• Credit photo: cev

    Perugia - Permainan Cemerlang Wilfredo Leon tak mampu membawa tim tuan rumah, Sir Colussi Sicoma Perugia meraih kemenangan pada pertandingan pertama semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra melawan Zenit Kazan, 3 April 2019. Sir Colussi Sicoma secara dramatis menyerah 2-3 (22-25, 26-24, 25-27, 25-20 dan 13-15).

    Seperti diketahui Wilfredo Leon merupakan mantan pemain andalan Zenit Kazan yang turut serta menyumbangkan gelar juara liga Champions Eropa selama empat musim berturut-turut. Sehingga pada pertandingan kali ini hafal betul bagaimana cara membobol pertahanan Zenit Kazan. Leon pun mengumpulkan poin terbanyak dalam pertandingan ini sejumlah 25 angka.

    Permainan kolektif juara bertahan, Zenit Kazan yang dipimpin Earvin Ngapeth akhirnya berhasil menaklukkan Sir Colussi Sicoma di Perugia. Dengan kemenangan ini maka langkah Zenit Kazan meraih gelar kelima secara beruntun atau yang ketujuh secara keseluruhan semakin terbuka lebar. Saat ini Zenit Kazan adalah pemegang rekor juara liga Champions terbanyak sejumlah enam kali.

    Sejak Pertandingan dimulai, kedua tim sama-sama menekan. Jual beli serangan diantara kedua tim tersaji sejak poin pertama diperebutkan. Wilfredo Leon dan Earvin Ngapeth yang dulu bekerja sama di satu tim, kini berlawanan untuk saling "membunuh" membawa keunggulan untuk masing-masing tim. Set ini akhirnya direbut wakil Rusia dengan kedudukan 25-22.

    Perugia segera bereaksi atas kekalahan di set pertama. Kali ini Aleksandar Atanasijevic turut unjuk gigi menampilkan permainan yang luar biasa. Di set kedua ini Atanasijevic menyumbang 8 poin memimpin tuan rumah merebut set kedua dengan skor 26-24.

    Dengan kedudukan 1-1, set ketiga berjalan semakin menarik. Kedua tim berjuang keras memenangkan set ketiga ini. Serangan tajam dan blok-blok rapat diperagakan kedua tim saling bergantian. Dengan susah payah akhirnya Zenit Kazan memenangkan set ketiga 27-25. Zenit kembali memimpin 2-1.

    Tuan rumah tak mau menyerah. Sir Colussi kembali menunjukkan kualitas timnya. Wilfredo Leon melihat tanda kelelahan pada bekas klubnya. Leon menghajar bekas klubnya tanpa ampun dengan spike-spike andalannya memimpin kemenangan 25-20. Dan memaksa Rubber set.

    Meski kedua tim telah berjuang habis-habisan di empat set awal, set kelima berjalan semakin alot. Sir Colussi yang belum pernah kalah di liga Champions musim ini berusaha membidik kemenangan kesembilan. Sementara sang juara bertahan semakin menunjukkan kelasnya yang bermental juara. Terbukti, mental tim sangat berpengaruh di terakhir ini. Set kelima yang awalnya Perugia selalu bisa menyamakan kedudukan hingga 13-13, saat match poin untuk Zenit Kazan para pemain Perugia lengah. Matt Anderson menyudahi perlawanan tuan rumah 15-13.

    "Pertandingan yang luar biasa malam ini. Mereka tim yang hebat dan bermain dengan permainan terbaik. Berkali-kali mereka menyerang kami dengan sangat kejam. Namun kami tidak frustasi. Kami sudah terbiasa bermain di bawah tekanan di pertandingan Liga Champions. Tentu kemenangan ini sangat berarti. Namun masih ada satu pertandingan pekan depan. Jika kami sampai lengah, gelar juara bisa lepas lebih cepat dari tangan kami." Kata Matthew Anderson, open Spiker Zenit Kazan.

    Meski Menyumbang Poin Terbanyak, Wilfredo Leon Secara Dramatis Gagal Memimpin Perugia Raih Kemenangan

    0
  • Credit photo: cev

    Lodz - Cucine Lube Civitanova berhasil meraih kemenangan saat bertandang ke markas PGE Skra Belchatow pada pertandingan pertama semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra, 3 April 2019. Dengan skor 3-0 (25-14, 25-20 dan 25-23). Dengan kemenangan ini langkah Cucine Lube Civitanova menuju grand final akan semakin mudah, karena di pertandingan kedua pekan depan mereka cukup meraih dua set saja. Apalagi mereka yang akan mendapatkan giliran tuan rumah.

    Pada pertandingan ini, PGE Skra Belchatow berharap bisa mencuri kemenangan demi memuluskan langkah mereka menuju grand final. Dengan dukungan lebih dari 10.000 penonton yang memadati stadion Atlas Arena diharapkan mampu memberikan semangat tambahan untuk tuan rumah. Namun Cucine Lube Civitanova yang diperkuat para pemain terbaik dunia semacam Osmany Juantorena, Yoandy Leal dan Setter Timnas Brasil, Bruno Rezende mampu mengatasi tekanan penonton.

    Tim tamu mendapat giliran servis pertama. Servis keras pemain Cucine Lube Civitanova gagal diterima dengan baik oleh pemain tuan rumah. Karena service ace inilah yang membuat para pemain PGE Skra Belchatow runtuh mental. Cucine Lube langsung unggul 5-0 memaksa pelatih tuan rumah meminta time out kepada wasit. Seolah hal ini sia-sia karena setelah itu para pemain Belchatow malah lebih sering salah pengertian dan Juantorena cs makin leluasa menggempur tuan rumah menyudahi set pertama dengan selisih poin telak 25-14.

    PGE Skra Belchatow bangkit di set kedua. Anak asuh Roberto Piazza mampu mengimbangi permainan Cucine Lube. Beberapa kali variasi serangan bisa menembus pertahanan lawan. Namun buruknya servis dan penerimaan bola pertama masih menjadi titik lemah bagi mereka. Tercatat empat kali gagal menerima servis dan lima kali gagal servis memberikan sembilan poin gratis untuk tim lawan. Sehingga set kedua pun kembali menyerah 25-20.

    Di set ketiga PGE Skra Belchatow semakin panas. Kelemahan di dua set awal berhasil diperbaiki, sehingga set ini berjalan sangat ketat. Kejar mengejar poin berlangsung lebih seru. Namun di set ini mental juara sangat menentukan. Cucine Lube Civitanova adalah juara dunia antar klub 2017. Yoandy Leal dan Ousmany Juantorena merupakan MVP kejuaraan dunia antar klub tentunya lebih berpengalaman dalam mengatasi tekanan seperti pertandingan di set ketiga ini. Cucine Lube Civitanova akhirnya menutup pertandingan dengan skor 25-23.

    Pertandingan kedua akan dilaksanakan di Italia pekan depan dengan Cucine Lube Civitanova mendapat giliran tuan rumah. Bagi Cucine Lube, syarat untuk lolos ke final adalah merebut dua set. Untuk PGE Skra Belchatow jika menginginkan lolos ke babak final syaratnya lebih berat. Setidaknya mereka harus menang dulu dengan skor 3-0 atau 3-1. Jika syarat itu terpenuhi, maka dilanjutkan dengan golden set yang menentukan pemenang melaju ke babak grand final.

    Main di Kandang Lawan, Cucine Lube Civitanova Menang 3-0

    0

    1. Credit photo: cev
    Istanbul - Persaingan antara Turki dan Italia di pentas CEV Champions League 2019 Putri akan berlanjut pada Kamis besok. Dengan digelarnya pertandingan semifinal antara juara bertahan Vakifbank Istanbul versus Igor Gorgonzola Novara pada Kamis 4 April atau Jum'at dini hari WIB pukul 01.00.

    Vakifbank mendapat giliran menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Sedangkan Igor Gorgonzola menggelar pertandingan kedua pekan depan. Pertemuan kedua tim diperkirakan akan berlangsung panas. Sebab, Vakifbank adalah juara bertahan di ajang ini, tentu mereka akan berusaha mempertahankan gelar juara liga champion untuk yang ketiga kalinya berturut-turut dan total lima kali.

    Sedangkan bagi Igor Gorgonzola, mereka ingin mencetak sejarah untuk pertama kalinya lolos ke babak final dan menjadi juara liga Champions. Di musim ini Igor Gorgonzola menorehkan catatan yang fantastis. Mereka menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menderita kekalahan dalam delapan pertandingan liga Champions musim ini. Sedangkan Vakifbank catatan kemenangan beruntun mereka telah ternoda saat perempat final lalu melalui Dinamo Moscow dengan skor 3-2. Padahal saat itu Vakifbank telah mencetak kemenangan beruntun di Liga Champions sebanyak 28 kali sejak mereka kalah melawan Pomi Casalmaggiore pada partai final yang digelar 10 April 2016.

    Vakifbank merupakan salah satu pemegang rekor juara liga Champions sebanyak empat kali (2011, 2013, 2017 dan 2018). Hanya kalah oleh jumlah gelar juara milik Volley Bergamo yang telah menjadi juara sebanyak lima kali. Namun jika tahun ini berhasil menjadi juara, Vakifbank bukan hanya menyamai rekor Bergamo, namun mereka akan menjadi tim pertama yang sukses meraih gelar juara sebanyak tiga kali secara beruntun.

    Pencapaian semifinal kali ini pun merupakan rekor fantastis bagi Vakifbank. Mereka telah mencapai babak semifinal sebanyak sembilan kali. Tim lain belum ada yang mencapai semifinal lebih dari tujuh kali. Jika Vakifbank bisa lolos ke final, mereka juga kembali mencatatkan rekor baru. Yaitu tim terbanyak yang tampil di final sebanyak tujuh kali.

    Di sisi lain, Igor Gorgonzola Novara merupakan pendatang baru di babak semifinal. Pencapaian terbaik mereka adalah tahun lalu saat mereka menempati peringkat kelima. Saat di perempat final mereka ditaklukkan Vakifbank dengan skor 3-1 dan 3-0. Wakil Italia pastinya ingin membalas kekalahan tahun lalu di semifinal kali ini. Jika Igor Gorgonzola Novara berhasil mencapai babak final, maka ini adalah wakil kesembilan Italia yang sukses mencapai babak final. Di bawah Italia adalah Rusia yang telah mengirimkan wakilnya di final sebanyak empat tim yang berbeda.

    Vakifbank vs Igor Gorgonzola, Duel Bertabur Rekor

    0

  • Credit photo: cev
    Treviso - Imoco Volley Conegliano berhasil mengalahkan tamunya, Fenerbahce Opet Istanbul dengan skor 3-0 (25-21, 25-23, dan 26-24) pada pertandingan semifinal pertama CEV liga Champions bola voli Eropa 2019 di Palaverde, Treviso, Italia, 2 April 2019.

    Dengan kemenangan ini maka langkah Imoco Volley Conegliano melaju ke babak final mengulang sukses dua tahun lalu semakin terbuka lebar. Setelah pada musim lalu langkah mereka terhenti di semifinal. Di pertandingan kedua nanti mereka cukup meraih dua set untuk menyingkirkan Fenerbahce di Istanbul.

    Sejak peluit pertama dibunyikan, Fenerbahce mengambil inisiatif menyerang. Fenerbahce pun dengan cepat unggul 5-3. Namun setelah itu tuan rumah langsung merespon gertakan tim tamu dan berbalik unggul 8-7 pada TTO pertama. Pada Time out tersebut pelatih Imoco menginstruksikan anak asuhnya menggunakan blok-blok rapat yang efektif. Terbukti, para pemain Fenerbahce frustasi dan semakin ketinggalan di TTO kedua kedudukan 16-13. Imoco pun semakin memegang permainan dan menutup set pertama 25-21.

    Set kedua Fenerbahce semakin meningkatkan tempo permainan. Mereka unggul 8-6 dan 16-14 di masing-masing TTO. Namun Imoco Volley lebih tenang dalam penyelesaian akhir. Hingga tuan rumah kembali merebut set kedua ini dengan kedudukan 25-23.

    Kehilangan dua set membuat Fenerbahce mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menghambat laju tuan rumah. Pertarungan semakin sengit di set ketiga ini. Spike-spike keras dan reli-reli panjang terjadi di set ini. Jarak poin di set ini pun sangat ketat. Namun, lagi-lagi faktor tuan rumah sangat membantu semangat anak-anak Imoco Volley. Tekanan sekitar 5.300 Penonton berhasil mengganggu konsentrasi para pemain Fenerbahce di akhir laga saat terjadi Deuce 26-24.

    "Langkah ke final masih jauh. Fenerbahce adalah tim hebat. Pertandingan tadi mereka memberikan perlawanan luar biasa. Di pertandingan kedua pekan depan semakin berat. Kami harus bermain lebih baik lagi." Kata Anna Danesi, pemain Imoco Volley penuh waspada.

    "Kami kurang beruntung hari ini. Kami gagal membawa pulang dua set seperti target kami sebelum pertandingan. Pertandingan di kandang nanti sangat berat, mereka tim berpengalaman di fase ini. Namun segalanya bisa terjadi. Kami pasti memberikan kejutan untuk mereka pekan depan. Kami yakin Kamilah yang akan lolos ke Berlin." Kata Samantha Bricio, Spiker Fenerbahce Opet Istanbul optimis.

    Imoco Volley taklukkan Fenerbahce Opet 3-0 di Pertandingan Pertama Semifinal Liga Champions

    0

  • Credit photo: cev
    Lodz - PGE Skra Belchatow bersiap menghadapi tantangan Cucine Lube Civitanova dalam pertandingan semifinal pertama Liga Champions Bola Voli Eropa 2018. Pertandingan ini akan dilaksanakan dilangsungkan di Atas Arena di kota Lodz, Polandia pada 3 April ini.

    Dari keempat semifinalis liga Champions musim ini, PGE Skra Belchatow merupakan unggulan terbawah. Mereka sendiri tak menyangka bahwa perjuangan mereka musim ini di Liga Champions telah mencapai semifinal. Dan kini mereka pun menginginkan tampil di final.

    "Di awal musim kami sempat mengalami kesulitan. Lambat laun kami semakin memperbaiki kekurangan diri dan menampilkan grafik permainan yang semakin meningkat. Dengan permainan yang selalu semakin bagus, mencapai semifinal saya rasa bukan hal mustahil." Kata bintang PGE Skra Belchatow yang tengah naik daun, Jakub Kochanowski.

    Perjuangan wakil Polandia untuk lolos ke babak final tidak akan mudah. Di musim lalu di liga Champions juga Cucine Lube Civitanova mengalahkan mereka 3-2 dan 3-0. Mengatasi ketimpangan kualitas kedua tim, tuan rumah mengharapkan dukungan 10.000 penonton di Atlas Arena.

    "Kami harus menang di kandang sendiri. Dukungan supporter kami harap bisa menambah kekuatan tim kami. Kami tak boleh kehilangan satu set pun di pertandingan ini. Karena nanti di Italia perjuangan akan semakin berat." Imbuh Jakub Kochanowski.

    Namun Cucine Lube Civitanova bukanlah tim Semenjana. Tim ini adalah salah satu dari dua tim yang belum pernah kalah pada semua pertandingan liga Champions musim ini. Tentunya tekan supporter tuan rumah sepertinya sudah biasa bagi mereka.

    "Kami sudah terbiasa main di Semifinal dan juga partai final. Dan kami juga sudah sering bermain lawan tim Polandia. Jadi kami sudah tahu bagaimana karakter supporter di Atas Arena nanti. Kami pasti bisa mengatasinya." Kata Dragan Stankovic, pemain Cucine Lube Civitanova percaya diri.

    PGE Skra Belchatow Berharap Dukungan 10.000 Supporter

    0

  • Credit photo: cev
    Perugia - Salah satu pertandingan semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra akan mempertemukan wakil Italia Sir Colussi Sicoma Perugia melawan wakil Rusia Zenit Kazan. 

    Pertandingan semifinal pertama akan dilaksanakan di kota Perugia, Italia 3 April besok.
    Pada pertandingan kedua tim kali ini yang paling menarik adalah nama Wilfredo Leon. Tentunya nama ini sudah tidak asing lagi bagi penggemar Voli Eropa dan dunia. Selama ini nama Wilfredo Leon selalu melekat bahwa ia adalah ikon klub Zenit Kazan, namun sejak musim ini berawal Wilfredo Leon telah hijrah ke Italia bersama Sir Colussi Sicoma Perugia. Sehingga pada pertandingan kali ini untuk pertama kalinya dia menghadapi mantan klubnya.

    Bersama Zenit Kazan, Wilfredo Leon turut menyumbangkan empat gelar juara Liga Champions bola voli Eropa secara berturut-turut sejak 2015 hingga 2018. Tentunya bagi pribadi Leon, dia berhasrat ingin melanjutkan raihan juara kelima kalinya beruntun bersama Sir Colussi.

    Sejak diperkuat Wilfredo Leon, Sir Colussi Sicoma Perugia semakin kuat. Selama gelaran Liga Champions musim ini wakil Italia ini telah mencatat delapan kali kemenangan beruntun. Ini berarti tim ini belum pernah terkalahkan di musim ini bersama wakil Italia yang lain, Cucine Lube Civitanova.

    Sir Colussi Sicoma Perugia musim ini menetapkan target juara liga Champions untuk pertama kalinya. Setelah di tahun 2017 Runner up dan 2018 meraih peringkat ketiga. Target ini tampaknya semakin dekat, hanya berjarak tiga pertandingan lagi.

    Di pertandingan semifinal pertama ini tuan rumah yakin bisa memenangkan pertandingan dan meneruskan catatan sembilan kali kemenangan beruntun. Rekor pertandingan Sir Colussi Sicoma di liga Champions sangat bagus. dalam 22 pertandingan Liga Champions menang 21 kali saat pertandingan dilakukan di negeri Italia. Satu-satunya kekalahan yang diderita adalah saat bertemu dengan Zenit Kazan pada pertandingan Final liga Champions 2017 di kota Roma.

    Namun, rekor 30 kali kemenangan beruntun Zenit Kazan di liga Champions telah dihentikan oleh Trefl Gdansk dengan skor 3-2 pada pertandingan perempat final lalu di Rusia. Sehingga Sir Colussi Sicoma semakin yakin bisa mengalahkan kembali wakil Rusia ini.

    Wilfredo Leon Siap Tumbangkan Mantan Klubnya

    0
  • Credit photo: cev

    Treviso - Imoco Volley dan Fenerbahce Opet Istanbul tengah bersiap menghadapi Partai semifinal Pertama CEV Liga Champions Eropa 2019 Putri pada Selasa 2 April besok. Pertandingan ini sangat menarik, mengingat kedua tim tahun lalu juga bertarung di ajang kompetisi tertinggi tingkat Eropa, Liga Champions. Saat itu, Imoco sukses menyingkirkan Fenerbahce dengan skor identik 3-2 di pertandingan kandang dan tandang.

    Fenerbahce optimistis akan mampu meraih kemenangan pada pertandingan semifinal pertama ini. Dengan rekor penampilan luar biasa musim ini hanya kalah satu kali dari Dinamo Moscow pada leg kelima penyisihan grup dengan skor 2-3 Mereka yakin bisa membalas kekalahan yang terjadi tahun lalu. "Kami merasa sangat senang bisa kembali ke Palevarde. Tahun lalu kami hampir memperoleh kemenangan. Dengan dukungan suporter kami di Italia, membuat kami tampil lebih baik." Kata Samantha Bricio, Spiker Fenerbahce.

    Sementara Imoco sendiri bukan tim sembarangan. Musim ini Imoco Volley sukses meraih peringkat pertama babak reguler kompetisi liga Italia. Unggul 9 angka dari peringkat kedua, Igor Gorgozola Novara yang juga salah satu kontestan di semifinal liga Champions.

    Di liga Champions sendiri, Penampilan mereka di semifinal kali ini adalah yang ketiga kalinya berturut-turut. Sebelumnya di tahun 2017 Imoco sukses meraih Runner-up, dan 2018 meraih perunggu. Rekor pertemuan dengan klub Turki pun luar biasa. Di babak sebelumnya mereka berhasil menyingkirkan Vitra Istanbul setelah kalah 0-3 di kandang mereka membalas 3-0 di kandang lawan dan merebut golden set.

    "Mereka adalah tim yang sangat kuat, tetapi jelas bahwa pada fase ini semua lawan adalah yang terbaik di tingkat Eropa. Kami siap menghadapi mereka; kami sudah mempelajari kekuatan lawan, dan terutama para pemain tangguh mereka seperti Bricio, yang sangat kami kenal, atau Vargas, yang selalu mencetak banyak poin. Kami siap memainkan permainan yang hebat dan dengan bantuan penggemar kami yang fantastis, kami ingin memulai semifinal ini dengan baik. kita tidak sabar untuk menghadapi tantangan ini!” kata Anna Danesi, middle blocker Imoco Volley percaya diri.

    Pertandingan Pertama Semifinal Liga Champions, Fenerbahce Opet Optimistis

    0
  • Credit: cev

    Busto Arsizio - untuk pertama kalinya dalam sejarah semua kompetisi antar klub tingkat Eropa Italia berhasil mengawinkan gelar juara CEV Volleyball Cup. Italia adalah negara pertama yang berhasil mengawinkan gelar. Sesaat setelah Trentino Itas merayakan gelar juara sektor putra di Istanbul, Yamamay e-work Busto Arsizio juga memastikan gelar juara sektor putri di kandang sendiri setelah di partai final kedua mengalahkan wakil Rumania, CSM Volei Alba BLAJ dengan skor 3-1 (25-27, 25-19, 25-23 dan 25-20). Bagi Yamamay, ini adalah gelar ketiga mereka setelah pada 2010 dan 2012 mereka juga sukses meraih podium pertama.

    Berbekal kemenangan 3-0 pada pertandingan pertama di kandang lawan, Yamamay e-work cuma butuh dua set untuk memenangkan medali emas. Namun tim tamu tak menyerah begitu saja. CSM Volei Alba BLAJ memberikan perlawanan sengit di tengah tekanan lebih dari 4.000 pendukung tuan rumah.

    CSM Volei Alba BLAJ memulai pertandingan dengan tanpa beban karena peluang merebut gelar juara sangat kecil. Namun hal inilah yang membuat pertandingan menjadi lebih menarik dibanding pada pertandingan final pertama sebelumnya. Set pertama berlangsung sangat ketat. Kejar-mengejar poin dan saling unggul angka terjadi di set ini. TTO pertama Yamamay e-work unggul 8-5, namun di TTO kedua ganti BLAJ unggul 16-15. Perebutan poin merebut set pertama semakin ketat, hingga set ini harus diakhiri dengan Deuce untuk keunggulan BLAJ 27-25.

    Set kedua Yamamay e-work bermain lebih banyak menekan. Tuan rumah mengandalkan servis keras sebagai serangan pertama. Mereka dengan cepat unggul 6-3. BLAJ mencoba mengejar ketinggalan poin, namun blok-blok mereka kurang efektif hingga di TTO kedua mereka tertinggal cukup jauh, 16-8. Setelah TTO pun Yamamay semakin perkasa hingga unggul 10 angka, 20-10. Hingga akhirnya BLAJ menyerah dengan skor 25-19.

    Set ketiga BLAJ kembali bangkit. Set ini berjalan sangat ketat. Sempat ketinggalan 3 poin di TTO pertama, TTO kedua BLAJ berganti memimpin 16-14. Namun tekanan keras dari pendukung tuan rumah tak mampu diatasi anak-anak wakil Rumania. BLAJ menyerah 25-23, sekaligus merelakan gelar juara CEV Volleyball Cup Putri 2019 untuk Yamamay e-work.

    Meski gelar juara telah lepas, BLAJ tetap tampil all out di set tersisa. Mereka ingin menunjukkan kualitas sebagai finalis liga Champions Eropa musim lalu. Para pendukung tuan rumah yang tak sabar melihat tim kebanggaan mereka mengangkat trophy dibuat gemas dengan perlawanan sengit BLAJ. Meski akhirnya kalah 25-20, namun publik Busto Arsizio sangat berterima kasih kepada BLAJ atas penampilannya pada pertandingan ini yang sangat luar biasa.

    Yamamay E-work Juara CEV Volleyball Cup, Italia Kawinkan Gelar

    0
  • Credit photo: cev

    Istanbul - Trentino Itas akhirnya sukses melengkapi koleksi trophy mereka dengan menjuarai CEV Volleyball Cup Men 2019 setelah di pertandingan kedua partai final mengalahkan Galatasaray Istanbul dengan skor 3-2 (22-25,  21-25, 25-16, 25-16 dan 15-5). Ini adalah trophy pertama mereka di ajang ini. Trentino telah tiga kali juara liga Champions CEV dan lima kali juara dunia. Sebelumnya Trentino pernah dua kali masuk final dalam CEV Cup, namun mereka selalu gagal meraih juara dikalahkan oleh Dinamo Moscow pada 2015 dan Tours VB tahun 2017 kedua melalui golden set.

    Pertandingan final kedua kali ini Trentino Itas membawa bekal kemenangan 3-0 dari pertandingan pertama di kandang mereka. Sebaliknya bagi tuan rumah Galatasaray mereka membidik golden set agar gelar juara tidak direbut tim tamu.

    Galatasaray memulai pertandingan dengan strategi berbeda dari pertandingan pertama. Mereka langsung menekan Trentino dengan spike-spike keras dan servis yang mematikan. Mereka dengan cepat langsung unggul 8-3. Setelah TTO pertama Trentino mencoba bangkit. Namun Galatasaray mampu menjaga jarak poin dan tetap unggul 16-13 di TTO kedua hingga akhirnya menutup set pertama 25-22.

    Set kedua Trentino semakin panas. Jual beli serangan terjadi di set ini. Trentino sempat unggul 13-10 hingga memaksa pelatih Galatasaray, Nedim Ozbey meminta Time out. Hingga kemudian Galatasaray ganti memimpin 16-14 di TTO kedua. Galatasaray semakin percaya diri menutup set kedua dengan skor 25-21.

    Sejarah menakutkan bagi Trentino di partai final CEV Cup bagi Trentino adalah golden set. Dengan kehilangan dua set awal Para pemain Galatasaray mengira mental pemain Trentino telah habis. Momen inilah yang membuat mereka terlena. Trentino telah belajar dari dua kali kesalahan sebelumnya. Trentino"mengamuk" di set ketiga. Galatasaray dicukur habis 25-16.

    Set keempat Galatasaray memulai dengan terlalu berhati-hati. Namun, akibat kehati-hatian ini malah membuat mereka banyak membuat kesalahan. Trentino dengan cepat unggul 6-2. Kemudian pada skor 10-3 pelatih Galatasaray kembali meminta time-out. Namun Trentino terlanjur percaya diri menutup set ini dengan skor 25-16 sekaligus memastikan gelar juara pertama bagi mereka.

    Set kelima hanya permainan formalitas semata. Galatasaray yang sudah dipastikan gagal meraih gelar juara menjadi bulan-bulanan anak-anak Trentino. Set kelima berakhir dengan selisih poin sangat jauh untuk kemenangan dan juara, 15-5.

    Tekuk Galatasaray, Trentino Itas Rebut Trophy CEV Volleyball Cup 2019

    1
  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -