• Photo by: Media Indonesia

    Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) memasang target tiga medali emas dalam pesta olahraga terbesar se-ASEAN, SEA Games 2019 di Philipina. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PB PBVSI, Imam Sudjarwo. "Target itu dinilai realistis setelah melihat kekuatan bola voli, terutama di Asia Tenggara." Terangnya.

    Pada SEA Games sebelumnya, cabang bola voli menyumbangkan satu medali perak melalui tim bola voli Putra dan tim bola voli putri menyumbang perunggu. Sedangkan bola voli pantai tidak dipertandingkan.

    Dalam beberapa SEA Games Terakhir, Medali emas Bola Voli selalu direbut tim bola voli Thailand baik putra maupun putri. Pada SEA Games 2019 nanti Bola Voli Indoor Putra menargetkan medali emas. Mengingat saat ini kekuatan bola voli timnas putra sudah setara dengan Thailand. Bahkan di Asian Games tahun lalu di Jakarta, Indonesia mampu mengalahkan Thailand dan menempati peringkat enam di atas Thailand yang berada di peringkat tujuh.

    Sedangkan untuk timnas putri dibebani target medali perak. Meningkat dari SEA Games sebelumnya yang hanya memperoleh medali perunggu. Kualitas tim bola voli putri Thailand yang jauh di atas timnas membuat PB PBVSI belum berani mematok target medali emas. Lagipula timnas putri Philipina dan Vietnam juga mengalami perkembangan yang pesat.

    Khusus Bola Voli Pantai, PB PBVSI optimis target dua medali emas bisa tercapai. "Pada Asian Games Tahun lalu Voli Pantai bisa dapat perak dan perunggu. Semoga Di SEA Games nanti dapat emas." Tegas Imam Sudjarwo.

    PB PBVSI tak hanya ingin Voli Pantai sukses di SEA Games, namun PBVSI juga punya target lebih jauh lagi untuk Voli Pantai. Yaitu Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Semoga target ini bisa tercapai.

    PB PBVSI Targetkan Tiga Medali Emas SEA Games 2019

    1
  • Credit photo: cev

    Istanbul - Juara bertahan CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putri, Vakifbank Istanbul gagal menampilkan permainan terbaiknya di kandang sendiri pada semifinal pertama melawan wakil Italia. Igor Gorgonzola Novara dengan skor telak 3-0 (25-17, 27-25 dan 25-15) hari Kamis, 4 April 2019.

    Pertandingan yang diharapkan akan berlangsung ketat menjadi anti klimaks bagi sang tuan rumah. Vakifbank seperti kehilangan kualitas menghadapi sang wakil Italia yang pada musim lalu disingkirkannya di perempat final tampil sempurna pada pertandingan itu. Paola Egonu sang pemenang rekor top skor kejuaraan bola voli antar negara menunjukkan kualitasnya sebagai mesin poin bagi tim yang dibelanya. Spike-spike keras nan tajam Egonu tak mampu dibendung barisan pertahanan Vakifbank. Egonu menyumbang 30 dari total 77 poin yang dicetak tim Novara pada malam itu.

    Sebagai tuan rumah, Vakifbank Istanbul langsung tampil menekan di awal pertandingan. Namun strategi yang diterapkan anak-anak Vakifbank dapat dibaca dan diantisipasi dengan baik oleh para pemain Igor Gorgonzola. Strategi menyerang penuh malah menjadi bumerang bagi Vakifbank, pertahanan mereka rapuh. Serangan balik Egonu dkk tak dapat dikembalikan dengan sempurna. Vakifbank menyerah 25-17.

    Set kedua, Vakifbank bangkit dan membenahi pertahanan mereka. Kesalahan-kesalahan mendasar semakin banyak berkurang. Sehingga set ini berjalan lebih menarik dibanding set sebelumnya. Vakifbank memimpin 8-6 pada TTO pertama. Namun Novara langsung merespon kebangkitan tuan rumah dan berbalik unggul 16-15 di TTO kedua. Pertarungan semakin sengit. Tak ingin kembali kehilangan set kedua, Vakifbank Sempat memimpin 22-20, pelatih Novara meminta time-out kepada wasit. Berhasil, Novara memaksa Tae break dan kembali merebut set kedua dengan kedudukan 27-25.

    Unggul dua set membuat Igor Gorgonzola Novara berada di atas angin dan semakin percaya diri. Sebaliknya bagi Vakifbank, menambah beban bagi mereka. Tuntutan kemenangan yang disuarakan para supporter tuan rumah membuat para pemain Vakifbank semakin terbebani. Setter tuan rumah sering gagal melayani para pemain. Sehingga serangan yang dibangun selalu gagal. Para pemain Vakifbank semakin frustasi. Egonu cs tak terhentikan, menyudahi perlawanan tuan rumah dengan skor telak 25-15.

    Dengan kekalahan ini, langkah Vakifbank Istanbul mempertahankan gelar juara liga Champions Eropa semakin berat. Karena pertandingan kedua pekan depan mereka harus bertandang ke Novara. Sedangkan bagi Igor Gorgonzola yang baru pertama kali lolos semifinal semakin percaya diri untuk kembali membuat catatan baru lolos ke final untuk yang pertama kalinya sepanjang sejarah.

    Igor Gorgozola Novara Taklukkan Vakifbank, Wakil Italia semakin Mendominasi

    0
  • Credit photo: cev

    Perugia - Permainan Cemerlang Wilfredo Leon tak mampu membawa tim tuan rumah, Sir Colussi Sicoma Perugia meraih kemenangan pada pertandingan pertama semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra melawan Zenit Kazan, 3 April 2019. Sir Colussi Sicoma secara dramatis menyerah 2-3 (22-25, 26-24, 25-27, 25-20 dan 13-15).

    Seperti diketahui Wilfredo Leon merupakan mantan pemain andalan Zenit Kazan yang turut serta menyumbangkan gelar juara liga Champions Eropa selama empat musim berturut-turut. Sehingga pada pertandingan kali ini hafal betul bagaimana cara membobol pertahanan Zenit Kazan. Leon pun mengumpulkan poin terbanyak dalam pertandingan ini sejumlah 25 angka.

    Permainan kolektif juara bertahan, Zenit Kazan yang dipimpin Earvin Ngapeth akhirnya berhasil menaklukkan Sir Colussi Sicoma di Perugia. Dengan kemenangan ini maka langkah Zenit Kazan meraih gelar kelima secara beruntun atau yang ketujuh secara keseluruhan semakin terbuka lebar. Saat ini Zenit Kazan adalah pemegang rekor juara liga Champions terbanyak sejumlah enam kali.

    Sejak Pertandingan dimulai, kedua tim sama-sama menekan. Jual beli serangan diantara kedua tim tersaji sejak poin pertama diperebutkan. Wilfredo Leon dan Earvin Ngapeth yang dulu bekerja sama di satu tim, kini berlawanan untuk saling "membunuh" membawa keunggulan untuk masing-masing tim. Set ini akhirnya direbut wakil Rusia dengan kedudukan 25-22.

    Perugia segera bereaksi atas kekalahan di set pertama. Kali ini Aleksandar Atanasijevic turut unjuk gigi menampilkan permainan yang luar biasa. Di set kedua ini Atanasijevic menyumbang 8 poin memimpin tuan rumah merebut set kedua dengan skor 26-24.

    Dengan kedudukan 1-1, set ketiga berjalan semakin menarik. Kedua tim berjuang keras memenangkan set ketiga ini. Serangan tajam dan blok-blok rapat diperagakan kedua tim saling bergantian. Dengan susah payah akhirnya Zenit Kazan memenangkan set ketiga 27-25. Zenit kembali memimpin 2-1.

    Tuan rumah tak mau menyerah. Sir Colussi kembali menunjukkan kualitas timnya. Wilfredo Leon melihat tanda kelelahan pada bekas klubnya. Leon menghajar bekas klubnya tanpa ampun dengan spike-spike andalannya memimpin kemenangan 25-20. Dan memaksa Rubber set.

    Meski kedua tim telah berjuang habis-habisan di empat set awal, set kelima berjalan semakin alot. Sir Colussi yang belum pernah kalah di liga Champions musim ini berusaha membidik kemenangan kesembilan. Sementara sang juara bertahan semakin menunjukkan kelasnya yang bermental juara. Terbukti, mental tim sangat berpengaruh di terakhir ini. Set kelima yang awalnya Perugia selalu bisa menyamakan kedudukan hingga 13-13, saat match poin untuk Zenit Kazan para pemain Perugia lengah. Matt Anderson menyudahi perlawanan tuan rumah 15-13.

    "Pertandingan yang luar biasa malam ini. Mereka tim yang hebat dan bermain dengan permainan terbaik. Berkali-kali mereka menyerang kami dengan sangat kejam. Namun kami tidak frustasi. Kami sudah terbiasa bermain di bawah tekanan di pertandingan Liga Champions. Tentu kemenangan ini sangat berarti. Namun masih ada satu pertandingan pekan depan. Jika kami sampai lengah, gelar juara bisa lepas lebih cepat dari tangan kami." Kata Matthew Anderson, open Spiker Zenit Kazan.

    Meski Menyumbang Poin Terbanyak, Wilfredo Leon Secara Dramatis Gagal Memimpin Perugia Raih Kemenangan

    0
  • Credit photo: cev

    Lodz - Cucine Lube Civitanova berhasil meraih kemenangan saat bertandang ke markas PGE Skra Belchatow pada pertandingan pertama semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra, 3 April 2019. Dengan skor 3-0 (25-14, 25-20 dan 25-23). Dengan kemenangan ini langkah Cucine Lube Civitanova menuju grand final akan semakin mudah, karena di pertandingan kedua pekan depan mereka cukup meraih dua set saja. Apalagi mereka yang akan mendapatkan giliran tuan rumah.

    Pada pertandingan ini, PGE Skra Belchatow berharap bisa mencuri kemenangan demi memuluskan langkah mereka menuju grand final. Dengan dukungan lebih dari 10.000 penonton yang memadati stadion Atlas Arena diharapkan mampu memberikan semangat tambahan untuk tuan rumah. Namun Cucine Lube Civitanova yang diperkuat para pemain terbaik dunia semacam Osmany Juantorena, Yoandy Leal dan Setter Timnas Brasil, Bruno Rezende mampu mengatasi tekanan penonton.

    Tim tamu mendapat giliran servis pertama. Servis keras pemain Cucine Lube Civitanova gagal diterima dengan baik oleh pemain tuan rumah. Karena service ace inilah yang membuat para pemain PGE Skra Belchatow runtuh mental. Cucine Lube langsung unggul 5-0 memaksa pelatih tuan rumah meminta time out kepada wasit. Seolah hal ini sia-sia karena setelah itu para pemain Belchatow malah lebih sering salah pengertian dan Juantorena cs makin leluasa menggempur tuan rumah menyudahi set pertama dengan selisih poin telak 25-14.

    PGE Skra Belchatow bangkit di set kedua. Anak asuh Roberto Piazza mampu mengimbangi permainan Cucine Lube. Beberapa kali variasi serangan bisa menembus pertahanan lawan. Namun buruknya servis dan penerimaan bola pertama masih menjadi titik lemah bagi mereka. Tercatat empat kali gagal menerima servis dan lima kali gagal servis memberikan sembilan poin gratis untuk tim lawan. Sehingga set kedua pun kembali menyerah 25-20.

    Di set ketiga PGE Skra Belchatow semakin panas. Kelemahan di dua set awal berhasil diperbaiki, sehingga set ini berjalan sangat ketat. Kejar mengejar poin berlangsung lebih seru. Namun di set ini mental juara sangat menentukan. Cucine Lube Civitanova adalah juara dunia antar klub 2017. Yoandy Leal dan Ousmany Juantorena merupakan MVP kejuaraan dunia antar klub tentunya lebih berpengalaman dalam mengatasi tekanan seperti pertandingan di set ketiga ini. Cucine Lube Civitanova akhirnya menutup pertandingan dengan skor 25-23.

    Pertandingan kedua akan dilaksanakan di Italia pekan depan dengan Cucine Lube Civitanova mendapat giliran tuan rumah. Bagi Cucine Lube, syarat untuk lolos ke final adalah merebut dua set. Untuk PGE Skra Belchatow jika menginginkan lolos ke babak final syaratnya lebih berat. Setidaknya mereka harus menang dulu dengan skor 3-0 atau 3-1. Jika syarat itu terpenuhi, maka dilanjutkan dengan golden set yang menentukan pemenang melaju ke babak grand final.

    Main di Kandang Lawan, Cucine Lube Civitanova Menang 3-0

    0

    1. Credit photo: cev
    Istanbul - Persaingan antara Turki dan Italia di pentas CEV Champions League 2019 Putri akan berlanjut pada Kamis besok. Dengan digelarnya pertandingan semifinal antara juara bertahan Vakifbank Istanbul versus Igor Gorgonzola Novara pada Kamis 4 April atau Jum'at dini hari WIB pukul 01.00.

    Vakifbank mendapat giliran menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Sedangkan Igor Gorgonzola menggelar pertandingan kedua pekan depan. Pertemuan kedua tim diperkirakan akan berlangsung panas. Sebab, Vakifbank adalah juara bertahan di ajang ini, tentu mereka akan berusaha mempertahankan gelar juara liga champion untuk yang ketiga kalinya berturut-turut dan total lima kali.

    Sedangkan bagi Igor Gorgonzola, mereka ingin mencetak sejarah untuk pertama kalinya lolos ke babak final dan menjadi juara liga Champions. Di musim ini Igor Gorgonzola menorehkan catatan yang fantastis. Mereka menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menderita kekalahan dalam delapan pertandingan liga Champions musim ini. Sedangkan Vakifbank catatan kemenangan beruntun mereka telah ternoda saat perempat final lalu melalui Dinamo Moscow dengan skor 3-2. Padahal saat itu Vakifbank telah mencetak kemenangan beruntun di Liga Champions sebanyak 28 kali sejak mereka kalah melawan Pomi Casalmaggiore pada partai final yang digelar 10 April 2016.

    Vakifbank merupakan salah satu pemegang rekor juara liga Champions sebanyak empat kali (2011, 2013, 2017 dan 2018). Hanya kalah oleh jumlah gelar juara milik Volley Bergamo yang telah menjadi juara sebanyak lima kali. Namun jika tahun ini berhasil menjadi juara, Vakifbank bukan hanya menyamai rekor Bergamo, namun mereka akan menjadi tim pertama yang sukses meraih gelar juara sebanyak tiga kali secara beruntun.

    Pencapaian semifinal kali ini pun merupakan rekor fantastis bagi Vakifbank. Mereka telah mencapai babak semifinal sebanyak sembilan kali. Tim lain belum ada yang mencapai semifinal lebih dari tujuh kali. Jika Vakifbank bisa lolos ke final, mereka juga kembali mencatatkan rekor baru. Yaitu tim terbanyak yang tampil di final sebanyak tujuh kali.

    Di sisi lain, Igor Gorgonzola Novara merupakan pendatang baru di babak semifinal. Pencapaian terbaik mereka adalah tahun lalu saat mereka menempati peringkat kelima. Saat di perempat final mereka ditaklukkan Vakifbank dengan skor 3-1 dan 3-0. Wakil Italia pastinya ingin membalas kekalahan tahun lalu di semifinal kali ini. Jika Igor Gorgonzola Novara berhasil mencapai babak final, maka ini adalah wakil kesembilan Italia yang sukses mencapai babak final. Di bawah Italia adalah Rusia yang telah mengirimkan wakilnya di final sebanyak empat tim yang berbeda.

    Vakifbank vs Igor Gorgonzola, Duel Bertabur Rekor

    0

  • Credit photo: cev
    Treviso - Imoco Volley Conegliano berhasil mengalahkan tamunya, Fenerbahce Opet Istanbul dengan skor 3-0 (25-21, 25-23, dan 26-24) pada pertandingan semifinal pertama CEV liga Champions bola voli Eropa 2019 di Palaverde, Treviso, Italia, 2 April 2019.

    Dengan kemenangan ini maka langkah Imoco Volley Conegliano melaju ke babak final mengulang sukses dua tahun lalu semakin terbuka lebar. Setelah pada musim lalu langkah mereka terhenti di semifinal. Di pertandingan kedua nanti mereka cukup meraih dua set untuk menyingkirkan Fenerbahce di Istanbul.

    Sejak peluit pertama dibunyikan, Fenerbahce mengambil inisiatif menyerang. Fenerbahce pun dengan cepat unggul 5-3. Namun setelah itu tuan rumah langsung merespon gertakan tim tamu dan berbalik unggul 8-7 pada TTO pertama. Pada Time out tersebut pelatih Imoco menginstruksikan anak asuhnya menggunakan blok-blok rapat yang efektif. Terbukti, para pemain Fenerbahce frustasi dan semakin ketinggalan di TTO kedua kedudukan 16-13. Imoco pun semakin memegang permainan dan menutup set pertama 25-21.

    Set kedua Fenerbahce semakin meningkatkan tempo permainan. Mereka unggul 8-6 dan 16-14 di masing-masing TTO. Namun Imoco Volley lebih tenang dalam penyelesaian akhir. Hingga tuan rumah kembali merebut set kedua ini dengan kedudukan 25-23.

    Kehilangan dua set membuat Fenerbahce mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menghambat laju tuan rumah. Pertarungan semakin sengit di set ketiga ini. Spike-spike keras dan reli-reli panjang terjadi di set ini. Jarak poin di set ini pun sangat ketat. Namun, lagi-lagi faktor tuan rumah sangat membantu semangat anak-anak Imoco Volley. Tekanan sekitar 5.300 Penonton berhasil mengganggu konsentrasi para pemain Fenerbahce di akhir laga saat terjadi Deuce 26-24.

    "Langkah ke final masih jauh. Fenerbahce adalah tim hebat. Pertandingan tadi mereka memberikan perlawanan luar biasa. Di pertandingan kedua pekan depan semakin berat. Kami harus bermain lebih baik lagi." Kata Anna Danesi, pemain Imoco Volley penuh waspada.

    "Kami kurang beruntung hari ini. Kami gagal membawa pulang dua set seperti target kami sebelum pertandingan. Pertandingan di kandang nanti sangat berat, mereka tim berpengalaman di fase ini. Namun segalanya bisa terjadi. Kami pasti memberikan kejutan untuk mereka pekan depan. Kami yakin Kamilah yang akan lolos ke Berlin." Kata Samantha Bricio, Spiker Fenerbahce Opet Istanbul optimis.

    Imoco Volley taklukkan Fenerbahce Opet 3-0 di Pertandingan Pertama Semifinal Liga Champions

    0

  • Credit photo: cev
    Lodz - PGE Skra Belchatow bersiap menghadapi tantangan Cucine Lube Civitanova dalam pertandingan semifinal pertama Liga Champions Bola Voli Eropa 2018. Pertandingan ini akan dilaksanakan dilangsungkan di Atas Arena di kota Lodz, Polandia pada 3 April ini.

    Dari keempat semifinalis liga Champions musim ini, PGE Skra Belchatow merupakan unggulan terbawah. Mereka sendiri tak menyangka bahwa perjuangan mereka musim ini di Liga Champions telah mencapai semifinal. Dan kini mereka pun menginginkan tampil di final.

    "Di awal musim kami sempat mengalami kesulitan. Lambat laun kami semakin memperbaiki kekurangan diri dan menampilkan grafik permainan yang semakin meningkat. Dengan permainan yang selalu semakin bagus, mencapai semifinal saya rasa bukan hal mustahil." Kata bintang PGE Skra Belchatow yang tengah naik daun, Jakub Kochanowski.

    Perjuangan wakil Polandia untuk lolos ke babak final tidak akan mudah. Di musim lalu di liga Champions juga Cucine Lube Civitanova mengalahkan mereka 3-2 dan 3-0. Mengatasi ketimpangan kualitas kedua tim, tuan rumah mengharapkan dukungan 10.000 penonton di Atlas Arena.

    "Kami harus menang di kandang sendiri. Dukungan supporter kami harap bisa menambah kekuatan tim kami. Kami tak boleh kehilangan satu set pun di pertandingan ini. Karena nanti di Italia perjuangan akan semakin berat." Imbuh Jakub Kochanowski.

    Namun Cucine Lube Civitanova bukanlah tim Semenjana. Tim ini adalah salah satu dari dua tim yang belum pernah kalah pada semua pertandingan liga Champions musim ini. Tentunya tekan supporter tuan rumah sepertinya sudah biasa bagi mereka.

    "Kami sudah terbiasa main di Semifinal dan juga partai final. Dan kami juga sudah sering bermain lawan tim Polandia. Jadi kami sudah tahu bagaimana karakter supporter di Atas Arena nanti. Kami pasti bisa mengatasinya." Kata Dragan Stankovic, pemain Cucine Lube Civitanova percaya diri.

    PGE Skra Belchatow Berharap Dukungan 10.000 Supporter

    0

  • Credit photo: cev
    Perugia - Salah satu pertandingan semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra akan mempertemukan wakil Italia Sir Colussi Sicoma Perugia melawan wakil Rusia Zenit Kazan. 

    Pertandingan semifinal pertama akan dilaksanakan di kota Perugia, Italia 3 April besok.
    Pada pertandingan kedua tim kali ini yang paling menarik adalah nama Wilfredo Leon. Tentunya nama ini sudah tidak asing lagi bagi penggemar Voli Eropa dan dunia. Selama ini nama Wilfredo Leon selalu melekat bahwa ia adalah ikon klub Zenit Kazan, namun sejak musim ini berawal Wilfredo Leon telah hijrah ke Italia bersama Sir Colussi Sicoma Perugia. Sehingga pada pertandingan kali ini untuk pertama kalinya dia menghadapi mantan klubnya.

    Bersama Zenit Kazan, Wilfredo Leon turut menyumbangkan empat gelar juara Liga Champions bola voli Eropa secara berturut-turut sejak 2015 hingga 2018. Tentunya bagi pribadi Leon, dia berhasrat ingin melanjutkan raihan juara kelima kalinya beruntun bersama Sir Colussi.

    Sejak diperkuat Wilfredo Leon, Sir Colussi Sicoma Perugia semakin kuat. Selama gelaran Liga Champions musim ini wakil Italia ini telah mencatat delapan kali kemenangan beruntun. Ini berarti tim ini belum pernah terkalahkan di musim ini bersama wakil Italia yang lain, Cucine Lube Civitanova.

    Sir Colussi Sicoma Perugia musim ini menetapkan target juara liga Champions untuk pertama kalinya. Setelah di tahun 2017 Runner up dan 2018 meraih peringkat ketiga. Target ini tampaknya semakin dekat, hanya berjarak tiga pertandingan lagi.

    Di pertandingan semifinal pertama ini tuan rumah yakin bisa memenangkan pertandingan dan meneruskan catatan sembilan kali kemenangan beruntun. Rekor pertandingan Sir Colussi Sicoma di liga Champions sangat bagus. dalam 22 pertandingan Liga Champions menang 21 kali saat pertandingan dilakukan di negeri Italia. Satu-satunya kekalahan yang diderita adalah saat bertemu dengan Zenit Kazan pada pertandingan Final liga Champions 2017 di kota Roma.

    Namun, rekor 30 kali kemenangan beruntun Zenit Kazan di liga Champions telah dihentikan oleh Trefl Gdansk dengan skor 3-2 pada pertandingan perempat final lalu di Rusia. Sehingga Sir Colussi Sicoma semakin yakin bisa mengalahkan kembali wakil Rusia ini.

    Wilfredo Leon Siap Tumbangkan Mantan Klubnya

    0
  • Credit photo: cev

    Treviso - Imoco Volley dan Fenerbahce Opet Istanbul tengah bersiap menghadapi Partai semifinal Pertama CEV Liga Champions Eropa 2019 Putri pada Selasa 2 April besok. Pertandingan ini sangat menarik, mengingat kedua tim tahun lalu juga bertarung di ajang kompetisi tertinggi tingkat Eropa, Liga Champions. Saat itu, Imoco sukses menyingkirkan Fenerbahce dengan skor identik 3-2 di pertandingan kandang dan tandang.

    Fenerbahce optimistis akan mampu meraih kemenangan pada pertandingan semifinal pertama ini. Dengan rekor penampilan luar biasa musim ini hanya kalah satu kali dari Dinamo Moscow pada leg kelima penyisihan grup dengan skor 2-3 Mereka yakin bisa membalas kekalahan yang terjadi tahun lalu. "Kami merasa sangat senang bisa kembali ke Palevarde. Tahun lalu kami hampir memperoleh kemenangan. Dengan dukungan suporter kami di Italia, membuat kami tampil lebih baik." Kata Samantha Bricio, Spiker Fenerbahce.

    Sementara Imoco sendiri bukan tim sembarangan. Musim ini Imoco Volley sukses meraih peringkat pertama babak reguler kompetisi liga Italia. Unggul 9 angka dari peringkat kedua, Igor Gorgozola Novara yang juga salah satu kontestan di semifinal liga Champions.

    Di liga Champions sendiri, Penampilan mereka di semifinal kali ini adalah yang ketiga kalinya berturut-turut. Sebelumnya di tahun 2017 Imoco sukses meraih Runner-up, dan 2018 meraih perunggu. Rekor pertemuan dengan klub Turki pun luar biasa. Di babak sebelumnya mereka berhasil menyingkirkan Vitra Istanbul setelah kalah 0-3 di kandang mereka membalas 3-0 di kandang lawan dan merebut golden set.

    "Mereka adalah tim yang sangat kuat, tetapi jelas bahwa pada fase ini semua lawan adalah yang terbaik di tingkat Eropa. Kami siap menghadapi mereka; kami sudah mempelajari kekuatan lawan, dan terutama para pemain tangguh mereka seperti Bricio, yang sangat kami kenal, atau Vargas, yang selalu mencetak banyak poin. Kami siap memainkan permainan yang hebat dan dengan bantuan penggemar kami yang fantastis, kami ingin memulai semifinal ini dengan baik. kita tidak sabar untuk menghadapi tantangan ini!” kata Anna Danesi, middle blocker Imoco Volley percaya diri.

    Pertandingan Pertama Semifinal Liga Champions, Fenerbahce Opet Optimistis

    0
  • - Copyright © Berbagi Berita Voli Nasional dan Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -