Jakarta - Pebola voli putra Indonesia, Veleg Dani Ristian, optimistis skuat Merah Putih pada Asian Games, Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September bisa menembus peringkat empat besar.
Optimisme itu muncul setelah dia melihat komposisi pemain yang masuk dalam timnas asuhan Samsul Jais ini.
Pada Asian Games 2018, Indonesia tergabung di Grup A bersama Kirgistan dan Arab Saudi.
"Kalau dari fase awal, Insya Allah kami bisa masuk empat besar. Hal ini dilihat dari kualitas pemain dan kekompakan tim sehingga kami termotivasi untuk menunjukkan bahwa sebenarnya kami itu bisa mencapai level tinggi," kata Veleg kepada BolaSport.com di Padepokan Voli Sentul, Bogor.
"Tidak usah berpikir dulu untuk menjadi nomor satu. Yang terpenting, berjuang dulu di awal karena secara kualitas, Indonesia sudah jauh dari Jepang, Korea, dan China. Kalau ingin seperti mereka, tidak perlu menunggu kita harus mulai dari sekarang," ujar Veleg.
Veleg berharap dengan komposisi timnas voli putra Indonesia yang dia anggap bagus, bisa dipertahankan hingga menghadapi turnamen internasional berikutnya.
"Jangan lepas secara cuma-cuma karena untuk punya tim bagus itu butuh waktu. Saya merasa ini adalah tim yang harus kita pertahankan untuk ke depan karena olahraga voli butuh team work bagus," tutur pemain berposisi libero ini.
"Dulu, perbedaan skill antara pemain junior dan senior sangat jauh. Sekarang benar-benar merata dan lebih banyak junior yang kemampuannya bagus. Mereka lebih mudah untuk diarahkan. Bukan berarti yang dulu tidak bisa diatur loh, tetapi ini lebih enak dipegang," ucap Veleg.
Veleg menyebut faktor pelatih juga memengaruhi performa tim.
"Kalau pemain merasa nyaman, dia juga akan rileks saat berlatih. Pemain tidak merasa terbebani saat latihan. Tetapi, semua kembali kepada individu masing-masing," ujar pemain berusia 27 tahun tersebut.
"Dilihat dari skill kalau tim ini dipertahankan untuk lima tahun ke depan, Insya Allah kami bisa berbicara," aku Veleg.
Meski begitu, kemampuan tim Indonesia menurut Veleg juga perlu diasah melalui uji coba dalam berbagai pertandingan internasional
"Kita lihat negara lain seperti Thailand hampir setiap tahun mengikuti kejuaraan sehingga mereka lebih maju dan matang. Thailand dihuni pemain yang sama hanya ada beberapa penambahan pemain junior, sementara Indonesia masuk pelatnas 3 bulan, setelah itu bubar."
"Saya berharap kalau tim ini diproyeksikan untuk SEA Games ya sudah. Tim ini yang dibentuk. Jangan sampai tahun depan kembali memilih pemain atau dirombak dari nol," ujar Veleg.
Sebelum Asian Games, Veleg dkk hanya mengikuti satu uji coba yakni Piala Lienvietpostbank 2018 di Vietnam. Indonesia menjadi juara setelah menang atas Thailand 3-1 (31-33, 25-18, 25-21, 25-23), Mei lalu. (Bolasport.com)
Libero Timnas Voli Putra Ini Optimistis Indonesia Tembus 4 Besar pada Asian Games 2018
1
Jakarta - PBVSI mengukuhkan timnas bola voli Indonesia untuk Asian Games 2018. Dengan komposisi ini, timnas berharap dapat mencapai target.
Timnas voli putra di Grup A Asian Games 2018 bersama Arab Saudi dan Kirgizstan. Anak asuh Samsul Jais mengusung misi merebut medali perunggu.
Total ada 20 tim yang mengikuti cabor voli putra, termasuk tim-tim kuat seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.
"Saya pribadi merasa terbebani. Ini juga kesempatan untuk mencetak sejarah. Justru kami siap main lepas. Jadi sebuah keuntungan karena bermain di rumah sendiri, didukung ribuan suporter. Perasaan saya pun bakal campur aduk, bangga pastinya," ungkap salah satu pemain timnas putra, Rendy Tamamilang.
Sementara tim putri bersaing melawan Thailand, Jepang, Hong Kong, dan Filipina di Grup A. Aprilia Manganang dan kawan-kawan ditargetkan menembus delapan besar Asian Games 2018 dari 12 negara yang berpartisipasi.
Komposisi Tim
Timnas Putra
Sigit Ardian, Doni Haryono, Aji Maulana, Rendy Febriant Tamamilang, Galih Bayu Saputra, Mahfud Nurcahyadi, Yudha Mardiansyah Putra, Rivan Nurmulki, Nizar Julfikar Munawar, Hernanda Zulfi, M. Malizi, Ramzil Huda, Delly Dwi Putra Heryanto, Veleg Dhany Rislan Krisnawan
Pelatih: Samsul Jais
Timnas Putri
Aprilia Manganang, Arnasya Manganang, Novia Andriyanti, Megawati Hanestri Pertiwi, Yolana Betha Pengestika, Asih Titi Pangestuti, Yulis Indahyani, Amalia Fajrina Nabila, Tri Retno Mutiara Lutfi, Wilda Sugandi, Berllian Marsheilla, Nandita Ayu Salsabila, Arsela Nuari Purnama, Hany Budiarti
Pelatih: Muhammad Ansori
Jadwal
Putra
Indonesia Vs Arab Saudi, Rabu (22/8/2018) pukul 19.00 WIB
Kirgizstan Vs Indonesia, Jumat (24/8/2018) pukul 16.30 WIB
Putri
Jepang Vs Indonesia, Minggu (19/8/2018) pukul 19.00 WIB
Hong Kong Vs Indonesia, Selasa (21/8/2018) pukul 19.00 WIB
Indonesia Vs Filipina, Sabtu (25/8/2018) pukul 19.00 WIB
Indonesia Vs Thailand, Senin (27/8/2018) pukul 16.30 WIB
(Liputan.com)
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di Asian Games 2018
2
Walaupun memberikan tantangan tersendiri karena lazimnya dilakukan di pasir, voli pantai merupakan salah satu olahraga yang paling digemari banyak orang. Permainan yang dimainkan oleh dua kelompok ini dilakukan dengan cara memukul bola untuk melewati atas jaring, dan bola tidak boleh jatuh ke pasir.
Cabang olahraga ini memiliki atlet-atlet andal. Dari sekian banyak atlet voli pantai, ada deretan atlet wanita yang pesonanya membius banyak orang, di samping kemampuannya memainkan bola voli.
Kira-kira seperti apa sih kecantikan para atlet voli pantai wanita ini? Siapa saja mereka? Berikut dilansir dari Listamaze.
1. Jennifer Kessy - Amerika Serikat.
Kessy merupakan pemain voli pantai Amerika di AVP Tour milik Nivea Corporation. Dia pernah meraih medali perak Olimpiade London 2012. Sebelumnya, tahun 2009 Kessy juga memenangkan medali emas dari Kejuaraan Dunia Voli Pantai yang diadakan di Sravanger, Norwegia. Ia pun pemain pertama yang diberi nama AVP "Best of the Beach".
Memiliki tubuh yang indah dan kencang rupanya membuat hasil yang selalu luar biasa di setiap jepretan pada diri Dampney. Dampney merupakan salah satu pemain voli pantai bergaya di Inggris.
Sluková adalah salah satu pemain voli pantai paling sukses dalam sejarah Republik Ceko. Sebelum menjadi seorang atlet voli pantai, Sluková menyukai olahraga senam.
Ia pernah memenangkan beberapa medali emas di Kejuaraan Eropa U23 2010. Dia juga meraih medali perak di Kejuaraan Eropa 2016 di Swiss.
Gabby adalah pemain voli pantai Amerika yang terkenal juga sebagai aktris, model, dan selebriti. Tahun 1989 ia pernah dinobatkan sebagai salah satu dari lima wanita tercantik di dunia oleh Elle.
Marta memiliki penampilan dan tubuh yang tentu saja membuat banyak orang merasa iri. Ia bahkan jauh lebih mirip untuk sebagai model ketimbang olahragawan. Marta sendiri telah menjadi bagian dari Olimpiade Musim Panas 2012 dan 2016.
Sama halnya dengan Marta, Anouk pun sangat memiliki tubuh yang indah. Anouk bahkan menjadi salah satu wajah paling cantik di Swiss.
Selain menjadi atlet voli, Rachel juga seorang model dan bintang iklan. Sepanjang kariernya, Rachel memiliki delapan kejuaraan voli pantai. Akhir tahun 2005, ia adalah pemain bertahan terbaik AVP dan pemain terbaik tahun ini.
Brasil adalah negara yang terkenal dengan wanita-wanita cantiknya, tak terkecuali dengan Maria Elisa. Selain atlet, ia juga wanita yang sangat fotogenik.
Di Olimpiade Musim Panas 2012, Maria berkompetisi dengan Talita Antbzunes. Pada tahun 2015, dalam Kejuaraan Dunia Voli Pantai, ia memenangkan medali Perunggu.
Nina menjadi salah satu wanita yang paling cantik yang pernah bermain bola voli pantai. Nina memulai kariernya di indoor voli di VBC Steinhausen bersama temannya.
Ia membentuk duo untuk memainkan Kejuaraan Junior Swiss dari 2008 sampai 2013 dan memenangkan semua game di bawah kategori usia yang berbeda.
Atlet sekaligus model cantik Morgan dinamai oleh Majalah Kompleks sebagai "Salah satu dari 25 Atlet Terpanas di Tim Olimpiade 2012". Tahun 2005, Morgan ikut dalam Kejuaraan Dunia U-20 di Ankara, Istanbul, Turki.
Pada 2007 ia mendapat undangan untuk ikut serta dalam tim Amerika Serikat Terbuka di Colorado Spring, Colorado. Pada tahun 2008, ia menjadi pemukul luar/pemukul tengah untuk Golden Bears. (brilio.net)
10 Pemain Voli Pantai Cantik Dan Mempesona, Seksinya Bikin Melongo
0
Jakarta - Target yang dibebankan kepada timnas Voli Indonesia pada nomor putra Asian Games 2018 terbilang cukup berat. Dengan minimnya persiapan, mereka tetap diminta untuk mempersembahkan medali perunggu.
Sejatinya, ini adalah kali pertama timnas Voli Indonesia kembali tampil di Asian Games. Sebelumnya, terakhir kali mereka tampil pada Asian Games 1986. Saat itu, mereka finis di urutan ke-10.
Untuk kali ini, mereka dituntut meraih medali perunggu. Saat dihubungi Liputan6.com, Rendy Tamamilang, salah satu pilar andalan Timnas Voli Indonesia, mengatakan target itu terbilang cukup berat mengingat persiapan yang dilakukan tim.
Menuju Asian Games 2018, baru sekali mereka menjalani try out di Vietnam. Sisanya, mereka lebih banyak menghabiskan waktu berlatih di Padepokan Voli, Sentul. Hal itu yang jadi alasan mengapa Rendy menyebut persiapan tim sangat minim."
"Sebenarnya jangan seperti ini, terlalu banyak latihan. Harus banyak bermain di luar negeri biar tahu perkembangan voli di sana. Persiapan pun sangat mepet, hanya enam bulan. Sedangkan lawan, meski tak tampil dalam kejuaraan, mereka tetap try out," ujar Rendy.
Ajang Pembuktian
Meski begitu, persiapan yang mepet ini justru memberikan motivasi tambahan untuk Timnas Voli Indonesia. Menurutnya, Asian Games 2018 jadi kesempatan mereka agar voli mulai mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
"Kalau dari segi kualitas, latihan, jam terbang, lawan lebih unggul. Begitu juga dengan fasilitas latihan. Tapi ini justru jadi semangat untuk kami. Kami harus bisa seperti mereka. Jika ingin seperti mereka, kami harus merebut medali sebagai pembuktian," jelasnya.
Untuk tim putra, Indonesia tergabung di Grup A bersama Arab Saudi dan Kirgistan. Total ada 20 tim yang mengikuti cabor voli putra. Itu termasuk tim-tim kuat seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.
Terlepas dari hasil yang nanti diraih, Rendy mengaku tidak sabar segera beraksi di Asian Games 2018. Ia yakin bahwa masyarakat Indonesia akan memberikan dukungan setiap mereka berlaga.
"Saya pribadi tak merasa terbebani. Ini juga kesempatan untuk mencetak sejarah. Justru kami siap main lepas. Jadi sebuah keuntungan karena bermain di rumah sendiri, didukung ribuan suporter. Perasaan saya pun bakal campur aduk, bangga pastinya," ia menambahkan. (liputan6.com)
Persiapan Minim, Timnas Voli Putra Siap Penuhi Target
1
Rio de Janeiro, Brasil - Timnas Bola Voli Putri Brasil dan AS melakukan persiapan mereka untuk Kejuaraan Dunia FIVB Volleyball Women World Championship 2018 di Jepang, dengan empat kali pertandingan dari 12 hingga 18 Agustus.
Tim Brasil akan menjadi tuan rumah pertandingan pertama pada 12 Agustus di Brasilia, kemudian kedua tim akan melakukan perjalanan ke Uberaba untuk pertandingan pada 14 dan 16 Agustus. Rangkaian persahabatan akan berakhir pada 18 Agustus di Rio de Janeiro.
"Pertandingan-pertandingan ini akan sangat penting dalam persiapan kami untuk Kejuaraan Dunia," kata Jose Roberto (Ze Roberto) Guimaraes, Pelatih Brasil. “Tim Amerika Serikat sangat kuat dan mereka baru saja memenangkan Volleyball Nations League. Mereka bermain dengan kecepatan, yang pasti akan sangat merepotkan tim kami. Kami akan menguji para pemain dan memasukkan mereka ke dalam ritme permainan. Mereka termotivasi dan mereka mengharapkan dukungan dari para penggemar Brasil. ”
salah satu skuad Peraih medali emas London 2012 Dani Lins kembali dalam skuad Ze Roberto untuk memimpin rekan setimnya Roberta Ratzke, Tandara Caixeta, Adenizia Silva, Ana Beatriz Correa, Ana Carolina Da Silva, Thaisa Menezes, Amanda Francisco, Fernanda Garay, Natalia Perreira, Drussyla Costa, Fernanda Tome, Gabi Guimaraes, Rosamaria Montibeller, Suelen Pinto, dan Gabiru Souza.
"Kami berada di tahap akhir persiapan untuk Kejuaraan Dunia," kata Dani Lins. “Kami berlatih dengan baik dan pertandingan persahabatan ini akan membantu kami mendapatkan ritme kemenangan kami. AS memiliki sejarah bagus di masa lalu dan kami harus lebih fokus pada hal itu dan memainkan pertahanan yang hebat. Kami bersemangat dan fokus untuk bersaing di Kejuaraan Dunia. ”
MVP alias pemain terbaik Volleyball Nations League, Michelle Bartsch-Hackley akan memimpin Amerika Serikat, yang beranggotakan Micha Hancock, Tori Dixon, Lauren Carlini, Lauren Gibbemeyer, Madi Kingdon Rishel, Simone Lee, Annie Drews, Sarah Wilhite Parsons, Megan Courtney, Amanda Benson, Chiaka Ogbobu, serta anggota skuad peraih medali perunggu Olimpiade Olimpiade 2016, Rachael Adams dan Karsta Lowe.
"Brasil menjalankan program yang benar-benar legendaris di dunia Bola Voli putri internasional dan kami merasa terhormat untuk melakukan persiapan ke sana untuk bertanding di beberapa kota yang berbeda," kata pelatih AS Karch Kiraly.
“Dengan penggemar yang bersemangat dan berpengetahuan seperti itu, tidak ada atmosfer yang lebih baik untuk bertempur, jadi kami berharap untuk didorong ke batas dan untuk belajar banyak tentang diri kita dan permainan kita. Ini akan menjadi peluang besar bagi kami untuk tumbuh dan secara signifikan meningkatkan persiapan kami untuk Kejuaraan Dunia. FIVB Volleyball Women World Championship 2018”
Brasil Dan AS Melakukan Persiapan Bersama Jelang FIVB Volleyball Women World Championship 2018
1
Palembang - Rombongan atlet dan ofisial yang tiba lebih awal di Palembang belum bisa masuk ke Wisma Atlet. Padahal, mereka seharusnya sudah bisa tinggal di Wisma Atlet sejak Jumat (10/8/2018).
Belum bolehnya atlet dan ofisial untuk masuk Wisma Atlet ini disampaikan oleh pelatih kepala voli pantai putra, Slamet Mulyanto kepada detikSport, Sabtu (11/8/2018). Slamet mengaku tim voli pantai saat ini tinggal di Hotel OPI Indah, Jakabaring.
"Seharusnya kemarin (Jumat) sudah bisa masuk, tapi kami masih nunggu izin dari panitia (INASGOC) dulu. Sekarang tinggal di hotel OPI Indah, pilih di sana karena tidak jauh dari venue latihan dan tidak macet," kata Slamet.
Dikatakan Slamet, atlet dan ofisial voli pantai tiba di Palembang sudah sejak 1 Juli lalu. Setibanya di Palembang para atlet langsung melakukan latihan agar dapat menyesuaikan diri dengan cuaca.
Meskipun belum diperbolehkan masuk Wisma Atlet, Slamet mengaku tetap menunggu izin dari INASGOC. Bahkan saat ini atlet dan ofisial juga mengaku tidak mempersoalkan hal itu.
"Rencana masuk kalau nggak besok berarti lusa, tinggal menunggu surat saja. Kami di hotel juga enak karena tidak jauh dari venue tempat latihan, atlet juga tidak ada masalah kalau tinggal di hotel," katanya.
Secara terpisah, Dirut Jakabaring Sport City Bambang Supriyanto mengatakan, saat ini sudah ada atlet dan ofisial yang masuk dari beberapa negara. Seperti atlet dan ofisial dayung dari Indonesia dan tenis dari Korea Selatan.
"Beberapa sudah masuk. Atlet tenis dan ofisial dari Korea Selatan, sama dayung dari Indonesia kemarin itu sudah masuk dan izin sudah ada. Sedangkan untuk ofisial itu dari China, Taiwan, dan Iran pun sudah masuk," kata Bambang.
"Memang sebenarnya kemarin atlet dan ofisial sudah boleh masuk, tapi ya tetap tergantung dari surat izin INASGOC. Kalau sudah ada izin baru boleh masuk," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Wisma Atlet di Jakabaring Sport City terdapat 9 tower. Untuk kamar sendiri ada sekitar 1.022 dengan daya tampung 3.066 orang. Dengan jumlah itu, tiap kamar di Wisma Atlet nantinya akan diisi oleh tiga orang. Sedangkan jumlah untuk atlet dan ofisial yang akan datang ke Palembang selama Asian Games 2018 sekitar 3.159 orang. (detik.com)
Terganjal Administrasi, Atlet Voli Pantai Belum Bisa Masuk Wisma Atlet Palembang
1
Jakarta - Pengalaman menggelikan dialami Tim nasional voli putri menjelang Asian Games 2018. Amalia Fajrina dkk. tak memahami sistem pertandingan.
Timnas voli putri siap tempur di Asian Games 2018 mulai 18 Agustus hingga 2 September di Jakarta. Sebuah bekal berharga didapatkan Amalia dkk. saat menjalani uji coba di Kejuaraan Asia Voli Antarklub di Kazakhstan pertengahan Juli.
Dalam ajang itu, Indonesia membuat kejutan dengan finis di peringkat kelima. Di laga terakhir, srikandi Merah Putih mengalahkan Iran 3-0 (27-25, 25-18, 25-18).
Tak hanya soal mengasah permainan yang didapatkan timnas putri dari uji coba itu. Mereka juga mengenal sistem pertandingan terkini.
Bisa dibilang Timnas voli putri minim uji coba. Menjelang Asian Games ini, mereka hanya menjalani satu kali uji tanding dan menjadi kurang update alias kudet.
"Kami kurang banget try out di level Asia. Ternyata sistemnya berubah," kata Amalia.
"Jadi, penentuan lawan di babak gugur, tak cuma ditentukan oleh hasil di babak grup. Tapi, juga hasil tahun lalu. Padahal, tahun lalu kami enggak ikut. Kami enggak tahu apa-apa dan sempat protes kepada wasit. Ternyata, sistem itu sudah berlaku sejak Olimpiade Rio," ujar Amalia.
"Kami juga baru tahu kok bisa Filipina memiliki peringkat di atas Indonesia? Rupanya, itu terpengaruh kuantitas mereka tampil di turnamen internasional. Bahkan, mereka pernah menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Antarklub. Jadi, tim-tim lokal mereka mempunyai kesempatan untuk tampil," ujar dia. (detik.com)
Timnas voli putri siap tempur di Asian Games 2018 mulai 18 Agustus hingga 2 September di Jakarta. Sebuah bekal berharga didapatkan Amalia dkk. saat menjalani uji coba di Kejuaraan Asia Voli Antarklub di Kazakhstan pertengahan Juli.
Dalam ajang itu, Indonesia membuat kejutan dengan finis di peringkat kelima. Di laga terakhir, srikandi Merah Putih mengalahkan Iran 3-0 (27-25, 25-18, 25-18).
Tim yang sekarang, harus diakui lebih bagus karena peringkat lebih bagus. Di SEA Games 2017 baru dapat perak lagi setelah sekian lama. Boleh dibilang komposisi pemainnya memang lebih sip," kata Amalia, kapten Timnas voli putri Indonesia.
|
Tak hanya soal mengasah permainan yang didapatkan timnas putri dari uji coba itu. Mereka juga mengenal sistem pertandingan terkini.
Bisa dibilang Timnas voli putri minim uji coba. Menjelang Asian Games ini, mereka hanya menjalani satu kali uji tanding dan menjadi kurang update alias kudet.
"Kami kurang banget try out di level Asia. Ternyata sistemnya berubah," kata Amalia.
"Jadi, penentuan lawan di babak gugur, tak cuma ditentukan oleh hasil di babak grup. Tapi, juga hasil tahun lalu. Padahal, tahun lalu kami enggak ikut. Kami enggak tahu apa-apa dan sempat protes kepada wasit. Ternyata, sistem itu sudah berlaku sejak Olimpiade Rio," ujar Amalia.
"Kami juga baru tahu kok bisa Filipina memiliki peringkat di atas Indonesia? Rupanya, itu terpengaruh kuantitas mereka tampil di turnamen internasional. Bahkan, mereka pernah menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Antarklub. Jadi, tim-tim lokal mereka mempunyai kesempatan untuk tampil," ujar dia. (detik.com)
Jarang Tampil di Ajang Internasional, Tim Voli Putri 'Kudet'
0
Jakarta, Timnas voli putri Filipina menargetkan tembus ke perempat final Asian Games 2018. Mereka membidik target yang cukup ambisius meski sudah lama tak berpartisipasi.
Bagi tim voli putri Filipina, tampil di ajang Asian Games adalah sesuatu yang langka. Sebelum edisi 2018 di Jakarta-Palembang, terakhir kali mereka tampil di Asian Games 1982 di India. Di multievent, ajang tertinggi yang biasa mereka ikuti hanya SEA Games.
Sialnya, saat mereka kembali tampil di Asian Games 2018, mereka justru harus tergabung dengan lawan-lawan sulit. Selain Indonesia yang berstatus tuan rumah, mereka akan menghadapi Thailand, Jepang, dan Hong Kong.
Meski begitu, tak ada sedikitpun rasa gentar yang menghinggapi mereka. Bahkan, Presiden Federasi Voli Filipina, Peter Cayco berani menetapkan lolos ke perempat final sebagai target mereka.
"Saya mengatakan kepada tim bahwa tidak ada tekanan. Kami akan memastikan loos ke perempat final. Saya pikir kami bisa mengalahkan negara lain untuk melaju ke perempat final. Dari sana, apa pun bisa terjadi," ujar Cayco, dikutip Philstar Global.
Percaya Diri
Jika bicara sejarah, tim putri Filipina memang sempat mendaulat diri sebagai yang terbaik di Asia Tenggara. Pada delapan edisi SEA Games sejak 1977-1993, mereka mampu meraih enam medali emas. Bahkan, saat terakhir kali tampil di Asian Games 1982, mereka finis di tempat kelima.
Di sisi lain, cabor voli putri Asian Games 2018 sendiri akan dimulai pada 19 Agustus 2018. Untuk sistem penghitungan poin, tim yang menang 3-0 atau 3-1 akan diberikan tiga poin dan tim yang kalah tak mendapatkan poin. Jika menang 3-2, tim pemenang akan mendapat dua poin dan satu poin untuk yang kalah.
"Kami bisa mengalahkan Hong Kong. Dan jika kami mengalahkan Indonesia, kami memiliki kesempatan. Cara kerja tim ini sangat mengesankan. Mereka menjalin ikatan yang berbeda. Semua orang optimistis dan siap untuk menang," Cayco menegaskan.
Pembagian Grup
Grup A: Indonesia, Thailand, Jepang, Hong Kong, Filipina
Grup B: Korea Selatan, Tiongkok, Taiwan, Kazakhstan, Vietnam, India
(liputan.com)
Philipina Serius Menantang Indonesia
0
Jakarta, - Cerita atlet veteran yang hidup susah dan harus bertahan hidup seolah tak berkesudahan dan senantiasa mewarnai kehidupan olahraga tanah air.
Namun, ada pula cerita mengenaii atlet Indonesia yang mampu melatih tanpa dibayar. Adalah mantan atlet bola voli Indonesia, Pascal Wilmar.
Dalam Asian Games 2018, Pascal mendapat kesempatan untuk membawa obor Asian Games 2018. Keikutsertaan Pascal merupakan program dari Grab yang mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu atlet veteran yang pernah berprestasi untuk negeri.
Pelatih
Pascal berprofesi sebagai pelatih di salah satu klub bola voli di Jakarta. Tiga kali dalam seminggu, Pascal melatih anak asuhnya dan tanpa dibayar sepeser pun. Ia mengaku hal tersebut dilakukan karena melatih merupakan tanggung jawab dan tanggung jawab bagi klub yang membesarkan namanya.
“Ini merupakan cita-cita, mampu mencetak pemain sampai regional maupun nasional. Dalam melatih, tentu menemukan atlet muda berbakat perlu waktu,” ujar Pascal.
Saat nostalgia, Pascal bercerita bahwa dulu sebelum mengenal bola voli, ia fokus belajar piano selama 7 tahun. Namun, saat ditawari main voli, sekejap ia melupakan piano yang sudah ia tekuni bertahun-tahun.
“Awalnya saya lagi main ke rumah kakek. Lalu ada yang menawari saya ikut main bola voli di Maluku. Saat terjun ke olahraga itu, saya merasa itu passion saya,” kata Pascal.
Dari situlah torehan prestasi diraih oleh Pascal. Tepatnya pada 1993 ia tes pelatnas untuk cabang bola voli dan menjadi tim inti. Walaupun sebelumnya pada 1991 ia gagal masuk pelatnas.
Setelah masuk, ia mampu mempersembahkan emas pertama untuk cabang voli kontingen Indonesia. Dari torehan prestos itulah, nama Pascal disegani dalam kancah olahraga bola voli Indonesia bahkan se-Asia.
"Saya ditawari untuk gabung dalam klub Malaysia. Mungkin mereka melihat permainan saya bagus. Dan waktu itu saya mampu menjadi pemain terbaik,” tutur Pascal. (Liputan.com)