan mudah memimpin 8-1 di TTO pertama. Setelah jeda, Imoco mencoba bangkit. Namun Michelle Bartsch-Hacley, tampil beringas di set pembuka ini dan tak terbendung. Hingga akhirnya set pertama ditutup 25-18 untuk kemenangan anak-anak Novara.
Set kedua tim Imoco lebih berkonsentrasi membendung Michelle Bartsch-Hacley. Meski berhasil meredamnya, namun Paola Egonu mampu menggantikan perannya sebagai mesin poin bagi Novara. Imoco Volley pun akhirnya kembali menyerah 25-17 di set kedua.
Unggul dua set awal membuat tim Novara sedikit lengah di set ketiga. Sebaliknya di kubu Imoco masih belum menyerah. Kemenangan di kompetisi lokal beberapa hari lalu ingin mereka ulangi di pertandingan kali ini. The Panthers memegang kendali permainan di set ketiga ini dan berhasil merebut set ketiga 25-14 memperkecil kedudukan menjadi 2-1.
Di awal set keempat, Imoco Volley lebih banyak memegang irama permainan. Akibatnya Novara tertinggal 5-8 di TTO pertama. Kapten tim Novara yang sebelumnya meraih enam kali juara liga Champions memegang peranan penting bagi tim. Dia terus berteriak menyemangati rekan-rekannya agar tetap fokus. Akhirnya merekapun bangkit dan mengakhiri pertandingan di set keempat 25-22.
"Saya sangat emosional di pertandingan ini, Terutama set keempat. Mereka tim yang tangguh, sangat menyakitkan saat kami kalah di kejuaraan lokal Italia. Kini kami berhasil membalas dendam disini. Saya mengucapkan selamat kepada seluruh tim saya yang telah bekerja keras selama musim ini. Terutama buat Egonu meski begitu muda setengah usia saya, ia benar-benar sebuah fenomena." Kata Francesca Piccinini, Kapten tim Igor Gorgonzola Novara.
Dengan kemenangan ini sebagai juara Igor Gorgonzola Novara berhak mengantongi hadiah senilai 400 ribu Euro. Sedangkan runner-up Imoco Volley Conegliano mendapatkan 200 ribu Euro.
Credit photo cev |
Igor Gorgozola Novara Juara Baru Liga Champions Bola Voli Eropa
0Credit photo Asianvolleyball |
Tianjin - Juara bertahan Asian Women's Club Volleyball Championship, Generali Supreme Chonburi - E. Tech gagal mempertahankan gelar juara tahun ini setelah di partai final (5/5) ditundukkan tim tuan rumah Tianjin Bohaibank dengan skor 3-1 (25-18, 35-33, 16-25, 25-19). Dengan hasil ini maka Supreme Chonburi gagal memenuhi ambisinya merebut gelar juara ketiga kali beruntun.
Bertanding di partai final, kedua tim sama-sama punya keyakinan yang kuat. Dan ini merupakan partai final ideal karena di babak penyisihan lalu kedua tim merupakan pemuncak klasemen masing-masing pool. Sebagai juara bertahan, tentunya Chonburi berpeluang besar mempertahankan kembali gelar juara. Sedangkan Tianjin Bohaibank adalah satu-satunya tim yang belum terkalahkan selama turnamen ini dan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh publik Tianjin.
Set pembuka para pemain Chonburi terlihat sangat berhati-hati di awal sambil mencari celah di pertahanan tuan rumah. Sementara tuan rumah sendiri langsung tancap gas menekan sang juara bertahan. Sehingga dengan cepat mereka memimpin 8-4 di TTO pertama. Selanjutnya, Chonburi mencoba menahan laju poin Tianjin. Namun tuan rumah masih tetap memimpin 16-13 di TTO kedua. Sampai akhir set pertama Tianjin tetap menjaga keunggulan 25-28.
Set kedua Supreme Chonburi berinisiatif memegang irama permainan dengan menekan tim tuan rumah di awal set. Hasilnya di TTO pertama Aprilia Manganang dkk memimpin 8-5 dan 16-14 di masing-masing TTO. Sorakan-sorakan dari 4.000 penonton sangat berpengaruh bagi mental tim tuan rumah hingga mereka berbalik memimpin di posisi 22-21 dan kemudian sempat memperoleh set poin 24-23. Namun Chonburi tidak menyerah begitu saja dan memaksa Deuce yang luar biasa panjang. Meski akhirnya set kedua kembali dimenangkan oleh tuan rumah 35-33.
Ketinggalan dua set membuat wakil Thailand mengerahkan seluruh kemampuannya demi menjaga peluang gelar juara. Hasilnya mereka dengan menggunakan mudah memimpin 8-4 di TTO pertama. Dan kemudian terus menjaga irama permainan dan merebut set ketiga dengan 25-16.
Set keempat semakin sengit. Chonburi ingin merebut kembali set keempat, di sisi lain Tianjin Bohaibank ingin lebih cepat mengangkat trofi juara. Pertandingan berlangsung sangat menarik. Kedua kubu saling serang bergantian dan memimpin perolehan poin. Namun setelah TTO kedua, Tuan rumah semakin memperkuat dan merapatkan blok-bloknya hingga membuat serangan Chonburi kuwalahan dan akhirnya menyerah 25-19.
Dengan hasil ini maka Tianjin Bohaibank berhasil merebut gelar juara di kandang sendiri. Ini merupakan gelar kelima mereka sepanjang sejarah Asian Women's Club Volleyball Championship. Sedangkan peringkat ketiga ditempati Hisamitsu Springs dari Jepang yang mengalahkan Altay dari Kazakhstan dengan skor 3-1.
Credit photo Asianvolleyball |
Hasil pertandingan Final
Tianjin Bohaibank vs Supreme Chonburi 3-1 (25-18, 35-33, 16-25, 25-19)
Hisamitsu Springs vs Altay 3-1 (28-30, 25-21, 25-19, 25-13)
Klasemen Akhir
1. Tianjin Bohaibank (China)
2. Generali Supreme Chonburi - E. Tech (Thailand)
3. Hisamitsu Springs (Jepang)
4. Altay (Kazakhstan)
5. April 25 Sports Club (Korea Utara)
6. TPE (Taipei)
7. VTV Bình Điền Long An (Vietnam)
8. Hongkong (Hongkong)
9. Sri Lanka Air Force (Sri Lanka)
10. Binagar (Turkmenistan)
Taklukkan Chonburi, Tianjin Bohaibank Rebut Trophy Kelima
0Credit photo Asianvolleyball |
Tianjin - Tekad Generali Supreme Chonburi mempertahankan gelar juara sekaligus merebut gelar juara ketiga kali berturut-turut ajang Asian Women's Club Volleyball Championship semakin mendekati kenyataan setelah pada pertandingan semifinal (4/5) mengalahkan Altay, wakil Kazakhstan dengan skor 3-0 (25-23, 25-18, 25-15).
Tim Altay yang di pertandingan perempat final mengalahkan Korea Utara sangat yakin bisa memenangkan pertandingan dan merebut tiket ke final. Mengingat, Korea Utara adalah satu-satunya tim yang mengalahkan Chonburi pada kejuaraan kali ini. Sementara sang juara bertahan sendiri yang di pertandingan sebelumnya mengistirahatkan bomber andalan asal Indonesia, Aprilia Manganang kali ini menurunkan kekuatan terbaiknya.
Set pembuka berlangsung sangat ketat. Altay mencoba langsung menekan pertahanan Chonburi dengan sangat keras. Namun mental juara wakil Thailand berhasil membalasnya dengan tak kalah kerasnya. Perolehan poin pun berjalan sangat ketat. Altay sempat memimpin 5-3 namun Chonburi berbalik unggul 8-7 di TTO pertama. Di TTO kedua pun Chonburi kembali memimpin 16-15. Namun pada kedudukan 22-21 Spike keras Aprilia Manganang dua kali membuat Chonburi meninggalkan Altay dan meraih set poin 24-21. meski wakil Kazakhstan kembali meraih dua poin, tapi akhirnya set pertama dimenangkan Chonburi 25-23.
credit photo Asianvolleyball |
Supreme Chonburi mengawali set kedua dengan kurang baik. Para pemain banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan tim Altay dengan mudah meraih poin demi poin. Namun, bomber andalan Chonburi asal Indonesia kembali menunjukkan kelasnya dengan spike-spike keras berturut-turut sejak ketinggalan 9-11 menjadi berbalik unggul 15-11. Pemain Altay sempat menahan satu kali laju poin Chonburi. Namun setelah itu Aprilia Santini Manganang kembali tak terbendung menjadikan skor 20-12 dan memaksa pelatih Altay kembali meminta time out. Meski sempat memperpendek jarak poin, namun akhirnya Supreme Chonburi kembali merebut set kedua dengan 25-18.
Set ketiga Supreme Chonburi semakin menunjukkan kelasnya sebagai juara bertahan. Sebaliknya Altay semakin menjadi bulan-bulanan. Selisih poin pun terpaut cukup jauh hingga kedudukan 21-11 Chonburi memimpin. Di akhir pertandingan tampak para pemain Chonburi memberi kesempatan kepada tim lawan mencari poin. Tapi tetap saja akhirnya Chonburi mengakhiri set ketiga dengan kemenangan cukup jauh, 25-15.
Di partai final nanti Supreme Chonburi akan berhadapan dengan tuan rumah Tianjin Bohai Bank yang di partai semifinal lainnya mengalahkan wakil Jepang dengan Straight Set 3-0 (25-19, 25-22, 25-16). Dan untuk perebutan medali perunggu akan bertanding antara Altay versus Hisamitsu Springs.
Hasil Pertandingan Semifinal
Supreme Chonburi vs Altay 3-0 (25-22, 25-18, 25-15)
Tianjin Bohai Bank vs Hisamitsu Springs 3-0 (25-19, 25-22, 25-16)
Supreme Chonburi vs Altay 3-0 (25-22, 25-18, 25-15)
Tianjin Bohai Bank vs Hisamitsu Springs 3-0 (25-19, 25-22, 25-16)
Jadwal Final
Altay vs Hisamitsu Springs (3-4)
Supreme Chonburi vs Tianjin Bohai Bank (1-2)
Altay vs Hisamitsu Springs (3-4)
Supreme Chonburi vs Tianjin Bohai Bank (1-2)
Tundukkan Kazakhstan Supreme Chonburi Lolos Ke Final
3Credit photo Asianvolleyball |
Tianjin - Juara bertahan, Generali Supreme Chonburi asal Thailand kembali meraih kemenangan atas lawannya-lawannya di turnamen Asian Women's Club Volleyball Championship 2019 Tianjin. Setelah di pertandingan pertama mereka takluk dari Korea Utara 2-3, di pertandingan kedua mereka mengalahkan Vietnam 3-0 (25-10, 25-11, 25-19) dan di pertandingan ketiga (29/4) giliran Sri Lanka Air Force Sports Club mereka bantai 3-0 (25-20, 25-15, 25-17).
Tim Angkatan Udara Sri Lanka tampil baik saat set pembuka. Serangan tajam mereka langsung membombardir pertahanan tim asal Thailand. Dengan cepat mereka unggul 8-3 di TTO pertama. Kemudian perlahan Chonburi bangkit dan memperkecil jarak di TTO kedua menjadi 16-14.
Setelah TTO, Pemain asal Indonesia Aprilia Santini Manganang dengan Spike-spike kerasnya berhasil menggetarkan mental tim Angkatan Udara Sri Lanka. Empat poin disumbangkan Aprilia Manganang menjadikan Chonburi memimpin 18-17. Setelah itu tim Thailand semakin berjaya dan mengakhiri set pertama 25-20.
Set kedua Sri Lanka gagal mengulang start bagus seperti set pertama. Serangan-serangan mereka dengan mudah dimentahkan blok-blok Chonburi. Sri Lanka pun semakin ketinggalan jauh 14-9 dan kemudian set kedua berakhir 25-15 untuk kemenangan Chonburi.
Set ketiga Angkatan Udara Sri Lanka semakin keras menyerang. Namun Aprilia Manganang dkk tak tinggal diam. Serangan-serangan Sri Lanka langsung direspon sehingga perolehan poin berjalan ketat hingga kedudukan sama kuat 9-9. Namun setelah itu Sri Lanka Air Force Sports Club tampak seperti kehabisan amunisi untuk menyerang. Wipawee Srithong pun semakin nyaman dalam melancarkan serangan-serangannya dan kembali set ketiga dimenangkan Chonburi 25-17.
"Di set pertama kami tidak memiliki motivasi, namun saya senang mereka segera bangkit dan kembali ke jalurnya menyelesaikan pertandingan tanpa terlalu banyak kesulitan. Kini kami fokus di pertandingan selanjutnya melawan Jepang. Ini sangat penting bagi kami. Jika kami menang, kami akan berada di puncak Pool B." kata pelatih Generali Supreme Chonburi Nataphon Srisamutnak setelah Pertandingan.
Amukan Aprilia Manganang Getarkan Tim AU Sri Lanka
1Credit photo Asianvolleyball |
Tianjin - Juara Bertahan asal Thailand, Generali Supreme Chonburi tak berdaya menghadapi comeback dari tim Korea Utara. Juara Asia 2017 dan 2018 ini harus menyerah 2-3 (26-24, 25-18, 22-25, 21-25 dan 12-15) pada pertandingan pertama mereka di Asian Women's Club Volleyball Championship 2019, 27 April 2019.
Set pertama Korea Utara langsung mengejutkan Chonburi. Strategi permainan yang diterapkan mampu menembus pertahanan wakil Thailand. Bahkan di TTO kedua sempat unggul lumayan jauh 16-12. Namun Ajcharaporn Kongyot dkk kemudian mampu mengontrol permainan dan mengejar ketertinggalannya dan merebut set pertama 26-24.
Di set kedua Chonburi sangat dominan memegang kendali permainan. Dari awal serangan-serangan yang dilancarkan tak mampu dibendung tim Korea Utara. Tim Thailand kembali merebut set kedua dengan skor 25-18.
Set ketiga Korea Utara mengandalkan tiga blok demi membendung serangan Aprilia Manganang. Sempat memimpin 5-3, namun di TTO pertama kembali Chonburi memimpin 8-6. Setelah TTO Korea Utara masih tetap mengandalkan blok-blok rapatnya. Strategi ini ternyata mampu membuat barisan penyerang Thailand frustasi. Akhirnya Korea Utara pun memenangkan set ketiga dengan skor 25-22.
Set keempat Korea Utara semakin agresif. Namun dengan blok-blok rapat tetap dipertahankan seperti set sebelumnya. Chonburi pun terbawa permainan dari lawannya ketinggalan poin 8-6 dan 16-12 di masing-masing TTO. Akhirnya set keempat Chonburi kembali menyerah 25-21.
Di set penentuan Chonburi mencoba mengambil alih irama permainan. Aprilia Manganang dkk langsung melejit 5-1. Namun momentum ini tidak bisa bertahan. Korea Utara menghentikan rentetan empat poin berturut-turut lawannya. Korea Utara pun kemudian berbalik memegang kendali permainan dan Chonburi semakin tak berdaya dan akhirnya wakil Thailand menyerah 12-15.
Supreme Chonburi Menyerah Dari Wakil Korea Utara
0Credit photo Asianvolleyball |
Kompetisi tahun ini diikuti oleh 10 tim yang mewakili masing-masing negara dibagi dalam dua Pool. Pool A diisi oleh tuan rumah China, Kazakhstan, Hongkong dan China Taipei. Sedangkan Pool B ditempati Thailand, Jepang, Vietnam, Turkmenistan, Korea Utara dan Sri Lanka.
Di bagian Putra Indonesia mengirimkan juara Proliga 2019, Polri Samator ke kejuaraan Asia. Namun di bagian Putri Indonesia tidak mengirimkan wakilnya. Meski tidak ada tim asal Indonesia, akan tetapi pemain timnas putri kebanggaan Indonesia Aprilia Santini Manganang akan turun di kejuaraan ini membela tim asal negeri tetangga Thailand, Supreme Chonburi.
Supreme Chonburi bukanlah iitim sembarangan dalam turnamen ini. Tim asal Thailand merupakan juara bertahan dan tahun lalu tampil di kejuaraan dunia antar klub FIVB 2018 mewakili konfederasi Asia AVC. Aprilia Manganang merupakan pemain terbaik kompetisi Proliga 2019 dan bulan Maret kemarin dikontrak Supreme Chonburi untuk tampil di turnamen Thailand. Ketika itu Aprilia Manganang berhasil merebut MVP sehingga Supreme Chonburi tetap menggunakan jasanya di Kejuaraan Asia ini. Jika Supreme Chonburi sukses mempertahankan gelar juara tahun ini dan Aprilia Manganang tampil memuaskan, bukan hal mustahil Aprilia Manganang akan diikutsertakan dalam kejuaraan dunia mendatang.
Pembagian Pool Asia Women's Club Volleyball Championship 2019
Pool A
1. China
2. Kazakhstan
3. Hongkong
4. Taipei
Pool B
1. Thailand
2. Jepang
3. Vietnam
4. Turkmenistan
5. Korea Utara
6. Sri Lanka
Kejuaraan Bola Voli Antar Klub Putri Asia Dimulai
0Credit photo Asianvolleyball |
Dengan hasil partai final ini, maka trophy Asian Men's Club Volleyball Championship tetap berada di negeri Iran, setelah tahun 2018 lalu juga dimenangkan oleh wakil Iran. Selain memperoleh medali emas, Varamin Municipallity juga berhak tampil di kejuaraan dunia antar klub FIVB tahun 2019 sebagai wakil dari Konfederasi bola voli Asia AVC. Mereka akan bersaing dengan klub-klub jawara tiap konfederasi seluruh dunia.
Pertemuan antara Varamin Municipallity dan Panasonic Panther di partai final merupakan pertemuan mereka kedua kali di turnamen kali ini. Di partai sebelumnya ketika putaran kedua hari Senin lalu dimana saat itu Panasonic Panther berhasil mengalahkan Varamin 3-2. Dan membuat wakil Jepang menjadi satu-satunya tim yang belum mengalami kekalahan hingga partai final ini.
Kedua tim memasuki lapangan pertandingan dengan kepercayaan diri tinggi. Keduanya sama-sama optimis akan memenangkan pertandingan dan membawa pulang gelar juara. Jepang yang hari Senin lalu mengalahkan tim yang sama, tampil sangat agresif di set pembuka. Namun Iran mampu meladeni permainan lawan dengan sempurna. Sehingga di awal pertandingan perolehan poin berjalan ketat. Akan tetapi, setelah technical time out kedua tim Iran tampak kewalahan menghadapi gempuran tim Jepang. Akibatnya set pertama direbut tim Jepang dengan 25-20.
Set kedua tim Jepang semakin memegang kendali permainan. Sementara tim Iran tak berdaya melawan tekanan dari Wakil Jepang. Akhirnya, set kedua pun Panasonic Panther kembali memenangkan set setelah mengunci skor pada 25-16. Membuat gelar juara semakin dekat terbang ke Jepang.
Ketinggalan dua set tidak membuat Varamin Municipallity menyerah begitu saja. Mereka kembali bangkit di set ketiga. Serangan-serangan dari belakang lebih banyak dimainkan guna menghindari rapatnya blok-blok para pemain Jepang. Strategi ini sangat efektif menambah pundi-pundi poin bagi mereka. Akhirnya set ketiga berhasil direbut Varamin Municipallity dengan 25-22.
Set keempat Jepang tak ingin terlena seperti set sebelumnya. Mereka kembali menekan lawan dengan keras demi mengamankan gelar juara. Namun di sisi lain kepercayaan diri wakil Iran telah kembali memuncak. Akibatnya serangan-serangan para pemain Panasonic Panther selalu dapat dipatahkan. Dan fisik para pemain pun terkuras habis. Akhirnya set keempat kembali Varamin Municipallity menang dengan skor 25-20. Membuat kedudukan sama kuat 2-2 memaksa Rubber set.
Di set penentuan kedua tim tampil habis-habisan. Masing-masing tim tak mau kehilangan gelar juara. Serangan demi serangan dilancarkan kedua kubu. Hingga perolehan poin berjalan sangat ketat. Namun akhirnya setelah terjadi tae break tim asal Iran yang kemudian memenangkan pertandingan Final ini 16-14 dan membawa pulang trofi ke negeri Iran.
Di pertandingan perebutan peringkat ketiga sebelumnya, Al Rayyan dari Qatar menyabet medali perunggu setelah mengalahkan wakil India 3-0, Chennai Spartan. Dan tuan rumah Taichung Bank berakhir di peringkat keenam setelah kalah 2-3 dari tim Sri Lanka.
Hasil pertandingan Jum'at
Australia - Vietnam 2-3 (25–22, 22–25, 24–26, 25–21, 11–15)
Taiwan - Sri Lanka 2-3 (16–25, 25–20, 24–26, 25–19, 9–15)
Qatar - India 3-0 (25–23, 25–19, 25–16)
Jepang - Iran 2-3 (25–20, 25–16, 22–25, 20–25, 14–16)
Klasemen Akhir
1. Iran
2. Jepang
3. Qatar
4. India
5. Sri Lanka
6. Taiwan
7. Vietnam
8. Australia
9. Indonesia
10. Thailand
11. Kazakhstan
12. Turkmenistan
13. Hongkong
14. Singapura
Comeback Fantastis, Varamin Juara Taklukkan Panasonic Panther
0Credit photo Asianvolleyball |
Taipei - Polri Samator akhirnya berhasil menduduki peringkat 9 turnamen bola voli antar klub tingkat Asia, Asian Men's Club Volleyball Championship 2019 di Taipei setelah mengalahkan klub Asia Tenggara lainnya asal Thailand, Est Cola. Lewat Pertarungan yang mendebarkan akhirnya Polri Samator menang 3-1 (25-21, 19-25, 25-19 dan 25-21).
Pertarungan antara Indonesia versus Thailand dalam semua cabang olahraga memang sangat menarik ditunggu, mengingat kedua negara memang selalu bersaing ketat sepanjang sejarah olahraga. Tak terkecuali di cabang bola voli. Di ajang SEA Games, timnas kita akhir-akhir ini selalu gagal meraih medali emas karena dijegal Thailand.
Pertandingan antara Polri Samator melawan Est Cola tak ubahnya seperti pertandingan antar timnas. Mengingat Polri Samator diperkuat andalan timnas Indonesia. Begitu juga Est Cola yang diperkuat andalan timnas Thailand.
Sejak pertandingan dimulai, kedua tim saling menunjukkan kekuatannya. Thailand yang mendapatkan poin pertama langsung direspon Rivan Nurmulki dengan spike andalannya membuat Polri Samator memimpin 5-2. Est Cola berhasil mengejar hingga menyamakan kedudukan 6-6. Setelah TTO pertama Thailand sempat unggul 10-9, namun Rendy cs kembali bangkit dan mengunci TTO kedua pada kedudukan 16-13. Setelah itu para pemain Polri Samator berhasil menjaga konsentrasi tim hingga menyegel set pertama 25-21.
Set kedua wakil Thailand sangat dominan. Penerimaan bola pertama kurang sempurna berkali-kali menjadi titik lemah polri Samator. Di TTO kedua tim Indonesia tertinggal cukup jauh 16-12. Setelah TTO pun Samator belum berhasil keluar dari tekanan hingga pelatih Ibarsyah Djanu kembali meminta time-out pada kedudukan 14-21. Meski berhasil memperkecil jarak, namun mereka harus menyerah 25-19 di set kedua.
Set ketiga keadaan kembali berbalik. Kali ini giliran Mahfud cs yang memegang kendali permainan. Berkali-kali gempuran Rendy menusuk tajam ke jantung pertahanan Est Cola. Polri Samator tak pernah ketinggalan poin di set ini hingga berakhirnya set ketiga pada kedudukan 25-19 untuk arek-arek Suroboyo.
Set keempat Thailand semakin ngotot memenangkan game ini. Permainan cepat dan menekan mereka tampilkan. Sementara Polri Samator sudah memprediksi strategi tim lawan dan mencoba mengantisipasinya. Berkali-kali anak-anak Bhayangkara ketinggalan poin, namun berhasil mengejar. Habis-habisan di awal set membuat para pemain Est Cola kelelahan di pertengahan set. Di TTO kedua Pelatih Ibarsjah Djanu menginstruksikan agar anak asuhnya lebih keras menekan lawan. Akhirnya set keempat kembali direbut Polri Samator 25-21 sekaligus memastikan ranking 9 turnamen ini.
Eat Cola, wakil Thailand yang kalah dari Polri Samator menempati peringkat 10. TNC Kazchrome pada pertandingan sebelumnya mengalahkan Galkan 3-2 menempati peringkat 11. Sedangkan Galkan mendapat peringkat 12. Peringkat 13 diisi tim Hongkong dan 14 ditempati Singapura.
Hari Terakhir Asian Men's Club Volleyball Championship 2019 tinggal empat pertandingan tersisa memperebutkan peringkat 1-8. Dimana wakil Jepang satu-satunya tim yang belum terkalahkan di turnamen ini akan kembali bertemu wakil Iran di pertandingan perebutan juara. Sedangkan tuan rumah, Taichung Bank akan bertanding di perebutan peringkat 5-6.
Hasil pertandingan Kamis
Australia - Sri Lanka 1-3 (22-25, 17-25, 31-29, 21-25)
Vietnam - Taipei 0-3 (21-25, 22-25, 21-25)
Jepang - Qatar 3-2 (19-25, 25-19, 25-23, 19-25, 15-9)
Turkmenistan - Kazakhstan 2-3 (21-25, 20-25, 25-22, 31-29, 8-15)
India - Iran 1-3 (23-25, 22-25, 25-22, 25-27)
Thailand - Indonesia 1-3 (21-25, 25-19, 19-25, 21-25)
Jadwal Pertandingan Jum'at
Australia vs Vietnam (7-8)
Sri Lanka vs Taipei (5-6)
Qatar vs India (3-4)
Japan vs Iran (1-2)