![]() |
Credit photo cev |
Civitanova - Cucine Lube Civitanova tampil sangat perkasa di hadapan wakil Polandia, PGE Skra Belchatow. Setelah di pertandingan pertama pekan lalu menang 3-0, di pertandingan kedua di kandang sendiri tanpa ampun menghajar kembali dengan skor sama 3-0 (25-15, 25-20, dan 27-25).
Osmany Juantorena cs tampil luar biasa dalam pertandingan ini. Strategi yang pertahanan yang dibangun PGE Skra Belchatow berantakan gara-gara setter tuan rumah asal Brasil, Bruno Rezende sangat cerdik dalam mengatur serangan timnya. “Cucine Lube CIVITANOVA menampilkan bola voli yang bagus terutama dengan servis dan penerimaan mereka, membuat tim saya terus-menerus di bawah tekanan. Mereka pantas mengklaim kualifikasi untuk final di Berlin." Roberto Piazza, pelatih kepala PGE Skra Belchatow memberi selamat buat lawan.
Sejak set pertama dimulai, Cucine Lube Civitanova tidak memberi kesempatan kepada para pemain PGE Skra Belchatow mengembangkan permainannya. Mereka terus menerus menekan tim tamu hingga dengan cepat unggul jauh 11-5. Pertandingan berlanjut dengan wakil Italia semakin menunjukkan dominasinya. Tiga kali service Ace Yoandy Leal mengantarkan timnya semakin jauh memimpin 21-12. Hingga akhirnya set ini berakhir 25-15.
Set kedua perlahan-lahan PGE Skra Belchatow melepaskan diri dari tekanan tuan rumah. Beberapa kali spike tajam Juantorena dan Roberlandy Simon bisa diatasi hingga sempat menyamakan kedudukan 14-14. Namun Setter Bruno Rezende kembali menunjukkan kelasnya dan kembali meninggalkan tim tamu menyudahi set kedua dengan skor 25-20. Tiket super final Berlin sudah resmi dipegang Cucine Lube Civitanova.
Setelah tiket super final digenggam, di set ketiga pelatih Cucine Lube Civitanova lebih memilih memberi kesempatan kepada pemain lapis kedua menambah jam terbang. Begitu juga di sisi sebelah, PGE Skra Belchatow juga lebih banyak memainkan pemain pelapis. Meski kedua tim tampil dengan tim kedua, malah membuat pertandingan berjalan lebih menarik. Kedua tim tampil lebih terbuka, dan skor pertandingan pun berjalan sangat ketat. Namun akhirnya tim tuan rumah lah yang kembali unggul dan mengakhiri pertandingan dengan skor 27-25.
Pada super final di Berlin 18 Mei nanti, Cucine Lube Civitanova akan kembali menghadapi juara bertahan wakil Rusia, Zenit Kazan. Kedua tim sebelumnya bertemu di bulan Desember 2018 lalu pada kejuaraan dunia antar klub. Ketika itu Cucine Lube Civitanova mengalahkan Zenit Kazan 3-2 dengan comeback fantastis.(fan)
Cucine Lube Civitanova Tanpa Ampun Menghajar PGE Skra Belchatow
0![]() |
Credit photo cev |
Kazan - Zenit Kazan melanjutkan dominasi mereka di CEV Volleyball Champions League saat kembali meraih kemenangan 3-1 melawan wakil Italia, Sir Colussi Sicoma Perugia (22-25, 25-23, 25-23 dan 26-24) pada 10 April 2019. Dengan kemenangan ini, untuk kelima kali berturut-turut Zenit Kazan berhasil lolos ke babak final liga Champions Eropa. Sebelumnya di empat edisi terakhir Zenit Kazan selalu lolos ke final dan berhasil mengangkat trophy liga Champions bola voli Eropa. Total enam kali tim ini berhasil menjadi juara dan berpotensi menambah jumlah koleksi gelar menjadi tujuh.
Perjuangan Zenit Kazan lolos ke babak super final Berlin tidaklah mudah. Sir Colussi Sicoma Perugia yang di pertandingan pertama pekan lalu takluk 3-2 tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Wilfredo Leon, mantan andalan Zenit Kazan menjadi ganjalan utama. Namun bola voli adalah permainan tim, bukan Leon seorang yang akhirnya membuat Zenit Kazan kembali meraih kemenangan. “Pertandingan itu sangat tegang dan sulit, seperti yang diharapkan. Setiap titik dihitung - satu pertahanan atau blok berhasil. Saya bangga dengan pemain saya yang melakukannya dengan sangat baik dengan salah satu tim terkuat di dunia. Leon hanya bagian dari tim, dia tidak bisa menang sendirian." kata Lorenzo Bernardi, pelatih kepala Sir Colussi Sicoma Perugia puas dengan perlawanan timnya.
Wilfredo Leon untuk pertama kalinya kembali ke Arena Saint Petersburg Rusia setelah pada akhir musim lalu meninggalkan Zenit Kazan dan bergabung ke Sir Colussi Sicoma Perugia. Sebanyak lebih dari 5.000 penonton tuan rumah memberi applaus yang meriah untuk Wilfredo Leon. Namun sayang, kali ini dia bermain untuk tim lawan. Leon sangat dominan di pertandingan ini, permainan impresif Leon berhasil membawa kemenangan tim tamu di set pertama dengan skor 25-22.
Dengan permainan tim Perugia lebih banyak bertumpu pada Leon, set kedua anak-anak Zenit Kazan pun lebih banyak berkonsentrasi membendung spike bekas pemain andalannya itu. Strategi ini berjalan sesuai rencana, beberapa kali serangan dari Leon dapat dipatahkan oleh blok-blok rapat Earvin Ngapeth dkk. Justru open spiker tuan rumah, Matthew Anderson tampil lebih cemerlang di set kedua. Dan Zenit Kazan berhasil menyamakan kedudukan 1-1 mengakhiri set kedua 25-23.
Set ketiga berlangsung semakin menarik. Para pemain kedua tim jatuh-bangun berjibaku menyelamatkan bola demi tidak kehilangan poin. Pemain tuan rumah asal Brasil, Alexander Butko berkali-kali meringis kesakitan menahan cedera pergelangan kaki yang didapat sejak set pertama. Namun dia tetap memberi isyarat kepada pelatih bahwa dia masih siap bertarung. Set ketiga pun berhasil kembali direbut tuan rumah kembali 25-23.
Set keempat Perugia tidak mau menyerah dan malah semakin gencar melakukan perlawanan. Wilfredo Leon tetap menjadi motor serangan bagi mereka. Skor set keempat berjalan alot dan ketat. Kedua tim saling bergantian memimpin perolehan poin. Perugia memimpin 8-7 di TTO pertama, dan Zenit Kazan unggul 16-15 di TTO kedua. Namun akhirnya tuan rumah menutup set keempat pada kedudukan 26-24 dan memastikan diri lolos ke Super Final Berlin 18 Mei mendatang.
Di partai final, Zenit Kazan akan berhadapan dengan wakil Italia lainnya, Cucine Lube Civitanova yang pada semifinal menyisihkan wakil Polandia, PGE Skra Belchatow. Pertemuan Zenit Kazan dan Cucine Lube Civitanova terakhir pada Desember tahun lalu pada kejuaraan dunia antar klub. Ketika itu Zenit Kazan secara menyakitkan kalah 3-2 atas wakil Italia tersebut. Partai final nanti kesempatan besar bagi Zenit untuk membalas kekalahan sekaligus mempertahankan gelar juara liga Champions kelima kalinya beruntun.(fan)
Taklukkan Sir Colussi Sicoma Perugia, Zenit Kazan Melaju ke Final
0![]() |
Credit photo cev |
Novara - Persaingan Italia-Turki berlanjut pada Rabu atau Kamis dinihari 11 April WIB ketika Igor Gorgonzola Novara menjamu juara bertahan liga Champions Bola Voli Eropa Vakifbank Istanbul di Pala Igor Gorgonzola pada pertandingan semifinal kedua CEV Volleyball Champions League 2019 Putri. Pada pertandingan pertama pekan lalu Igor Gorgonzola dengan mudah mengalahkan Vakifbank dengan skor 3-0 di Istanbul.
Pada pertandingan kali ini Igor Gorgonzola Novara cukup meraih dua set guna mencetak sejarah untuk pertama kalinya sepanjang sejarah lolos ke babak super final Liga Champions. Namun, sebagai satu-satunya tim yang tak terkalahkan di liga Champions musim ini Igor Gorgonzola membidik kemenangan kesepuluh guna meningkatkan kepercayaan diri di pertandingan super final di Berlin nanti.
"Kami telah bermain luar biasa di musim ini. Kami telah menang sembilan kali dan tinggal satu pertandingan lagi kami menggunakan beruntun sepuluh kali. Kami tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini." kata Stefania Sansonna, libero Igor Gorgonzola NOVARA.
Vakifbank Istanbul, meski langkah ke babak Super Final di Berlin lebih berat namun mereka masih belum mau menyerah begitu saja. Mereka butuh setidaknya kemenangan 3-0 atau 3-1 dan merebut golden set untuk dapat lolos ke final.
Vakifbank datang ke Novara bertekad meraih kemenangan demi menjaga peluang mereka tampil di Berlin dan merebut gelar juara ketiga kalinya berturut-turut dan total lima kali.
"Di pertandingan pertama kami tampil tidak sesuai keinginan. Namun di pertandingan besok kami punya strategi khusus untuk mengalahkan mereka. Kami sadar, semua tekanan ada pada tim kami. Namun kami telah mempunyai banyak pengalaman di liga Champions dan kejuaraan dunia. Tujuan kami kesini mengalahkan Igor Gorgonzola dan tampil di final mempertahankan gelar juara ketiga kalinya berturut-turut". tegas Melis Gürkaynak, kapten tim VakifBank Istanbul.
Vakifbank Siapkan Strategi Khusus Demi Tiket ke Final
0credit photo cev |
Istanbul - Imoco Volley Conegliano akhirnya berhasil mengkonfirmasi tim pertama yang memesan tiket ke babak grand final di Berlin 18 Mei mendatang setelah di pertandingan kedua semifinal mengalahkan tuan rumah Fenerbahce Opet Istanbul dengan skor 3-0 (25-18, 25-22 dan 28-26).
Sebelum pertandingan dimulai, sebagai tuan rumah Fenerbahce Opet dan seluruh pendukung yang memadati Burhan Felek Voleybol Salonu, Istanbul yakin bahwa tim mereka akan berhasil membalikkan keadaan dan lolos ke babak grand final. Sementara Imoco Volley juga datang dengan kepercayaan diri yang tak kalah yakin. Mereka cuma butuh dua set untuk mengamankan tiket ke babak grand final memperebutkan hadiah senilai 600.000 Euro.
Seluruh penonton yang memadati Stadion Burhan Felek Voleybol Salonu langsung berteriak kegirangan ketika Melissa Vargas berhasil mencetak poin pertama bagi Fenerbahce melalui blok khasnya. Namun Imoco yang juga memiliki supporter yang datang ke Turki nampaknya tak terpengaruh dengan permainan tuan rumah. Skor 8-7 Technical Time-out pertama Imoco memimpin. Setelah itu mereka melejit meninggalkan tuan rumah 12-8 memaksa Zoran Terzic, Pelatih Fenerbahce meminta time-out. Akan tetapi, Imoco tetap tak terhentikan dan mengakhiri set pembuka 25-18.
Set kedua Fenerbahce semakin meningkatkan tekanan demi menjaga peluang tampil di Berlin, namun Imoco tidak menampakkan tanda-tanda menyerah. Beberapa kali Fenerbahce memimpin perolehan poin, akan tetapi Miriam Sylla mencetak poin secara konsisten memberikan energi yang sangat dibutuhkan Imoco. Setter Joanna Wolosz juga mulai membuat perbedaan, membuat timnya unggul 16-11 pada TTO kedua.
Unggul cukup jauh membuat para pemain Imoco sedikit lengah. Perlahan Fenerbahce mampu mengejar ketertinggalannya dan menyamakan poin menjadi 20-20 hingga pelatih Imoco harus memanggil seluruh pemainnya ke tepi lapangan untuk memulihkan konsentrasi timnya. Terbukti setelah itu Imoco kembali bangkit dan menutup set kedua 25-22.
Dengan dua set direbut Imoco, maka peluang Fenerbahce lolos ke Berlin tertutup sudah. Set berikutnya hanya kewajiban saja untuk mencari tiga kali kemenangan dalam satu set. Namun di pertandingan kali ini tuan rumah berniat memberi sedikit hiburan untuk seluruh pendukungnya dengan tetap membidik kemenangan. Namun lagi-lagi Imoco tetap menunjukkan kelasnya bahwa mereka yang lolos ke final tetap lebih baik. Pertandingan set ketiga berjalan lebih sengit. Perebutan poin berlangsung sangat ketat hingga beberapa kali terjadi Deuce dan mengakhiri perlawanan tuan rumah dengan skor 28-26.
Dengan kemenangan ini, Imoco Volley Conegliano kembali berhasil ke babak final mengulang sukses tahun 2017. Ketika itu di final mereka kalah dari Vakifbank 3-0. Di tahun lalu Imoco harus puas dengan peringkat ketiga. Lawan Imoco di Super Final nanti menunggu hasil pertandingan antara Igor Gorgonzola Novara melawan Vakifbank Istanbul yang akan dilangsungkan pada hari Rabu 10 April ini atau Kamis dinihari WIB.(fan)
Kembali Bantai Fenerbahce, Imoco Volley Tembus Berlin
0![]() |
credit photo cev |
Civitanova - Hanya butuh dua set bagi Cucine Lube Civitanova untuk dapat lolos kembali ke Babak final CEV Volleyball Champions League 2019 Putra dan berpeluang memperbaiki catatan perolehan musim lalu yang menempati peringkat kedua kala mereka menghadapi PGE Skra Belchatow di kandang sendiri, Civitanova Marche pada Rabu 10 April 2019 atau Kamis dinihari WIB.
Pada pertandingan semifinal pertama pekan lalu, wakil Italia ini secara fantastis mengalahkan wakil Polandia, PGE Skra Belchatow dengan skor telak 3-0 di hadapan 10.000 penonton yang memadati Atlas Arena, Polandia. Sebelumnya pada musim lalu di liga Champions Cucine Lube juga dua kali berhasil mengalahkan PGE Skra Belchatow masing-masing dengan skor 3-2 di Polandia dan 3-0 di Italia.
Sepanjang sejarah pertemuan kedua tim di Liga Champions, kedua tim telah bertemu 11 kali dengan tujuh kali kemenangan didapat Cucine Lube Civitanova dan sisanya untuk kemenangan PGE Skra Belchatow. Di akhir tahun lalu kedua tim juga berhadapan langsung pada kejuaraan dunia antar klub dengan Cucine Lube Civitanova unggul 3-1 pada pertandingan penyisihan grup.
Di liga Champions musim ini Cucine Lube Civitanova tampil luar biasa dengan mencatatkan rekor sembilan kali kemenangan beruntun dan menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menderita kekalahan pada liga Champions musim ini. Berbanding terbalik dengan PGE Skra Belchatow yang baru memperoleh empat kali kemenangan dari sembilan pertandingan. Paling sedikit diantara empat tim yang masuk semifinal.
Dengan keunggulan statistik tersebut, para pemain Cucine Lube semakin yakin memperoleh kemenangan dengan mudah di kandang sendiri dan mengulang sukses musim lalu kembali ke babak super final di Berlin 18 Mei 2019 nanti.
Butuh Dua Set bagi Cucine Lube Untuk Lolos Ke Berlin
0
Istanbul - Tim pertama yang akan lolos ke babak Grand final CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 di Berlin, Jerman akan segera diketahui pada Selasa waktu Eropa atau Rabu 10 April 2019 dini hari. Pertemuan partai kedua semifinal antara Fenerbahce Opet Istanbul melawan Imoco Volley Conegliano akan dilaksanakan di kota Istanbul dengan Fenerbahce bertindak sebagai tuan rumah.
Pada pertemuan pertama pekan lalu Imoco berhasil mengalahkan Fenerbahce dengan skor 3-0 (25-21, 25-23 dan 26-24) di depan pendukungnya sendiri. Untuk dapat lolos ke grand final di Berlin Imoco Volley Conegliano hanya butuh dua set saja. Sedangkan bagi Fenerbahce setidaknya harus menang 3-0 atau 3-1 demi menjaga peluang ke babak final melalui golden set.
Sepanjang sejarah pertemuan mereka di Liga Champions, pertandingan kali ini adalah yang keempat kalinya. Ketiga pertemuan sebelumnya selalu dimenangkan oleh Imoco Volley Conegliano. Pada musim lalu Imoco dua kali mengalahkan Fenerbahce dengan skor 3-2 dan di pekan kemarin Imoco menang 3-0.
Diantara keempat semifinalis catatan pertandingan Imoco memang paling rendah, yaitu menang enam kali dan kalah tiga kali. Sedangkan Fenerbahce menang tujuh kali dan kalah dua kali. Namun rekor pertemuan Imoco dengan klub-klub Turki di liga Champions lumayan bagus yaitu enam menang dan empat kali kalah. Sedangkan Fenerbahce menang lima kali dan kalah enam kali saat menghadapi wakil Italia.
Meski lebih unggul dalam hal statistik, namun Imoco Volley Conegliano tak boleh lengah. Fenerbahce adalah tim yang tangguh, terutama dalam hal servis. Selama liga Champions musim ini berlangsung Fenerbahce telah berhasil mencetak 77 poin dari servis. Ada tiga pemain yang mencetak lebih dari 15 poin dari servis Ace.
Samantha Bricio (21), Melissa Vargas (19) dan Eda Erdem Dündar (17). Di tim lain belum ada pemain yang mencetak Ace sebanyak itu. Dan perlu dicatat pula, Melisa Vargas adalah top skor sementara liga Champions musim ini dengan mengumpulkan poin sebanyak 216.
Fenerbahce Siap Tampil Habis-habisan Demi Tiket ke Final
0![]() |
Photo by: Media Indonesia |
Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) memasang target tiga medali emas dalam pesta olahraga terbesar se-ASEAN, SEA Games 2019 di Philipina. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PB PBVSI, Imam Sudjarwo. "Target itu dinilai realistis setelah melihat kekuatan bola voli, terutama di Asia Tenggara." Terangnya.
Pada SEA Games sebelumnya, cabang bola voli menyumbangkan satu medali perak melalui tim bola voli Putra dan tim bola voli putri menyumbang perunggu. Sedangkan bola voli pantai tidak dipertandingkan.
Dalam beberapa SEA Games Terakhir, Medali emas Bola Voli selalu direbut tim bola voli Thailand baik putra maupun putri. Pada SEA Games 2019 nanti Bola Voli Indoor Putra menargetkan medali emas. Mengingat saat ini kekuatan bola voli timnas putra sudah setara dengan Thailand. Bahkan di Asian Games tahun lalu di Jakarta, Indonesia mampu mengalahkan Thailand dan menempati peringkat enam di atas Thailand yang berada di peringkat tujuh.
Sedangkan untuk timnas putri dibebani target medali perak. Meningkat dari SEA Games sebelumnya yang hanya memperoleh medali perunggu. Kualitas tim bola voli putri Thailand yang jauh di atas timnas membuat PB PBVSI belum berani mematok target medali emas. Lagipula timnas putri Philipina dan Vietnam juga mengalami perkembangan yang pesat.
Khusus Bola Voli Pantai, PB PBVSI optimis target dua medali emas bisa tercapai. "Pada Asian Games Tahun lalu Voli Pantai bisa dapat perak dan perunggu. Semoga Di SEA Games nanti dapat emas." Tegas Imam Sudjarwo.
PB PBVSI tak hanya ingin Voli Pantai sukses di SEA Games, namun PBVSI juga punya target lebih jauh lagi untuk Voli Pantai. Yaitu Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Semoga target ini bisa tercapai.
PB PBVSI Targetkan Tiga Medali Emas SEA Games 2019
1![]() |
Credit photo: cev |
Istanbul - Juara bertahan CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putri, Vakifbank Istanbul gagal menampilkan permainan terbaiknya di kandang sendiri pada semifinal pertama melawan wakil Italia. Igor Gorgonzola Novara dengan skor telak 3-0 (25-17, 27-25 dan 25-15) hari Kamis, 4 April 2019.
Pertandingan yang diharapkan akan berlangsung ketat menjadi anti klimaks bagi sang tuan rumah. Vakifbank seperti kehilangan kualitas menghadapi sang wakil Italia yang pada musim lalu disingkirkannya di perempat final tampil sempurna pada pertandingan itu. Paola Egonu sang pemenang rekor top skor kejuaraan bola voli antar negara menunjukkan kualitasnya sebagai mesin poin bagi tim yang dibelanya. Spike-spike keras nan tajam Egonu tak mampu dibendung barisan pertahanan Vakifbank. Egonu menyumbang 30 dari total 77 poin yang dicetak tim Novara pada malam itu.
Sebagai tuan rumah, Vakifbank Istanbul langsung tampil menekan di awal pertandingan. Namun strategi yang diterapkan anak-anak Vakifbank dapat dibaca dan diantisipasi dengan baik oleh para pemain Igor Gorgonzola. Strategi menyerang penuh malah menjadi bumerang bagi Vakifbank, pertahanan mereka rapuh. Serangan balik Egonu dkk tak dapat dikembalikan dengan sempurna. Vakifbank menyerah 25-17.
Set kedua, Vakifbank bangkit dan membenahi pertahanan mereka. Kesalahan-kesalahan mendasar semakin banyak berkurang. Sehingga set ini berjalan lebih menarik dibanding set sebelumnya. Vakifbank memimpin 8-6 pada TTO pertama. Namun Novara langsung merespon kebangkitan tuan rumah dan berbalik unggul 16-15 di TTO kedua. Pertarungan semakin sengit. Tak ingin kembali kehilangan set kedua, Vakifbank Sempat memimpin 22-20, pelatih Novara meminta time-out kepada wasit. Berhasil, Novara memaksa Tae break dan kembali merebut set kedua dengan kedudukan 27-25.
Unggul dua set membuat Igor Gorgonzola Novara berada di atas angin dan semakin percaya diri. Sebaliknya bagi Vakifbank, menambah beban bagi mereka. Tuntutan kemenangan yang disuarakan para supporter tuan rumah membuat para pemain Vakifbank semakin terbebani. Setter tuan rumah sering gagal melayani para pemain. Sehingga serangan yang dibangun selalu gagal. Para pemain Vakifbank semakin frustasi. Egonu cs tak terhentikan, menyudahi perlawanan tuan rumah dengan skor telak 25-15.
Dengan kekalahan ini, langkah Vakifbank Istanbul mempertahankan gelar juara liga Champions Eropa semakin berat. Karena pertandingan kedua pekan depan mereka harus bertandang ke Novara. Sedangkan bagi Igor Gorgonzola yang baru pertama kali lolos semifinal semakin percaya diri untuk kembali membuat catatan baru lolos ke final untuk yang pertama kalinya sepanjang sejarah.
Igor Gorgozola Novara Taklukkan Vakifbank, Wakil Italia semakin Mendominasi
0![]() |
Credit photo: cev |
Perugia - Permainan Cemerlang Wilfredo Leon tak mampu membawa tim tuan rumah, Sir Colussi Sicoma Perugia meraih kemenangan pada pertandingan pertama semifinal CEV Liga Champions Bola Voli Eropa 2019 Putra melawan Zenit Kazan, 3 April 2019. Sir Colussi Sicoma secara dramatis menyerah 2-3 (22-25, 26-24, 25-27, 25-20 dan 13-15).
Seperti diketahui Wilfredo Leon merupakan mantan pemain andalan Zenit Kazan yang turut serta menyumbangkan gelar juara liga Champions Eropa selama empat musim berturut-turut. Sehingga pada pertandingan kali ini hafal betul bagaimana cara membobol pertahanan Zenit Kazan. Leon pun mengumpulkan poin terbanyak dalam pertandingan ini sejumlah 25 angka.
Permainan kolektif juara bertahan, Zenit Kazan yang dipimpin Earvin Ngapeth akhirnya berhasil menaklukkan Sir Colussi Sicoma di Perugia. Dengan kemenangan ini maka langkah Zenit Kazan meraih gelar kelima secara beruntun atau yang ketujuh secara keseluruhan semakin terbuka lebar. Saat ini Zenit Kazan adalah pemegang rekor juara liga Champions terbanyak sejumlah enam kali.
Sejak Pertandingan dimulai, kedua tim sama-sama menekan. Jual beli serangan diantara kedua tim tersaji sejak poin pertama diperebutkan. Wilfredo Leon dan Earvin Ngapeth yang dulu bekerja sama di satu tim, kini berlawanan untuk saling "membunuh" membawa keunggulan untuk masing-masing tim. Set ini akhirnya direbut wakil Rusia dengan kedudukan 25-22.
Perugia segera bereaksi atas kekalahan di set pertama. Kali ini Aleksandar Atanasijevic turut unjuk gigi menampilkan permainan yang luar biasa. Di set kedua ini Atanasijevic menyumbang 8 poin memimpin tuan rumah merebut set kedua dengan skor 26-24.
Dengan kedudukan 1-1, set ketiga berjalan semakin menarik. Kedua tim berjuang keras memenangkan set ketiga ini. Serangan tajam dan blok-blok rapat diperagakan kedua tim saling bergantian. Dengan susah payah akhirnya Zenit Kazan memenangkan set ketiga 27-25. Zenit kembali memimpin 2-1.
Tuan rumah tak mau menyerah. Sir Colussi kembali menunjukkan kualitas timnya. Wilfredo Leon melihat tanda kelelahan pada bekas klubnya. Leon menghajar bekas klubnya tanpa ampun dengan spike-spike andalannya memimpin kemenangan 25-20. Dan memaksa Rubber set.
Meski kedua tim telah berjuang habis-habisan di empat set awal, set kelima berjalan semakin alot. Sir Colussi yang belum pernah kalah di liga Champions musim ini berusaha membidik kemenangan kesembilan. Sementara sang juara bertahan semakin menunjukkan kelasnya yang bermental juara. Terbukti, mental tim sangat berpengaruh di terakhir ini. Set kelima yang awalnya Perugia selalu bisa menyamakan kedudukan hingga 13-13, saat match poin untuk Zenit Kazan para pemain Perugia lengah. Matt Anderson menyudahi perlawanan tuan rumah 15-13.
"Pertandingan yang luar biasa malam ini. Mereka tim yang hebat dan bermain dengan permainan terbaik. Berkali-kali mereka menyerang kami dengan sangat kejam. Namun kami tidak frustasi. Kami sudah terbiasa bermain di bawah tekanan di pertandingan Liga Champions. Tentu kemenangan ini sangat berarti. Namun masih ada satu pertandingan pekan depan. Jika kami sampai lengah, gelar juara bisa lepas lebih cepat dari tangan kami." Kata Matthew Anderson, open Spiker Zenit Kazan.