Meski Menyumbang Poin Terbanyak, Wilfredo Leon Secara Dramatis Gagal Memimpin Perugia Raih Kemenangan
Thursday, April 4, 2019
Credit photo: cev |
Perugia - Permainan Cemerlang Wilfredo Leon tak mampu membawa tim tuan rumah, Sir Colussi Sicoma Perugia meraih kemenangan pada pertandingan pertama semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra melawan Zenit Kazan, 3 April 2019. Sir Colussi Sicoma secara dramatis menyerah 2-3 (22-25, 26-24, 25-27, 25-20 dan 13-15).
Seperti diketahui Wilfredo Leon merupakan mantan pemain andalan Zenit Kazan yang turut serta menyumbangkan gelar juara liga Champions Eropa selama empat musim berturut-turut. Sehingga pada pertandingan kali ini hafal betul bagaimana cara membobol pertahanan Zenit Kazan. Leon pun mengumpulkan poin terbanyak dalam pertandingan ini sejumlah 25 angka.
Permainan kolektif juara bertahan, Zenit Kazan yang dipimpin Earvin Ngapeth akhirnya berhasil menaklukkan Sir Colussi Sicoma di Perugia. Dengan kemenangan ini maka langkah Zenit Kazan meraih gelar kelima secara beruntun atau yang ketujuh secara keseluruhan semakin terbuka lebar. Saat ini Zenit Kazan adalah pemegang rekor juara liga Champions terbanyak sejumlah enam kali.
Sejak Pertandingan dimulai, kedua tim sama-sama menekan. Jual beli serangan diantara kedua tim tersaji sejak poin pertama diperebutkan. Wilfredo Leon dan Earvin Ngapeth yang dulu bekerja sama di satu tim, kini berlawanan untuk saling "membunuh" membawa keunggulan untuk masing-masing tim. Set ini akhirnya direbut wakil Rusia dengan kedudukan 25-22.
Perugia segera bereaksi atas kekalahan di set pertama. Kali ini Aleksandar Atanasijevic turut unjuk gigi menampilkan permainan yang luar biasa. Di set kedua ini Atanasijevic menyumbang 8 poin memimpin tuan rumah merebut set kedua dengan skor 26-24.
Dengan kedudukan 1-1, set ketiga berjalan semakin menarik. Kedua tim berjuang keras memenangkan set ketiga ini. Serangan tajam dan blok-blok rapat diperagakan kedua tim saling bergantian. Dengan susah payah akhirnya Zenit Kazan memenangkan set ketiga 27-25. Zenit kembali memimpin 2-1.
Tuan rumah tak mau menyerah. Sir Colussi kembali menunjukkan kualitas timnya. Wilfredo Leon melihat tanda kelelahan pada bekas klubnya. Leon menghajar bekas klubnya tanpa ampun dengan spike-spike andalannya memimpin kemenangan 25-20. Dan memaksa Rubber set.
Meski kedua tim telah berjuang habis-habisan di empat set awal, set kelima berjalan semakin alot. Sir Colussi yang belum pernah kalah di liga Champions musim ini berusaha membidik kemenangan kesembilan. Sementara sang juara bertahan semakin menunjukkan kelasnya yang bermental juara. Terbukti, mental tim sangat berpengaruh di terakhir ini. Set kelima yang awalnya Perugia selalu bisa menyamakan kedudukan hingga 13-13, saat match poin untuk Zenit Kazan para pemain Perugia lengah. Matt Anderson menyudahi perlawanan tuan rumah 15-13.
"Pertandingan yang luar biasa malam ini. Mereka tim yang hebat dan bermain dengan permainan terbaik. Berkali-kali mereka menyerang kami dengan sangat kejam. Namun kami tidak frustasi. Kami sudah terbiasa bermain di bawah tekanan di pertandingan Liga Champions. Tentu kemenangan ini sangat berarti. Namun masih ada satu pertandingan pekan depan. Jika kami sampai lengah, gelar juara bisa lepas lebih cepat dari tangan kami." Kata Matthew Anderson, open Spiker Zenit Kazan.